- 11 -
bulnya calon perseorangan. Artinya calon perseorangan masuk dalam hal menggunakan hak politik yang diatur
lahir dari adanya kemerosotan kepercayaan publik ter- dalam hukum. Rakyat memegang kendali dalam hal
hadap partai politik. menentukan apakah suatu partai politik dapat dijadikan
Pada dasarnya, pemilihan kepala daerah harus panutan atau malah ditinggalkan. Rakyat memiliki
didasarkan pada prinsip demokrasi, sehingga harus kebebasan dalam menentukan sikap terhadap partai
mampu memberi akses yang luas bagi segala kekuatan yang ada.
dalam masyarakat selaku pemegang kendali kedaulatan Hal ini sebagaimana pendapat Khairul Fahmi
sebagaimana tercantum dalam pasal 1 ayat (2) UUD 195 bahwa suatu tatanan masyarakat, khususnya masyara-
yang berbunyi “Kedaulatan berada di tangan rakyat kat demokratis memiliki kebebasan dan tanggung ja-
dan dilakukan menurut Un- wab atas dirinya
dang-Undang Dasar.” sendiri dalam per-
Akan tetapi rakyat gaulan yang demo-
sebagai pemegang kendali kratis. Dalam per-
kedaulatan sebagaimana gaulan tersebut,
prinsip demokrasi tidaklah kebebasan individu
seratus persen benar. Karena hanya boleh di-
pada dasarnya kaum pemilik batasi oleh kebeba-
harta dan modal saja yang san yang lainnya
mengambil peran, termasuk (Fahmi, 2016: 179).
dalam hal ini membentuk Dengan
partai politik, maupun meni- kebebasannya,
adakannya. rakyatlah yang
Hal ini sebagaimana akhirnya menjadi
pandangan Hanafi dalam aktor penentu ter-
jurnal cita hukum yang jadinya depar-
menyatakan (Hanafi, 2013: polisasi partai poli-
243): tik. Sehingga dam-
“Memang rakyat dalam demokrasi sama sekali tidak paknya, banyak partai peserta pemilu yang malah tidak
punya hak dalam menentukan ini dan itu untuk ke- mendapat suara, dan akhirnya hanya menjadi partai
hidupannya, pemilik hak untuk menentukan calon
gurem semata.
pemimpin, calon wakil rakyat, penentu program apa
yang harus dibangun dan dijalankan oleh pemenang
Daftar Pustaka:
pemilu di pemerintahan, bukan rakyat, akan tetapi
*Penulis adalah Sekjen Pusat Studi Konsitusi dan Legis-
mereka para hartawan, pengusaha, dan para investor
bersama dengan para petinggi partai yang mem- lasi Nasional (Posko-Legnas) UIN Syarif Hi-
biayai hidup matinya sebuah partai, guna kepent- dayatullah Jakarta.
ingan kekuasaan individu dan kelompoknya partai. Hanafi, Muhammad. 2013. “Kedudukan Musyawarah dan
Sekali lagi, rakyat hanya berpartisipasi untuk mem- Demokrasi di Indonesia.” Jurnal Cita Hukum. Vol. 1
ilih mereka, inilah realitas demokrasi. No. 2 Desember.
Walau pun demikian, di negara demokrasi, Fahmi, Khairul. 2016. “Menelusuri Konsep Keadilan Pem-
rakyat memiliki kedaulatan dimana hak-hak individu ilihan Umum Dalam UUD 1945.” Jurnal Cita
rakyat sangat dihargai dan dijamin kebebasannya, ter- Hukum. Vol. 4 No. 2 Desember.
‘Adalah; Buletin Hukum dan Keadilan merupakan berkala ilmiah yang diterbitkan oleh Pusat Studi Konstitusi dan Legislasi Nasional
(POSKO-LEGNAS), Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penasehat: Prof. Dr. H. Abdul Ghani Abdullah, SH., Prof. Dr. H. A Salman Maggalatung, SH., MH. Pemimpin Redaktur: Indra Rahmat-
ullah, Tim Redaktur: Nur Rohim Yunus, Fathuddin, Mara Sutan Rambe, Muhammad Ishar Helmi, Erwin Hikmatiar. Penyunting: Indah
Furba, Hasin Abdullah. Setting & Layout: Siti Anisaul Kamilah.
- 12 -