1. Pendahuluan
Persalinan prematur atau Preterm Labor (PTL) adalah persalinan
yang terjadi sebelum 37 minggu kehamilan lengkap yang dapat menyebabkan
kelahiran prematur atau Preterm Birth (PTB).1 PTB adalah penyebab utama
kematian neonatal dan berbagai bentuk morbiditas neonatal, seperti gangguan
perkembangan saraf, cerebral palsy, retinopati dan displasia
bronkopulmonalis.2 PTB dapat terjadi dari berbagai etiologi dan dapat terjadi
baik secara spontan, karena PTL atau ketuban pecah dini prematur (PPROM),
atau iatrogenik karena janin dan kondisi ibu.2
PPROM adalah pecahnya selaput ketuban secara spontan sebelum 37
minggu kehamilan dan sebelum onset persalinan dan mengarah ke PTB. Di
Mesir, prevalensi diperkirakan 4,1% untuk PPROM, dengan prevalensi
global antara 5% dan 15%.3 Dampak PPROM paling besar terjadi di negara-
negara berpenghasilan rendah dan menengah, dimana sebagian besar
kematian anak yang terkait dengan terjadinya prematuritas.4
Infeksi adalah komplikasi ibu yang paling umum dari PPROM, yang
dalam beberapa kasus dapat menyebabkan kematian ibu. Komplikasi janin
termasuk infeksi dan gawat janin, karena kompresi tali pusat, gangguan
pernapasan, enterokolitis nekrotikans, dan perdarahan interventrikular; Serta
tambahan komplikasi jangka panjang seperti penyakit paru-paru kronis,
retardasi perkembangan, kesulitan visual dan pendengaran, dan cacat
2
intelektual. Dalam beberapa kasus, kematian janin dapat terjadi, dengan risiko
yang lebih besar.7
3
berbeda untuk PTL, di mana peneliti membuktikan hubungan infeksi yang
disebabkan oleh Trichomonas vaginalis, Mycoplasma hominis, basil Gram-
negatif, dan coryneforms dengan PTL pada wanita Mesir.13 Selain itu,
tersedia hanya beberapa penelitian yang berfokus pada kaitannya dengan
agen infeksi yang berbeda dengan PTL. Di sebagian besar penelitian ini,
hanya satu agen infeksi dalam kaitannya dengan PTB adalah diinvestigasi,
seperti Chlamydia,14 bakterial vaginosis,15 trikomoniasis,16 infeksi saluran
kemih,17 atau human papilloma virus.18
2. METODE
2.1 Kelompok Penelitian
4
kehamilan yang diperkirakan berada pada garis batas antara kelompok MPTL
dan SPTL dan gagal memberikan estimasi akurat tentang periode menstruasi
terakhir mereka atau dari data ultrasonografi awal; dimana data ultrasonografi
yang diperoleh selama trimester ketiga tidak cukup akurat untuk penentuan
usia kehamilan yang tepat.21 Di antara kasus-kasus yang dikecualikan ini, ada
tiga kasus dari kelompok PPROM, sedangkan sisanya memiliki membran
PTL intak. Kelompok kontrol (kelompok persalinan aterm atau term labor
group [TL]) terdiri dari 45 wanita kontrol yang dirawat untuk TL tanpa
komplikasi kehamilan seperti PPROM, kontraksi prematur, atau perdarahan
vagina (≥37 minggu kehamilan). Penelitian ini telah disetujui oleh komite etik
rumah sakit Kasr Al Aini (992009).
2.2 Metodelogi
5
PA, USA).23 Program ini juga digunakan untuk analisis residual untuk
memeriksa distribusi normal dari residual dan tidak adanya outlier.
3. Hasil
3.1 Deteksi Berbagai Faktor dalam PPROM, Kelompok PTL
Membran Intak dan TL
3.1.1 Karakteristik Demografi, Riwayat Kehamilan, Komplikasi Medis,
dan Pemeriksaan Spekulum
6
membran intak (30,8%) dibandingkan dengan kelompok kontrol TL (9,1%)
(p = 0,0342; Tabel 1). Riwayat aborsi sebelumnya secara signifikan lebih
umum pada kedua kelompok PTL membran intak dan PPROM dibandingkan
pada kelompok TL (p = 0,0184 untuk kedua perbandingan; Tabel 1).
