Anda di halaman 1dari 4

Perkembangan Awal

Early Development
Asyifa Fauziah
Asyifa Fauziah.bio17@fkip.unsyiah.ac.id
Abstrak
Perkembangan awal adalah suatu tahap pertumbuhan atau perkembangan suatu organisme,
perkembangan awal dimulai setelah terjadinya fertilisasi dan akan membentuk zigot. Zigot akan
berkembang menjadi suatu individu baru melalui tahap-tahap perkembangan, tahapnya yaitu:
pembelahan, blastula, gastrula, organogenesis dan perkembangan. Praktikum yang berjudul
“Perkembangan Awal” telah dilaksanakan pada tanggal 8 Oktober 2019 di Laboratorium
Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala. Bertujuan
untuk mengetahui tahap-tahap pembelahan sel pada perkembangan awal. Preparat yang digunakan
adalah platisin. Alat yang digunakan rol, kertas, pulpen. Metode yang digunakan yaitu pengamatan
langsung dengan masing-masing platisin dibentuk menurut pembelahan, amati bentuknya dan
diperhatikan jumlah sel setiap pembelahan. Hasil dari pengamatan disimpulkan bahwa fase
perkembangan hewan yaitu morula adalah pembelahan secara mitosis, blastula berongga
(blastokol), gastrula terbentuk tiga lapisa dasar (endoderm, mesoderm, ectoderm), lalu terjadi
proses organogenesis dan berkembang.
Kata Kunci: zigot, blastula, gastrula.

Abstract
Initial development is an initial development or development of a development, the initial
development begins after fertilization and will create a zygote. Zygotes will develop into new
individuals through developments, positioning: division, blastula, gastrula, organogenesis and
development. The practicum entitled "Early Development" was held on October 8, 2019 at the
Biology Education Laboratory of the Teaching and Education Faculty of Syiah Kuala University.
Aim to learn the remedial steps at the start. The preparation used is platisin. Tools used are
rollers, paper, pens. The method used is direct conversation with each platicin formed according
to division, observe its shape and improve the number of cells per division. The results of the
observations concluded in the animal development phase that morula is mitotic division, hollow
blastula (blastokol), gastrula formed by three basic layers (endoderm, mesoderm, ectoderm), then
organogenesis and developing processes emerge.
Keywords: zygote, blastula, gastrula.

