Anda di halaman 1dari 7

BAB II

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Skenario

Desa Rejoso adalah salah satu desa di Kecamatan Karang Kabupaten

Damai. Di desa tersebut terdapat Sekolah Dasar (SDN) dengan 173 siswa. Data

tahun kemarin menunjukkan bahwa kejadian infeksi cacing tambang pada

siswa SDN Rejoso 20,5%. Perilaku buang air besar di sekitar rumah 44,2%

perilaku anak-anak yang biasa bermain dengan tanah sebesar 54,2%.

Kota Damai khususnya Kecamatan Karang memiliki wilayah perkebunan

seluas 5.000 hektar, berupa tanah kering yang merupakan tanah yang sesuai

dengan perkembangan cacing tambang. Kepala keluarga (KK) umumnya

(65%) berpendidikan sekolah menengah pertama dan dasar, dengan pekerjaan

umumnya (67%) tani atau buruh tani. Penghasilan orang tua siswa sebagian

besar (66%) masih di bawah upah minimum kota (UMK), 83% rumah mereka

memiliki lahan pekarangan atau lahan pertanian. Dalam kegiatan pekerjaan

mereka KK umumnya (76%) tidak menggunakan alas kaki. Bagaimana cara

penaggulangan penyakit yang terdapat di desa tersebut?


Ringkasan Skenario

1. Pada Desa Rejoso di Kecamatan Karang Kabupaten Damai terdapat Sekolah

Dasar (SDN) dengan 173 siswa.

2. Data tahun kemarin menunjukkan bahwa kejadian infeksi cacing tambang

pada siswa SDN Rejoso 20,5%.

3. Perilaku buang air besar di sekitar rumah 44,2%

4. Perilaku anak-anak yang biasa bermain dengan tanah sebesar 54,2%.

5. Kota Damai Kecamatan Karang memiliki wilayah perkebunan seluas 5.000

hektar, berupa tanah kering yang merupakan tanah yang sesuai dengan

perkembangan cacing tambang.

6. Kepala keluarga umumnya (65%) berpendidikan SMP dan SD dengan

pekerjaan umumnya (67%) tani atau buruh tani.

7. Penghasilan orang tua siswa sebagian besar (66%) masih di bawah UMK,

8. 83% rumah memiliki lahan pekarangan atau lahan pertanian.

9. Dalam kegiatan pekerjaan mereka KK umumnya (76%) tidak menggunakan

alas kaki.

B. Analisis

Hasil inventarisasi masalah di Desa Rejoso dapat disebutkan sebagai berikut:

1. Input

a. Rendahnya tingkat pendidikan


b. Kebiasaan tidak mencuci tangan

c. Kebiasaan tidak menggunakan alas kaki

d. Kebiasaan Open Defecation

2. Proses

a. Kurangnya penyuluhan dari puskesmas

3. Environment

a. Kondisi tanah yang kering, sesuai dengan perkembangan

hookworm/cacing tambang

b. Peran serta kader kesehatan, gutu dan tokoh masyarakat belum

optimal.
C. Analisis Fishbone

Gambar. (Fishbone Diagram) dari Hasil Analisis Masalah

Pembahasan Fishbone :

1. Kebiasan tidak memakai alas kaki

Dengan kebiasaan penduduk di desa Rejoso yang

mayoritas penduduknya jarang menggunakan alas kaki, dapat

sangat meningkatkan penduduk terkena hookworm desease.


Sehingga peran masyararakat sendiri untuk mengubah perilaku

mereka agar lebih sesering mungkin menggunakan alas kaki

terutama saat bertani dan dapat mengurangi angka peningkatan

kasus kecacingan.

2. Tingkat Pendidikan yang rendah

Pendidikan masyarakat di desa Rejoso yang masih

rendah menyebabkan kurangnya pengetahuan masyarakat

mengenai perilaku hidup bersih dan sehat dalam kesehariannya.

Hal ini menyebabkan meningkatnya resiko terjadinya

Hookworm desease di Desa Rejoso.

3. Kebiasaan Open Defecation

Sebagian besar masyarakat di desa Rejoso mempunyai

kebiasaan membuang air besar di tempat terbuka (open

defecatio /OD) karena baru 44,2% KK yang memiliki jamban

keluarga (kakus). Tidak sedikit penderita Hookworm desease

juga melakukan prilaku open defecation / OD dimana hal

tersebut meningkatkan resiko penularan cacing karena sebagian

besar warga pekerjaannya bersentuhan langsung dengan tanah

dan banyaknya anak-anak yang bermain tanah.


4. Kebiasaan tidak mencuci tangan

Kejadian cacingan dapat dipengaruhi oleh kebiasaan-

kebiasaan yang kurang hygienis. penularan cacing diantaranya

adalah melalui tangan dan kuku jari tangan yang kotor.

Kebiasaan mencuci tangan termasuk faktor yang memengaruhi

terjadinya penyakit cacingan. Salah satu cara masuknya telur

cacing kedalam tubuh adalah masuk ke rongga mulut melalui

makanan.

5. Kurangnya penyuluhan dari puskesmas

Peran puskesmas antara lain meningkatkan derajat

kesehatan masyarakat dengan memberikan pelayanan kesehatan

secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di

wilayahnya dan pemberian penyuluhan tentang kesehatan.

Dengan tidak optimalnya pelayanan puskesmas, masyarakat

akan kekurangan wawasan tentang PHBS sehingga upaya

penanggulangan kecacingan tidak optimal.


6. Kondisi tanah yang sesuai dengan perkembangan hookworm

Kabupaten Damai khususnya Kecamatan Karang

memiliki wilayah perkebunan seluas 5000 hektar yang berupa

tanah kering yang merupakan tanah yang sesuai untuk

perkembangbiakkan cacing tambang.

7. Peran serta kader kesehatan, guru dan tokoh masyarakat.

Dalam upaya penanggulangan kejadian hookworm

desease penanganan kejadian kecacingan membutuhkan peran

serta dari berbagai sektor, termasuk diantaranya, adalah kader

kesehatan, guru dan tokoh masyarakat. Kurangnya peran serta

dari sektor tersebut akan memperlambat upaya

penanggulangnan kecacingan.

Anda mungkin juga menyukai