Anda di halaman 1dari 24

PAPER

SOCIALIZING

DISUSUN OLEH :

KELEMPOK 1

PENDIDIKAN AKUNTANSI REGULER B

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2019

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat Nyalah, sehingga

Tugas ini dapat diselesaikan. Penyusunan makalah ini dilakukan sebagai salah satu syarat untuk

memenuhi nilai tugas mata kuliah Pengantar Manajemen.

Akhir kata, sebagaimana layaknya manusia biasa yang memiliki banyak keterbatasan,

apabila terdapat kesalahan penulis mengharapkan adanya kesimpulan dan saran yang

membangun agar selanjutnya dapat lebih baik. Harapan dan tujuan saya dalam menyelesaikan
makalah adalah agar dapat berguna dan dapat menambah pengetahuan bagi yang membacanya.

Atas segala perhatian, saya mengucapkan terima kasih.

Medan, 25 November 2019

Kelompok 1

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................i

DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii

BAB I : PENDAHULUAN....................................................................................................1

A. Identitas Buku............................................................................................................1
B. Latar Belakang...........................................................................................................1
C. Tujuan........................................................................................................................2
D. Manfaat......................................................................................................................3
BAB II : PEMBAHASAN.....................................................................................................4

A. Ringkasan Isi Buku....................................................................................................4

BAB III : PENUTUP.............................................................................................................21

A. Kesimpulan................................................................................................................21
B. Saran..........................................................................................................................21

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................22

BAB I

PENDAHULUAN

A. Identitas Buku
Judul : Prngantar Manajemen
Penulis : Syaifuddin lubis, T. teviana , Hendra Saputra, Darwin Lie DKK
ISBN : 978-602-5470-06-0
Penerbit : Madenatera
Tahun terbit : 2019
Tempat Terbit : Medan
Dimensi buku : 17,5 x 25,5 cm
Tebal buku : 343 halaman

B. Latar Belakang
Kata manajemen berasala dari bahasa prancis kuno management, yang memiliki arti seni
melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan di terima
secara universal. Mary parker follet mendefinisikan manajemen sebagaixseni menyelesaikan
pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan
mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi. Ricky W. griffin (2002)
mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian,
pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif
dan efisien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat di capai sesuai denganperencanaan, sementara
efesien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan
jadwal.
Manajemen itu sendirir berasal dari kata manage. Kata manage berasal dari bahasa itali
yaitu maneggiare, dimana kata ini berasal dsri bahasa latin, yakni manus yang berarti hand
(tangan). Kata manage dalam bahasa prancir berarti house-keeping (rumah tangga). Hal-hal yang
harus dilakukan oleh organisasi dalam rangka meraih laba/profit adalah sesuatu yang harus
diselesiakan. Kegiatan-kegiatan yang biasanya dilakukan oleh sebuah organisasi bisnis di
antaranya adalah kegiatan atas poduksi, pemasaran, pengelolaan sumber daya manusia, hingga
pengelolaan keuangan mungkin dimi;iki organisasi bisnis tersebut.
Identitas manajemen sebagai suatu proses dapat dikatakan suatu rangkaian perbuatan
manusia yang mengandung sesuatu maksud tertentu yang memang di kehendaki oleh orang yang
melakukan kegiatan tersebut. Proses berarti suatu kegiatn yang terus menerus dilaksanakan.
Mengenai fungsi-fungsi fundamental manajemen, hamper seluruh ahli sepakat bahwa
fungsi fundamental manajemen intinya ada empat, yaitu planning, organizing, actuating dan
controlling. Pada umumnya organisasi di Indonesia mengalami sejumlah keterbatasan dalam
bidang sumberdaya, sementara di sisi lain tujuan yang ingin di capai harus bisa dilakukan secara
baik.
Proses manajemen itu sendiri diarahkan kepada usaha-usaha anggota organisasi untuk
meningkatkan produktivitasnya melalui pemanfaatan secara efektif dan efisien sumber daya yang
tersedia. Produktivitas adalah perbandingan antara keluaran (output) dengan masukan (input).
Keluaran bisa terdiri barang atau jasa. Sedangkan masukkan terdiri dari sumber daya manusia
(Human Resources), dan modal (capital), peralatan-peralatan (matrials), dan sumber
dayalainnya. Efisien adalah kemampuan untuk meminimalkan penggunaan sumber daya
(masukan) perusahaan, sedangkan efektivitas adalah kemampuan untuk menentukan tujuan yang
memadai.

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui tentang suatu manajemen.
2. Untuk menambahkan wawasan dalam mempelajari manajemen.
3. Mengetahui bentuk-bentuk permasalahan yang dihadapi dalam setiap organisasi
manajemen.
D. Manfaat

Adapaun mempelajari Pengantar Manajemen akan memperoleh beberapa manfaad di


antaranya adalah sebagai berikut :

a. Kita dapat mengetahui lebih luas apa itu manajemen dan mengaplikasikan nya di dalam
kehidupan sehaari-hari.
b. Pengetahuan tentang pengantar manajemen akan membantu kita untuk memimpin suatu
organisasi dengan baik.
c. Pemahan tentang pengantar manajemen akan membantu kita mengenali cara cara
memimpin dan mengatur organisasi.

BAB II

PEMBAHASAN

RINGKASAN BUKU

BAB 1: DASAR-DASAR MANAJEMEN

Pengertian Manajemen

Kata Manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno menagement, yang memiliki arti seni
melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan di terima
secara universal. Mary Parker Follet mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan
pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan
mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi. Ricky W. Griffin (2002)
mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian,
pengkoordinasikan, dan pengontrolan sumberdaya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif
dan efisien.

Identitas manajemen sebagai suatu proses dikatakan sebagai rangkaian perbuatan


manusia yang mengandung sesuatu maksud tertentu yang memang dikehendaki oleh orang yang
melakukan kegiatan tersebut. Dengan demikian, pengertian proses yang dikemukakan oleh dua
ahli tersebut di atas memberikan informasi bahwa kegiatan mencapai tujuan organisasi tidak
dapat dilakukan dengan satu kegiatan saja seperti membalikkan tangan, melainkan suatu kegiatan
secara bertahap dan berkelanjutan serta secara sadar dilaksanakan.

Fungsi Manajemen

Fungsi manajemen pada hakikatnya adalah suatu proses kegiatan yang dilakukan oleh
manajer, dalam rangka mendayagunakan semua sumber daya untuk mencapai tujuan organisasi
secara efektif dan efisien. Agar tujuan dari organisasi dapat di capai secara efektif dan efisien.
Mari kita simak apa yang disebut dengan efektif dan efisien? Efektif menurut Peter F. Ducker
adalah “mengerjakan pekerjaan yang benar” (doing the right things). Sedangkan efisien
menurutnya adalah “mengerjakan pekerjaan dengan benar” (doing things right). Dalam fungsi
manajemen, terdapat tiga istilah yang sering digunakan, yaitu : fungsi, proses atau praktik
manajemen.

