A. Definisi
Penyakit tropfoblas gestasional dapat berkembang menjadi beberapa
penyakit yang berawal dari kelainan di plasenta, diantaranya ialah mola
parsial maupun komplit, tumor trofoplastik plasenta, choriokarsinoma, dan
mola invasif. Mola hidatidosa sendiri merupakan penyakit trofoblas
gestational yang ditandai dengan abnormalitas vili korialis yang mengalami
degenerasi hidropik sehingga terlihat seperti buah anggur yang
bergerombol. Pada mola hidatidosa terdapat proliferasi sel trofoblas yang
berlebihan dan adanya edema stroma vilus. Secara makroskopis mola
hidatidosa terlihat seperti gelembung-gelembung, transparan, dan berisi
cairan jernih yang ukurannya bervariasi. Defesiensi lemak hewani dan zat
karoten bisa menjadi salah satu faktor resiko. (Arlitta et al., 2017)
Patologi
Edema Villus Difus Fokal
Proliferasi Trofoblastik Bervariasi Fokal
Janin Tidak ada Sering dijumpai
Gambaran Klinis
Diagnosis Gestasi mola Missed Abortion
Ukuran Uterus 50% besar masa Kecil masa kehamilan
kehamilan
Kista Lutein 25-30% Jarang
Penyulit Medis Sering Jarang
Kadar hCG Tinggi Rendah - tinggi
C. Epidemiologi
Pada negara berkembang insidensi mola komplit diperkirakan
sekitar 1-3 setiap 1000 kehamilan dan untuk mola parsial sekitar 3 dari 1000
kehamilan. Angka tersebut tidak termasuk pada mola yang bersifat sporadik
dan tidak berulang berbeda dengan kasus singelton (Salah satu anggota
keluarga mengalami mola berulang ) dan Kasus mola familial rekuren (
setidaknya ada 2 wanita dari satu keluarga mengalami 1 atau lebih mola)
(Sabire et al, 2010).
Angka kejadian mola meningkat pada negara berkembang dan
kasusnya meningkat 10 kali pada negara-negara Asia dan Africa. Angka
kejadian menurun dengan berjalannya waktu dengan peningkatan
monitoring medis dan sumber makanan yang mencukupi. (Steigrad, 2003)
D. Faktor Resiko
1. Usia
Penyakit trofoblas gestasional biasanya terjadi pada usia subur.
Mola komplit paling sering terjadi pada wanita yang berusia lebih
dari 35 tahun dan kurang dari 20 tahun. Resiko terjadi mola semakin
meningkat pada usia lebih dari 45 tahun (Springer, 2017)
2. Riwayat mola berulang
Wanita yang pernah mengalami mola hidatidosa memiliki resiko
lebih tinggi untuk terjadi dikemudian hari. Resiko meningkat 1
hingga 2 % untuk kehamilan berikutnya. Resiko semakin meningkat
bila terjadi kehamilan mola lebih dari satu kali. (Springer, 2017)
3. Riwayat keguguran berulang
Wanita yang pernah keguguran memiliki resiko penyakit trofoblas
gestasional yang lebih tinggi. Hal ini terjadi mungkin karena
misscarrige dapat mempengaruhi beberapa kasus penyakit trofoblas
gestasional. (Springer, 2017)
4. Golongan darah
Wanita dengan golongan darah A atau AB memiliki resiko sedikit
lebih tinggi dibandingkan dengan golongan darah B atau O
(Springer, 2017)
5. Pil Kontrasepsi
Wanita yang menggunakan pil KB memiliki resiko penyakit
trofobolas gestasional bila mejadi hamil. Keterkaitan mengenai pil
KB dengan resiko penyakit trofoblas gestasional masih rendah dan
mungkin dipengaruhi oleh faktor lain tetapi terlihat resiko lebih
tinggi pada wanita yang mengunakan pil kontrasepsi dalam waktu
yang lama. (Springer, 2017)
6. Riwayat Keluarga
Sangat jarang terjadi , tetapi beberapa wanita dalam keluarga yang
sama memiliki resiko kehamilan molar. (Springer, 2017)
G. Diagnosis
Selain tanda dan gejala yang muncul , mola hidatidosa dapat optimal
didiagnosis pada usia kehamilan 8 minggu dengan endovaginal sonography
dan pada usia kehamilan 9 minggu dengan abdominal sonography.
Walaupun demikian, pemeriksaan ultrasonografi harus disertai dengan
pemeriksaan histopatologi yang bahannya diambil dari hasil kuretase atau
operasi mola hidatidosa untuk menegakan diagnosis pasti. Hal ini
dikarenakan gambaran mola hidatidosa di setiap usia kehamilan berbeda-
beda dan seringkali tidak terlihat pada trimester pertama. (Shaaban et al,
2017)
Pada umumnya mola hidatidosa terlihat sebagai masa jaringan lunak
besar dan mengisi kavum uteri dengan amplitudo ekho rendah hingga
sedang serta dengan ruang ruang yang berisi kista-kista kecil dengan cairan
yang tersebar. Pada usia kehamilan 8-12 minggu gambaran terlihat khas
sebagai jaringan ekhogenik di dalam lumen yang homogeny dengan kata
lain terlihat seperti ruang-ruang kistik. Pada mola hidatidosa komplet
tampak gambaran vili dengan degenerasi hidropik sehingga menunjukan
gambaran snowstorm appearance. Sedangkan pada mola hidatidosa parsial
terlihat adanya mola dengan janin atau plasenta dengan janin (bagian janin)
yang mengalami degenerasi hidropik. (Shaaban et al, 2017)
Seckl MJ, Sebire NJ, Berkowitz RS. Gestational trophoblastic
disease. Lancet 2010; 376:717-29; PMID: 20673583;
http://dx.doi.org/10.1016/S0140-6736(10)60280-2