Pendarahan vagina berat selama kehamilan saat ini secara signifikan lebih
terdeteksi pada kelompok PPROM dibandingkan kelompok TL (p = 0,0465;
Tabel 1). Juga, hanya kelompok PPROM yang menunjukkan lebih banyak
wanita dengan pH vagina > 5 dibandingkan kelompok TL (p = 0,0104; Tabel
1).
Tabel 1
Perbandingan karakter demografi, riwayat kehamilan, perdarahan pervaginam,
dan hasil pemeriksaan spekulum pada wanita PTL membran intak, PPROM, dan
TL.
Nilai p yang
disesuaikan
(perbandingan
PTL
TL berpasangan dengan
Karakteristik membran PPROM p
(Kontrol) TL)
intak
PTL
membran PPROM
intak
Karakteristik demografi (Angka dengan karakteristik/jumlah total) (%)
16/52 5/18
Usia<20 tahun 4/44 (9.1) 0.024 0.0342 0.1590
(30.8) (27.8)
5/18
Ras Hitam 2/45 (4.4) 4/53 (7.6) 0.024 0.6840 0.0507
(27.8)
Riwayat kehamilan (Karakteristik jumlah / total jumlah) (%)
Riwayat PTB
5/31 2/12
kecuali pada 0/31 (0) 0.044 0.11 0.11
(16.1) (16.7)
primigravida
Riwayat aborsi
11/31 5/12
kecuali pada 2/31 (6.5) 0.006 0.0184 0.0184
(35.5) (41.7)
primigravida
7
Perdarahan
1/44 (2.3) 6/50 (12) 4/16 (25) 0.028 0.173 0.0465
vagina berat
Pemeriksaan Spekulum (Karakteristik jumlah / total jumlah) (%)
Tanda lain
infeksi (Contoh 4/18
1/41 (2.4) 4/47 (8.5) 0.042 0.366 0.0804
: Eritema, (22.2)
erupsi)
pH Vagina ≤ 24/43 20/46 7/17
4.5 (55.8) (43.5 (41.2)
18/43 19/46 4/17
pH Vagina = 5 0.016 0.144 0.0104
(41.9) (41.3 (23.5)
7/46 6/17
pH Vagina > 5 1/43 (2.3)
(15.2) (35.3)
Tes Whiff 13/18
11/44 (25) 24/48 (50) 0.001 0.0273 0.00345
Positif (72.2)
PPROM = Preterm Premature Rupture of Membrane, PTB = Preterm Birth, PTL =
Preterm Labor, TL = Term Labor
3.1.2 Mikrobiologi
3.1.2.1 Identifikasi Mikroorganisme Vagina dan Pewarnaan Gram dari
Apusan Vagina
8
(data tidak ditampilkan). Pertumbuhan berat organisme vagina pada agar
darah domba atau sheep blood agar (SBA) lebih signifikan terdeteksi pada
kelompok PTL membran intak (p = 0,0129), tetapi tidak ketika lactobacilli
dikeluarkan, seperti yang ditunjukkan pada Tabel 2. Hanya pertumbuhan
berat coryneforms yang secara signifikan dikaitkan dengan kelompok PTL
dengan membran intak dan PPROM dibandingkan dengan kelompok TL (p =
0,0077 untuk kedua perbandingan; Tabel 2). Deteksi basil Gram-negatif
hanya berbeda secara signifikan antara kelompok PTL membran intak dan TL
ketika mempertimbangkan adanya pertumbuhan apapun dan tidak hanya
pertumbuhan berat (p = 0,0474; Tabel 2).
Tabel 2
Perbandingan karakteristik mikrobiologikal pada wanita PTL membran intak,
PPROM, dan TL.
Karakteristik TL PTL PPROM p Nilai p yang
(Kontrol) membran disesuaikan
intak (perbandingan
berpasangan dengan
TL)
PTL PPROM
membran
intak
Infeksi Vagina
Pertumbuhan 13/45 32/54 6/18 0.007 0.0129 0.767
berat pada (28.9 (59.3) (33.3)
SBA*
Pertumbuhan 11/45 22/54 4/18 0.163 NA 0.0507
bert pada SBA (24.4) (40.7) (22.2)
kecuali
lactobacillia
Pertumbuhan 0/45 (0) 9/54 4/18 0.002 0.0077 0.0077
berat (16.7) (22.2)
b
Coryneform
Pertumbuhan 17/45 34/54 (63) 9/18 (50) 0.04 0.0474 0.409
Basil Gram- (37.78)
Negatif pada
banyak lapisan
9
Infeksi Traktus Urinary
Basil Gram- 0/45 (0) 7/54 2/18 0.021 0.0447 0.117
negatif (12.96) (11.1)
PPROM = Preterm Premature Rupture of Membrane
PTB = Preterm Birth
PTL = Preterm Labor
TL = Term Labor
a
Kehadiran dari karakteristik pertumbuhan pada lapisan ke 3 atau 4
b
Coryneform : Brevibacterium spp. (group B) pada 9 kasus, Arcanobacterium pyogenes,
Acinetobacter calcoaceticus, dan Corynebacterium minutissimum masing masing satu
kasus dan campuran Brevibacterium spp.
