Anda di halaman 1dari 7

KEHAMILAN MOLA

HIDATIDOSA DISERTAI
HIPERTIROID
Laporan
Ria Andriana1, Nurul Islamy2
Kasus
1Program
Studi Profesi Dokter, Fakultas
Kedokteran, Universitas Lampung,
Bandarlampung, Lampung, Indonesia
2Departemen Obstetri dan Ginekologi, Rumah

Sakit Dr. H. Abdoel Moeloek – Fakultas


Kedokteran, Universitas Lampung,
Bandarlampung, Lampung, Indonesia

ABSTRAK
Pendahuluan: Kehamilan mola adalah salah satu Penyakit Trofoblas Gestasional (PTG)
yang disertai dengan gejala perdarahan pervaginam, keluarnya jaringan mola seperti mata
ikan, disertai dengan hipertiroidisme, hiperemesis gravidarum, dan pada kasus yang jarang
terdapat preeklamsia. Kehamilan mola dapat disertai dengan tirotoksikosis, yang
didefinisikan sebagai manifestasi klinis kelebihan hormon tiroid di sirkulasi, 0,2% kasus
tirotoksikosis disebabkan oleh mola hidatidosa. Patogenesis dasar tirotoksikosis adalah
kesamaan subunit hCG dengan TSH yang menghasilkan stimulasi hormon tiroid yang
berlebihan.
Ilustrasi Kasus: Nyonya S, 23 tahun, G2P1A0 amenorea dengan perdarahan pervaginam
yang tidak teratur, tiromegali, dan kadar hormon tiroid yang abnormal yaitu dengan kadar
hormon tiroid FT3 3,18 ng/dl, FT4 >308,88 µg/dl, TSH 0,02 mlU/L. Ultrasonografi
transabdominal didapatkan uterus berukuran 19,57 x 10,9 x 4 cm dengan gambaran
honeycomb appearance. Evakuasi dengan kuretase dilakukan, sehingga kadar serum β-
hCG berkurang dan kadar hormon tiroid juga berkurang.
Simpulan: Mola hidatidosa dapat menyebabkan kondisi tirotoksikosis karena hormon hCG
memiliki struktur yang mirip dengan TSH. Dokter harus selalu memperkirakan
kemungkinan hipertiroidisme pada kehamilan mola.

Kata Kunci: Hipertiroid, kehamilan, mola hidatidosa, tirotoksikosis.

HYDATIDIFORM MOLE WITH HYPERTHYROID IN


PREGNANCY

ABSTRACT

Introduction: Mola pregnancy is one of the Gestational Trophoblast Disease (GTD)


accompanied by symptoms of vaginal bleeding, mole tissue discharge such as fish eyes,
accompanied by hyperthyroidism, hyperemesis gravidarum, and in rare cases
preeclampsia. Mola pregnancy can be associated by thyrotoxicosis, which is defined as a
clinical manifestation of excess thyroid hormone in the circulation, 0.2% of cases of
thyrotoxicosis caused by hydatidiform mole. The basic pathogenesis of thyrotoxicosis is
the similarity of the hCG subunit with TSH which results in excessive thyroid hormone
stimulation.
Case Illustration: Mrs. S, 23 years old, G2P1A0 amenorrhea with irregular vaginal
bleeding, thyromegaly, and abnormal thyroid hormone levels with thyroid hormone levels
3.18 ng/dl, FT4 >308.88 µg/dl, TSH 0.02 mlU/L. Transabdominal ultrasonography was
done, and the size of the uterus was 19.57 x 10.9 x 4 cm with a honeycomb appearance.

JIMKI Volume 8 No.2 | Maret – Agustus 2020 3


Evacuation with curettage is done, so that β-hCG serum levels are reduced and thyroid
hormone levels are also reduced.
Conclusion: Hydatidiform mole can cause thyrotoxicosis because the hCG hormone has
a similar structure to TSH. Doctors should always estimate the possibility of
hyperthyroidism in molar pregnancy.
Keywords: Hydatidiform mole, hyperthyroidism, pregnancy, thyrotoxicosis.

