Anda di halaman 1dari 29

PENELITIAN KUALITATIF

“Teknik Pengumpulan Data Dalam Penelitian Kualitatif”

Oleh :
Kelompok 4

1. Dhea Lulu Fichriyah 1911213038


2. Dina oktavia 2011216011
3. Siska Mayeni 1911211044
4. Muhammad Bagas Adrian 1911212041
5. Dian Muslimah 1911212017
6. Keshia Smarta 1911213039
7. Bella Novriani 1911211012
8. Vivi Sutia Desmalinda 2011216004

Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat


Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Andalas
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehat
fisik maupun akal pikiran, sehingga kami mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah
sebagai tugas dari mata kuliah penelitian kualitatif dengan judul “Teknik Pengumpulan Data
Dalam Penelitian Kualitatif”.
Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami mengharapkan kritik
serta saran dari pembaca untuk makalah ini, agar makalah ini nantinya dapat menjadi lebih baik
lagi. Demikianlah, apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini kami mohon maaf yang
sebesar-besarnya.

Padang, 4 Februari 2021

Kelompok 4

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................3
DAFTAR TABEL...........................................................................................................................4
DAFTAR GRAFIK.........................................................................................................................5
DAFTAR DIAGRAM.....................................................................................................................6
BAB I...............................................................................................................................................7
PENDAHULUAN...........................................................................................................................7
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................7
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................8
1.3 Tujuan...............................................................................................................................8
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................9
2.1 Definisi Teknik Pengumpulan Data..................................................................................9
2.2 Tujuan Pengumpulan Data................................................................................................9
2.3 Teknik Pengumpulan Data..............................................................................................10
2.4 Jenis-Jenis Pengumpulan Data........................................................................................13
2.5 Penyajian Data................................................................................................................16
BAB III..........................................................................................................................................23
PENUTUP.....................................................................................................................................23
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................................23
3.2 Saran....................................................................................................................................23
SOAL.............................................................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................29

3
DAFTAR TABEL

Table 1 Baris Kolom......................................................................................................................17


Table 2 Kontingensi.......................................................................................................................18
Table 3 Penyajian Data Dalam Bentuk Silang Satu Variable........................................................18
Table 4 Penyajian Data dalam Bentuk 15aria Silang Dua Variable..............................................19

4
DAFTAR GRAFIK

Grafik 1 Histogram/Batang............................................................................................................20
Grafik 2 Poligon............................................................................................................................20
Grafik 3 Kurve...............................................................................................................................21
Grafik 4 Garis................................................................................................................................22

5
DAFTAR DIAGRAM

Diagram 1 Lingkaran.....................................................................................................................22

6
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam penelitian sosial, masalah penelitian, tema, topik, dan judul penelitian berbeda
secara kualitatif maupun kuantitatif. Baik substansial maupun materil kedua penelitian itu
berbeda berdasarkan filosofis dan metodologis. Masalah kuantitatif lebih umum memiliki
wilayah yang luas, tingkat variasi yang kompleks namun berlokasi dipermukaan. Akan tetapi
masalah-masalah kualitatif berwilayah pada ruang yang sempit dengan tingkat variasi yang
rendah namun memiliki kedalaman bahasan yang tak terbatas.
Pendekatan kualitatif adalah suatu proses penelitian dan pemahaman yang berdasarkan
pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah manusia. Pada
pendekatan ini, peneliti membuat suatu gambaran kompleks, meneliti kata-kata, laporan terinci
dari pandangan responden, dan melakukan studi pada situasi yang alami. Bogdan dan Taylor
(Moleong, 2007:3) mengemukakan bahwa metodologi kualitatif merupakan prosedur penelitian
yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis maupun lisan dari orang-orang dan
perilaku yang diamati.
Penelitian kualitatif dilakukan pada kondisi alamiah dan bersifat penemuan. Dalam
penelitian kualitatif, peneliti adalah instrumen kunci. Oleh karena itu, peneliti harus memiliki
bekal teori dan wawasan yang luas jadi bisa bertanya, menganalisis, dan mengkonstruksi obyek
yang diteliti menjadi lebih jelas. Penelitian ini lebih menekankan pada makna dan terikat nilai.
Penelitian kualitatif digunakan jika masalah belum jelas, untuk mengetahui makna yang
tersembunyi, untuk memahami interaksi sosial, untuk mengembangkan teori, untuk memastikan
kebenaran data, dan meneliti sejarah perkembangan.
Metode pengumpulan data adalah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan oleh
peneliti untuk pengumpulan data. Teknik dalam menunjuk suatu kata yang abstrak dan tidak
diwujudkan dalam benda, tetapi hanya dapat dilihat penggunaannya melalui: angket, wawancara,
pengamatan, ujian (tes), dokumentasi, dan lain-lain. Peneliti dapat menggunakan salah satu atau
gabungan teknik tergantung dari masalah yang dihadapi atau yang diteliti.
Kegiatan pengumpulan data pada prinsipnya merupakan kegiatan penggunaan metode
dan instrumen yang telah ditentukan dan diuji validitas dan reliabilitasnya. Secara sederhana,