(group B) dan C. minutissimum pada satu kasus
10
dilakukan dengan Minitab 18 dan disediakan dalam file Tambahan 2,
http://links.lww.com/JCMA/A45.23
Tabel 3
Hasil Regresi Logistik Sebagai Prediktor dari PPROM dan PTL Membran Intak pada Wanita
PTL
PPROM membran
P P
OR sesuai intak OR sesuai
Prediktor p yang p yang
OR tidak (95% CI) OR tidak (95% CI)
sesuai sesuai
sesuai sesuai
(95% CI) (95% CI)
Usia < 20 tahun
Tidak 1 0.07 1 0.197 1 0.014 1 0.014
(Reference) (Reference) (Reference) (Reference)
Ya 3.85 (0.9- 3.08 (0.56- 4.44 (1.36- 5.24 (1.40-
16.5) 17.02) 14.53) 19.63)
Ras Hitam
Tidak Hitam 1 0.02 1 0.53
(Reference) (Reference)
Hitam 8.27 (1.43- 1.76 (0.31-
47.74) 10.1)
Riwayat Aborsi
Tidak 1 0.01 1 0.046 1 0.01 1 0.046
(Reference) (Reference) (Reference) (Reference)
Ya 10.36 7.68 (1.04- 7.98 (1.59- 5.76 (1.03-
(1.65- 56.95) 39.93) 32.12)
64.94)
Perdarahan berat
Tidak 1 0.02 1 0.036 1 0.11 1 0.218
(Reference) (Reference) (Reference) (Reference)
11
Ya 14.33 14.69 5.86(0.68- 4.56 (0.41-
(1.46- (1.22- 50.76) 51.05)
140.53) 177.49)
Tanda infeksi (Eritema, erupsi) selain vaginal discharge
Tidak 1 0.04 1 0.25
(Reference) (Reference)
Ya 11.43 3.72(0.4-
(1.18- 34.72)
111.09)
pH Vagina 4.4 (1.49- 0.007 4.71 (1.43- 0.011 2.86 (1.04- 0.04 2.74 (0.91- 0.073
12.98) 15.46) 7.88) 8.27)
Tes Whiff
Negatif 1 0.001 1 0.02
(Reference) (Reference)
Positif 7.8 (2.26- 3 (1.24-
26.86) 7.28)
Infeksi Mycoplasma hominis
Negatif 1 0.03 1 0.08
(Reference) (Reference)
Positif 12.57 (1.3- 6.55 (0.77-
121.97) 55.43
Pertumbuhan berat SBA
Tidak 1 0.73 1 0.81 1 0.003 1 0.038
(Reference) (Reference) (Reference) (Reference)
Ya 1.23 (0.38- 1.19 (0.29- 3.58 (1.54- 2.93 (1.06-
3.98) 4.87) 8.32) 8.07)
Pertumbuhan basil Gram-Negatif pada banyak lapisan
Tidak 1 0.38 1 0.39 1 0.003 1 0.049
(Reference) (Reference) (Reference) (Reference)
Ya 1.65 (0.55- 1.81 (0.47- 2.8 (1.24- 2.75 (1.00-
4.96) 7.06) 6.34) 7.52)
Baseline odds 0.00006 0.0017
(exponentiated
intercept)
OR = odds ratio; PPROM = preterm premature rupture of membranes; PTL = preterm labor; SBA = sheep blood
agar; TL = term labor.
12
membran utuh dibandingkan dengan wanita yang berusia lebih dari 20 tahun
(OR = 5,24, 95% CI = 1,40-1963; Tabel 3).
