Indah Permata Noer Islami, Dodi Suardi, Hanom Husni Syam, Mulyanusa A. Ritonga,
Departemen Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran/
RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
Korepondensi: drindah87@gmail.com
Abstrak
Tujuan: Penelitian bertujuan mengetahui faktor risiko kejadian TTG pasca evakuasi, untuk memprediksi penderita
molahidatidosa yang berkembang menjadi TTG atau kembali normal.
Metode: Menggunakan studi case control retrospektif dalam waktu 1 Agustus 2013 - 1 Agustus 2018. Populasi
penelitian, penderita molahidatidosa yang datang dan dirawat pada Obstetri dan Ginekologi RSUP Hasan Sadikin.
Hasil: Terdapat 59 pasien high risk, dan 67 pasien low risk. Probabilitas <0,05 terdapat hubungan signifikan antara
usia dengan kejadian TTG. Probabilitas 0,031, terdapat hubungan signifikan antara paritas dengan kejadian TTG.
Dengan uji Fisher Exact terdapat hubungan bermakna antara kadar βHCG praevakuasi dengan kejadian TTG
(p value =<0,001), dan hubungan bermakna antara gambaran PA dengan kejadian TTG (p value =<0,001). Dengan
uji Spearman Correlation terdapat hubungan yang bermakna antara kadar βHCG Praevakuasi dengan gambaran
PA (p value <0, 001).
Kesimpulan: Terdapat hubungan yang bermakna antara usia, paritas, BHCG, Patologi Anatomi, dengan kejadian
TTG pasca evakuasi molahidatidosa. Dari analisis multivariat dengan uji regresi logistic didapatkan bahwa BHCG
dan PA yang merupakan faktor risiko TTG.
106
Indah Permata Noer Islami: Faktor Risiko Kejadian Tumor Trofoblas Gestasional Pasca Evakuasi Molahidatidosa
107
Obgynia, Volume 3 Nomor 2 September 2020
108
Indah Permata Noer Islami: Faktor Risiko Kejadian Tumor Trofoblas Gestasional Pasca Evakuasi Molahidatidosa
Tabel 1 Hubungan Usia dengan Kejadian Tumor Trofoblas Gestasional pada Pasien
Molahidatidosa
Karakteristik Molahidatidosa
TTG Non Total OR* p value*
TTG (CI 95%)
Usia (tahun)
≥ 29,5 tahun 11 10 21 5,500 0,025
< 29,5 tahun 4 20 24 (1,393-21,715)
Total 15 30 45
Total 15 30 45
* Fisher Exact test, p = 0,05
109
Obgynia, Volume 3 Nomor 2 September 2020
Tabel 3 Hubungan Kadar β HCG Praevakuasi dengan Gambaran Patologi Anatomi (PA)
pada Pasien Molahidatidosa
Karakteristik Gambaran Patologi
Anatomi Total OR* p value*
Proliferasi Proliferasi (CI 95%)
sedang-berat ringan
Kadar βHCG
Praevakuasi 15 1 16
• ≥134.182,5 5 24 29 72 (7,651 – 677,575) <0,001
• < 134.182,5
Total 20 25 45
* Uji Spearman Correlation, p = 0,05
Dari uji Regresi Logistik pada tabel 13 pada penelitian ini sebesar 35,13 ± 10,01
didapatkan kesimpulan bahwa kadar β HCG (rentang usia 17-50), dengan analisis statistik
praevakuasi berpengaruh secara signifikan didapatkan perbedaan signifikan rerata
terhadap kejadian TTG dimana kadar β HCG usia pasien molahidatidosa dengan pasien
Praevakuasi ≥134.182,5 mIU/ml secara molahidatidosa yang berkembang menjadi
signifikan lebih berisiko 77 kali berkembang TTG dimana rerata usia pasien TTG lebih
menjadi TTG dibandingkan pasien dengan tinggi. Hasil penelitian ini sejalan dengan
kadar β HCG Praevakuasi < 134.182,5 penelitian Azis dan kawan-kawan yang
mIU/ml (OR = 77,008, P value =0,004). mendapatkan angka kejadian mola invasif,
Sedangkan usia, paritas dan gambaran PA koriokarsinoma pada penderita diatas 35-
memiliki hubungan namun tidak signifikan 40 tahun jelas meningkat. Dengan analisis
(OR = > 1, p value < 0,05). bivariat didapatkan pasien molahidatidosa
dengan usia ≥29,5 tahun secara signifikan
Pembahasan lebih berisiko 5,5 kali berkembang menjadi
TTG dibandingkan pasien dengan usia <29,5
Pada penelitian ini didapatkan dari 45 tahun. Hasil ini tidak jauh berbeda dengan
pasien molahidatidosa, yang berkembang penelitian yang dilakukan Soeharyono
menjadi TTG (Tumor Trofoblas Gestasional) dimana pasien dengan usia ≥35 tahun 6,6 kali
sebanyak 15 pasien (33,3%). Jumlah ini berisiko untuk terjadi penyakit trofoblast.