7
pengumpulan data diartikan sebagai proses atau kegiatan yang dilakukan peneliti untuk
mengungkap atau menjaring berbagai fenomena, informasi atau kondisi lokasi penelitian sesuai
dengan lingkup penelitian. Dalam prakteknya, pengumpulan data ada yang dilaksanakan melalui
pendekatan penelitian kuantitatif dan kualitatif.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimanakah definisi dari teknik pengumpulan data dengan penelitian kualitatif?
2. Bagaimanakah tujuan dari teknik pengumpulan data dengan penelitian kualitatif?
3. Bagaimanakah macam macam teknik pengumpulan data dengan penelitian kualitatif?
4. Bagaimanakah jenis jenis pengumpulan data dari teknik pengumpulan data dengan
penelitian kualitatif?
5. Bagaimanakah bentuk penyajian data dari teknik pengumpulan data dengan penelitian
kualitatif?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi dari teknik pengumpulan data dengan penelitian kualitatif
2. Untuk mengetahui tujuan dari teknik pengumpulan data dengan penelitian kualitatif
3. Untuk mengetahui macam macam teknik pengumpulan data dengan penelitian kualitatif
4. Untuk mengetahui jenis jenis pengumpulan data dari teknik pengumpulan data dengan
penelitian kualitatif
5. Untuk mengetahui bentuk penyajian data dari teknik pengumpulan data dengan penelitian
kualitatif

8
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Teknik Pengumpulan Data


Dalam penelitian kualitatif, kualitas riset sangat tergantung pada kualitas dan
kelengkapan data yang dihasilkan. Pertanyaan yang selalu diperhatikan dalam pengumpulan
data adalah apa, siapa, dimana, kapan, dan bagaimana. Penelitian kualitatif bertumpu pada
triangulation data yang dihasilkan dari tigametode : interview, participan to bservation, dan
telaah catatan organisasi (document records).
Peneliti merupakan key instrument dalam mengumpulkan data, peneliti harus terjun
sendiri kelapangan secara aktif (Gunawan, 2013). Tujuan penelitian kualitatif memang
bukan semata-mata mencari kebenaran, tetapi lebih pada pemahaman subyek terhadap dunia
sekitarnya. Dalam memahami dunia sekitarnya, mungkin apa yang dikemukakan informan
salah, karena tidak sesuai dengan teori, tidak sesuai dengan hukum.
Penelitian kualitatif sebagai human instrument, berfungsi menetapkan fokus penelitian,
memilih informan seabgai sumber data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data
dan membuat kesimpulan atas temuannya (Sugiyono, 2017). Informan dalam metode
kualitatif berkembang terus (snowball) secara bertujuan (purposive) sampai data yang
dikumpulkan dianggap memuaskan atau jenuh (redundancy).
Metode pengumpulan data ialah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan oleh
peneliti untuk pengumpulan data. Metode (cara atau teknik) menunjuk suatu kata yang
abstrak dan tidak diwujudkan dalam benda, tetapi hanya dapat dilihat penggunaannya
melalui: angket, wawancara, pengamatan, ujian (tes), dokumentasi dan lainya.

2.2 Tujuan Pengumpulan Data


Kegiatan penelitian yang terpenting adalah pengumpulan data. Pengumpulan data
dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan
penelitian. Tujuan yang diungkapkan dalam bentuk hipotesis merupakan jawaban sementara
terhadap pertanyaan penelitian. Jawaban itu masih perlu diuji secara empiris, dan untuk
maksud inilah dibutuhkan pengumpulan data. Data yang dikumpulkan ditentukan oleh
ariable-variabel yang ada dalam hipotesis. Data itu dikumpulkan oleh sampel yang telah

9
ditentukan sebelumnya. Sampel tersebut terdiri atas sekumpulan unit analisis sebagai
sasaran penelitian. Variabel-variabel yang diteliti terdapat pada unit analisis yang
bersangkutan dalam sampel penelitian. Data yang dikumpulkan dari setiap ariable
ditentukan oleh definisi operasional ariable yang bersangkutan. Definisi operasional itu
menunjuk pada dua hal yang penting dalam hubungannya dengan pengumpulan data, yaitu
ariable empiris dan pengukuran.

2.3 Teknik Pengumpulan Data


Ada beberapa teknik pengumpulan data yaitu angket, wawancara, observasi, studi
dokumentasi, dan teknik lainnya.
1. Wawancara
Wawancara adalah pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara langsung
oleh pewawancara kepada responden, dan jawaban-jawaban responden dicatat atau direkam
dengan alat perekam. Wawancara merupakan salah satu teknik yang dapat digunakan untuk
mengumpulkan data penelitian. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa wawancara
(interview) adalah suatu kejadian atau suatu proses interaksi antara pewawancara
(interviewer) dan sumber informasi atau orang yang di wawancarai (interviewee) melalui
komunikasi langsung (yusuf, 2014). Metode wawancara/interview juga merupakan proses
memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara Tanya jawab sambil bertatap
muka antara pewawancara dengan responden/ orang yang di wawancarai, dengan atau tanpa
menggunakan pedoman (guide) wawancara. Dalam wawancara tersebut biasa dilakukan
secara individu maupun dalam bentuk kelompok, sehingga di dapat data informatik yang
orientik.
Wawancara bertujuan mencatat opini, perasaan, emosi, dan hal lain berkaitan dengan
individu yang ada dalam organisasi. Dengan melakukan interview, peneliti dapat
memperoleh data yang lebih banyak sehingga peneliti dapat memahami budaya melalui
bahasa dan ekspresipi hak yang diinterview; dan dapat melakukan klarifikasi atas hal hal
yang tidak diketahui.
Keuntungan wawancara adalah :
a. Wawancara dapat digunakan pada responden yang tidak ari membaca dan menulis.
b. Jika ada pertanyaan yang belum dipahami, pewawancara dapat segera menjelaskannya.

