Anda di halaman 1dari 5

Perkembangan Lanjut (Perkembangan Embrio)

Advanced Development (Embryonic Development)


Ulfia Asri
ulfiaasri.bio17@fkip.unsyiah.ac.id
Abstrak
Perkembangan lanjut (perkembangan embrio) merupakan perkembangan lanjut dari
perkembangan awal (fase-fase pembelahan), perkembangan embrio dimulai setelah terbentuk zigot
pada saat fertilisasi selesai, setelah ovum dibuahi dan menyelesaikan miosis II, kemudian tahap
transformasi lalu embriogenesis yang disebut conceptus. Praktikum yang berjudul “Perkembangan
Lanjut’’ telah dilaksanakan pada tanggal 6 Oktober 2019 di Laboratorium Pendidikan Biologi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala. Bertujuan untuk dapat
mengetahui bentuk serta proses dari perkembangan embrio. Preparat yang digunakan adalah
embrio ayam yang berumur 3, 7, 9 hari. Alat yang digunakan mikroskop, kaca preparat dan kaca
penutup. Metode yang digunakan yaitu pengamatan langsung dengan masing-masing embrio ayam
diletakkan dibawah mikroskop, lalu amati bentuknya dan diperhatikan perbedaan dari embrio
ayam. Hasil dari pengamatan disimpulkan bahwa embrio ayam yang berumur 3 hari bentuk kepala
dan kaki belum jelas, yang berumur 7 hari kepala dan kakinya sudah mulai terbentuk, dan embrio
ayam yang berumur 9 hari bentuk kepala dan kakinya sudah terlihat jelas.
Kata Kunci: fertilisasi, embrio, embriogenesis.

Abstract
Further development (embryonic development) is a further development of early
development (phases of division), embryonic development begins after zygotes are formed when
fertilization is complete, after the fertilized ovum and completes miosis II, then the transformation
stage then embryogenesis called conceptus. The practicum entitled "Advanced Development" was
held on October 6, 2019 at the Biology Education Laboratory of the Teaching and Education
Faculty at Syiah Kuala University. Aiming to be able to know the shape and process of embryonic
development. Preparations used were chicken embryos aged 3, 7, 9 days. The instrument used is a
microscope, glass preparations and cover glass. The method used is direct observation with each
chicken embryo placed under a microscope, then observe its shape and note the differences from
the chicken embryo. The results of the observations concluded that chicken embryos aged 3 days
have unclear head shapes, 7 day old heads and legs have begun to form, and 9 day old chicken
embryos have clearly seen head and foot shapes.
Keywords: fertilization, embryo, embryogenesis.

1
Ulfia Asri: Perkembangan Lanjut

Pendahuluan waktu lama dan kapasitas sperma yang rendah


Perkembangan awal embrio dimulai fertilitasnya (Paputungan, 2017, p. 97).
dari proses blastulasi dimana pada masa akhir
Metode/Cara Kerja
proses pembelahan massa balstomer akan
Waktu dan Tempat
membentuk dasar calon tubuh yang disebut
Praktikum dilaksanakan di
blastula. Proses blastulasi terus terjadi
Laboratorium Pendidikan Biologi FKIP
sepanjang telur melewati saluran reproduksi
UniversitasSyiah Kuala pada tanggal 6
induk, kemudian akan diikuti proses gastrulasi
Oktober 2019, pukul 15:50-17:30 WIB.
dimana mulai terjadi pembenttukan stria
primitive (Kusumawati, 2016, p. 30). Target/Subjek/Populasi/Sampel
Perkembangan embrio terjadi mulai dari Praktikum ini di lakukan untuk
proses fertilisasi antara oosit dengan mengetahui proses perkembangan embrio.
spermatozoa. Oosit yang diperoleh dari hasil Subjek pelaksanaan praktikum ini adalah
ovulasi secara alami atau melalui maturasi mahasiswa Pendidikan Biologi angkatan
secara in vitro adalah dalam kondisi matang 2017. Sampel yang digunakan yaitu awetan
(siap untuk dibuahi) yaitu pada kondisi embrio ayam. Alat yang digunakan
metafase II (MII). Perkembangan selanjutnya
mikroskop, kaca penutup, kaca preparat, alat
terjadi karena adanya aktivasi oleh tulis menulis, dan kertas pengamatan.
spermatozoa atau proses aktivasi secara
buatan (Gunawan, 2014, p. 154). Prosedur
Fase organogenesis merupakan tahap Prosedur yang digunakan yaitu
pembentukan organ pada embrio, dalam fase pengamatan langsung dengan masing-masing
organogenesis terbentuk berturut-turut bakal embrio ayam yang berumur 3, 7, 9 hari
organ yaitu syaraf, notochord, mata, somit, diamati di bawah mikroskop dari pembesaran
rongga kuffer, kantong alfaktori, rongga kecil sampai pembesaran besar dan
ginjal, usus, tulang subnotochord, diperhatikan bentuk embrionya. Semua
linealateralis, jantung, aorta, insang, preparat digambarkan hasilnya serta diberi
infundibullum, dan lipatan-lipatan sirip. keterangan.
Pembentukan semua organ tubuh hampir
sempurna ketika telur akan menetas (Redha, Data, Instrumen, dan Teknik Pengumpulan
2014, p. 4). Data
Keberhasilan produksi embrio in vitro Observasi data didapatkan dengan
biasanya dinilai dari jumlah embrio yang mengamati setiap embrio ayam berupa
mencapai tahap morula atau blastosis, bentuknya serta perbedaan yang terdapat pada
mengingat tahapan tersebut tahan terhadap masing-masing preparat.
pembekuan dan layak untuk ditransfer ke
Teknik Analisis Data
resipien. di sisi lain, berbagai faktor juga
Data yang didapatkan merupakan hasil
memengaruhi keberhasilan produksi embrio,
dari pengamatan mahasiswa sendiri yaitu
seperti kualitas oosit, kemampuan fertilisasi
dengan cara mengamati bentuk embrio ayam
spermatozoa, serta sistem kultur yang
pada masing-masing preparat. Data yang
digunakan (Setiadi, 2013, p. 152).
didapatkan kemudian dideskripsi serta
Faktor yang dapat mengakibatkan
dianalisis dalam bentuk gambar beserta
kematian embrio atau embrio cacat adalah
keterangannya.
faktor biologis yang menyebabkan
spermatozoa tertinggi dalam oviduct dalam