1. PENDAHULUAN nyeri perut bagian bawah yang dirasakan


Kehamilan mola merupakan salah muncul sejak 5 jam sebelum keluhan
satu Penyakit Trofoblas Gestasional keluar darah dari jalan lahir. Pasien
(PTG) yang ditampilkan sebagai mola memiliki riwayat sering berkeringat,
hidatidosa. Penyakit ini didiagnosis mudah lelah, kadang-kadang cemas,
secara klinis berupa tumor akibat serta jantung sering berdebar-debar.
proliferasi abnormal jaringan Pasien tidak memiliki riwayat penyakit
trofoblas.[1,2] Secara patologi dan lain pada dirinya maupun pada keluarga.
genetik, mola hidatidosa dibagi menjadi Pada pemeriksaan fisik keadaan
dua tipe, yaitu mola hidatidosa komplet umum pasien tampak merasakan sakit
dan parsial.[3] Insidensi tertinggi kejadian sedang, kesadaran kompos mentis,
mola hidatidosa per 1.000 kehamilan tekanan darah 130/80 mmHg, denyut
terdapat di Asia Tenggara, di mana nadi 110x/menit, laju pernafasan
angka tertinggi ada di Indonesia 13,0%, 20x/menit, dan suhu tubuh 37,2oC.
Taiwan 8,0%, Filipina dan Cina 5,0%, Status pemeriksaan obstetrik tinggi
dan Jepang 1,9-4,9%. Data pendukung fundus uteri 2 jari dibawah pusat dan
menunjukkan meskipun kejadiannya tidak ditemukan denyut jantung janin.
berada pada insiden yang tidak sering, Saat dilakukan pemeriksaan dengan
insidensi mola hidatidosa yang terdeteksi menggunakan spekulum didapatkan
di Indonesia juga lebih tinggi daripada orifisium uteri eksternal terbuka, terdapat
negara-negara lainnya, yaitu 1 per 40 darah dan gumpalan seperti mata ikan
persalinan.[4,5] dari jalan lahir. Dari hasil pemeriksaan,
Beberapa karakteristik dapat pasien didiagnosis mola hidatidosa
mempengaruhi sistem reproduksi pada dengan hipertiroid.
pasien dengan mola hidatidosa, yaitu
gambaran histopatologi proliferasi 3. PEMERIKSAAN PENUNJANG
berlebih, besar uterus ≥20 minggu, kadar Pada pemeriksaan laboratorium
β-hCG >100.000 mlU/mL, dan kista tanggal 28 Februari 2020 didapatkan
lutein praevakuasi.[3] hasil hemoglobin 9,5 g/dL (N: 12,1-15,1),
Penderita mola hidatidosa sering leukosit 15.000/mm3 (N: 4.500-10.000),
mengalami hipertiroid dengan jenis yang trombosit 156.000/mm3 (N: 140.000-
bervariasi. Kadar human chorionic 450.000), eritrosit 3,3 juta (N: 3,9-5,1),
gonadotrophin (hCG) yang meningkat, di MCV 88 fL (N: 80-100), MCH 29 pg (N:
mana hCG merupakan hormon 26-33), MCHC 32 % (N:32-36), SGOT 42
glikoprotein yang diproduksi oleh µ/l (N: 3-45), SGPT 65 µ/l (N: 0-35),
jaringan trofoblas, diikuti oleh hormon ureum 21 mg/dl (N: 7-20), kreatinin 0,55
lainnya Luteinizing Hormone (LH), mg/dl (N: 0,5-1,1), gula darah sewaktu 87
Follicle Stimulating Hormone (FSH), dan mg/dl (N: 70-130), pemeriksaan
Thyroid Stimulating Hormone (TSH). [6] laboratorium untuk tiroid didapatkan FT3
3,18 ng/dl (N: 2,30-6,19), FT4 >308,88
2. ILUSTRASI KASUS µg/dl (N: 70-155), TSH 0,02 mlU/L (N:
Pasien Ny. S usia 23 tahun hamil 0,27-4,7), dan kadar β-hCG kuantitatif
12 minggu (Gravida 2, Para 1, Abortus 0) >225.000 U/L (N wanita hamil 25-75).
datang ke rumah sakit rujukan pada Pasien kemudian dilakukan
tanggal 28 Februari 2020 dengan pemeriksaan ultrasonografi (USG) uterus
keluhan keluar darah berwarna merah dan didapatkan gambaran uterus
kehitaman, bergumpal-gumpal, berukuran 19,57 x 10,9 x 4 cm dengan
gumpalan seperti mata ikan dari jalan vesikel membentuk gambaran
lahir sejak 3 jam sebelum masuk rumah honeycomb appearance. Gambar 1.
sakit. Pasien juga mengalami keluhan