10
c. Wawancara dapat mengecek kebenaran jawaban responden dengan mengajukan
pertanyaan pembanding, atau dengan melihat wajah atau gerak-gerik responden.
Kerugian wawancara adalah :
a. Wawancara memerlukan biaya yang sangat banyak untuk perjalanan dan uang harian
pengumpulan data.
b. Wawancara hanya dapat menjangkau jumlah responden yang lebih kecil.
c. Kehadiran pewawancara mungkin mengganggu responden.

2. Angket
Angket adalah teknik pengumpulan data dengan menyerahkan atau mengirimkan daftar
pertanyaan untuk diisi sendiri oleh responden. Responden adalah orang yang memberikan
tanggapan atas angket yang diajukan. Angket memiliki fungsi serupa dengan wawancara,
hanya berbeda dalam implementasinya. Jika wawancara disampaikan oleh peneliti kepada
responden secara lisan, maka implementasi angket adalah responden mengisi kuesioner
yang disusun oleh peneliti. Hasil data angket ini tidak berupa angkat, namun berupa
deskripsi. Tidak ada teknik pengumpulan data yang lebih efisien dibandingkan questioner.
Keuntungan dari teknik angket adalah :
a. Angket dapat menjangkau sampel dalam jumlah besar karena dapat dikirim melalui
pos.
b. Biaya yang diperlukan untuk membuat angket relative murah.
c. Angket tidak terlalu menggangu responden karena pengisiannya ditentukan oleh
responden sendiri sesuai dengan kesediaan waktunya.
Kerugiaan teknik angket :
a. Jika angket dikirimkan melalui pos, maka presentasi yang dikembalikan relative
rendah.
b. Angket tidak dapat digunakan untuk responden yang kurang ari membaca dan
menulis.
c. Pertanyaan-pertanyaan dalam angket dapat ditafsirkan salah dan tidak ada kesempatan
untuk mendapat penjelasan.

3. Observasi

11
Observasi atau pengamatan kegiatan adalah setiap kegiatan untuk melakukan
pengukuran, pengamatan dengan menggunakan indera penglihatan yang berarti tidak
mengajukan pertanyaan-pertanyaan.
Observasi juga diartikan sebagai pengalaman dan pencatatan secara sistematik terhadap
gejala yang tampak pada objek penelitian. Pengamatan dan pencatatan yang dilakukan
terhadap objek ditempat terjadi atau berlangsungnya peristiwa, sehingga observasi berada
bersama objek yang diselidiki, disebut observasi langsung. Sedangkan observasi tidak
langsung adalah pengamatan yan dilakukan tidak pada saat berlangsungnya suatu peristiwa
yang akan dilakukan tidak pada saat berlangsungnya suatu peristiwa yang akan diselidiki,
misalnya peristiwa tersebut diamati melalui film, rangkaian slide, atau rangkaian foto.
Hal-hal yang perlu diperhatikan oleh orang yang melakukan observasi (observer) agar
penggunaan teknik ini dapat menghimpun data secara efektif adalah sebagai berikut :
a. Pemilikan pengetahuan yang cukup mengenai objek yang akan diobservasi.
b. Pemahaman tujuan umum dan tujuan khusus pada penelitian yag dilaksanakannya.
c. Penentuan cara dan alat yang dipergunakan dalam mencatat data. Pertimbangan
pencatatan langsung ditempat langsung atau setelah observasi haruslah saksama.
Demikian juga alat pencatat data, yaitu Anecdotal record, catatan berskala, check list,
rating scale atau mechanical devide perlu dipertimbangkan.
d. Penentuan kategori pendataan gejala yang diamati, apakah dengan mempergunakan
skala tertentu sekadar mencatat frekuensi munculnya gejala tanpa klasifikasi
tingkatannya sehingga perumusan cirri-ciri setiap kategori dengan tegas dan jelas
sangat perlu.
Keuntungan oservasi adalah :
a. Data yang diperoleh adalah data yang segar.
b. Keabsahan alat ukur dapat diketahui secara langsung.
Kerugian observasi adalah :
a. Untuk memperoleh data yang diharapkan, maka pengamat harus menunggu dan
mengamati sampai tingkah laku yang diharapkan terjadi.
b. Beberapa tingkah laku, bahkan ari membahayakan jika diamati.