Fungsi menunjuk pada kegunaan, proses menunjuk pada rangkaian kegiatan, dan praktik
menunjuk pada kegiatan yang dilaksanakan oleh seorang manajer. Proses ini meliputi banyak
aspek, namun aspek utama yang sangat esensial yaitu perencanaan (planning), pengorganisasian
(organizing), pemimpinan (leading), dan juga pengawasan (controlling). Para ahli manajemen
mengemukakan pendapat beragam namun intinya mengandung kesamaan mengenai rangkaian
proses manajemen.

Proses Manajemen

1) Perencanaan (Planning)
Adalah : Memikirkan tentang apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang
dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk menentukan apa tujuan perusahaan secara
keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu. Ada beberapa aktivitas
dalam fungsi perencanaan : (1) Menetapkan arah tujuan serta target bisnis; (2)
Menyusun suatu strategi dalam pencapaian tujuan dan target tersebut; (3)
Menentukan sumber daya yang dibutuhkan; (4) Menetapkan standar kesuksesan
dalam pencapaian suatu tujuan dan target bisnis.
2) Pengorganisasian (Organizing)
Adalah : Suatu aktivitas pengaturan dalam sumber daya manusia dan sumber daya
fisik lainnya yang dimiliki oleh perusahaan untuk bisa melaksanakan rencana
yang sudah ditetapkan dan mencapai tujuan utama perusahaan. Aktivitas-aktivitas
yang ada dalam fungsi pengorganisasian antaranya : (1) Mengalokasikan
sumberdaya, menyusun dan menetapkan tugas-tugas serta menetapkan prosedur
yang dibutuhkan; (2) Menetapkan struktur perusahaan yang menunjukkan adanya
garis kewenangan serta tanggung-jawab; (3) Aktivitas perekrutan, menyeleksi
orang, pelatihan serta pengembangan pada tenaga kerja; (4) Aktivitas penempatan
tenaga kerja dalam posisi yang pas dan paling tepat.
3) Pengarahan (Directing)
Adalah : Suatu keinginan untuk membuat orang lain mengikuti keinginannya
dengan menggunakan kekuatan pribadi atau kekuasaan jabatan secara efektif dan
pada tempatnya demi kepentingan jangka panjang perusahaan. Tujuannya adalah
agar tugas-tugas dapat terselesaikan dengan baik.

Sarana Manajemen

Adapun yang menjadi sarana manajemen seperti yang dikemukakan oleh Terry yang
lebih banyak dikenal dengan istilah “The six M’S is management” (6 M di dalam manajemen),
yaitu : manusia (man), uang (money), materi (materials), pasar (market) dan tata kerja (methods).
Tata kerja (methods) dan pasar (market), tidak dimasukkan sebagai asas sumber karena tata kerja
merupakan cara pelaksanaan kerja yang setepat-tepatnya atas rangkaian kegiatan yang harus
dilakukan, sedang pasar adalah wahana atau tempat untuk memperluas sasaran kegiatan
organisasi (Risamasu, 2017).

Prinsip-Prinsip Manajemen

Prinsip-prinsip manajemen merupakan asas/dasar ataupun kaidah yang merupakan


pernyataan atau kebenaran fundamental yang dijadikan sebagai pedoman dalam menjalankan
tugas memimpin suatu usaha kerjasama, untuk mencapai suatu keseimbangan yang setinggi-
tingginya dalam proses pencapaian tujuan. Henry Fayol (1925), merumuskan 14 prinsip dalam
manajemen, yaitu :

1. Devision of work atau pembagian kerja


2. Authority and responsibility atau asas kekuasaan (Kewenangan) dan pertanggungan
jawab
3. Discipline (disiplin)
4. Unity of command (Kesatuan perintah/komando)
5. Unity of direction (Kesatuan arah gerak)
6. Subordination of individual interest to generala interest (Subordinasi kepentingan
perseorangan terhadap kepentingan umum)
7. Remuneration of personnel (Pemberian upah/gaji para pegawai)
8. Centralization (Sentralisasi)
9. Chain of command (Rangkaian perintah)
10. Order. (Tata tertib/ketentraman)
11. Equity (Keadilan)
12. Stability of tenure of personel (Stabilitas masa jabatan dalam kepegawaian)
13. Initiative (Inisiatif)
14. Esprit de corps (Kesetiaan kelompok)

Fungsi Operasional Manajemen

Pada pelaksanaannya, fungsi-fungsi manajemen yang dijalankan menurut tahapan


tertentu akan sangat berbeda-beda jika didasarkan pada fungsi operasionalnya. Secara
operasional, fungsi perencanaan (planning) untuk sumber daya manusia akan sangat berbeda
dengan fungsi perencanaan untuk sumber daya fisik/alam untuk keuangan. Berdasarkan
operasionalnya, maka manajemen organisasi bisnis dapat dibedakan secara garis besar menjadi
fungsi-fungsi sebagai berikut :

a) Manajemen Produksi
b) Manajemen Pemasaran
c) Manajemen Keuangan
d) Manajemen Personalia
e) Manajemen Administrasi

Posisi Manajemen Indonesia

1. Perilaku Manusia Indonesia Dalam Organisasi Manajemen

Hal ini berlaku bagi pranata/organisasi yang ada di Indonesia, terlebih lagi seperti yang
dikatakan oleh Susanto yang menyatakan perlu disadari bahwa manusia Indonesia dalam
latar belakang budayanya tidaklah sama, hal mana telah melahirkan semboyan Bhineka
Tunggal Ika (Susanto dalam Marbun, 1980). Susanto menyatakan lebih lanjut bahwa
gambaran awal ciri-ciri kebudayaan manusia Indonesia yang dapat digunakan sebagai
pangkal tolak pemahaman suasana dan kebudayaan organisasi Indonesia perlu mencakup
pengamatannya sendiri bahwa :

a) Manusia Indonesia masih bersifat manusia dalam pengorganisasian organis dari pada
dalam pengorganisasian mekanis (Emille Durkheim). Dengan sendirinya, sikap
demikian adalah baik dan tentu bentuk idealnya adalah campuran dari keduanya.
b) Manusia Indonesia menunjukkan keinginan untuk bertahan dalam lingkungan
solidaritas organis daripada solidaritas mekanis.
c) Walaupun pada satu pihak, suatu organisasi/instansi memang merupakan unit dari
ekonomi dimana orang mencari nafkah dan perbaikan nasibnya, langkah tersebut
dilaksanakannya karena mereka merasa terpaksa. Hal mana berarti menerima nilai
organisasi atau kepentingan instansi/organisasi sebagai kepentingan sendiri adalah
sangat jarang.