JIMKI Volume 8 No.2 | Maret – Agustus 2020 4


blocker. Penyakit trofoblas gestasional
(PTG) terdiri dari mola hidatidosa
(komplet atau parsial), tumor trofoblas
plasenta, koriokarsinoma, dan neoplasia
trofoblas gestasional, dengan
karatkteristik: muncul dari korion fetus,
memproduksi human chorionic
gonadotropin (hCG), dan berespon baik
terhadap kemoterapi. Bentuk yang paling
umum terjadi adalah mola hidatidosa,
yang juga dikenal sebagai kehamilan
mola. Klasifikasi kehamilan mola meliputi
Gambar 1. Ultrasonografi (USG) Uterus komplet atau parsial berdasarkan
morfologi dari spesimen, fitur
4. DIAGNOSIS BANDING histopatologis, dan kariotipe.[7] PTG
Pasien dengan perdarahan diklasifikasikan menjadi metastatik dan
pervaginam pada trimester awal non-metastaik. Gejala klinik PTG antara
kehamilan (hamil muda) dapat dipikirkan lain: perdarahan pervaginam,
abortus komplet, abortus inkomplet, pembesaran uterus, dan kista tesa lutein
abortus akibat inkompetensi serviks, persisten pada ovarium merupakan
atau kehamilan ektopik. dugaan PTG pasca-mola. Metastatis
PTG terjadi menyebar melalui darah ke
5. TATALAKSANA paru, vagina, otak, dan hati. Insiden
Pasien menjalani rawat bersama kehamilan mola di Amerika Utara adalah
dengan departemen penyakit dalam, sekitar 0,1% dari semua kehamilan.
didiagnosis tirotoksikosis akibat mola Semua insiden di Asia tiga kali lebih
hidatidosa, dan mendapatkan terapi tinggi.[8]
propiltiourasil dan propranolol. Pada Diagnosis mola hidatidosa dapat
bagian obgyn, pasien didiagnosis mola ditegakkan pada usia kehamilan kurang
hidatidosa komplet dan dilakukan dari 20 minggu melalui anamnesis dan
tindakan evakuasi mola hidatidosa pemeriksaan fisik. Pasien dengan mola
dengan kuretase. Selama tindakan hidatidosa biasanya akan mengalami
kuretase, didapatkan darah dan jaringan keluhan keluarnya darah berwarna
sebanyak 400 cc. Pasca kuretase, merah kehitaman atau memiliki
pasien diberikan tatalaksana infus Ringer pembesaran rahim diluar usia kehamilan.
Laktat 20 tetes per menit, antibiotik Ultrasonografi uterus dapat dilakukan
intravena cefadroxil 500 mg/8 jam, asam untuk menegakkan diagnosis
mefenamat 500 mg/8 jam dan dilanjutkan berdasarkan penampilan "honey comb
terapi tirotoksikosis yaitu propiltiourasil appearance" untuk mola lengkap atau
100 mg/8 jam, dan propranolol 10 mg/8 "multicyst pattern" untuk mola parsial
jam. diikuti dengan peningkatan kadar hCG
yang signifikan. Namun, standar emas
6. KELUARAN DAN TINDAK LANJUT dalam pemeriksaan ini yaitu
Kondisi post-operatif pasien dalam histopatologis dan pemeriksaan kariotipe
keadaan stabil dengan hasil sebagai pelengkap.[9]
pemeriksaan fisik pasien tampak anemis Hormon glikoprotein hCG adalah
dan direncanakan untuk transfusi Whole penanda tumor spesifik untuk penyakit
Blood Cell (WBC) 400 cc dengan Hb trofoblas. Analogi dalam struktur antara
pasca kuretase 8,0 g/dL. Pasien dirawat hCG dan TSH dapat menyebabkan
selama 4 hari, dengan perbaikan terus- reaktivitas silang dengan reseptornya.
menerus setiap harinya. Pasien pulang Telah dibuktikan bahwa homologi dalam
pada hari ke-5 dalam keadaan baik dan molekul hCG dan TSH, serta dalam
bebas rasa nyeri. reseptornya, yang bertanggung jawab
atas reaktivitas silang hCG dengan
7. PEMBAHASAN reseptor TSH.[10] Glinoer memperkirakan
Pasien didiagnosis kehamilan bahwa ‘‘untuk setiap 10.000 IU/L
mola dengan tirotoksikosis peningkatan serum hCG, FT4 meningkat
(hipertiroidisme) yang diterapi dengan β-