4. Studi Dokumentasi

12
Dokumentasi berasal dari kata dokumen, yang berarti barang tertulis, metode
dokumentasi berarti tata cara pengumpulan data dengan mencatat data-data yang sudah ada.
Metode dokumentasi adalah metode pengumpulan data yang digunakan untuk menelusuri
data historis. Dokumen tentang orang atau sekelompok orang, peristiwa, atau kejadian dalam
situasi sosial yang sangat berguna dalam penelitian kualitatif
Studi dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang tidak langsung ditujukan
kepada sujek penelitian. Dokumen dapat dibedakan menjadi dokumen primer (dokumen
yang ditulis oleh orang yang langsung mengalami suatu peristiwa), dan dokumen sekunder
(jika peristiwa dilaporkan kepada orang lain yang selanjutnya ditulis oleh orang ini)
contohnya otobiografi.
Keuntungan studi dokumentasi adalah :
a. Untuk subjek penelitian yang sukar, studi dokumentasi dapat memberikan jalan untuk
melakukan penelitian.
b. Tak kreatif, karena studi dokumentasi tidak dilakukan secara langsung dengan orang,
maka data yang diperlukan tidak berpengaruh oleh kehadiran peneliti atau pengumpulan
data.
c. Analisis longitudinal, menjangkau jauh kemasa lalu.
d. Besar sampel. Dengan dokumen-dokumen yang tersedia, teknik ini memungkin untuk
mengambil sampel yang leig besar karena biaya yang diperlukan relative kecil.
Kerugian studi dokumentasi adalah :
a. Bias, karena dokumen yang diuat tidak untuk keperluan penelitian, maka data yang
tersedia mungkin bias.
b. Tersedia secara selektif. Tidak semua dokumen dipelihara untuk dapat dibaca ulang oleh
orang lain.
c. Tidak lengkap. Karena tujuan penulisan dokumen berbeda dengan tujuan penelitian.
d. Format yang tidak baku. Sejalan dengan maksud dan tujuan penulisan dokumen yang
berbeda dengan tujuan penelitian, maka formatnya juga dapat bermacam-macam
sehingga ari mempersulit pengumpulan data. Sebagaimana metode historic, dalam studi
dokumentasi perlu dilakukan kritik terhadap sumber data, baik kritik internal maupun
kritik eksternal.

13
2.4 Jenis-Jenis Pengumpulan Data
Segala keterangan mengenai ariable yang diteliti disebut data. Data penelitian pada
dasarnya dikelompokan menjadi data kualitatif dan data kuantitatif. Pada kualitatif
dinyatakan dalam bentuk kata atau kalimat. Misalnya, data dalam bentuk tingkatan : pandai,
sedang, bodoh, kaya sekali, kaya, sedang, miskin sekali. Data kuantitatif dinyatakan dalam
bentuk angka.
Dalam penelitian, sering kali data kualitatif, terutama dalam bentuk tingkatan,
ditransformasikan dalam data kuantitatif dengan memberikan symbol angka secara
berjenjang pula, atau dengan menghitung frekuensi secara terpisah satu dengan yang lain.
Dengan transformasi seperti itu analisis data dapat dilakukan dengan menggunakan
perhitungan statistic tertentu.
Dibawah ini akan dikemukakan jenis data kuantitatif, baik berasal dari transformasi data
kualitatif maupun sejak semula sudah bersifat kuantitatif.
1. Data skala nonminal
Data skala nonminal ditetapkan berdasarkan proses penggolongan mencakup
penempatan objek kedalam kategori-kategori yang mempunyai perbedaan kualitatif bukan
berdasar kuantitatif. Dalam ukuran ini, tidak ada asumsi tentang jarak maupun urutan antara
kategori dalam ukuran itu. Satu-satunya hubungan yang ada di antara kategori-kategori itu
adalah bahwa kategori-kategori yang telah ditetapkan itu mewakili “lebih” atau “kurang”-
nya cirri yang ada. Penggolongan mahasiswa berdasarkan jenis kelamin, laki-laki atau
perempuan, misalnya, merupakan contoh data skala nominal.
Angka yang digunakan pada tingkat nominal ini, hanya dipergunakan untuk
mengidentifikasikan bagaimana kedudukan kategori tersebut terhadap kategorinya lainnya.
Angka hanyalah sekedar “label”. Sebagai contoh angka satu yang diberikan kepada jenis
kelamin perempuan tidak menunjukan bahwa kepandaian perempuan dua kali dari laki-laki.
Demikian juga angka atau nomor yang diberikan kepada para pemain sepak bola.
Dalam hal ini tidak akan dikatakan bahwa pemain dengan nomor punggung tujuh
merupakan pemain yang lebih baik dari pada pemain yang nomor empat. Demikian pula
tidak akan bahwa perbedaan kemampuan pemimpin antara nomor dua dan empat. Angka
dalam skala nominal sudah tentu tidak dapat diolah secara matematis melalui proses
penambahan, pengurangan, perkalian atau pembagian. Orang hanya dapat menggunakan

14
prosedur statistic berdasarkan data perhitungan belaka. Misalnya, melaporkan jumlah hasil
pengamatan dalam setiap kategori.

2. Data Skala Ordinal


Data skala ordinal ialah data yang disusun berdasarkan jenjang dalam atribut tertentu,
tanpa menunjukan jarak antara posisi tersebut. Angka yang ditetapkan dalam data skala
ordinal hanya menunjukan urutan posisi, tidak lebih dari itu. Baik peredaan ataupun
perbandingan antara angka-angka tersebut juga tidak ada artinya. Jika angka 1,2,3, dan
seterusnya dipakai dalam pengukuran ordinal, maka tidak ada implikasi bahwa jarak antara
urutan 1 dan urutan 2 sama dengan jarak antara urutan 2 dan urutan 3, begitu seterusnya.
Jarak antara anak yang menduduki urutan 1 dengan anak yang menduduki urutan 2 isa,
lebih pendek, atau lebih jauh dari pada jarak antara anak urutan2 dan urutan 3. Dasar untuk
menafsirkan besarnya perbedaan angka-angka itu, tidak ada. Dalam lomba lari yang tak
dihitung waktunya, pertama kali, kedua, ketiga, dan seterusnya, kita tidak mengetahui
berapa perbandingan kecepatan pelari itu satu sama lain. Perbedaan antara pemenang
pertama dan kedua tidak selalu harus sama dengan perebedaan antara pemenang kedua dan
ketiga, atau ketiga dan keempat. Juga tidak dapat dikatakan, pelari kedua, dua kali lebih
cepat dari pada pelari keempat.
Hitungan tambah, kurang, kali, dan bagi tidak dapat digunakan pada data skala ordinal.
Statistic yang sesuai bagi skala ordinal adalah terbatas. Karena besar jarak, interval antara
kategori-kategori tidak diketahui. Statistic, cocok untuk skala ordinal.