Tabel 4
Perbandingan Karakter Demografi, Riwayat Kehamilan, Perdarahan Pervaginam,
Dan Hasil Pemeriksaan Spekulum Pada Wanita SPTL, MPTL dan TL.
Nilai p yang
disesuaikan
TL (perbandingan
Karakteristik SPTL MPTL p
(Kontrol) berpasangan
dengan TL)
STPL MPTL
Karakteristik demografi (Angka dengan karakteristik/jumlah total) (%)
Usia<20 tahun 4/44 (9.1) 9/30 (30) 6/20 (30) 0.034 0.088 0.088
13
Riwayat kehamilan (Karakteristik jumlah / total jumlah) (%)
Satu Parous atau 31/45 16/31 9/21
lebih (68.9) (51.6) (42.9)
Nullipara 0/45(0) 4/31 2/21 (9.5) 0.044 0.0525 0.0525
(12.9)
Primigravida 14/45 11/31 10/21 0.028 0.173 0.0465
(31.1) (35.5) (47.6)
Riwayat PTB 0/31 (0) 5/20 (25) 2/11 0.006 0.0198 0.0958
kecuali pada (18.2)
primigravida
Riwayat aborsi 2/31 (6.5) 9/20 (45) 3/11 0.004 0.00528 0.154
kecuali pada (27.3)
primigravida
Perdarahan vagina 1/44 (2.3) 4/27 4/20 (20) 0.025 0.0982 0.090
berat (14.8)
Pemeriksaan Spekulum (Karakteristik jumlah / total jumlah) (%)
pH Vagina ≤ 4.5 24/43 12/24 6/20 (30)
(55.8) (50)
pH Vagina = 5 18/43 5/24 11/20 0.005 0.0109 0.0741
(41.9) (20.8) (55)
pH Vagina > 5 1/43 (2.3) 7/24 3/20 (15)
(29.2)
Tes Whiff Positif 11/44 (25) 16/26 9/20 (45) 0.01 0.014 0.222
(61.5)
MPTL = mild preterm labor; PTB = preterm birth; SPTL = severe preterm labor; TL =
term labor.
3. 2.2 Mikrobiologi
3. 2.2.1Identifikasi Mikroorganisme Vagina dan Pewarnaan Gram dari
Apusan Vagina
14
Tabel 5
Perbandingan Karakteristik Mikroiologikal pada Wanita SPTL, MPTLdan TL.
Nilai p yang
disesuaikan
TL (perbandingan
Karakteristik SPTL MPTL p
(Kontrol) berpasangan
dengan TL)
STPL MPTL
Infeksi vagina
Mycoplasma 1/45 (2.22) 3/31 (9.68) 4/21 (19.05) 0.049 0.42 0.097
hominis
Pertumbuhsn berat 13/45 (28.9) 19/31 (61.3) 8/21 (38.1) 0.019 0.0264 0.572
pada SBA*
Pertumbuhan bert 11/45 (24.4) 12/31 (38.7) 6/21 (28.6) 0.3885 0.0013
Coryneformb
Jumlah bakteri urine (CFU/ml)
<103 42/45 (93.34) 24/31 17/21
(77.42) (80.95)
≥ 10 - < 10
3 4 2/45 (4.44) 0/31 (0) 2/21 (9.52) 0.037 0.0366 0.342
Infeksi traktus 0/45 (0) 4/31 (12.9) 3/21 (14.29) 0.017 0.0436 0.0436
15
Pertumbuhan berat organisme vagina pada SBA hanya lebih
signifikan terdeteksi pada kelompok SPTL dibandingkan kelompok TL (p =
0,0264; Tabel 5), tetapi tidak ketika lactobacilli dikeluarkan. Hanya
pertumbuhan berat dari coryneforms yang secara signifikan lebih terdeteksi
pada wanita SPTL dan MPTL dibandingkan pada wanita TL (p = 0,00125
dan 0,0124, masing-masing; Tabel 5). Pertumbuhan berat organisme lain
yang teridentifikasi pada SBA dan pertumbuhan lactobacilli pada agar
Rogosa tidak berbeda nyata di antara ketiga kelompok (data tidak
ditampilkan). Tidak ada perbedaan yang signifikan antara wanita SPTL,
MPTL, dan TL dengan adanya sel petunjuk, tingkat vagina, atau vaginosis
bakteri yang didiagnosis dengan kriteria Amsel (data tidak ditampilkan).
