Anda di halaman 1dari 7

TETANUS

(neuromuscular junction)

Big thanks for sooca proxima 

PROXIMA FK UP ‘ 14
Semoga bisa sama-sama jadi dokter yang baik di masa depan yah gais :D
Cerita concept map :

Jadi, C tetany masuk ke dalam


tubuh pasien melalui luka terbuka yang
tidak dibersihkan secara benar, lalu C tetany
tersebut memiliki 2 toxin yaitu
Tetanospasmin dan Tetanolysin.
Tetanolysin yang berfungsi untuk
menyamankan daerah luka tersebut agar
bakteri dapat berkembang biak.
Tetanospamin merupakan toxin dengan
berat molekul 150.000 MW yang akan
terpecah oleh bakteri protease sehingga
berubah bentuk menjadi heavy chain dan
light chain. Heavy chain terdiri atas carboxyl
terminal dan amino terminal.
Carbocy terminal berfungsi untuk
melekatkan toxin tersebut ke alpha motor
neuron, dan amino terminal berfungsi
untuk melakukan internalisasi ke alpha
motor neuron tersebut. Lalu akan terjadi
retrograde transport pathway kea rah spinal
cord. Sedangkan Light chain berfungsi untuk
mencegah proteolytic activity.
Ketika sampai di spinal cord, akan
terjadi reinternalization terhadap neuron
selanjutkan, dan toxin tersebut akan
berikatan dengan synaptovebrin untuk
mencegah GABA keluar. Sehingga
menyebabkan excitatory lebih tinggi
dibandingkan inhibitor, akibatnya ACH
meningkat dan meningkatkan pula action
potential di skeletal muscle. Terjadilah
contraksi dan menyebabkan clinical
manifestation pada axis body (
apiosthotonus), face ( trismus+) serta laring
(o2 demand meningkat)
1. CLOSTRIDIUM TETANY
clostridium tetany merupakan etiology dari penyakit Tetanus,
Clostridium tetany merupakan bacteria :
1. Anaerob
2. Gram +
3. Hidup di suhu normal 37C, dapat ditemukan di tanah, intestinal tracts
hewan serta kotoran beberapa jenis binatang
4. Rod shaped bacteri
5. Virulence dan pathogenicitynya tidak menyerang manusia secara invasive,
tapi dikarenakan oleh produksi toxin dari bacteria tersebut

2. WOUND CLASSIFICATION THAT POTENTIALLY TO BE TETANUS


1. Luka terbuka yang tidak dibersihkan secara baik
2. Luka terbuka yang tidak ditutup dengan baik
3. Luka bakar
4. Luka dalam

3. GENERAL CONCEPT OF SPINAL CORD

Spinal cord merupakan CNS yang beradapa pada tulang


vertebrae, terbagi atas 4 region yaitu cervical, thoracal,
lumbar dan sacrum.
Apabila dilihat secara
transver section, maka
medulla spinalis (spinal cord)
akan terlihat seperti gambar
disamping, terdapat fissure
sebagai penanda bagian
anterior, dan penanda
posteriornya adalah sulcus.
Lalu terdapat pula :
1. Gray matter
2. White matter, yg pembagiannya terdapat dorsal horn,
lateral horn dan ventral horn
3. Afferent fiber, yang merupakan nerve sensory yang
memberikan impuls MASUK ke dalam medulla spinalis
4. Efferent fiber, nerve motory, KELUAR medulla spinalis
4. ANATOMY, HISTOLOGY , PHISIOLOGY OF SYNAPS

Synaps = perbatasan

Merupakan struktur yang berfungsi


untuk mentransmisikan
neurotransmitter untuk menghubungan
atara neuron dengan struktur lainnya

Anatomy :

Presynaps,synaptic bulb, synaptic cleft


dan post synaps

Histology :
di dalam pre synaps terdapat vesicle yang berfungsi sebagai pembawa neurotransmitter. Lalu di post
synapticnya terdapat ion channel.

Physiology :
Neurotransmiiter akan di bawa oleh vesicle kearah active site, lalu ketika neurotransmitter tersebut
harus dikeluarkan, maka ca2+ akan masuk melalui voltage gated ca2+ channel. Lalu neurotransmitter
akan keluar melalui active site ke arah synaptic cleft. Di post synaptic membrane terdapat ligan gated
channel yang fungsinya untuk menerima neurotransmitter tersebut. Ketika ligan gated ion channel
mendapatkan neurotransmitter tersbut, makan gated ion channel akan membuka, dan masuklah ion
seperti sodium.