3. Data skala interval


Data skala interval adalah data yang ariab jarak interval yang sama dari suatu titik asal
yang tidak tetap. Data ini tidak semata-mata mengurutkan orang atau objek berdasarkan
suatu atribut, tetapi juga memberikan informasi tentang interval antara satu orang atau objek
dengan orang atau objek lainnya. Tetapi data lain ini tidak memberikan informasi tentang
jumlah absolute atribut yang dimiliki seseorang karena tidak memiliki titik tolak mutlak.
Titik nol pada test psikologi atau test pendidikan tidak ada patokannya.

15
Sebagai contoh, tidak ada angka kecerdasan nol; tidak ada suatu cara pun dalam test
kecerdasan baku yang dapat dipakai untuk menetapkan bahwa seseorang mempunyai tingkat
kecerdasan nol. Kalau ada tiga orang mahasiswa memperoleh skor 15, 30, dan 45 dalam
ujian statistic, tidak dapat dikatakan ahwa mahasiswa yang memperoleh skor 30 mempunyai
pengetahuan statistic dua kali lipat dari mahasiswa yang mendapat nilai 15. Untuk
memahami hal itu, dapat dijelaskan sebagai berikut.
Andai kata dosen statistic tersebut menambah lima belas soal yang sangat mudah, dan
ketiga skor itu kini berubah menjadi 30, 45, dan 60. Kemudian dibuat perbandingan skor
pada skala interval ini, maka akan terjadi kekeliruan laporan bahwa mahasiswa yang
memperoleh niali 60 mempunyai pengetahuan statistic dua kali lipat dari pada mahasiswa
yang memperoleh nilai 30. Dalam perbandingan sebelumnya dianggap bahwa mahasiswa
yang bersangkutan mempunyai pengetahuan statistic tiga kali lipat dari pada mahasiswa
yang lainnya itu.
Meskipun demikian, data skala interval merupakan nilai kuantitatif yang paling banyak
digunakan, karena ia memiliki jarak yang sama antara dua nilai yang terdekat. Disamping
itu, sebagian besar teknik perhitungan statistic dikembangkan dengan menggunakan data ini.

4. Data Skala Ratio


Data skala ratio adalah skala yang memiliki titik nol sejati, sehingga bilamana suatu
gejala dinyatakan nol berarti gejala itu sama sekali tidak ada. Disamping itu, data ini
mempunyai jarak dalam bentuk satuan yang sama, sehingga gejala-gejala dimaksudkan
dapat dinyatakan, dan dibandingkan secara pasti. Misalnya, seseorang dapat ariab arti
bahwa berat barang 4 kg adalah dua kali lipat berat dan barang yang beratnya 2 kg. demikian
pula jarak 4 cm adalah setengah dari jarak 8 cm dan seterusnya.

2.5 Penyajian Data


Kegiatan pengumpulan data di lapangan akan menghasilkan data angka-angka yang
disebut ‘data kasar’ (raw data) yang menunjukkan bahwa data tersebut belum diolah dengan
teknik ariable tertentu. Jadi data tersebut masih berwujud sebagaimana data itu diperoleh
yang bisanya berupa skor dan relative banyak tidak beraturan. Dalam pembuatan laporan
penelitian, data termasuk yang harus dilaporkan. Agar dapat memberikan gambaran yang

16
bermakna, data-data itu haruslah disajikan ke dalam tampilan yang sistematis dan untuk
keperluan penganalisisan biasanya data itu disusun dalam sebuah aria. Penyajian data ini
bertujuan memudahkan pengolahan data dan pembaca memahami data.

1. Penyajian Data dalam Bentuk Tabel


Pada dasarnya banyak cara untuk menyajikan data sehingga ia dapat dipahami dan
digunakan secara tepat oleh pengolah data. Namun untuk menghasilkan gambaran data yang
komunikatif, harus diingat untuk menyajikan sesuai kebutuhan. Dalam hal ini, penyajian
data dalam bentuk aria bertujuan untuk memberikan informasi dan gambaran mengenai
jumlah secara terperinci sehingga memudahkan pengolah data dalam menganalisis data
tersebut. Macam – macam penyajian data dalam bentuk aria antara lain:

a. Tabel Baris Kolom


Tabel yang lebih tepat disebut aria baris kolom ini adalah aria-tabel yang dibuat
selain dari aria kontingensi dan distribusi frekuensi yaitu aria yang terdiri dari baris dan
kolom yang mempunyai aria tidak terdiri dari ariab-faktor yang terdiri dari beberapa
kategori dan bukan merupakan data kuantitatif yang dibuat menjadi beberapa kelompok.