16
Tabel 6) . Wanita dengan riwayat aborsi juga mengalami peningkatan risiko
SPTL (atau SPTL dan MPTL) lebih dari tiga kali lipat dibandingkan dengan
wanita yang tidak memiliki riwayat tersebut (OR = 3,87, 95% CI = 1,73-8,64;
Tabel 6).
4. Diskusi
Beberapa prediktor diidentifikasi, dalam model akhir, untuk berbagai
subtipe PTL yang dipelajari. Hubungan usia kurang dari 20 tahun dengan
SPTL dan PTL membran intak telah dilaporkan sebelumnya.1,27 Hal ini
mungkin disebabkan oleh pertumbuhan fisik ibu yang tidak lengkap dan
malnutrisi relatif.28 Di sisi lain, PPROM tidak terkait dengan usia kurang dari
20 tahun. Kurangnya hubungan antara PPROM dan usia kurang dari 20 tahun
telah dijelaskan sebelumnya.1,5,8
Kami mendeteksi hubungan antara aborsi sebelumnya dan semua
kategori PTL. Hubungan ini telah dijelaskan sebelumnya.5,6,10 Wanita dengan
riwayat aborsi sebelumnya dapat memiliki risiko PTB berikutnya melalui
perawatan medis yang mereka terima, misalnya, antibiotik profilaksis yang
menyebabkan perubahan mikroflora vagina atau kerusakan mekanis serviks
oleh uterus. kuretase dalam prosedur aborsi.29 Namun, tidak ada hubungan
yang tercatat antara riwayat PTB dan PPROM, meskipun telah dilaporkan
sebelumnya.8 Hal ini mungkin disebabkan oleh perbedaan dalam desain
penelitian atau sedikitnya jumlah wanita dalam kelompok PPROM yang
memiliki riwayat kehamilan sebelumnya. PTB (dua kasus).
Sesuai dengan penelitian sebelumnya, perdarahan vagina yang intens
dikaitkan dengan PPROM.6,8 Hubungan antara perdarahan vagina dan PTL
17
mungkin disebabkan oleh produksi trombin, yang merangsang kontraksi
uterus serta aktivitas proteolitik yang dapat menyebabkan PPROM.4
Peningkatan pH vagina secara signifikan terkait dengan semua bentuk
PTL, kecuali PTL membran intak, mirip dengan hasil dari penelitian
sebelumnya. Hal ini dijelaskan oleh fakta bahwa peningkatan pH adalah tanda
peradangan atau infeksi yang disebabkan oleh flora vagina yang abnormal
dengan PTL berikutnya.30 Hal ini menyoroti pentingnya pengukuran pH
vagina sebagai salah satu protokol degan biaya rendah, teknologi rendah, dan
aman yang berlaku. untuk wanita dalam pengaturan sumber daya rendah,
untuk skrining awal kemungkinan PTL dan akibatnya mengurangi tingkat
kelahiran prematur. 31
Mikrobiota vagina sehat yang seimbang (dengan lactobacilli atau
tidak) melindungi dari infeksi asenden dan prematuritas32; oleh karena itu,
flora vagina yang terganggu, yang dimanifestasikan oleh pertumbuhan
organisme vagina yang banyak pada SBA, dikaitkan dengan semua subtipe
PTL kecuali PPROM. Kurangnya hubungan antara PPROM dan
pertumbuhan berat organisme vagina pada SBA mungkin karena ukuran
sampel kecil PPROM dalam penelitian kami atau spesies anaerob
bertanggung jawab atas dysbiosis vagina, yang tidak dapat dideteksi oleh
pertumbuhan aerobik pada SBA.
Berbeda dengan efek perlindungan lactobacilli yang dilaporkan
sebelumnya,33,34 lactobacilli vagina yang terdeteksi pada kelompok PTL
termasuk Lactobacillus iners yang hanya dapat dideteksi pada agar darah. L.
iners meningkatkan risiko konversi dari flora normal menjadi abnormal
dengan infeksi asendens berikutnya dan PTB.32 Ia tidak dapat mensintesis
asam laktat31 dan hanya beberapa rantai yang dapat menghasilkan H2 O2 . 35
Akibatnya, spesies Lactobacillus ini tidak memiliki efek perlindungan normal
dari lactobacillus.