JIMKI Volume 8 No.2 | Maret – Agustus 2020 5


sebesar 0,1 ng/dL, dan TSH berkurang beberapa tahun terakhir karena
sebesar 0,1 mIU/mL”. Varian molekuler diagnosis kasus ini sudah lebih baik
hCG yang ditemukan pada kehamilan dengan pemeriksaan ultrasonografi dan
mola telah meningkatkan potensi tes hCG. Mola hidatidosa umumnya
tirotropik. Seperti yang diharapkan, dikaitkan dengan kadar hCG yang
tirotoksikosis sembuh dengan meningkat diatas kehamilan normal,
pengobatan PTG dan normalisasi kadar seperti yang dapat dilihat, pasien ini
hCG. Memburuknya hipertiroidisme memiliki kadar hCG lebih dari 225.000
sebagian besar dipengaruhi oleh tingkat IU/L. Sekitar 50% pasien dengan
hCG dan biasanya sembuh dengan kehamilan mola memiliki tingkat hCG
pengobatan PTG. Pertimbangan yang sudah mencapai >100.000 IU/L.[13]
penyebab hipertiroidisme dalam Pada pasien ini, ditemukan perdarahan
kehamilan harus didiagnosis secara dini berwarna merah kehitaman dari
dan ditatalaksana secara efektif sebelum anamnesis, honey comb appearance
dilakukan kuretase untuk manajemen pada pemeriksaan ultrasound (Gambar
definitif dari mola hidatidosa. 1), dan diikuti dengan kadar hCG yaitu
Molekul hCG terbentuk dari >10.000 mIU/ml, sehingga keadaan
subunit α dan β yang memiliki kesamaan pasien sesuai dengan karakterisktik mola
struktur dengan molekul TSH. Karena komplet.
reseptor hCG dan TSH serupa, hCG Salah satu komplikasi dari
bertindak langsung pada reseptor TSH kehamilan mola hidatidosa adalah
yang ada di tiroid yang mengakibatkan tirotoksikosis, walaupun tidak semua
peningkatan kadar hormon tiroid T3 dan pasien mola dapat mengalami komplikasi
T4 serta penurunan kadar TSH.[11] tersebut. Diagnosis tirotoksikosis pada
Kehamilan mola terjadi dengan kehamilan mola tidak berbeda dengan
periode amenore yang berlangsung penyebab tirotoksikosis sekunder
beberapa minggu hingga berbulan- lainnya. Perhitungan keadaan
bulan, diikuti oleh perdarahan hipermetabolisme oleh indeks Wayne
pervaginam, massa pada abdomen, dapat dilakukan bersamaan dengan hasil
hiperemesis, dan jarang keluarnya hematologi laboratorium.[14]
vesikel pervaginam. Pendarahan Pasien dengan skor indeks Wayne
pervaginam merupakan gejala umum diatas 20 dikatakan memiliki gejala
(84%) yang terjadi, sedangkan muntah tirotoksikosis. Tetapi seorang pasien
terjadi pada 28% kasus yang dapat dengan tirotoksikosis pada hasil
menjadi refrakter terhadap pengobatan. laboratorium dapat menghasilkan skor
Hiperemesis gravidarum biasanya Wayne dibawah 20 poin karena dalam
terlihat pada kasus mola hidatidosa yang beberapa kasus, tirotoksikosis
memiliki kadar hCG tinggi.[8] menyebabkan gejala subjektif yang tidak
Diagnosis dini kehamilan mola jelas. Jika hanya melihat hasil
dapat dilakukan dengan pemeriksaan laboratorium dari peningkatan hormon
awal prenatal dan pemeriksaan tiroid dan penurunan hormon
ultrasound tepat waktu. Hal ini mencegah perangsang tiroid yang terbaik adalah
presentasi klinis mola hidatidosa yang dengan menegakkan diagnosis.[15]
sangat besar, keluarnya vesikel Pasien ini memiliki skor 15 menurut
pervaginam, anemia berat, dan bahkan indeks Wayne (Gambar 2), tetapi dari
menjadi keadaan yang darurat. Anemia hasil laboratorium ditemukan FT3 dan
dapat terjadi pada wanita dengan status FT4 meningkat secara signifikan dengan
sosial ekonomi rendah, terutama di kadar TSH yang sangat rendah yaitu
negara-negara tropis, karena adanya <0,005 μIU/ml sehingga dugaan
kekurangan zat besi sekunder yang tirotoksikosis telah terbukti.
disebabkan infestasi cacing.[12] Tanda
dan gejala klinis seperti hiperemesis
sudah lebih jarang terjadi dalam

JIMKI Volume 8 No.2 | Maret – Agustus 2020 6


Gambar 2. Tabel Skoring Wayne[16]