No Semester IP
1 I 3,12
2 II 3,00
3 III 3,39
4 IV 3,37
5 V 2,9
6 VI 3,3
7 VII 3,4
Table 1 Baris Kolom

b. Tabel Kontingensi
Tabel kontingensi merupakan bagian dari aria baris kolom, akan tetapi aria ini
mempunyai aria khusus, yaitu untuk menyajikan data yang terdiri atas dua ariab atau
dua ariable, ariab yang satu terdiri atas b kategori dan lainnya terdiri atas k kategori,

17
dapat dibuat daftar kontingensi berukuran b x k dengan b menyatakan baris dan k
menyatakan kolom.

JENIS JUMLAH
KELAMIN TINGKAT SEKOLAH

SD SMP SMA
Laki – laki 4756 2795 1459 9012
Perempuan 4032 2116 1256 7404
Jumlah 8790 4911 2715 16416
Table 2 Kontingensi

c. Tabel Silang
Data hasil penelitian yang berupa perhitungan frekuensi pemunculan data juga dapat
disajikan ke dalam bentuk aria silang. Tabel silang dapat hanya terdiri dari satu variable
tetapi dapat juga terdiri dari dua variable. Tergantung pertanyaan atau keadaan yang ingin
dideskripsikan. Dengan demikian, pemilihan penyajian data ke dalam aria silang satu
atau dua variable akan tergantung dari data yang diperoleh.( (Burhan Nurgiyantoro,
2004:42)
Tabel silang satu variable digunakan untuk menggambarkan data dengan
menampillkan satu karakteristiknya saja. Misal jumlah keseluruhan. Sementara aria
silang dua variable digunakan untuk menggambarkan data dengan menampilkan dua
karakteristiknya. Misalnya jumlah keseluruhan dan jumlah per gender.

No. Mata Pelajaran Jumlah

1 Matematika 11

2 Kimia 10

3 Fisika 7

4 Biologi 6

18
Table 3 Penyajian Data Dalam Bentuk Silang Satu Variable

No. Mata Pelajaran Siswa Yang Menyukai Jumlah


Siswa Laki – Siswa
Laki Perempuan
1 Matematika 8 3 11
2 Kimia 4 6 10
3 Fisika 5 2 7
4 Biologi 2 4 6
Table 4 Penyajian Data dalam Bentuk 15aria Silang Dua Variable

2. Penyajian Data dalam Bentuk Grafik


Selain dapat disajikan ke dalam bentuk aria sebagaimana dikemukakan di atas, data-data
angka juga dapat disajikan ke dalam bentuk grafik, atau lengkapnya grafik frekuensi.
Pembuatan grafikfrekuensi pada hakikatnya merupakan kelanjutan dari pembuatan aria
distribusi frekuensi karena pembuatan grafik itu haruslah didasarkan pada aria distribusi
frekuensi. Dengan kata lain, pembuatan aria distribusi frekuensi harus tetap dilakukan baik
kita bermaksud maupun tidak bermaksud membuat grafik frekuensi. Penyajian data angka ke
dalam grafik biasanya dipandang lebih menarik karena data-data itu tersaji dalam bentuk
visual. Gambar grafik frekuensi yang banyak dipergunakan dalam metode ariable adalah
histogram, polygon, kurve dan garis. (Burhan Nurgiyantoro, 2004:43-44)
a. Grafik Histogram / Batang
Histogram merupakan grafik dari distribusi frekuensi suatu variable. Tampilan
histogram berupa petak-petak empat persegi panjang. Sebagai sumbu horizontal boleh
memakai tepi-tepi kelas, batas-batas kelas atau nilai ariable yang diobservasi, sedang
sumbu vertical menunjukkan frekuensi. Untuk distribusi bergolong atau berkelompok
yang menjadi absis adalah nilai tengah dari masing-masing kelas. (Drs. Ating Somantri,
2006:113).

19
FREKUENSI
10
9
8
7
6 FREKUENSI
5
4
3
2
1
0
51 – 57 58 – 64 65 – 71 72 – 78 79 – 85 86 – 92 93 – 99

Grafik 1 Histogram/Batang
b. Grafik Poligon
Poligon merupakan grafik distribusi dari distribusi frekuensi bergolong suatu
variable. Tampilan polygon berupa garis-garis patah yang diperoleh dengan cara
menghubungkan puncak dari masing-masing nilai tengah kelas. Jadi absisnya adalah nilai
tengah dari masing-masing kelas. (Drs. Ating Somantri, 2006:114)

Grafik 2 Poligon

20
c. Grafik Kurve
Kurve merupakan perataan atau penghalusan dari garis-garis polygon. Gambar
polygon sering tidak rata karena adanya perbedaan frekuensi data skor dan data skor itu
sendiri mencerminkan fluktuasi sampel. Pembuatan kurve dilakukan dengan meratakan
garis gambar polygon yang tidak rata dan terlihat tidak beraturan sehingga menjadi rata.
(Burhan Nurgiyantoro, 2004:49)

& FREKUENSI
25

20

15 & FREKUENSI

10

0
0 1 2 3 4 5 6 7 8

Grafik 3 Kurve

d. Grafik Garis
Grafik garis dibuat biasanya untuk menunjukkan perkembangan suatu keadaan.
Perkembangan tersebut bias naik bias turun. Hal ini akan Nampak secara visual melalui
garis dalam grafik. Dalam grafik terdapat garis vertical yang menunjukkan jumlah dan
yang mendatar menunjukkan variable tertentu yang ditunjukkan pada gambar dibawah,
yang perlu diperhatikan dalam membuat grafik adalah ketepatan membuat skala pada
garis vertical yang akan mencerminkan keadaan jumlah hasil observasi. (Dr. Sugiyono,
2002:34