Deteksi basil Gram-negatif dikaitkan dengan PTL membran intak
ketika setiap pertumbuhan (apakah berat atau tidak) digunakan dalam analisis
statistik. Basil gram negatif adalah patogen plasenta penting yang
bertanggung jawab atas korioamnionitis subklinis dan PTB.11,36
18
Usia lebih dari 35 tahun dilaporkan sebelumnya terkait dengan PTL
tetapi tidak dalam penelitian kami.6 Hal ini mungkin disebabkan oleh
rendahnya jumlah wanita berusia lebih dari 35 tahun (enam wanita) yang
diuji.
Jelas bahwa prediksi dan pengelolaan faktor risiko PPROM dan SPTL
sangat diperlukan. SPTL dikaitkan dengan hasil yang lebih merugikan
daripada MPTL,10 juga morbiditas ibu dan bayi dari PPROM secara
signifikan lebih jelas ketika terjadi pada kasus SPTL.19 Dalam penelitian
kami, hampir setengah dari peserta PPROM (tujuh dari 15 kasus PPROM
dengan diketahui secara akurat usia kehamilan) dengan tipe SPTL dan lebih
rentan terhadap efek samping.
Penelitian ini memiliki keterbatasan ukuran sampel yang kecil pada
subkelompok yang diuji, terutama pada kelompok PPROM. Ini dapat
berdampak negatif pada kekuatan statistik pengumpulan kasus. Namun,
desain penelitian ini memiliki kekuatan statistik yang dapat diterima untuk
OR besar. Selain itu, ini hanya studi percontohan untuk mendeteksi berbagai
faktor yang mungkin terkait dengan bentuk PTL yang paling berisiko
(PPROM dan SPTL). Studi lain diperlukan untuk mengkonfirmasi lebih
lanjut hubungan ini, dengan setiap faktor yang terdeteksi, pada populasi yang
lebih besar.
Kesimpulannya, beberapa faktor dikaitkan dengan subtipe PTL yang
lebih berbahaya. Hampir semua faktor ini terkait dengan infeksi kecuali
berusia kurang dari 20 tahun, yang menyoroti bahaya infeksi sebagai faktor
utama penyebab PTL. Pengendalian infeksi selama aborsi atau persalinan
sangat diperlukan untuk menghindari efek buruk pada kehamilan berikutnya.
Wanita harus diskrining untuk infeksi genitourinari selama perawatan
prenatal dan antenatal, karena banyak dari infeksi ini tidak menunjukkan
gejala. Mereka harus diobati dengan obat yang sesuai sebelum kerusakan
fetomaternal terjadi. Mengukur pH vagina dapat digunakan untuk
memprediksi wanita yang berisiko PTL sebelum dirujuk ke pusat perawatan
prenatal yang lebih maju, di mana skrining untuk infeksi ini mungkin tidak
19
dapat dilakukan di rangkaian sumber daya rendah atau ketika peralatan mahal
diperlukan (PCR untuk beberapa infeksi).
20
CRITICAL APPRAISAL
No. Kriteria
1. Judul : Judul jurnal telaah ini adalah “Faktor Risiko
yang Berkaitan dengan Persalinan Premature,
Berfokus pada Ketuban Pecah Dini dan
Persalinan Premature Berat”. yang dimuat
singkat dan jelas.
2. Pengarang : Alaa El-Dien M.S. Hosnya, Mohsen N. Fakhryb,
Waleed El-khayatc, Mona T. Kashefa,*
3. Waktu Publikasi : 17 November 2019
4. Dipublikasi oleh : Journal of Chinese Medical Association
5. Abstrak : Abstrak dalam jurnal ini memuat isi jurnal yang
ditulis secara singkat dan jelas, dengan jumlah
kata yang tidak lebih dari 250 kata.
6. Desain Penelitian : Jurnal ini menggunakan desain penelitian Studi
Kasus-Kontrol.
7. Tempat Penelitian : Penelitian dilaksanakan di Departemen Obstetri
dan Ginekologi, di Rumah Sakit Kasr Al Aini,
Cairo Mesir.
8. Sampel Penelitian : Penelitian dilakukan pada 117 wanita terdaftar
tanpa risiko medis yang diketahui untuk PTL.
9. Hasil Penelitian : Hasil dari model nominal multivariat
mengidentifikasi riwayat aborsi, riwayat
perdarahan vagina yang berat, dan peningkatan
pH vagina yang merupakan prediktor signifikan
dari PPROM. Model yang sama mengidentifikasi
usia < 20 tahun, riwayat aborsi, adanya
pertumbuhan organisme vagina yang berat, dan
setiap pertumbuhan basil Gram-negatif sebagai
prediktor signifikan dari PTL membran utuh.
