Anda di halaman 1dari 4

FISH BONE

INPUT
PROSES Tingkat pendidikan rendah

Kurangnya
memanfaatkan Kebiasaan Tidak
fasilitas jamban mencuci tangan Kebiasaan tidak
menggunakan alas kaki

Kurangnya penyuluhan dari


Kebiasaan Open
puskesmas
Defecation

Prevalensi
hookworm
disease
Peran serta kader, UKS, guru
dan tokoh masyarakat belum Kondisi tanah yang sesui
optimal dengan perkembangan
hookworm

ENVIRONMENT
A. Pembahasan

Dari konsep fish bone diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa penyebab tingginya

kejadian Hookworm Desease pada Desa Rejeso antara lain:

1) Kelompok Input (Masukan)

a. Kebiasan tidak memakai alas kaki

Dengan kebiasaan penduduk di desa Rejoso yang mayoritas penduduknya

jarang menggunakan alas kaki, dapat sangat meningkatkan penduduk terkena

hookworm desease. Sehingga peran masyararakat sendiri untuk mengubah

perilaku mereka agar lebih sesering mungkin menggunakan alas kaki terutama

saat bertani dapat mengurangi angka peningkatan kasus kecacingan.

b. Tingkat Pendidikan yang rendah

Pendidikan masyarakat di desa Rejoso yang masih rendah menyebabkan

kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai perilaku hidup bersih dan sehat

dalam kesehariannya. Hal ini menyebabkan meningkatnya resiko terjadinya

Hookworm deseasedi Desa Rejoso.

c. Kebiasaan Open Defecation

Sebagian besar masyarakat di desa Rejoso mempunyai kebiasaanmembuang

air besar di tempat terbuka (open defecatio /OD) karena baru 44,2% KK yang

memiliki jamban keluarga (kakus). Tidak sedikit penderita Hookworm

desease juga melakukan prilaku open defecation /ODdimana hal

tersebutmeningkatkan resiko penularan cacing karena sebagian besar warga

pekerjaannya bersentuhan langsung dengan tanah dan banyaknya anak-anak.

d. Kebiasaan tidak mencuci tangan


Kejadian kecacingan dapat dipengaruhi oleh kebiasaan-kebiasaan yang kurang

hygienis. Menurut Onggowaluyo bahwa penularan cacingan diantaranya

adalah melalui tangan dan kuku jari tangan yang kotor. Kebiasaan mencuci

tangan termasuk faktor yang memengaruhi terjadinya penyakit cacingan.Salah

satu cara masuknya telur cacing kedalam tubuh adalah masuk ke rongga mulut

melalui makanan.

2) Kelompok Process

a. Kurang memanfaaatkan fasilitas jamban

Kurangnya pemakaian jamban keluarga menimbulkan pencemaran tanah

dengan tinja di sekitar halaman rumah, dibawah pohon, di tempat mencuci

dan ditempat pembuangan sampah. Hal ini memudahkan terjadinya infeksi

cacing. Defekasi di tempat sembarangan dapat menyebabkan endemis

hookworm disease.

b. Kurangnya penyuluhan dari puskesmas

Peran PKM antara lain meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dengan

memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada

masyarakat di wilayah kerjanya dan pemberian penyuluhan. Dengan tidak

optimalnya pelayanan PKM, masyarakat akan kekurangan wawasan tentang

PHBS sehingga upaya penanggulangan kecacingan tidak optimal.


3) Kelompok Environment (Lingkungan)

a. Kondisi tanah yang sesuai dengan perkembangan hookworm

Kabupaten Damai khususnya Kecamatan Karang memiliki wilayah

perkebunan seluas 5000 hektar yang berupa tanah kering yang merupakan

tanah yang sesuai untuk perkembangbiakkan cacing tambang.

b. Peran serta kader, UKS, guru dan tokoh masyarakat belum optimal. Dalam

upaya penanggulangan kejadian hookworm desease penanganan kejadian

kecacingan membutuhkan peran serta dari berbagai sektor, termasuk

diantaranya, adalah kader, UKS, guru, dan tokoh masyarakat. Kurangnya

peran serta dari sektor tersebut akan memperlambat upaya penanggulangnan

kecacingan

Anda mungkin juga menyukai