2 – K13
INFESTASI CACING
Dr SUPRIYANTO SpA
Lab IKA / SMF IKA RSMS
Tujuan :
mampu mendiagnosis klinis dan tatalaksana infestasi cacing dan
lainnya
Pengobatan :
o Pyrantel pamoat (10 mg/kg) , (1x)
o Oxantel pyrantel pamoat (10 mg/kg) (1x)
o Mebendazol (2x100mg, 3 hr),
o Albendazol ( > 2 thn, 400 mg)
Pencegahan :
Perbaikan sanitasi lingkungan
Kebersihan pribadi (cuci tangan) & makanan
Peny cacing tambang
Pendahuluan
Infeksi cacing tambang adalah penyakit infeksi yang
disebabkan Ancylostoma duodenale/Necator americanus.
( = hookworm) ankilostomiasis
faktor resiko :
• sering kontak dengan tanah di mana penggunaan pupuk
kandang atau tinja manusia dibuang di tanah.
Gejala klinis :
berbanding lurus dengan jumlah cacing yang menginfeksi.
Gejala klinis yang dapat terjadi adalah :
Rasa gatal di kaki (ground itch) atau gatal di kulit tempat
masuknya cacing;
Larva cacing di paru2 (reaksi alergi) : batuk, dahak disertai
darah, kdg spt pnemonia
Cacing dewasa pada usus halus : gejala rasa tidak enak di
perut, kembung, sering buang angin, mual, muntah, dan
diare. (terjadi 2 minggu setelah cacing masuk melalui kulit)
Anemia akan terjadi 10-20 minggu setelah infestasi cacing
gejala umum anemia + spoon-nail
Diagnosis :
-ditemukan telur atau cacing dewasa pada tinja
Pengobatan :
• Creeping eruption : krioterapi dg nitrogen cair atau kloretil
spray, thiabendazol topikal + 1 mgg
• Cutaneus larva migran : dg albendazol 400 mg 5 hr
• Utk cacing dewasa : pyrantel pamoat (10 mg/kg 1x), lanjut
mebendazol 100 mg (2x/hr 3 hr)
• Obat lain : albendazol (utk anak > 2 thn) : 400 mg tab = 20 ml
Oxyuriasis
Pendahuluan :
o Oxyuris vermicularis = enterobius vermicularis = seat worm =
thread pin = cacing kremi
o Sering ditemukan pd anak, terjadi pd kelompok keluarga
o Cacing betina dewasa berukuran 8-13 mm x 0.3-0.5 mm, ekor
runcing. Cacing jantan 2-5 mm x 0.1-0.2 mm
o Seekor cacing betina dpt menghasilkan 11.000 telor
o Telor berbentuk ovoid, uk 50-60 mcm x 20-30 mcm
o Manusia terinfeksi bila tertelan telor infectif menetas di
sekum dewasa (siklus hidup cacing ini + 1 bln)
o Cacing jantan akan mati setelah membuahi, keluar bersama
feses
o Cacing betina bertelur disekitar perianal pd malam hari
kembali masuk kolon
•
Epidemiologi :
Dapat menginfeksi anak sd dewasa
Cara penularan :
– - langsung : anus – tangan – mulut
– - satu tempat tidur : telur pd sprei dst – tangan – mulut
– - lewat udara : telur pd tmpt tdr – terbang – terhirup
– - retroinfection : telur yg menetas di perianal – larva –
masuk ke usus/kolon lewat anus
Pengobatan :
Semua obat cacing dpt efektif
Yg penting : semua anggota keluarga diobati serentak
Pencegahan :
o Peningkatan kebersihan pribadi & keluarga
Taeniasis = cacing pita
<= taenia solium dan taenia saginata =>
Taeniasis solium
• sering pd dewasa , ok memakan daging babi mentah /
setengah matang yg mengandung kista berisi larva T.solium
• dlm lambung : larva keluar kepala (scolex) msk usus
halus bag atas , melekat pd mukosa tumbuh dewasa dlm
5-12 mgg , dpt mencapai panjang 2-7 meter, dpt hidup 25 thn
• Tubuh cacing terdiri segmen (proglotid), dpt mencapai 1.000,
paling distal proglotid matur yg berisi telur (gravid), dpt lepas
keluar bersama feses telur dpt bertahan ditanah ber-
minggu2
Gejala klinis (T.solium) :
Oleh larva : (cysticercus cellulose) :
bila tertelan telur T.solium pecah dlm usus larva
bermigrasi ke organ manifestasi klinis tgt organ yg terkena :
otak, mata, hati, otot dsb
Oleh cacing dewasa : tdk spesifik
rasa tdk enak / panas diperut, diare kronis, kdg bersling dg
konstipasi, anoreksia, penggugup
Diagnosis :
• Dijumpai telur dlm tinja atau proglotid gravid
• Sistiserkosis : dg eksisi terduga pem mikroskopis
Taeniasis saginata
• Siklus hidup irip t.solium, tp lebih ringan
• Infeksi berasal dr daging sapi mentah berisi larva T.saginata
larva keluar dilambung menjadi matur dlm usus halus dlm
5-12 mgg
• Cacing derwasa dpt mencapai 25 meter, dg jumlah proglotid
1.000 – 2.000
Gejala klinis
• Berbeda dg T.solium, T.saginata hanya cacing dewasa yg dpt
menimbulkan ggn pd manusia : ggn fungsi sal cerna diare,
cpt lapar, penurunan BB, mual-muntah, kolik abd, dsb
Diagnosis
• Ditemukan telur atau proglotid dlm tinja
Pengobatan :
(obat2 sama utk T.solium T.saginata )
o Butionol : diserap dlm usus, dosis 40-60 mg/kg
o Niklosamid : tdk diserap usus dilanjut dg pencahar
o Qunakrin : diserap usus, neurotoxik hrs dirawat di RS
o Praziquantel : dosis 15-25 mg/kg
o Albendazol : dosis 400 mg 1x/hr – 3hr paling byk dipakai
Pencegahan :
Perbaikan kebersihan pribadi
Penyuluhan cara penularan
Siklus hidup T.solim & T.saginata