Hasil dari model ordinal multivariat
mengidentifikasi usia < 20 tahun, riwayat aborsi,
21
pH vagina, dan pertumbuhan organisme vagina
yang berat sebagai prediktor signifikan dari SPTL
dan MPTL.
10. Ucapan : Pada jurnal ini tidak ada ucapan terimakasih.
Terimakasih
22
TELAAH JURNAL METODE PICO-VIA
PICO
1. Population
Jurnal ini merupakan Jurnal Penelitian dengan metode
penelitian Case-control Study (jenis jurnal penelitian observasional
yang membandingkan variable kontrol dengan variable kasus).
2. Intervention
Tidak terdapat intervensi yang dilakukan karena bukan
merupakan jurnal penelitian.
3. Comparison
Penulis melakukan perbandingan variabel kelompok kontrol
(n = 45) memiliki persalinan aterm (≥37 minggu kehamilan),
sedangkan kelompok kasus (n = 72) dengan PTL (<37 minggu
kehamilan). Kelompok PTL dibagi lagi menjadi kelompok dengan
PPROM (n = 18) dan kelompok dengan membran yang masih melekat
(utuh) (n = 54). Lima puluh dua wanita PTL, dengan usia kehamilan
yang akurat, dibagi lagi menjadi SPTL (n = 31, 34 minggu kehamilan)
dan mild preterm labor atau persalinan prematur ringan (MPTL; n =
21, 35-36 minggu kehamilan). Semua kelompok diperiksa untuk
karakteristik demografi yang berbeda, riwayat obstetri, tanda klinis,
vagina dan infeksi saluran kemih. Regresi logistik nominal diterapkan
untuk menyelidiki variabel signifikan yang terkait dengan PPROM
dan PTL membran utuh, sedangkan regresi logistik ordinal digunakan
untuk memperkirakan variabel signifikan yang terkait dengan SPTL
dan MPTL
4. Outcome
Artikel ini memberikan gambaran faktor risiko yang berkaitan
dengan persalinan premature, berfokus pada ketuban pecah dini dan
persalinan premature berat, kepada klinisi agar menghindari
komplikasi yang mungkin terjadi. Seperti Pengendalian infeksi
selama aborsi atau persalinan sangat diperlukan untuk menghindari
efek buruk pada kehamilan berikutnya. Wanita harus diskrining untuk
23
infeksi genitourinari selama perawatan prenatal dan antenatal, karena
banyak dari infeksi ini tidak menunjukkan gejala. Mereka harus
diobati dengan obat yang sesuai sebelum kerusakan fetomaternal
terjadi. Mengukur pH vagina dapat digunakan untuk memprediksi
wanita yang berisiko PTL sebelum dirujuk ke pusat perawatan
prenatal yang lebih maju, di mana skrining untuk infeksi ini mungkin
tidak dapat dilakukan di rangkaian sumber daya rendah atau ketika
peralatan mahal diperlukan (PCR untuk beberapa infeksi).
24
VIA
VALIDITAS
Jurnal ini merupakan jurnal penelitian observasional dengan desain
studi kasus-kontrol yang valid karena dilengkapi dengan identitas jurnal yang
lengkap dan telah tercantum nomor ISSN serta adanya alamat korespondensi.
Jurnal ini merupakan jurnal penelitian yang membahas tentang faktor risiko
yang berkaitan dengan persalinan premature, berfokus pada ketuban pecah
dini dan persalinan premature berat
IMPORTANCE
Jurnal ini merupakan jurnal yang menjelaskan tentang faktor risiko
yang berkaitan dengan persalinan premature, berfokus pada ketuban pecah
dini dan persalinan premature berat, sehingga jurnal ini sangat penting untuk
dipelajari, karena dapat menjelaskan data hubugan faktor risiko pada ketuban
pecah dini dan persalinan premature.
APLIKABILITAS
Aplikabilitas dari jurnal ini sangat berperan sebagai panduan bagi
klinisi atau dokter dalam menskring kemungkinan terjadinya persalinan
premature serta ketuban pecah dini dan persalinan premature berat. Hal
tersebut dikarenakan jurnal ini menjelaskan faktor risikonya dalam hubungan
kasus berdasarkan hasil penelitian.
25
Kelebihan Peneletian
Kekurangan Penelitian
26