2. Aspek Positif dan Negatif Gaya Manajemen Barat (yang diwakili oleh Amerika Serikat
dan Eropa Barat) dan Timur (yang diwakili oleh Jepang dan Cina)

Adapun aspek positif dan negative tersebut adalah sebagai berikut :

1) Manajemen Barat : Tekanan pada Amerika Serikat dan Eropa Barat


Aspek Positif : Efisien, Disiplin, Sadar akan waktu, dan Penghormatan terhadap
inisiatif individu.
Aspek Negatif : Manusia diperlakukan seperti mesin, dan Masyarakatnya yang
konsumtif.
2) Manajemen Jepang
Aspek Positif : Solidaritas terhadap kelompok (perusahaan) yang tinggi, Dedikasi,
Kesetiaan, Disiplin diri, Nasionalisme yang tinggi, dan Penghormatan terhadap yang
lebih senior.
Aspek Negatif : Opportunities, Budak ekonomi, Sangat tertutup, dan Agak angkuh.
3) Manajemen Cina
Aspek Positif : Memegang teguh janji, Ulet, Tekun, Hormat, dan Solidaritas
kelompok (suku).
Aspek Negatif : Kikir, Mengahalalkan segala cara untuk mencapai tujuan, Tertutup,
dan Terlalu materialistis.

KELEBIHAN : Buku ini sudah mencantumkan contoh dari beberapa materi sehingga
membuat para membaca lebih mengerti untuk memahami tentang apa itu manajemen, selain itu
buku ini juga banyak mengutip pendapat dari beberapa para ahli yang dapat menambah wawasan
para pembaca mengenai tokoh-tokoh yang terdapat dalam setiap manajemen.

KELEMAHAN : Pada bagian bahasa buku ini juga sudah sangat baik dan materi di jelaskan
secara terperinci. Selain itu, menurut saya jika bahasa mudah di pahami itu akan menambah nilai
plus tersendiri, karena jika bahasanya mudah dipahami maka materi yang sudah di jelaskan pun
juga akan lebih mudah kita mengerti. Maka sebaiknya penulis dapat mempertahankannya.

BAB 2 : MANAJER DALAM AKTIVITAS MANAJEMEN

Manajemen Sebagai Pelaksana Manajemen

Dalam setiap organisasi bisnis, para manajer bertugas untuk memastikan bahwa
keseluruhan tujuan yang telah ditetapkan oleh organisasi dapat diwujudkan melalui rangkaian
kegiatan manajemen, baik yang bersifat fungsional maupun bersifat operasional. Bagaimana
dengan organisasi selain organisasi bisnis? Sama saja. Hanya penggunaan istilahnya saja yang
sering kali dibedakan agar dapat dibedakan dengan organisasi bisnis pada umumnya yang
terbiasa dengan penggunaan istilah manajer. Di organisasi lain, kadangkala peran manajer ini
dijalankan oleh seorang ketua, wakil ketua, ataupun ketua bagian, ketua departemen, dan lain
sebagainya. Di sebuah kampus, maka peran ini dapat direpresentasikan oleh rector, wakil rector,
atau para dekan misalnya. Pada intinya, tugas manajer atau istilah apa pun sebagai padanannya
adalah untuk memastikan mewujudkan agar tujuan organisasi dapat tercapai secara efektif dan
efisien melalui serangkaian kegiatan manajemen secara fungsional maupun operasional.

Tingkatan Manajer Dan TanggungJawab

Manajer adalah sebagai pelaksana yang menyelesaikan urusan-urusan melalui orang lain.
Mereka mengambil keputusan, mengalokasikan sumber daya dan mengarahkan kegiatan dari
oran-orang lain dalam mencapai tujuan. Manajer adalah individu atau seseorang yang mencapai
tujuan lewat orang-orang lain. Pada organisasi berstruktur tradisional, manajer sering
dikelompokan menjadi manajer puncak, manajer tingkat menengah, dan manajer lini pertama
(biasanya digambarkan dengan bentuk piramida, dimana jumlah karyawan lebih besar di bagian
bawah daripada di puncak).

Peran-Peran Manajer

Menurut Henry Mintzberg, seorang ahli riset ilmu manajemen, mengemukakan bahwa
ada sepuluh peran yang dimainkan oleh manajer di tempat kerjanya. Kesepuluhan peranan yang
dimaksud adalah : Figure head role (peran sebagai kepala), Leader role (peran pemimpin),
Liaison role (peran penghubung), Monitor role (peran pemantau), Disseminator role (peran
penyebar), Spokesman role (peran juru bicara), Entrepreneur role (peran wirausaha),
Disturbance-handler role (peran penghalau gangguan), Resource allocator of role (peran
pembagi sumberdaya), Negotiator role (peran perunding).

Henry Mintzberg kemudian mengelompokkan kesepuluh peran itu ke dalam tiga


kelompok yaitu : Peran antar pribadi, Peran informasional, Peran pengambilan keputusan.

Keterampilan-keterampilan Manajemen

Menurut Robert L. Katz pada tahun 1970-an mengemukakan bahwa setiap manajer
membutuhkan minimal tiga keterampilan dasar. Ketiga keterampilan tersebut sebagai berikut.

1. Keterampilan Konseptual (Conceptional Skill)

Manajer tingkat atas (top manager) harus memiliki keterampilan untuk membuat konsep,
ide, dan gagasan demi kemajuan organisasi. Gagasan atau ide serta konsep tersebut kemudian
haruslah dijabarkan menjadi suatu rencana kegiatan untuk mewujudkan gagasan atau
konsepnya itu. Proses penjabaran ide menjadi suatu rencana kerja yang kongkret itu biasanya
disebut sebagai proses perencanaan atau planning. Oleh karena itu, keterampilan
konsepsional juga merupakan keterampilan untuk membuat rencana kerja.
2. Keterampilan Berhubungan Dengan Orang Lain (Humanity Skill)

Keterampilan berkomunikasi atau keterampilan berhubungan dengan orang lain, yang


disebut juga keterampilan kemanusiaan. Komunikasi yang persuasif harus selalu diciptakan
oleh manajer terhadap bawahan yang dipimpinnya. Dengan berkomunikasi yang persuasif,
bersahabat, dan kebapakan akan membuat karyawan merasa dihargai dan kemudian mereka
akan bersikap terbuka kepada atasan.

3. Keterampilan Teknis (Technical Skill)

Keterampilan ini pada umumnya merupakan bekal bagi manajer pada tingkat yang lebih
rendah. Keterampilan teknis ini merupakan kemampuan untuk menjalankan suatu pekerjaan
tertentu, misalnya menggunakan program computer, memperbaiki mesin, membuat kursi,
akuntansi lain-lain. Selain tiga keterampilan dasar di atas, Ricky W. Griffin menambahkan
dua keterampilan dasar yang perlu dimiliki manajer, yaitu : Keterampilan Manajemen
Waktu, dan Keterampilan Membuat Keputusan.