1
LainaMaqfirah: SistemIntegumen

Pendahuluan Metode/Cara Kerja


Fertilisasi merupakan penggabungan sel Waktu dan Tempat
kelamin jantan dan sel kelamin betina Praktikum dilaksanakan di
membentuk zigot. Tahap selanjutnya adalah Laboratorium Pendidikan Biologi FKIP
pembelahan secara mitosis pada zigot. Universitas Syiah Kuala pada tanggal 8
Blastula merupakan lanjutan dari stadium Oktober 2019
pembelahan berupa massa blastomer
membentuk dasar calon tubuh ayam, pada Target/Subjek/Populasi/Sampel
tahap ini terbentuk blastoselom. Gastrula Praktikum ini di lakukan untuk
adalah proses kelanjutan stadium blastula, mengetahui tahap-tahap perkembangan awal.
tahap akhir proses gastrulasi ditandai dengan Subjek pelaksanaan praktikum ini adalah
terbentuknya gastroselum dan sumbu embrio mahasiswa Pendidikan Biologi angkatan
sehingga embrio mulai tumbuh memanjang 2017. Sampel yang digunakan yaitu plastisin.
Tubulasi merupakan kelanjutan dari proses Alat yang digunakan alat tulis menulis, dan
stadium gastrula (Kusumawati, 2016, p. 30). kertas pengamatan.
Fertilisasi dengan metode ICSI dan Prosedur
dilanjutkan aktivasi dengan strontium
Prosedur yang digunakan yaitu
konsentrasi 20 mM selama 6 jam, dapat pengamatan langsung dengan masing-masing
meningkatkan keberhasilan fertilisasi dan plastisin dibentuk menyerupai pembelahan
perkembangan embrio dari tahap 2 sel sampai dari 1 sel sampai 32 sel, diamati bentuknya
dengan blastosis (Gunawan, 2014, p. 157). dan diperhatikan tahap pembelahannya.
Telur yang telah dibuahi berkembang Semua preparat digambarkan hasilnya serta
sampai fase gastrula dan fase blastophore (12 diberi keterangan.
jam) dari pembuahan dan tidak lagi
mengalami perkembangan embrio kernudian Data, Instrumen, dan Teknik Pengumpulan
mati dengan derajat penetasan rata - rata 12,55 Data
% (Redha, 2014, p. 2). Observasi data didapatkan dengan
Pengamatan tingkat perkembangan mengamati setiap bentuk platisin serta
embrio yang membelah dilakukan setiap hari menghitung jumlah sel disetiap pembelahan.
setelah fertilisasi sampai hari ke-3 dengan
mencatat semua perkembangan yang terjadi. Teknik Analisis Data
Tingkat pembelahan (cleavage) dan Data yang didapatkan merupakan hasil
perkembangan embrio yang terjadi dari pengamatan mahasiswa sendiri yaitu
dibandingkan secara statistik menggunakan dengan cara mengamati bentuk plastisin yang
uji beda dua proporsi (Setiadi, 2013, p. 151). sudah dibentuk. Data yang didapatkan
Pada mamalia, sel telur merupakan kemudian dideskripsi serta dianalisis dalam
satusatunya sel yang secara alami memiliki bentuk gambar beserta keterangannya.
kemampuan untuk menghasilkan individu
Hasil dan Pembahasan
baru melalui perkembangan embrio di dalam
Pembelahan sel secara mitosis maupun
uterus. Walaupun demikian, sel telur yang
meiosis pada dasarnya hanya terdiri dari
telah mencapai tingkat kematangan yang
beberapa fase, yaitu interfase, profase,
sempurna akan memasuki masa istirahat
prometafase, metafase, anafase, telofaseddan
ketika berada pada tahap metaphase II
sitokinesis. Hal yang membedakan adalah
(Nalley, 2015, p. 577).
ketika selesai tahap telofase, pembelahan
mitosis langsung akan membentuk sitoplasma
2
LainaMaqfirah: SistemIntegumen

atau yang disebutdengan sitokinesis. lebih kecil dari ukuran induknya, disebut
Sedangkan pada pembelahan meiosis setelah blastomer. Kira-kira pada hari ke-5 sampai ke-
selesai tahaptelofase, akan berlangsung lagi 6, di rongga sel-sel inner cell mass merembes
pembelahan yang kedua, atau lebih tepatnya cairan menembus zona pellucida, membentuk
selakan mengalami profase yang kedua dan ruang antar sel.Ruang antar sel ini kemudian
seterusnya hingga telofase baru bersatu dan memenuhi sebagian besar massa
berikutnyaakan mengalami sitokinesis zigot membentuk rongga blastokista. Inner sel
(Campbell, 2010). massa tetap berkumpul di salah satu sisi
Proses kehamilan di dahului oleh proses (Jasin, 2011).
pembuahan satu sel telur yang bersatu dengan
sel spermatozoa dan hasilnya akan terbentuk
zigot. Zigot mulai membelah diri satu sel
menjadi dua sel, dari dua sel menjadi empat
sel dan seterusnya. Pada hari ke empat zigot
tersebut menjadi segumpal sel yang sudah
siap untuk menempel / nidasi pada lapisan
dalam rongga rahim (endometrium).
Kehamilan dimulai sejak terjadinya proses Gambar 1. Tahapan pembelahan sel
nidasi ini. Pada hari ketujuh gumpalan Sumber: Pribadi
tersebut sudah tersusun menjadi lapisan sel Tahap mitosis terdiri atas empat fase,
yang mengelilingi suatu ruangan yang berisi yaitu profase, metafase, anafase dantelofase.
sekelompok sel di bagian dalamnya. Sebagian Fase mitosis yang merupakan fase tersingkat
besar manusia, proses kehamilan berlangsung karena hanya berlangsungselama 30-60 menit
sekitar 40 minggu (280 hari) dan tidak lebih (Medawati, 2013).
dari 43 minggu (300 hari). Kehamilan yang Kromosom adalah untaian materi genetic
berlangsung antara 20 – 38 minggu disebut (DNA) di dalam setiap sel makhluk hidup.
kehamilan preterm,sedangkan bila lebih dari Setiap sel normal mempunyai 46kromosom
42 minggu disebut kehamilan postterm. yang terdiri dari 22 pasang kromosom
Menurut usianya, kehamilan ini dibagi kromosom tubuh (autosom,kromosom 1 s/d
menjadi 3 yaitu kehamilan trimester pertama 0 kromosom 22) dan satu pasang kromosom
– 14 minggu, kehamilan trimester kedua 14 – seks (kromosom X danY) yang menentukan
28 minggu dan kehamilan trimester ketiga 28 jenis kelami (Laksosno, 2011).
– 42 minggu.
Setelah fertilisasi, sel telur burung Simpulan dan Saran
mengalami pembelahan meroblastik dimana Simpulan
pembelahan sel hanya terjadi dalam daerah Pengamatan yang telah dilakukan dapat
kecil sitoplasma yang bebas kuning telur. diambil kesimpulan bahwa Sel dapat
Pembelahan awal menghasilkan tudung sel melakukan pembelahan secara mitosis. Fase-
yang disebut sebagai blastodik yang berada di fase yang dialami oleh sel ketika membelah
atas kuning telur yang terbagi itu. Blastomer sesuai dengan ciri-ciri yang sudah sering
kemudian memisah menjadi dua lapisan, yaitu dipelajari dan dihafalkan. Pembelahan mitosis
lapisan atas dan lapisan bawah, atau epiblast menghasilkan dua individu baru.
dan hipolast (Nelvando, 2010).
Saran
Zigot mulai menjalani pembelahan awal
Saran saya pada praktikum ini yaitu
mitosis sampai beberapa kali. Sel-sel yang
semua praktikan sebaiknya lebih serius dalam
dihasilkan dari setiap pembelahan berukuran
3
LainaMaqfirah: SistemIntegumen