relatif lebih tinggi jika dibandingkan dengan Namun, penelitian yang dilakukan Curry
angka kejadian Tumor Trofoblas Gestasional tidak mendapatkan hubungan yang bermakna
pasca molahidatidosa di Indonesia pada antara umur dengan keganasan pascamola.
penelitian sebelumnya yang berkisar antara Golongan darah pasien pada penelitian ini
11,47 – 29,3%. Rerata usia pasien TTG baik pada kelompok TTG maupun non TTG
110
Indah Permata Noer Islami: Faktor Risiko Kejadian Tumor Trofoblas Gestasional Pasca Evakuasi Molahidatidosa
hampir sama banyak persentase terbanyak kadar β HCG Praevakuasi ≥ 134.182,5 mIU/
pada golongan darah B dilanjutkan dengan ml secara signifikan lebih berisiko 72 kali
golongan darah A kemudian golongan darah memiliki gambaran PA dengan proliferasi
O namun tidak ditemukan golongan darah sedang-berat dengan p value < 0,001.
AB dikedua kelompok. Dengan uji multivariat didapatkan
Hubungan antara paritas (graviditas) variabel yang merupakan faktor risiko untuk
dengan keganasan pascamola tidak jelas. Ada terjadinya tumor trofoblas gestasional adalah
yang mendapatkan bahwa risiko tinggi pada kadar β HCG Praevakuasi ≥ 134.182,5
paritas yang tinggi, sedangkan penulis lain mIU/ml sedangkan variabel lain bukan
tidak menemukan hubungan antara paritas merupakan faktor risiko karena memiliki
dan risiko timbulnya keganasan pascamola. hubungan namun tidak bermakna. Hasil
51,52
Pada penelitian ini didapatkan hasil pasien yang didapatkan sedikit berbeda dengan
molahidatidosa dengan paritas ≥ 1,5 lebih penelitian Lurain JR dan Loh KY dkk yang
berisiko 5,5 kali berkembang menjadi TTG melaporkan bahwa variabel faktor risiko
dibandingkan pasien dengan paritas < 1,5 keganasan pascaevakuasi adalah gambaran
dimana hasil analisis statistik menunjukkan histopatologi dengan proliferasi berlebih,
hubungan yang bermakna. Pada penelitian ini besar uterus, terdapat kista lutein >6 cm dan
didapatkan rerata kadar β HCG praevakuasi kadar β-HCG praevakuasi >100.000 mIU/
sebesar 515286,4± 346728,0 mIu/ml. mL.
Kemudian kadar β HCG Praevakuasi
dibagi menjadi ≥134.182,5mIU/ml dan Saran
<134.182,5 mIU/ml. Dengan analisis bivariat
didapatkan hasil pasien molahidatidosa Dilakukan penelitian lanjutan yang serupa
dengan kadar β HCG Praevakuasi ≥134.182,5 dengan menyertakan populasi sampel
mIU/ml secara signifikan lebih berisiko 196 yang lebih banyak dan waktu yang lebih
kali berkembang menjadi TTG dibandingkan lama. Hasil penelitian ini diharapkan dapat
pasien dengan kadar β HCG Praevakuasi digunakan sebagai data untuk melakukan
< 134.182,5 mIU/ml. Hasil penelitian ini penelitian lanjutan lainnya dalam hal
sejalan dengan penelitian Goldstein dan pencegahan sebelum terjadinya keganasan
Berkowitz yang menyimpulkan bahwa titer pasca molahidatidosa.
hCG praevakuasi yang tinggi diatas 100.000
Daftar Pustaka
SI/l merupakan faktor risiko tinggi untuk
terjadinya keganasan.
1. Martaadisoebrata D. Molahidatidosa
Pada penelitian ini didapatkan hasil
dalam Buku Pedoman Pengelolaan
pasien molahidatidosa dengan gambaran PA
Penyakit Trofoblas Gestasional. Jakarta:
proliferasi sedang-berat secara signifikan
EGC; 2005: 7–41.
lebih berisiko 56 kali berkembang menjadi
2. Pradjatmo H, Dasuki D, Dwianingsih EK,
TTG dibandingkan pasien dengan gambaran
Triningsih E. Malignancy risk scoring of
PA proliferasi ringan. Kami melakukan
hydatidiform moles. Asian Pac J Cancer
analisis dengan uji Spearman Correlation
P. vol 16. 2015:2441−5.
untuk mencari hubungan antara kadar β
3. Hidayat YM, Gandamihardja S, Krisnadi
HCG Praevakuasi dengan hasil gambaran
SR. Hubungan kadar β HCG Praevakuasi,
PA pada pasien molahidatidosa. Dari hasil
Gambaran Histopatologi dan Kista Lutein
uji Spearman Correlation didapatkan hasil
dengan Performa β HCG pada Penderita
bahwa terdapat hubungan antara kadar β
Molahidatidosa yang Berkembang
HCG Praevakuasi dengan hasil gambaran PA
111
Obgynia, Volume 3 Nomor 2 September 2020
112