2
Ulfia Asri: Perkembangan Lanjut

Hasil dan Pembahasan organogenesis hingga berkembang (Odho,


Ayam merupakan hewan ovipar. 2009).
Perkembangan embrio ayam terjadi di luar
tubuh induknya. Secara umum embrio telur
ayam mengalami perkembangan dari harike
hari yang dimulai dengan asal mula
lempengan embrio pada tahapblastodermal
(Hardi, 1993). Selama berkembang, embrio
memperoleh makanan danperlindungan yang
dari telur berupa kuning telur, albumen, dan
kerabang telur. Itulahsebabnya telur unggas Gambar 1. Embrio ayam (3 hari)
selalu relatif besar. Perkembangan embrio Sumber: Pribadi
ayam tidak dapatseluruhnya dilihat, dengan
mata telanjang, melainkan perlu bantuan alat
khusus sepertimikroskop atau kaca pembesar
(Campbell, 2008). Ayam pada waktu
perkembangan embrionya dimulai dari zigot
sampai menetas terjadisekitar 19 sampai 21
hari. Pada waktu telur menetas, hanya dapat Gambar 2. Bentuk kepala dan kaki embrio
dilihat anak ayam barumenetas dan pecahan ayam (3 hari).
cangkang telur, sedangkan kuning telur dan Sumber: Pribadi
albumin sudah habis terserap, bahkan Embrio ayam 3 hari terbentuk di bagian
beberapa hari sebelum menetas kantong kanan dan kiri atau pada bagian lateral
kuning telur tempat menyimpan kuning telur notochorl, pada tahap ini terbentuk penebalan
telah ditarik kedalam tubuh. Untuk 1-3 hari yang disebut vesicular optic, pada fase ini
pasca menetas, kantong kuning telur berfungsi terdapat plakoda otik, lipatan kepala farink,
sebagai bagian dari sistem pencernaan. Telur mesokardium dorsal, epimiokardium rongga
adalah suatu bentuk tempat penimbunan zat perikardial kantung yolk somato pleural aorta
gizi seperti air, protein, karbohidrat, lemak, dorsal, endocardium dan rhombensefalon.
vitamin dan mineral. Ayam tergolong hewan amniotic janin
Perkembangan embrio adalah rangkaian mempunyai selaput embrional dinamakan
kejadian yang kompleks dan terkoordinasi. amnion. tipe telur ayam adalah telolesitar
Komunikasi antara jaringan organ dan sistem. karena yolk sangat banyak maka dinamakan
Konsep umum perkembangan adalah megalesital. Kandungan yolk untuk
diferensiasi, determinasi dan induksi. induksi mengantisipasi kebutuhan makanan embrio
merupakan proses ketika mediator kimia harus dipenuhi oleh tempat telur berkembang
melepaskan dari salah satu emrbio pengaruh kecuali oksigen. Ayam digunakan dalam
morfogenik spesifik dan menginduksi alur pembelajaran embriologi karena proses
perkembangan khusus. Akibat dari induksi diferensiasi asal dari sistem organ dan proses
bersamaan dengan sel di lekatnya jaringan dan dasar pembentukan tubuhnya mudah
akhirnya organ terbentuk (Bresnick, 2010). dimengerti (Ganong, 2009).
Perkembangan dimulai dengan
pembentukan sel kelamin jantan dan betina
lalu pembuahan diikuti cleavage meliputi
morula, blastula dan gastrula serta