mengerjakan praktikum supaya tujuan yang


diinginkan dapat tercapai. Medawati, A. 2013. Karsinoma Sel Skuamosa
Sebagai Salah Satu Kanker Rongga
Daftar Pustaka Mulut dan Permasalahannya. Insisiva
Campbell, R. 2010. Biologi Jilid 1 Edisi Dental Journal, 2:1, 87-90.
Kedelapan. Erlangga. Jakarta. Nalley, W, M., dkk. 2015. Aktivasi dan
Gunawan, M., dkk. 2014. Perkembangan Tingkat Perkembangan Embrio
Embrio Sapi Setelah Fertilisasi Partenogenetik Mencit Setelah Dipapar
Menggunakan Metode Intracytoplasmic Calcimycin dan Ionomicyn. Jurnal
Sperm Injection (Icsi) dan Aktivasi Veteriner, 16:4, 576-584.
dengan Strontium. Jurnal Kedokteran Nalvandov, A, V. 2011. Fisiologi Reproduksi
Hewan, 8:2, 154-157. pada Mamalia dan Unggas Edisi Ketiga.
Jasin, Maskoeri. 2010. Zoologi Vetebrata. Jakarta. UI-Press.
Surabaya. Sinar wijaya. Redha, A, R., dkk. 2014. Pengaruh Suhu Yang
Kusumawati, A. 2016. Perkembangan Embrio Berbeda Terhadap Perkembangan
dan Penentuan Jenis Kelamin DOC Embrio Dan Daya Tetas Telur Ikan
(Day-Old Chicken) Ayam Jawa Super. Kelabau (Osteochilus melanopleura).
Jurnal Sain Veteriner, 31:1, 29-41. Jurnal Ruaya, 4:1, 1-8.
Laksono, S.P., dkk. 2011. Persentase Setiadi. M, A., dkk. 2013. Tingkat
Distribusi Penyakit Genetik dan Penyakit Perkembangan Awal Embrio Sapi In
yang Dapat Disebabkan oleh Faktor Vitro Menggunakan Media Tunggal
Genetik. Jurnal Kesehatan, 3:2, 267-271. Berbahan Dasar Tissue Culture Medium
(TCM) 199. Jurnal Kedokteran Hewan,
7:2, 150-154.

Anda mungkin juga menyukai