Manajemen Sebagai Seni dan Sains

A. Pengetahuan dan Pengalaman Dalam Ilmu Manajemen

Salah satu keunikan dari ilmu manajemen adalah bahwa mereka yang menguasai
pengetahuan manajemen belum tentu memiliki pengalaman atau mampu untuk menjalankan
kegiatan manajemen dalam praktik. Sebaliknya pula, mereka yang telah berpengalaman
dalam kegiatan manajemen secara praktik, belum tentu mengerti akan kerangka teoritis atau
pengetahuan mengenai kegiatan manajemen yang telah di jalankannya.

B. Manajemen : Seni atau Sains?

Seni di satu sisi bersifat dinamis, tidak berpola tunggal, dan menuntut adanya kreativitas
dan keterlibatan didalamnya. Sedangkan di sisi lain, sains cenderung bersifat statis, berpola
tunggal berdasarkan pembuktian. Ilmiah, dan menuntut adanya tahapan-tahapan yang
sistematis.

KELEBIHAN : Buku ini sudah mencantumkan contoh dari beberapa materi sehingga membuat
para membaca lebih mengerti untuk memahami tentang apa itu manajemen, selain itu buku ini
juga banyak mengutip pendapat dari beberapa para ahli yang dapat menambah wawasan para
pembaca mengenai tokoh-tokoh yang terdapat dalam setiap manajemen.

KELEMAHAN : Pada bagian bahasa buku ini juga sudah sangat baik dan materi di jelaskan
secara terperinci. Selain itu, menurut saya jika bahasa mudah di pahami itu akan menambah nilai
plus tersendiri, karena jika bahasanya mudah dipahami maka materi yang sudah di jelaskan pun
juga akan lebih mudah kita mengerti. Maka sebaiknya penulis dapat mempertahankannya.

BAB 3 : EVOLUSI ILMU MANAJEMEN

Sejarah Perkembangan Ilmu Manajemen

1. Pra Manajemen Ilmiah

Sejak zaman dahulu telah di terapkan prinsip-prinsip manajemen walaupun sederhana


sehingga dikategorikan sebagai zaman pra manajemen ilmiah. Manajemen sejarah atau
zaman pra ilmiah merupakan cikal bakal berkembangnya ilmu manajemen, kemudian pada
abad pertengahan juga banyak ditentukan pemikiran-pemikiran yang diduga merupakan
kontributor-kontributor yang mempengaruhi perkembangan manajemen.

Terdapat dua kejadian yang patut mendapat perhatian khusus dalam sejarah manajemen.
Kejadian penting pertama, pada tahun 1776, Adam Smith menerbitkan karyanya yang
berjudul The Wealth of Nations, di mana tulisan itu ia menggagas manfaat yang dapat
diperoleh organisasi dan masyrakat pada umumnya dari penerapan pembagian kerja (division
of labor) (atau spesialis kerja) yaitu, pemisah-misahan tugas dan tanggung jawab ke dalam
bidang-bidang yang sempit dan khusus serta dilakukan secara berulang-ulang. Kejadian
penting yang kedua adalah revolusi industri. Dimulai pada akhir abad ke-18, ketika tenaga
mesin telah banyak menggeser peran tenaga manusia, yang menjadikan perusahaan lebih
ekonomis untuk memproduksi barang dipabrik-pabrik ketimbang di rumah-rumah.

2. Era Manajemen Ilmiah

Adapun tokoh-tokoh yang dianggap berpengaruh adalah seperti berikut.

a) Charles Babbage (1792-1871)

Seorang guru besar matematika yang tertarik pada usaha penilaian efisiensi
operasional suatu pabrik, dengan menerapkan prinsip ilmiah agar terwujud
peningkatan produktivitas dan penurunan biaya. Beliau pertama kali mengusulkan
adanya pembagian kerja berdasarkan spesialisasi pekerjaan yang sesuai dengan
keterampilan tertentu, sehingga pekerjaan dibuat rutin dan lebih mudah dikendalikan
dengan alat kalkulator.

b) Frederick Winslow Taylor (1856-1915)


Pada tahun 1903 F. W Taylor menyusun buku dengan judul Shop Management,
tahun 1911 menyusun buku dengan judul The Principles of Scientific Management
dan pada tahun 1912 menyusun buku berjudul Testimory Before Special House
Committee. Ketiga buku tersebut digabungkan dalam sebuah buku dengan judul
Scientific Management pada tahun 1947. Bukunya disusun di Perusahaan Midvale &
Betlehem Steel. Co di Pensilvania, Amerika Serikat. Di Perusahaan tersbut dia
sebagai seorang insinyur mekanis. Karya besarnya itulah membuat dia kenal sebagai
Bapak Manajemen Ilmiah.

c) Henry L. Gantt (1861-1919)

Gantt paling terkenal karena mengembangkan metode grafis dalam


menggambarkan rencana-rencana dan memungkinkan adanya pengendalian
manajerial yang lebih baik. Dia juga menekankan pentingnya waktu maupun biaya
dalam merencanakan dan mengendalikan pekerjaan. Hal ini menghasilkan yang
namanya terciptanya Gantt Chart yang terkenal itu.

d) The Gilbreths (Frank B. Gilbreth : 1868-1924 dan Lilian Gilbreth : 1878-1972)

Manajemen ilmiah kemudian dikembangkan lebih jauh oleh pasangan suami-istri


Frank dan Lilian Gilbreth. Pasangan ini juga terkenal dengan konsep Three Position
Plan of Promotion (rencana tiga kedudukan untuk suatu promosi). Menurut konsep
ini setiap karyawan memiliki tiga peran yaitu sebagai pelaku, pelajar, dan pelatih
yang senantiasa mencari kesempatan baru. Pada saat yang sama karyawan melakukan
pekerjaan saat ini, ia juga mempersiapkan diri untuk jabatan yang lebih tinggi dan
sekaligus melatih penggantinya (be a doer, a leaner and teacher).

e) Robert Owen (1771-1858)

Bapak ini disebut “Bapak Personal Manajemen Modern”. Karena itu, ia


memperhatikan selalu pekerjaannya di pabrik. Dan investasi yang penting bagi
manajer adalah sumber daya manusia. Selain mengenai perbaikan kondisi kerja,
beliau juga membuat prosedur untuk meningkatkan produktivitas, seperti prosedur
penilaian kerja dan bersaing juga secara terbuka.

f) Oliver Sheldon (1894-1951)

Menurut Oliver Sheldon ada tiga prinsip, yaitu :

 Kebijakan, keadaan dan metode industri haruslah sejalan dengan


kesejahteraan masyarakat.
 Manajemen seharusnyalah mampu menafsirkan sangsi moral tertinggi
masyarakat sebagai keseluruhan yang memberi makna praktis terhadap
gagasan keadilan sosial yang diterima tanpa prasangka oleh masyarakat.
 Manajemen dapat mengambil prakarsa guna meningkatkan standar etika
yang umum dan konsep keadilan sosial.

g) Chester L. Barnard (1886-1961)

Ada beberapa alasan dalam logika analisisnya bila dilihat dalam langkah-langkah
yang disajikan pada bukunya sebagai berikut :