Pada kehamilan mola, kadar hCG demam, takikardi atau aritmia


yang meningkat tidak hanya terjadi pada supraventrikel, gejala system saraf
trimester awal, tetapi juga terus pusat, dan gejala gastrointestinal. Gejala
meningkat ke tingkat diatas 100.000 klinis krisis tiroid sesuai dengan
mIU/ml. Peningkatan hCG kemudian dekompensasi fungsi organ yang
akan merangsang kelenjar tiroid melalui terkena, tanda dan gejala klasiknya
reseptor TSH untuk memproduksi dan seperti diajukan oleh Burch dan
melepaskan T3 dan T4 secara Wartofsky yaitu panas tinggi,
berlebihan.[17] Keganasan trofoblas berkeringat, dekompensasi jantung,
pasca-mola didiagnosis dengan kriteria edema perifer, kongesti paru, takiaritmia,
konsensus The International Federation disfungsi neurologi, disfungsi hati,
of Gynecology and Obstetrics (FIGO) ikterus, nyeri perut, mual muntah, dan
tahun 2000 menetapnya kadar β-hCG diare dapat terjadi. Pada kasus,
pada empat kali pengukuran dalam penderita datang dengan keluhan badan
periode 3 bulan atau lebih, pada hari 1, lemas, rasa berdebar, panas badan,
7, 14, 21, peningkatan β-hCG 3 minggu batuk, berkeringat, sesak napas, dan
atau lebih berturut-turut pada nyeri perut.[7]
pengukuran konsekutif lebih dari 2 Propylthiouracil (PTU),
minggu (hari 1, 7 dan 14), dan tetap carbimazole, dan methimazole atau
terdeteksinya β-hCG menetap selama 6 thiamazole adalah obat pilihan untuk
bulan atau lebih setelah evakuasi mola, menghambat fungsi tiroid peroksidase
serta diagnosis histologi (TPO), serta mengurangi oksidasi dan
koriokarsinoma.[7] masuknya iodida sehingga produksi
Terapi definitif mola hidatidosa hormon tiroid dapat dihambat.
adalah evakuasi jaringan mola. Evakuasi Methimazole atau thiamazole harus
dan kuretase idealnya dilakukan dengan diberikan 20-40 mg/hari dan dapat
USG guide. Evakuasi harus dilakukan digunakan sebagai dosis harian tunggal
saat hemodinamik pasien stabil. jika pasien telah mencapai atau
Evakuasi mola dengan tirotoksikosis mendekati keadaan euthyroid. Selain itu,
tanpa menekan kadar hormon tiroid akan beta blocker seperti propranolol atau
memicu badai tiroid.[8] atenolol dapat digunakan untuk
Badai tiroid adalah kondisi yang mengendalikan gejala adrenergik,
paling parah dan mengancam jiwa dalam terutama pada tahap awal sambil
tirotoksikosis. Ada kasus badai tiroid menunggu obat antitiroid dalam
yang terjadi setelah evakuasi mola perbaikan gejala.[10]
hidatidosa ringan. Hal ini disebabkan Beberapa hal yang harus
peradangan pada proses evakuasi akan diperhatikan sebagai tindakan screening
menyebabkan peningkatan metabolisme penyakit ini antara lain, perdarahan
sehingga memicu produksi hormon tiroid uterus pada awal pertama kehamilan,
yang lebih banyak. Kelebihan hormon hilangnya denyut jantung janin dan
dalam sirkulasi akan merangsang struktus tubuh fetus, rahim mebesar
peningkatan aktivitas reseptor organ, dengan cepat, kadar β-hCG lebih tinggi
sehingga menyebabkan lebih banyak dari usia kehamilan seharusnya, terdapat
disfungsi organ.[8] Gambaran klinis krisis vesikel-vesikel, adanya kista teka
tiroid ditandai oleh 4 gambaran utama: lutein.[19] Kelemahan pada laporan kasus

