Anda di halaman 1dari 3

KELAINAN TULANG SKOLIOSIS

Skoliosis adalah kelainan tulang belakang yang ditandai dengan tulang belakang melengkung
ke arah samping, yaitu di atas 10 derajat pada gambaran X-ray. Jika diperhatikan tulang
belakang akan membentuk huruf “S” atau “C”. Kebanyakan kasus gangguan muskuloskeletal
ini tidak menimbulkan gejala. Akan tetapi, seiring dengan bertambahnya usia, lengkungan
tulang punggung berpotensi memburuk. Skoliosis yang menyebabkan lengkungan badan
yang cukup parah dapat memengaruhi kinerja organ vital di sekitarnya. Skoliosis adalah
kelengkungan tulang belakang yang abnormal ke arah samping, yang dapat terjadi pada
beberapa bagian tubuh, antara lain servikal (leher), torakal (dada), dan lumbal (pinggang).
a) Jenis-Jenis Skoliosis :
1. Skoliosis kongenital
Skoliosis kongenital merupakan kelainan tulang belakang yang disebabkan oleh gangguan
perkembangan tulang belakang sejak janin masih dalam kandungan. Ini ditandai dengan
adanya ketidaksempurnaan pada pembentukkan tulang belakang atau antar ruas tulang
belakang saling menyatu. Tipe skoliosis ini sudah terjadi sejak bayi baru lahir dan kasusnya
cenderung lebih sulit ditangani secara medis dibandingkan skoliosis idiopatik.
2. Skoliosis idiopatik
Skoliosis idiopatik adalah skoliosis yang penyebabnya masih belum diketahui secara jelas
dan tidak ada penyakit lain yang mendasari terjadinya skoliosis. Ini merupakan kasus
skoliosis yang paling banyak terjadi dan umumnya dialami usia pertumbuhan, yaitu 10—18
tahun.
3. Skoliosis degeneratif
Skoliosis degeneratif umumnya muncul di usia 40—50 tahun atau seringnya pada orang
dewasa yang pernah mengalami skoliosis sebelumnya. Jenis ini terjadi karena proses penuaan
pada sendi-sendi dan ligamen tulang belakang seiring dengan bertambahnya usia. Jenis
skoliosis ini terjadi karena proses penuaan pada sendi-sendi dan ligamen-ligamen tulang
belakang seiring dengan bertambahnya usia. Osteoporosis (pengeroposan tulang) juga turut
berperan menyebabkan tulang belakang dapat bengkok.
4. Skoliosis neuromuskular
Skoliosis neuromuskular terjadi karena badan tidak mampu mempertahankan tonus dan
postur akibat kelainan pada sistem saraf dan otot. Jenis kelainan tulang belakang ini
disebabkan oleh kelainan pada sistem saraf atau sistem otot. Biasanya, berkaitan dengan
penyakit cerebral palsy dan spina bifida.
5. Skoliosis sindromik
Kelainan tulang belakang tipe ini terjadi akibat adanya sindrom yang dimiliki seseorang,
seperti gangguan jaringan ikat (sindrom Marfan dan Ehlers-Danlos), trisomi 21, Prada-Willi,
sindrom Retts, dan sindrom Beale.

b) Tanda dan gejala Skoliosis


Beberapa gejala atau ciri-ciri skoliosis tersebut adalah sebagai berikut.
 Bahu miring.
 Pinggang kiri dan kanan tidak sejajar.
 Satu pinggul lebih tinggi dari pinggul lain saat berdiri tegak.
 Adanya tonjolan tulang belikat pada satu sisi tubuh.
 Satu kaki memiliki panjang yang berbeda saat berdiri tegak.
 Posisi kepala tidak berada tepat di tengah pundak.
 Hampir 23% orang yang menderita skoliosis dapat mengeluhkan nyeri punggung.

c) Penyebab Skoliosis
1. Kondisi neuromuskuler
Kondisi yang menandakan adanya gangguan fungsi saraf dan otot, seperti distrofi otot atau
cerebral palsy.
2. Cacat bawaan lahir
Kondisi ini menandakan perkembangan tulang belakang yang tidak sempurna saat janin
berada di dalam kandungan.
3. Cedera atau infeksi pada tulang belakang
Terjatuh dari tempat tinggi, kecelakan, tertimpa benda berat di punggung, atau infeksi pada
tulang belakang bisa menimbulkan cedera tulang dan perubahan bentuk pada tulang belakang
sehingga menjadi skoliosis.
4. Osteoporosis
Osteoporosis tak hanya dapat membuat tulang belakang jadi mudah patah, tapi juga
menambah derajat kelengkungan tulang belakang.
d) Faktor resiko Skoliosis

 Mendekati masa pubertas.


 Berjenis kelamin perempuan.
 Riwayat skoliosis dalam keluarga.

Anda mungkin juga menyukai