21
NILAI
120

100

80

60 NILAI

40

20

0
1 2 3 4 5
Ujian Semester ke

Grafik 4 Garis

3. Diagram Lingkaran
Cara lain untuk menyajikan data hasil penelitian adalah dengan diagram lingkaran.
Diagram lingkaran digunakan untuk membandingkan data dari berbagai kelompok. (Dr.
Sugiyono, 2002:37)

Perbandingan pendapat siswa mengenai


matematika
12%
Sangat Suka
24%
Suka
Tidak Suka
Sangat Tidak Suka

38%
26%

Diagram 1 Lingkaran

22
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Metode pengumpulan data ialah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan oleh
peneliti untuk pengumpulan data. Metode (cara atau teknik) menunjuk suatu kata yang
abstrak dan tidak diwujudkan dalam benda, tetapi hanya dapat dilihat penggunaannya
melalui: angket, wawancara, pengamatan, ujian (tes), dokumentasi dan lainya.
Ada beberapa teknik pengumpulan data yaitu angket, wawancara, observasi, studi
dokumentasi, dan teknik lainnya.
1. Wawancara adalah pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara langsung
oleh pewawancara kepada responden, dan jawaban-jawaban responden dicatat atau
direkam dengan alat perekam
2. Angket adalah teknik pengumpulan data dengan menyerahkan atau mengirimkan daftar
pertanyaan untuk diisi sendiri oleh responden
3. Observasi atau pengamatan kegiatan adalah setiap kegiatan untuk melakukan
pengukuran, pengamatan dengan menggunakan indera penglihatan yang berarti tidak
mengajukan pertanyaan-pertanyaan.
4. Metode dokumentasi adalah metode pengumpulan data yang digunakan untuk
menelusuri data historis. Dokumen tentang orang atau sekelompok orang, peristiwa,
atau kejadian dalam situasi sosial yang sangat berguna dalam penelitian kualitatif
bentuk penyajian data adalah table , garfik, diagram

3.2 Saran
Semoga dengan penulisan makalaj ini dapat memabatu pembaca dalam memahami
teknik- teknik dalam pengumpulan data.

23
SOAL
1. Pada penelitian kualitatif, kualitas riset sangat tergantung pada?
a. kualitas dan kelengkapan data yang dihasilkan
b. Data yang dihasilakn
c. Kualitas
d. Waktu peneliatian
e. Salah semua
2. Penelitian kualitatif bertumpu pada triangulation data yang dihasilkan dari tigametode,
yang merupakan triangulation adalah
a. Time, Observasation, document records
b. Interview, document record, report
c. interview, participan to observation, document records
d. Interview, participant to observation, report
e. Participant to observation, document record, report
3. Terciptanya hubungan harmonis satu dengan yang lain saling mempercayai, tanpa
kecurigaan apapun untuk saling membuka diri, merupakan permasalahan yang berkaitan
dengan penciptaan rapport. Langkah- langkah untuk mencapai tingkat rapport yang
membuat informan bisa menjadi semacam co-reseacher, adalah
a. (1) exploration (2) cooperation (3) apprehension, dan (4) participation.
b. (1) participation (2) exploration (3) cooperation, dan (4) apprehension
c. (1) participation (2) apprehension (3) exploration, dan (4) cooperation
d. (1) apprehension (2) exploration (3) cooperation, dan (4) participation.
e. (1) cooperation (2) apprehension (3) participation, dan (4) exploration
4. secara purposif (bukan secara acak) yaitu atas dasar apa yang diketahui tentang variasi-
variasi yang ada atau elemenelemen yang ada atau sesuai kebutuhan penelitian. Dengan
kata lain jika suatu penelitian sudah tidak ada informasi yang dibutuhkan lagi (data yang
diperoleh sudak dianggap cukup) maka peneliti tak perlu lagi melanjutkannya dengan
mencari informasi atau informan lain (sample baru).merupakan tahap pengumpulan data
pada bagian
a. Penciptaan rapport
b. Pemilihan informan

24
c. Pengumpulan data dengan metode observasi
d. Dokumentasi
e. Report
5. Merupakan proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara Tanya
jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan responden/ orang yang di
wawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman (guide) wawancara. Merupakan
pengertian dari teknik pengumpulan.
a. Wawancara
b. Metode Observasi
c. Metode Dokumentasi
d. Angket
e. Focus Group Discussion
6. wawancara dilakukan dengan terlebih dahulu peneliti menyusun instrument pedoman
wawancara. Merupakan wawancara yang dilakukan secara ?
a. Sistematik
b. Tidak secara sistematik
c. Wawancara baku
d. Wawancara umum
e. Semua salah
7. Langkah – langkah dalam wawancara, kecuali
a. Mengenalkan diri
b. Menjelaskan maksud kedatangan
c. Menjelaskan materi wawancara
d. Mengajukan pertanyaan
e. Menyanggah jika ada infomarsi
8. Berikut ini, yang merupakan kelebihan dari wawancara adalah, kecuali
a. Memperoleh respon yang tinggi dari informan, jika di bandingkan dengan
penggunaan kuesioner yang mungkin untuk tidak di kembalikan kepada peneliti
b. Daftar pertanyaan secara relatif lebih efisien untuk sumber data yang banyak.
c. Bersifat fleksibel, dapat mengulang pertanyaan untuk membuktikan jawaban.
d. Dapat menggali informasi yang bersifat non verbal.