JIMKI Volume 8 No.2 | Maret – Agustus 2020 7


ini adalah, pemeriksaan β-hCG pada Kesehat. 2017;3(1):25–31.
setelah dilakukan tindakan tidak diulang 4. Wagey FW, Lengkong RA. Profil
dan setelah tindakan evakuasi mola penderita mola hidatidosa di RSUP
pada kasus ini tidak dilakukan Prof.Dr Kandou. J e-Clinic.
pemeriksaan histopatologi. 2016;4(1):215–22.
5. Hui P, Buza N, Murphy K, Ronnett
8. SIMPULAN B. Hydatidiform Moles: Genetic
Kehamilan mola hidatidosa dapat Basis and Precision Diagnosis.
menyebabkan tirotoksikosis karena Annu Rev Pathol Mech Dis.
hormon hCG memiliki struktur yang mirip 2017;12(1):449–85.
dengan TSH. Hormon hCG berikatan 6. Natalia N, Soetedjo M, Hartini S,
dengan reseptor TSH yang Kariadi KS. Tinjau Ulang Nilai Faktor
menyebabkan pelepasan hormon tiroid Penduga dan Rumus Diskriminan
yang berlebihan. Tirotoksikosis pada untuk Mendiagnosis Hipertiroid
kehamilan mola kadang-kadang pada Mola Hidatidosa Re-review of
menunjukkan gejala yang tidak jelas Predictive Value and Discriminant
karena durasi singkat peningkatan kadar Formula for Diagnosis Hyperthyroid
hormon. Oleh karena itu, harus dilakukan in Mole Hydatidiform.
pemeriksaan pada status hormon tiroid 2008;43(1):35–41.
pasien sebelum evakuasi mola. Kadar 7. Horn L-C, Einenkel J, Hoehn AK.
hormon tiroid yang normal harus dicapai Classification and Morphology of
segera sebelum evakuasi mola untuk Gestational Trophoblastic Disease.
mencegah efek badai tiroid yang Curr Obstet Gynecol Rep.
merupakan kondisi yang mengancam 2014;3(1):44–54.
jiwa. 8. Virmani S, Srinivas SB, Bhat R, Rao
Seorang dokter harus R, Kudva R. Transient thyrotoxicosis
mewaspadai kemungkinan in molar pregnancy. J Clin
hipertiroidisme jika terjadinya bersamaan Diagnostic Res. 2017;11(7):QD01-
kehamilan mola. Abnormalitas tiroid 2.
biasanya hilang dengan evakuasi mola 9. Ghassemzadeh S, Kang M.
hidatidosa dan jarang memerlukan Hydatidiform Mole. Treasure Island