5. ANATOMY, HISTOLOGY , PHISIOLOGY OF NEUROMUSCULAR JUNTION + BIOCHEM

Neuromuscular junction, neuro = neuron , muscular = muscle, junction = synaps


Pada neuro muscular junction,
Presynapsnya merupakan neuron, dimana di neuron tersebut terdapat bagian axon yang memiki myelin
dan ada pula yang tidak memiliki myelin (naked myelin)

Pada neuromuscular junction ini, neurotransmitter yang bermain adalah ACH atau acetylcholine.

Biochemistry of acetylcholine :
1. synthesis
Terdiri dari : acetyl co.a + choline.
Proses :
Acetyl co.a didapatkan dari mitochondria di dalam neuron, sedangkan choline didapatkan dari
luar neuron, dan akan masuk ke dalam neuron melaui choline transporter.
Ketika acetyl co.a dan choline sudah berada di dalam neuron, acetyl co.a dan choline dibantu
oleh choline acetyl transferase akan berubah bentuk menjadi acetyl choline

2. storage

Proses : acetylcholine yang telah terbentuk akan bersatu dan terkumpul di dalam vesicle

3. release

Proses : ketika neurotransmitter tersebut mendapatkan impuls untuk keluar, maka Ca2+ akan
masuk dan menyebabkan vesicle acetylcholine berada pada active site. Pada active site
tersebut, vesicle akan memiliki protein beruba VAT dan active site akan mememiliki protein
berupa SNAPs, sehingga ke dua molekul protein tersebut akan bersatu terlebih dahulu (seperti
reseptor) dan akhirnya keluar, lalu acetylcholine akan menempel pada na+/k+ channel,
menyebabkan channel tersebut terbuka dan sodium dapat masuk kedalam. Setelah acetycholine
tersebut menempel pada channel tersebut, aka nada enzyme choline acetyl transferase yang
menyebabkan acetylcholine terdegradasi dan choline pun dapat masuk kembali ke dalam
neuron.

6. NEUROMUSCULAR JUNCTION DISEASE

Suatu penyakit yang terjadi pada bagian neuromuscular junction

Contoh penyakit :
1. Botulism, diakibatkan oleh botulism toxin yang akan menyerang pada penempelan vesicle kearah
active site di synaptic bulb
2. Myatenia gravis, merupakan penyakit autoimmune akibat IgG yang menyerang ACH receptor,
sehingga ACH tidak dapat melekat pada reseptor dan tidak akan terjadi proses aktif dari muscle

7. GRADING OF TETANUS

1. trismus ringan – sedang = tidak ada gangguan pernafasan


2. trismus sedang, spasm menyeluruh, bisa terjadi gangguan pernafasan
3. trismus berat, spasm menyeluruh, terjadi gangguan pernafasan hingga apneu
4. grade 3 + autonomic storm
8. TREATMENT
1 . Nasogastric tube = untuk memasukkan makanan
2. IV ,
• Normal saline = menjaga cairan tubuh
• Dextrose = menjaga kadar glucose dalam darah
• Anti tetanus serum = menetralkan toxin
• Metronidazole = anti biotic, berfungsi degan cara merukan struktur helix DNA,
baik untuk anaerob gram +
• Diazepam = muscle relaxation, increase GABA

3. IM, tetanus toxo vaccine = prevention


4. catheterization = untuk buat air

9. MANAGEMENT, COMPLICATION, PROGNOSIS


• MANAGEMENT
Berdasarkan edlich et al ,
1. memberikan perawatan supotif sampai tetanopasmin yang telah berikatan dengan
jaringan termetabolisme
2. menetralisir toxin dalam darah
3. menghilangkan suber tetanospamin

• COMPLICATION
Sesuai dengan seberapa cepat managementnya dilakukan

• Prognosis
Jika pasien tersebut ditangain secara cepat, makan akan
Adivitam: adbonam
Ad functionam : ad bonam

10. BHP . Inform concent untuk melakukan pemeriksaan darah, menjelaskan management yang
akan dilakukan kepada pasien dan keluarga
PHOP : edukasi penyakit tetanus, edukasi pencegahan dan bahaya penyakit tersebut
CRP : 50 – 75% pasien mengalami trismus (lock jaw)

Anda mungkin juga menyukai