 Adanya pembatasan fisik dan biologis terhadap setiap individu membuat


mereka bekerjasama dalam kelompok.
 Adapun tindakan kerjasama mendorong terbentuknya system kerjasama
beberapa unsur-unsur fisik, biologis, kepribadian, dan sosial.
 Setiap system kerjasama dibagi ke dalam dua bagian yaitu : “Organisasi”
dan “Unsur-unsur lainnya”.
 Organisasi dapat dibagi ke dalam dua jenis, pertama : organisasi “formal”
dan kedua organisasi “informal”.
 Organisasi formal dapat berlangsung hanya bila orang-orang yang
didalamnya dapat saling berkomunikasi.
 Setiap organisasi formal harus memiliki unsur-unsur.
 Adapun tugas eksekutif dalam organisasi formal.
 Fungsi-fungsi eksekutif memasuki proses melalui pekerjaan eksekutif.
 Untuk mengefektifkan eksekutif.

h) Mary Parker Follet (1868-1933)

Beliau ini menganjurkan kedudukan kepemimpinan dalam organisasi, bukan


hanya karena kekuasaan yang bersumber dari kewenangan formil, tapi haruslah
berasal dari pada pengetahuan dan keahliannya sebagai manajer.

Adapun beberapa pendekatan, yaitu : pendekatan administrasi, pendekatan kuantitatif,


pendekatan perilaku.

Teori Manajemen Kontemporer

Dalam perpektif yang ditawarkan diatas dimana pendekatan terakhir adalah pendekatan
perilaku, namun hingga saat ini perkembangan ilmu manajemen masih terus berkembang.
Walaupun belum banyak literatur yang terbaru lagi tapi setelah pendekatan perilaku, ada dua
pendekatan lagi yang mempengaruhi perkembangan ilmu manajemen saat ini. Kedua pendekatan
itu adalah pendekatan system dan pendekatan kontingensi. Ada beberapa pendekatan, yaitu :
pendekatan system, pendekatan situasional (kontingensi), pendekatan hubungan manusia baru
(neo-human relation).

Beberapa Isu-Isu Kontemporer Seputar Perkembangan Ilmu Manajemen

Di antara isu-isu seputar ilmu manajemen adalah konsep-konsep yang populer di akhir abad
ke 21 ini atau tahun 1980-an sampai saat ini. Beberapa isu tersebut antara lain globalisasi,
diversity management (manajemen keberagaman angkatan kerja), kewirausahaan
(entrepreneurship), system informasi manajemen, total quality manajamen (manajemen mutu
terpadu), organisasi pembelajar dan manajemen pengetahuan (learned organization and
knowledge management).

Aliran Manajemen Modern

Munculnya aliran ini lebih kepada aliran kuantitatif merupakan gabungan dari suatu
Operation Research dan Management Science. Pada aliran ini berkumpul para sarjana
matematika, fisika, dan sarjana eksakta lainnya dalam memecahkan masalah-masalah yang lebih
kompleks. Tim sarjana ini di Inggris, di Amerika Serikat, sesudah Perang Dunia II dikenal
dengan sebutan “OR Tema” dan setelah perang dimanfaatkan dalam bidang industry. Masalah-
masalah ruwet yang memerlukan “OR Tim” ini antara lain di bidang transportasi dan
komunikasi.

KELEBIHAN : Buku ini sudah mencantumkan contoh dari beberapa materi sehingga
membuat para membaca lebih mengerti untuk memahami tentang apa itu manajemen, selain itu
buku ini juga banyak mengutip pendapat dari beberapa para ahli yang dapat menambah wawasan
para pembaca mengenai tokoh-tokoh yang terdapat dalam setiap manajemen.

KELEMAHAN : Pada buku ini dalam bahasanya memang sudah bagus tetapi memang masih
ada beberapa kata yang bahasanya sangat sulit di mengerti. Maka penulis harus memperbaikinya,
agar orang lain dapat memahaminya dengan baik.

BAB 4 : MANAJEMEN DAN LINGKUNGANNYA

Lingkungan Perusahaan

Lingkungan perusahaan pada dasarnya dibedakan menjadi dua golongan, yaitu :


lingkungan eksternal perusahaan dan lingkungan internal perusahaan. Lingkungan eksternal ini
dapat terbagi menjadi dua, yaitu lingkungan yang terkait langsung dengan kegiatan operasional
organisasi, atau seringkali dinamakan sebagai lingkungan mikro dari organisasi, dan lingkungan
yang tidak terkait secara langsung dengan kegiatan operasional organisasi atau lingkungan
makro dari organisasi. Untuk lingkungan makro juga dapat terbagi menjadi dua lagi, yaitu
lingkungan local dan international.
Lingkungan Internasional Dan Kegiatan Bisnis

Lingkungan internasional merupakan lingkungan yang lebih luas dari sebuah negara yang
pada praktiknya akan memengaruhi kegiatan-kegiatan perusahaan, terutama jika perusahaan
melakukan kegiatan bisnis internasional, yaitu transaksi bisnis yang melibatkan lebih dari satu
negara. Lingkungan internasional ini dapat menjadi peluang sekaligus tantangan atau ancaman
bagi kegiatan perusahaan. Dia dapat menjadi peluang karena negara lain dapat dijadikan lokasi
guna perluasan pasar atau perluasan jumlah pelanggan di luar negara.

Budaya Sebagai Bagian Lingkungan Organisasi

1) Pengertian Budaya Organisasi

Budaya organisasi didefinisikan sebagai nilai-nilai yang dirasakan bersama oleh anggota
organisasi (sub unit organisasi) yang diwujudkan dalam bentuk sikap perilaku pada
organisasi.

2) Bagaimana Budaya Dimulai

Organisasi biasanya terkait dengan hal-hal tertentu, tradisi, dan cara-cara umum dari hal-
hal yang dimiliki lebih luas terhadap apa yang harus dilakukan sebelumnya dan bagaimana
seluruh usaha sebelumnya berhasil. Ini memimpin kita kea rah pokok dari sumberdaya dari
seorang pendiri budaya organisasi. Pendiri tradisional memiliki dampak utama terhadap
budaya organisasi sebelumnya.

Akhirnya, perilaku pendiri bertindak sebagai suatu model peran, memberanikan


karyawan untuk mengidentifikasi dengan pendiri dan menginternalisasi seluruh kepercayaan,
nilai-nilai dan asumsi. Ketika organisasi berhasil, visi pendiri dilihat sebagai suatu
determinan utama atas keberhasilan. Pada poin ini, kepribadian pendiri semuanya
ditanamkan dalam budaya organisasi.

3) Elemen Budaya Organisasi

Secara umum budaya organisasi terdiri dari dua elemen utama yaitu elemen yang bersifat
idealistic dan elemen yang bersifat keperilakuan. Dikatakan idealistic karena elemen ini
terselubung (elusive), tidak tampak ke permukaan (hidden) dan hanya orang-orang dalam
organisasi saja yang tahu apa sesungguhnya ideology mereka dan mengapa organisasi
tersebut didirikan.

