Anda di halaman 1dari 4

SKOLIOSIS

Disusun oleh :
Dr.dr. Agus Hadian Rahim., SpOT(K)., M.Epid., M.H.Kes, Dr.dr. Ahmad Ramdhan., SpOT(K)., M.KM, dr. Abdul Kadir Hadar., SpOT(K)
dr. Afrisya Bimo Siwendro/dr. Edo Pramana Putra/ dr. Bugi Priandika
1. Pengertian

Skoliosis ialah kondisi tulang belakang yang melengkung dan seringkali menyerupai huruf C atau huruf S
(Gambar 1).Penyakit ini sering ditemui pada anak-anak sebelum pubertas atau usia sekitar 10 hingga 15 tahun.
Penyakit skoliosis seringkali tidak memberikan gejala nyer hebat dan bersifat relatif ringan namun bila tidak
diatasi dapat menjadi berat dan tidak hanya mengganggu postur namun juga gangguan jantung, paru-paru, atau
kelemahan tungkai.

2. Penyebab Skoliosis
Meskipun skoliosis seringkali tidak memiliki penyebab tertantu (tanpa penyebab yang jelas-idiopatik), beberapa
faktor yang dapat menyebabkan skoliosis :
a. Cedera Tulang Belakang
Cedera tulang belakang akibat kecelakaan atau trauma lain dapat menyebabkan gangguan postur
termasuk skoliosis.
b. Infeksi Tulang Belakang
Infeksi tulang belakang dapat mengganggu struktur tulang belakang dan menyebabkan gangguan postur.

c. Usia
Seiring pertambahan usia, bantalan dan sendi tulang belakang mulai menipis akibat usia. Kondisi ini
dikenal sebagai skoliosis degeneratif.
d. Bawaan lahir
Kondisi ini disebut juga sebagai skoliosis kongenital.
e. Gangguan saraf dan otot
Gangguan saraf dan otot misalnya penyakit distrofi otot dan palsi serebral dapat mengganggu postur dan
menyebabkan skoliosis.
3. Gejala
Gejala skoliosis dapat bervariasi sesuai tingkat keparahannya. Gejala yang sering muncul adalah :
1. Gangguan postur dimana condong ke satu salah satu sisi dan satu bahu lebih tinggi
2. Salah satu tulang belikat tampak lebih menonjol
3. Tinggi pinggang tidak merata
4. Rasa tidak nyaman pada bagian punggung.
5. Pada skoliosis yang parah, pasien dapat mengeluhkan gangguan pernafasan.
4. Komplikasi
Komplikasi skoliosis derajat parah yang mungkin muncul :
1. Gangguan jantung dan paru-paru
2. Nyeri punggung kronis.
3. Estetika dan gangguan penampilan.
4. Kerusakan saraf tulang belakang yang dapat menyebabkan keluhan-keluhan, misalnya impotensi,
gangguan berkemih, kesemutan, dan kelemahan tungkai.

5. Terapi
Terapi untuk skoliosis berbeda untuk anak-anak dan dewasa. Terapi operasi disarankan oleh dokter spesialis
ortopedi pada kasus-kasus berat.
- Anak – Anak
Pada anak-anak yang mengalami skoliosis, pemeriksaan rutin ke dokter serta penunjang seperti rontgen
diperlukan. Karena tulang belakang anak-anak masih memiliki kemampuan untuk kembali lurus, maka
penggunaan penyangga tulang belakang (Gambar 2) sangat dianjurkan. Disarankan penggunaannya
sepangjang hari kecuali saat berolah raga. Indikasi untuk menghentinkan penyangga tulang belakang
ialah:
o Dua tahun setelah menarche atau menstruasi pertama
o Tanda-tanda pubertas pada anak laki-laki mulai muncil
o Tidak ada penambahan tinggi badan lagi
- Dewasa
Pada pasien dewasa yang mengalami skoliosis, keluhan nyeri seringkali muncul. Maka dari itu
pemberian obat pereda nyeri seperti obat antiinflamasi non streoid secara oral dan secara injeksi dapat
meredakan keluhan.
- Operasi
Pada kasus skoliosis yang parah, dokter ortopedi dapat menyarankan operasi dengan beberapa
pendekatan yaitu operasi penggabungan tulang, operasi laminektomi atau mengangkat bagian tulang
belakang yang melengkung, dan operasi disektomi atau mengangkan salah satu bantalan tulang
belakang untuk mengurangi tekanan pada saraf penyebabt keluhan nyeri.

DAFTAR PUSTAKA
1. NHS UK (2017). Health A-Z. Scoliosis.
2. Horne, et al. (2014). Adolescent Idiopathic Scoliosis: Diagnosis and Management, 89 (3), pp. 193-198.
Gambar 1. Ilustrasi Perubahan Postur Tulang Punggung Pada Skoliosis
Gambar 2. Penyangga Tulang Punggung Untuk Penderita Skoliosis

Anda mungkin juga menyukai