pengobatan dengan obat antitiroid. Pada (FL): StatPearls Publishing; 2020. 1
pasien ini, hanya dilakukan evakuasi p.
kuretasi untuk mendapatkan kembali 10. Nugraha GBA, Samodro P. Case
euthyroidism serta diberikan obat study: Thyrotoxicosis on women
antitiroid. with complete hydatidiform molar
pregnancy. J Kedokt dan Kesehat
DAFTAR PUSTAKA Indones. 2019;10(3):292–7.
1. Vanichtantikul A, Hodge KG, 11. Xiong Y, Ma Y, Wu L, Luo D, Bhat S,
Somparn P, Saethang T, Maletkovic J. Case Report: A
Triratanachat S, Pisitkun T, et al. Hydatidiform Mole Can Cause
Proteomic identification of predictive Severe Gestational
biomarkers for malignant Hyperthyroidism. Clin Thyroid.
transformation in complete 2013;29825(8):16913–7.
hydatidiform moles. Placenta. 12. Ghodeif AO, Jain H. Hookworm.
2019;77(Des):58–64. Treasure Island (FL): StatPearls
2. Azizi AR, Mahendra INB, Widiyanti Publishing; 2019. 1 p.
ES. Profil Pasien Penyakit 13. Lurain JR. Hydatidiform mole:
Trofoblastik Gestasional di RSUP Recognition and management.
Sanglah Denpasar. J Med Udayana. Complicat Pregnancy, Pregnancy
2019;8(7):1–10. Birth. 2019;64(3):1.
3. Harjito VN, Hidayat YM, Amelia I. 14. Blick C, Schreyer K. Gestational
Hubungan antara Karakteristik Trophoblastic Disease-induced
Klinis Pasien Mola Hidatidosa Thyroid Storm. Clin Pract Cases
dengan Performa Reproduksi Emerg Med. 2019;3(4):409–12.
Pascaevakuasi di Rumah Sakit 15. Idrose AM. Acute and emergency
Hasan Sadikin Bandung. J Sist care for thyrotoxicosis and thyroid

JIMKI Volume 8 No.2 | Maret – Agustus 2020 8


storm. Acute Med Surg. Diponogoro; 2012.
2015;2(3):147–57. 17. Düğeroğlu H, Özgenoğlu M. Thyroid
16. Kamsyakawuni A. Aplikasi Sistem function among women with
Pakar untuk Diagnosa Penyakit gestational trophoblastic diseases.
Hipertiroid dengan Metode Inferensi A cross-sectional study. Sao Paulo
Fuzzy Mamdani. Universitas Med J. 2019;137(3):278–83.

JIMKI Volume 8 No.2 | Maret – Agustus 2020 9

Anda mungkin juga menyukai