4) Proses Terbentuknya Budaya Organisasi

Ketika seseorang atau sekolompok orang mendirikan sebuah organisasi, mereka


mendirikannya bukan tidak disengaja dan bukan tanpa alasan. Masing-masing mempunyai
alasan tersendiri mengapa organisasi tersebut perlu didirikan. Berbekal alasan tersebut, para
pendiri kemudian menyediakan fasilitas, dana dan merekrut orang lain yang sepaham
dengannya untuk dijadikan karyawan dan ditempatkan pada posisi-posisi tertentu sehingga
kegiatan sebuah organisasi bisa berjalan sebagaimana mestinya.

5) Menyesuaikan Orang Dengan Budaya Organisasi

Ada beberapa karakteristik suatu budaya, solidaritas konsisten dengan perhatian yang
tinggi untuk memperinci dan agresivitas yang tinggi :

I. Jaringan budaya (tinggi pada keramahan, rendah pada solidaritas).


II. Budaya mercenary/tentara (rendah pada keramahan, tinggi pada solidaritas).
III. Budaya yang terbagi-bagi/fragmented (rendah pada keramahan, rendah pada
solidaritas).
IV. Budaya komunal (tinggi pada keramahan, tinggi pada solidaritas).

6) Menjaga Sebuah Budaya Hidup

Budaya merupakan tempat, praktek sumberdaya manusia melalui tindakan organisasi


untuk ditegakkan dengan memberi karyawan susunan dari pengalaman yang sama. Misalnya,
proses seleksi, criteria evaluasi kinerja, pelatihan dan pengembangan aktifitas karir, dan
menjamin prosedur promosi dimana karyawan baru sesuai dengan budaya, semuanya
bermanfaat mendukung dan memidanakan semua yang menentang. Terdapat tiga kekuatan
yang memainkan peran penting dalam melanjutkan budaya, antar lain : praktek seleksi,
tindakan manajemen puncak, dan sosialisasi metode.

7) Manajemen Bagi Budaya Organisasi

Berdasarkan para manajemen harus tahu persis budaya organisasi seperti apa yang
semestinya dibangun dan dipertahankan. Oleh karena itu, kemampuan para manajer untuk
memahami scenario budaya dan lingkungan di mana perusahaan akan berinteraksi sangatlah
dibutuhkan. Hal ini sebagaimana dijelaskan dimuka, terkait dengan kemampuan adaptasi dari
perusahaan itu sendiri. Kadangkala para manajer perlu memasukan “orang luar” agar budaya
organisasi berubah. Misalnya saja, sebuah perusahaan yang memperkerjakan orang asing di
perusahaannya walaupun mayoritas pekerjaannya adalah orang lokal. Kebijakan ini salah
satunya dilakukan dengan harapan bahwa orang asing tersebut dapat memengaruhi
bagaimana orang-orang diperusahaan bekerja.

KELEBIHAN : Buku ini sudah mencantumkan contoh dari beberapa materi sehingga
membuat para membaca lebih mengerti untuk memahami tentang apa itu manajemen, selain itu
buku ini juga banyak mengutip pendapat dari beberapa para ahli yang dapat menambah wawasan
para pembaca mengenai tokoh-tokoh yang terdapat dalam setiap manajemen.
KELEMAHAN : Pada buku ini dalam bahasanya memang sudah bagus tetapi memang masih
ada beberapa kata yang bahasanya sangat sulit di mengerti. Maka penulis harus memperbaikinya,
agar orang lain dapat memahaminya dengan baik.

RINGKASAN BAB 5:

Etika Manajemen Dan Tanggung Jawab Sosial

Etika dan tanggung jawab social merupakan topic hangat bagi manajer saat ini. Domain
etika dari perilaku sangat terkait dengan nilai benar dan salah. Keputusan dan perilaku yang etis
umumnya dipandu oleh suatu sistem nilai. Empat pendekatan berbasis nilai yang menjadi criteria
proses pengambilan keputusan yang beretika adalah utilitarian, individualism, hak moral, dan
keadilian. Untuk seorang manajer, kemampuan untuk membuat pilihan etika yang penting
tingkat perkembangan moral,. Budaya perusahaan merupakan karakteristik organisasi yang
memengaruhi perilaku yang etis.

Tanggung jawab social perusahaan menyangkut nilai-nilai suatu perusahaan terhadap


masyarakat. Bagaimana organisasi dapat menjadi warga perusahaan yanhak yang baik? Model
untuk mengevaluasi kinerja social menggunakan empat criteria; ekonomi, hokum, etika dan
diskresi.sering kali, untuk mengevaluasi perilaku social, perusahaan memerlukan pengamatan
atas penagaruh terhadap para pihak .yang berkepentingan deangan organisasi. Satu hal yang
semakin menjadi perhatian adalah tanggung jawab lingkungan. Organisasi dapat mengambil
pendekatan hokum, pasar, pihak yang berkepentingan, atau aktivis untuk membahas persoalan
linkungan.

Organisasi yang beretika didukung oleh tiga pilar: individu yang beretika, kepemimpinan
yang beretika dan struktur organisasi, termasuk kode etik, komite etik, direktur etika, program
pelatihan, dan mekanisme untuk melindungi pembocor kabar ( whistle blowers ). Perusahan
beretika yang memiliki tanggung jawab social, mempunyai kinerja yang sama baiknya dan
sering kali lebih baik dari pada perusahaan yang tidak memiliki tanggung jawab sossial. Namun
demikian, perusahaan dalam tempat kerja menimbulkan masalah etika yang baru bagi para
manajer dan organisasi, seperti etika penggunaan teknologi untuk mengawasi karyawan,
kepercayaan antara mitra usaha, dan privasi seseorang para internet.

KELEBIHAN: kelebihan dalam bab ini mungkin dalam pembahasan mudah untuk kita pahami
dan menurut kami di bab ini sudah cukup lengkap mengenai etika seorang manajemen dan juga
tanggung jawab sosialnya karna dibab ini banyak menjelaskan contoh contoh etika dan tanggung
jawab manajemen yang seharusnya ia terapkan.

KELEMAHAN: dan ada juga pula kelemahan dari bab ini berdasarkan yang telah kami baca
masih banyak terdapat kekurangan. Jadi di bab 5 ini ada 19 pembahasan, pada saat kita
membuka lembar penjelasannya terdapat judul garis besarnya namun dibawahnya ada pula sma
seperti garis besar yang ada di atas tetapi itu tidak menunjukan apakah itu salah satu poin-poin
untuk pembahasan 1 atau tidak . karna kalau di lihat di depan cover itu tidak ada . seharusnya
memberikan perbedaan yang mana judul besar dari pembahasan di bab dan yang mana poin-
poinya. Dan juga ada terdapat yang seharusnya satu kata namun dalam penggalan kata terebut di
“spasi” .