3
Ulfia Asri: Perkembangan Lanjut

Embrio ayam 9 hari terbentuk jantung


di daerah ventral anterior intestinal. tiga
lapisan utama, (ectoderm, endoderm dan
mesoderm) yang sudah terlihat perbedaannya.
terjadi pelipatan kepala yang diikuti oleh
pembentukan usus depan. Sistem syaratnya
mulai berdiferensiasi (Harlita, 2015).
Gambar 3. Embrio ayam (7 hari)
Sumber: Pribadi Simpulan dan Saran
Simpulan
Pengamatan yang telah dilakukan dapat
diambil kesimpulan bahwa Perkembangan
embrio ayam adalah perkembangan terjadi di
luar tubuh induknya, dalam perkembangannya
embrio dibantu kantung oleh kuning telur
amnion dan alantois, pada ayam pembelahan
Gambar 4. Bentuk kepala dan kaki embrio terjadi sebelum telur dikeluarkan oleh induk
ayam (7 hari). karena fertilisasi bersifat internal.
Sumber: Pribadi
Perkembangan yang mudah diamati adalah
Embrio ayam 7 hari jantung sudah
pada masa pengeraman. Masa pengeraman
membelok kekanan dan sudah terbentuk aorta
telur ayam berlangsung selama 21 hari.
dan vena vitelina 1 pasang, pa!a fase ini
Embrio ayam pada hari ke 3 sudah terbentuk
terdapat rongga embrionik, rhombensefalon,
bakal mata, bakal kaki dan cairan amnion
somatopleura porta usus depan, vena vitelin,
walaupun masih sediki. Pembuluh darah agak
kantung yolk, neural rest, dorsal aorta, spinal
lebih banyak dari hari sebelumnya. Embrio
cord, somit, nefrotom, rongga ekstra
hari ke 7 paruhnya sudah tampak seperti
embrionik, usus tengah, aorta dorsal, dan
bintik gelap pada dasar mata, pada fase ini
ectoderm (Sagi, 2010).
otak dan leher sudah terbentuk. Embrio ayam
hari ke 9 Jari dan kaki sayap terlihat mulai
terbentuk. Perut mulai menonjol karena
jeroannya mulaiberkembang.

Saran
Saran saya pada praktikum ini yaitu
semua praktikan sebaiknya lebih serius dalam
Gambar 5. Embrio ayam (9 hari) mengerjakan praktikum supaya tujuan yang
Sumber: Pribadi diinginkan dapat tercapai, dan mengetahui
pengetahuan terlebih dahulu tentang objek
yang akan diamati.

Daftar Pustaka
Bestrick, S. 2010. Intisari Biologi. Jakarta:
Hipokrates.
Ganong, W. 2009. Buku Ajar Fisiologi
Gambar 6. Bentuk kepala dan kaki embrio Kedokteran. Jakarta. EGC.
ayam (9 hari). Gunawan, M., dkk. 2014. Perkembangan
Sumber: Pribadi Embrio Sapi Setelah Fertilisasi
Menggunakan Metode Intracytoplasmic

4
Ulfia Asri: Perkembangan Lanjut

Sperm Injection (Icsi) dan Aktivasi Embrio, Fertilitas dan Bobot Tetas.
dengan Strontium. Jurnal Kedokteran Jurnal Zootek, 37:1, 96 – 116.
Hewan, 8:2, 154-157. Redha, A, R., dkk. 2014. Pengaruh Suhu Yang
Harlita. 2015. SPH 3. Surakarta. UNS Press. Berbeda Terhadap Perkembangan
Kusumawati, A. 2016. Perkembangan Embrio Embrio Dan Daya Tetas Telur Ikan
dan Penentuan Jenis Kelamin DOC Kelabau (Osteochilus melanopleura).
(Day-Old Chicken) Ayam Jawa Super. Jurnal Ruaya, 4:1, 1-8.
Jurnal Sain Veteriner, 31:1, 29-41. Sagi, M. 2010. Embriologi Perbandingan
Odho., dkk. 2009. Pengaruh Perbedaan Waktu pada (Vertebrata). Yogyakarta.
Koleksi Sel Blastoderm Terhadap Universitas Gajah Mada.
Perkembangan Pasca Inokulasi pada Setiadi. M, A., dkk. 2013. Tingkat
Embrio Ayam Kedua. Jurnal Sainsdan Perkembangan Awal Embrio Sapi In
Teknologi Indonesia, 9:1, 8-16. Vitro Menggunakan Media Tunggal
Paputungan, S., dkk. 2017. Pengaruh Bobot Berbahan Dasar Tissue Culture Medium
Telur Tetas Itik Terhadap Perkembangan (TCM) 199. Jurnal Kedokteran Hewan,
7:2, 150-154.

Anda mungkin juga menyukai