25
e. Dapat menyampaikan pertanyaan secara spontanitas.
9. Suatu penyelidikan yang dilakukan secara sistematik dan sengaja diadakan dengan
menggunakan alat indera terutama mata terhadap kejadian yang berlangsung dan dapat di
analisa pada waktu kejadian itu terjadi. Merupakan Pengertian dari tekni pengumpulan
data yaitu
a. Wawancara
b. Metode Observasi
c. Metode Dokumentasi
d. Angket
e. Focus Group Discussion
10. Metode pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui
pengamatan dan penginderaan di mana peneliti terlibat dalam keseharian informan.
Merupakan metode observasi dalam bentuk
a. Observasi tidak terstruktur
b. Observasi kelompok
c. Obervasi perorangan
d. Observasi partisipasi
e. Observasi lansung
11. Cara pengumpulan data melalui peninggalan arsiparsip dan termasuk juga buku-buku
tentang pendapat, teori, dalil-dalil atau hukum-hukum dan lain-lain berhubungan dengan
masalah penelitian. Merupakan pengertian salah satu teknik pengumpan data dari
a. Wawancara
b. Metode Observasi
c. Metode Dokumentasi
d. Angket
e. Focus Group Discussion

 Efisien dari segi waktu


 Efisien dari segi tenaga
 Efisien dari segi biaya

26
12. Dari data diatas, merupakan kelebihan dari teknik pengumpulan data
a. Wawancara
b. Metode Observasi
c. Angket
d. Metode Dokumentasi
e. Focus Group Discussion
13. Langkah – langkah untuk membuat daftar pertanyaan pada teknik questioner adalah
kecuali
a. Rencanakanlah terlebih dahulu fakta/opini apa saja yang ingin dikumpulkan.
b. Berdasarkan fakta dan opini tersebut diatas, tentukan tipe dari pertanyaan yang paling
tepat untuk masing-masing fakta dan opini tersebut.
c. Tulislah pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan. Pertanyaan itu tidak boleh
mengandung kesalahan serta harus jelas dan sederhana.
d. Lakukan uji coba atas pertanyaan itu ke beberpa responden terlebih dahulu, misalnya 2
atau 3 orang. Apabila responden mengalami kesulitan dalam mengisi daftar pertanyaan
itu maka pertanyaan-pertanyaan itu harus diperbaiki lagi.
e. perkecil dan distribusikanlah daftar pertanyaan yang memang sudah dianggap baik dan
solid.
14. Untuk memperoleh interaksi data yang dihasilkan dari suatu diskusi sekelompok
partisipan/responden dalam hal meningkatkan kedalaman informasi menyingkap berbagai
aspek suatu fenomena kehidupan, sehingga fenomena tersebut dapat didefinisikan dan
diberi penjelasan.merupakan tujuan utama dari teknik penelitian yaitu
a. Wawancara
b. Metode Observasi
c. Angket
d. Focus Group Discussion
e. Metode Dokumentasi
15. Dalam penelitian kualitatif, informan terbagi menjadi tiga yaitu:
a. Informan kunci, Informan utama, dan Informan Pendukung
b. Informasi cadangan, dan informasi kunci, dan informasi utama
c. Informasi cadangan, informasi utama dan informasi bias

27
d. Informasi cadangan, dan informasi kunci, dan informasi semu
e. Informan kunci, Informan utama, dan Informan semu

28
DAFTAR PUSTAKA

Heryana, A. Informan dan Pemilihan Informan Dalam Penelitian Kualitatif. Universitas Esa
Unggul.

Iryana. Kawasati, Risky. Teknik Pengumpulan Data Metode Kualitatif. Melalui


https://osf.io/cy9de/download/?format=pdf diakses pada 3 Februari 2021.

Martha, E., & Kresno, S. (2016). Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rajawali Press.

Moleong, Lexy J. 2015. “Metode Penelitian Kualitatif”. Bandung:Remaja Rosdakarya. 163.

Kristanto, V. H. (2018). Metodologi Penelitian Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah


(KTI).Yogyakarta: CV Budi Utama.

Sugiyono. 2006. Statistika untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta.

Sudjana.2005. “Metoda Statistika”. Bandung:Larsito Bandung.

Komariah, A. (2019). “Metodologi Penelitian Kualitatif”. Diakses online di


http://www.litbang.kemkes.go.id:8080/handle/123456789/63016 pada 3 Februari 2021.

Paramita, Astridya, and Lusi Kristiana. "Teknik Focus Group Discussion Dalam Penelitian
Kualitatif." Buletin Penelitian Sistem Kesehatan 16.2 (2013): 117-127. Melalui
https://core.ac.uk/download/pdf/233111569.pdf pada 3 Februari 2021.

Barlian, Eri. "Metodologi Penelitian Kualitatif & Kuantitatif." (2018). Melalui


https://osf.io/preprints/inarxiv/aucjd/ pada 3 Februari 2021.

29

Anda mungkin juga menyukai