RINGKASAN BAB 6:

Para perencana tidak akan dapat mengendalikan waktu yang akan dating, tetapi mereka
seharusnya berusaha untuk mengidentifikasikan dan menghindarkan kegiatan-kegiatan sekarang
dan hasilnya yang dapat diperkirakan akan mempengaruhi waktu yang akan datang kemungkinan
. Salah satu maksud utama perencana adalah melihat bahwa program-program dan penemuan-
penemuan sekarang dapat dipergunakan untuk meningkatkan untuk meningkatkan kemungkinan
pencapaian tujuan diwaktu yang akan datang.

Fungsi perencana sering kali dinamakan sebagai suatu

Fungsi utama dari kegiatan manajemen, karena dalam perencanaan seluruh rangkaian aktivitas
yang akan dilakukan, mengapa melakukan, dimana dan bagaimana mekukannya disusun. Dapat
dikatakan, jika tidak ada fungsi perencanaan, manajer tidak akan pernah tahu apa yang harus
diorganisasikan, diarahkan dan dikontrol.

Keputusan adalah suatu pilihan yang dibuat di antara satu atau lebih alternative yang
tersedia. Pemilihan alternative terbaik untuk mencapai tujuan, langkah keempat dalam proses
pembuat rencana adalah membuat keputusan. Walaupun pembuatan kep[putusan telah diliput
dalam perencanaan, wirausahawan juga harus membuat keputusan ketika melaksankan ketiga
fungsi manajeriallainnya: pengorganisasian, pengawan dan mempengaruhi. Keputusan
dikategorikan dengan banyak waktu yang diperlukan wirahusaan untuk membuatnya, bagian
organisasi mana yang harus dilibatkan untuk membuat dibagi menjadi dua kelompok/ pertama
keputusan terprogram dan kedua keputusan tidak terprogram. Orientasi pembuat keputusan yang
ideal adalah orientasi yang menekankan disadarinya potensi organisasi maupun potensi pembuat
keputusan.

KELEBIHAN: dibab ini sudah banyak dipaparkan penjelasan mengenai fungsi perncanaan dan
pengambilan keputusan dalam suatu perusahaan. Dan begitu juga terdapat pengertian para ahli di
dalam bab ini dan poin poin atau pun contoh dari garis besar judul pembahasannya cukup banyak
dipaparkan. Adanya tabel contoh yang memudahkan kita untuk memahami

KELEMAHAN: dan ada pun kelemahan dalam bab ini pada halaman 123 itu terdapat siklus
dalam pengambilan keputusan nah yang menurut kami kekurangannya yaitu siklus tersebut tidak
terlalu kelihatan rapi dalam penyusunannya dan juga kurang mengerti awal dari siklus tersebut .
kelemahan lainnya dari bab ini juga terdapat ejaan kata yang salah yang harus di perbaiki. Dalam
bab ini jugaada kesalahan paragrafnya yang tidak ditab ( mohon maaf lupa itu namanya apa) jadi
itu tidak memperlihat bagian awal paragraph, dibab ini cukup banyak seperti itu.
RINGKASAN BAB 7:

Pengorganisasian merupakan proses penyusunan struktur organisasi yang sesuai dengan


tujuan organisasi, sumber daya yang dimilikinya dan lingkungan yang meliputinya.
Pengorganisasian merupakan suatu proses untuk merancang struktur formal mengelompkan dan
mengatur serta membagi tugas-tugas atau pekerjaan di anatara para anggota oganisasi agar tujuan
organisasi dapat dicapai dengan efesien. Dalam perkembagan desain organisasi ada dua hal
penting yang perlu diperhatikan, pertama adalah perubahan strategi dan lingkungan berlangsung
dengan berlalunya waktu, desain organisasi merupakan proses yang berkelanjutan. Kedua,
perubahan dalam struktur termasuk mencoba dan kemungkinan berbuat salah dalam rangka
menyusun dasain organisasi.

KELEBIHAN: sama dalam bab sebelumnya di bab ini terdapat tabel dan contoh siklus namun
di bab ini cukup banyak dan di dalam bab ini pengetikan bahasa aatu ejaan cukup bagus dan
tidak ada kesalahan. Terdapat pembagian dari judul besar atau contoh-contohnya kali ini dibab 7
menggunakan nomor dan rapi. Pembahsannya menurut kami juga sudah cukup lengkap.

KELEMAHAN: dibab 7 ini karna pembahasannya lumayan sedikit jadi menurut kami yang
menjadi kelemahan dalam bab ini sama hal di bab sebelummnya tidak terdapat adanya
pembedaan di paragraph yang menunjukan awalan paragraph.

RINGKASAN BAB 8 :

Salah satu dari adanya pengoorganisasian adalah dibentuknya suatu organisasi yang
mempersatukan bermacam-macam tugas atau fungsi yang diterapkan oleh manajer, suatu pola
yang menunjukkan ketertiban dalam hubungan kerja, pengaturan yang sifatnya wajar, dan amsuk
akal serta serasi. Susunan organisasi dalam bentuk stasis. Tindakan pengorganisasian
mempunnyai dasar-dasar yang perlu dipertimbangkan.

Ada sekuran-kurangnya enam langkah yang dilakukan apabila seorang hendak


melakukan tindakan pengorganisasian yaitu:

1. Mengetahui tujuan
2. Membagi habis pekerjaan dalam kegiatan-kegiatan bagian
3. Menggolongkan
4. Kegitan kedalam satuan-satuan yang praktis
5. Menentukan kewajiban yang harus dilakukan
6. Mendegalikasikan wewenang
Ada bebrapa alas an mengapa bawahan mau menerima wewenang yang dijalankan manajer
padanya,akan tetapi, alas an itu tidak semata-mata terdapat pada pendekatan kepatuhan bawahan
melainkan dalam pendekatan bawahan hal itu menjadit tekanan utama yaitu:

1. Untuk memperoleh persetujuan dan penerimaan oleh sesame pekerja


2. Untuk memberikan sumbagan kepada pelaksaan suatu kepentingan atau tujuan yang
dipanmdang baik
3. Untuk mendapatkan upah

Menurut G.R Terry, umumnya pola sturktur dibangun berdasarkan prinsip pokok

a. Produksi
b. Pemasaran/penjualan
c. Keuangan

Istilah-istilah itu mungkin berbeda pemakainnya, tetapi prinsip dasarnya sama.

KELEBIHAN: kelebihan dari babini banyaknya contoh-contoh yang diberikan terdapat juga
tabel dan beberapa struktur yang dapat mempermudah dalam menjelaskan dari materi di bab 8
terdapat banyak penjelasan dari setiap judul besar.

KELEMAHAN: dan juga sama seperti bab-bab sebelumnya yang tidak menunjukkan atau
menonjolkan garis besar judul, semisalnya (a,b,c) yamg mungkindapat mempermudah para
pembaca, da juga dlam memaparkan contoh-contoh di setiap pembahasan ada beberapa yang
memaparkannya tidak menrun kebawah dengan nomor (1,2,3) melainkan digabungkan denagan
materi penjelasan yang mungkin lebih susah untuk melihatnya.

BAB 9 :FUNGSI MOTIVASI DALAM MANAJEMEN PERUSAHAAAN

Motivasi adalah proses yang dimulai dengan definisi fisiologi atau psikologis
yang menggerakkan perilaku atau dorongan yang ditujukan untuk tujuan insentif. Motivasi juga
berkaitan dengan reaksi subjektif yang terjadi sepanjang proses ini. Manajer dan supervisor harus
memotivasi orang kearah kinerja yang diharap kan dalam rangka memenuhi tujuan organisasi,
dari lingkup yang lebih luas teori motivasi merupakan tentang rewards teori ini menyarankan
bahwa individu memiliki kebutuhan, dan akan menggunakan upaya untuk memiliki seluruh
kebutuhan yang dijumpai teori kebutuhan khususnya.

Mengidentifikasi seluruh kebutuhan teori penetapan tujuan dan pengharapan


menggambarkan proses dimana individu bertindak dan kemudian menerima rewards yang
diinginkan untuk perilaku mereka penilaian prestasi kerja amat penting bagi suatu organisasi
dengan penilaian prestasi tersebut suatu organisasi dapat melihat sampai sejauh mana faktor
manusia dapat menunjang tujuan suatu organisasi penilaian terhadap prestasi yang dapat
memotivasi karyawan agar terdorong untuk lebih baik oleh karena itu diperlukan penilaian
prestasi yang tepat dan konsisten penilaian prestasi merupakan sebuah proses formal
untukmelakukanpeninjauanulangdanevaluasiprestasikerjaseseorangsecara periodic.

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN

Buku ini menjelaskan dengan baik dan detail, semuanya dijelaskan dengan baik dan lengkap
namun bahasa buku ini yang sulit dimengerti dan dipahami, buku ini menggunakan kata-kata
yang kurang baik menurut saya karena terkadang bahasanya yang kurang nyambung dan
terkadang judul dengan isinya tidak sesuai.

BAB 10 : FUNGSI KEPEMIMPINAN DALAM MANAJEMEN PERUSAHAAN

Kepemimpinan adalah suatu proses kegiatan seseorang dalam memimpin,


membimbing, mempengaruhi atau mengendalikan pikiran, prasaana tau tingkah laku orang lain.
Tujuan kepemimpinan adalah membantu orang untuk menegakkan kembali mepertahankan dan
meningkatkan motivasi mereka. Kepemimpinan formal adalah kepemimpinan yang resmi yang
ada ditingkat dalam jabatan kepemimpinan. Etika dapat menjadi faktor kunci keberhasilan suatu
kepemimpinan dalam suatu organisasi kepemimpinan yang dinilai baik apabila fungsi-fungsi
kepemimpinan dijalankan berdasarkan prinsip-prinsip beretika.

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN

Dari bab ini juga menjelaskan bagaimana semuanya secara detail mengenai topik yang dibahas
dan bahasa yang digunakan tetap sulit untuk dipahami dan dimengerti.

BAB 11 : FUNGSI KEPEMIMPINAN DALAM MANAJEMEN PERUSAHAAN

Sebagai konsekuen silogis dari adanya struktur organisasi dimana organisasi


dibagi menjadi berbagai bagian-bagian organisasi, maka muncul kelompok-kelompok kerja yang
dibentuk untuk mendukung pencapaian tujuan ditingkat bagian hingga keseluruhan organisasi.
Kelompok kerja merupakan salah satu faktor kunci dalam fungsi implementasi dan pengarahan,
karena kelompok inilah yang akan menjalankan berbagai rencana yang telah disusun dalam
organisasi.

Diantara fungsi-fungsi manajer seperti pengumpulan, pengorganisasian, analisis


dan pengomunikasian data, keberadaan komunikasi adalah hal yang paling penting untuk
memunculkan tanggungjawab manajer hal ini berarti bahwa tahapan komunikasi yang diawali
oleh komunikasi hingga umpan balik bagi komunikator menjadi serangkaian tahapan yang perlu
dijadikan fokus hal ini disebabkan karena pemahaman yang terkait dengan perilaku yang tepat
merupakan hasil dari proses komunikasi.

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN

Di bab ini pembahasan cukup menarik dan bagus semuanya dipaparkan dengan
jelas, namun bahasa dan kenyambungan bahasanya tetap belum baik, menurut saya sulit untuk
dimengerti dan terkadang banyak hal yang tidak dapat dimengerti karena kurang nyambungnya
pengkaitan bahasa yang digunakan.

BAB 12 : FUNGSI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN MANAJEMEN


PERUSAHAAAN

Pengawasan merupakan fungsi kelima manajemen. Pengawasan adalah suatu


proses memantau kinerja atau prestasi dan mengambil tindakan agar terjadi pencapaian hasil
yang diharapkan. Pengawasan berdasarkan pada informasi yang sampai pada manajemen untuk
pengambilan keputusan dan pemecahan masalah dengan memahami pengawasan sebagai salah
satu fungsi manajemen akan memberikan kejelasan bahwa pengawasan diperlukan untuk
menjawab pertanyaan apakah kegiatan-kegiatan yang sedang berjalan dalam organisasi sudah
sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Penilaian atas hasil dan usaha perbaikan tersebut
menggunakan kegiatan pengawasan dan apa ada penyimpangan perlulah selanjutnya dia akan
perbaikan atau corrective dan kesemuanya ini akan juga menjadi umpan balik bagi perencanaan
selanjutnya.

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN

Sama saja dengan bab lainnya dijelaskan secara detail namun tetap saja
menggunakan Bahasa Yang Sulit Kita mengerti dan kurang nyambung.

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil Critical Book Report Pengantar Manajemen yang di tulis oleh Syaifuddin
Lubis dkk, jadi saya dapat menyimpulkan bahwa buku ini baik dan menjelaskan secara rinci
tentang pengantar manajemen, mudah di mengerti dan lebih kopleks pembahasannya sehingga
tujuan dari pembalajaran Pengantar Manajemen dapat tercapai dengan baik.

B. Saran

Buku Pengantar Manajemen yang ditulis oleh Syafuddin Lubis dkk, memiliki beberapa
kelebihan dan kekurangan dari berbagai macam segi. Jadi apa yang menjadi keunggulan pada
buku ini maka seharusnya ditingkatkan lagi agar kualitas buku ini semakin meningkat dan para
pembaca semakin semangat untuk membacanya dimasa yang mendatang. Dan apa yang menjadi
kekurangan buku ini hendaknya diperbaiki agar kesempurnaan buku ini tercapai.
DAFTAR PUSTAKA

Lubis Syaifuddin,T. teviana,Hendra Saputra,dkk,2019.Pengantar manajemen.Medan: madenatera

Anda mungkin juga menyukai