Anda di halaman 1dari 4

PENUGASAN

TAKE HOME (MK EPIDEMIOLOGI)


Sri Wahyuni,M.Kes
Dikumpulkan besuk hari Selasa, 29 Desember 2020
Secara klasikal melalui komting
======================================================================

Berpikir Kritis Dalam Pengambilan Keputusan Pada Masalah Epidemiologi Terkait


Kesehatan Reproduksi

Ilustrasi Pemberian ASI eksklusif di Indonesia baru capaian semu, ini tanggung
jawab siapa?

Cakupan pemberian air susu ibu eksklusif (ASIX) untuk para bayi di bawah enam
bulan di Indonesia secara umum meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Namun,
cakupan itu sebenarnya hanya capaian semu.

Data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2017 menunjukkan secara
umum angka ASIX untuk bayi berusia kurang dari enam bulan mencapai 52%. Selain
meningkat sekitar 11% dibandingkan riset serupa pada 2012, capaian ini memenuhi
target minimal 50% yang ditetapkan dalam rencana pembangunan nasional lima
tahun terakhir.

Namun, sumber data yang sama juga memperlihatkan bahwa persentase ASIX ini
menurun seiring dengan pertambahan usia anak. Untuk anak usia di bawah satu
bulan persentasenya lumayan tinggi, 67%. Angka ini berkurang menjadi 55% pada
anak usia 2-3 bulan, dan anjlok lagi hanya 38% pada anak usia 4-5 bulan.

Ini berarti angka ASIX 52% sebenarnya merupakan capaian semu karena belum
menggambarkan persentase bayi yang benar-benar memperoleh ASI saja selama 6
bulan pertama kehidupannya, tanpa asupan lain seperti susu formula (susu
pengganti ASI buatan pabrik), pisang, air tajin, dan makanan/minuman lainnya.

Kalau begitu, siapakah yang harus bertanggung jawab atas rendahnya cakupan
ASIX? Apakah ibu menjadi “satu-satunya tertuduh”?

Faktanya, walaupun ibu yang secara langsung menyusui anaknya, pemberian ASI
tidak hanya dipengaruhi oleh keputusan ibu.

Riset kami menemukan bahwa pembentukan keputusan ibu terjadi akibat interaksi
antara karakteristik individual ibu dan sistem serta perilaku berbagai pihak di
sekitarnya.

Kami menggali informasi dari berbagai pihak yang memengaruhi dinamika


pemberian ASIX yakni ibu, masyarakat, tenaga kesehatan, pihak swasta, pemerintah
daerah, dan pemerintah pusat.

Berdasarkan model ekologi sosial, kami menemukan sistem yang turut


mempengaruhi keputusan ibu untuk menyusui anaknya meliputi: faktor interpersonal
(hubungan dengan suami, orang tua, dan masyarakat), faktor institusional
(pelayanan kesehatan dan dukungan tempat bekerja), dan faktor lingkungan (tradisi,
iklan susu formula, dan kebijakan).
Faktor pelayanan kesehatan perlu dilakukan dengan upaya-upaya inovasi untuk
mengawal pemberian ASI awal hingga ASI Eklsklusif sejak kehamilan, persalinan
dan nifas.

Cari dan lalukan telaah jurnal dalam 5 tahun terakhir tentang upaya –upaya inovatif
untuk mensukseskan cakupan ASI Eksklusif mulai dari masa kehamilan, persalinan
dan nifas.

Buatlah ulasan dalam bentuk DESKRIPSI/ NARASI dengan kriteria:

1. Disertai LAMPIRAN daftar pustaka (minimal 4 ) yang gunakan diutamakan


jurnal, buku terks , majalah dll ( < 5 tahun terakhir)
2. Minimal 3 halaman maksimal 8 halaman.

3. Huruf times new roman 12 spasi 1,5

4. Tidak diperkenankan copy paste dengan mhsw yang lain

5. Tema sesuai kolom di bwh ini

No Absen Tema deskripsi/narasi

1 Relevansi 1000 hr kehidupan dengan Cakupan pemberian ASI


Eksklusif (ASIX) di Indonesia

2 Bagaimana dampak bagi ibu dan bayii bila tidak memberikan dan
diberikan ASI secara eksklusif

3 Analisis besaran masalah tentang Cakupan Pemberian ASI


Eksklusif (Persektif Dunia)

4 Analisis besaran masalah tentang Cakupan Pemberian ASI


Eksklusif (Persektif di Indonesia)

5 Global Breastfeeding Scorecard, 2019

6 The Lancet Breastfeeding

7 Bagaimanakah Rencana Pembangunan Jangka Menengah


Nasional tahun 2020-2024 terkait dengan ASIX

8 Program Nawa Cita Presiden Joko Widodo yang berhubungan


dengan ASIX

9 Pedoman ASI Sedunia 3 tahun terakhir 2018 sd 2020

10 Bagaimanakah capaian target ASIX di Dunia

11 Bagaimanakah capaian target ASIX di Indonesia


Pemberian ASI eksklusif di Indonesia baru capaian semu,
12 pendapat saudara?
Bagaiamana konsep SPM di Dinas Kesehatan/Puskesmas tentang
13 ASIX (E1 sd E6)
Kebijakan dan Peraturan Pemerintah untuk mendukung Cakupan
14 ASIX di Indonesia
Kebijakan WHO tentang ASIX
15
Bagiamana Meningkatkan Kominten dalam Breastfeeding Melalui
16 “Funding And Improved Policies And Programmes”
Studi literatur Program Ayah ASI di Dunia
17
Studi literatur Program Ayah ASI Di Indonesia
18
Program Coughing dalam meningkatkan ASI Eksklusif
19
Pendampingan Suami dalam meningkatkan ASI Eksklusif
20
Peran Kesadaran ibu dalam memberikan ASI Eksklusif
21
Upaya meningkatkan kesadaran ibu tentang ASIX
21
Studi literatur Metode marmet dalam meningkatkan produksi ASI
22
Studi literatur Breastcare dalam meningkatkan produksi ASI
23
Kajian aspek psikologis ibu dalam menyusui
24
Studi literatur SPEOS dalam meningkatkan Produksi ASI
25
Studi literatur Pijat Oksitosin dan Prolaktin dalam meningkatkan
26 produksi ASI
Studi literatur Akupresur dalam meningkatkan produksi ASI
27
Kajian permasalahan pemberian ASI Awal di Indonesia
28
Konseling ASI dalam meningkatkan produksi ASI
29
Studi literatur pijat dalam meningkatkan produksi ASI
30
Bagaimanakah cara mengukur kecukupan ASI
31
Studi literatur Relevansi Kecemasan Ibu dengan kelancaran
32 pemberian ASI
Kajian tentang Relevansi Kecemasan Ibu dengan hormon oksitosin
33
Kajian Relevansi Kecemasan ibu dengan hormon stress : kortisol
34

35 Analisis kajian literatur tentang Kecemasan dalam pemberian ASI


Eksklusif (Perpekstif Dunia)

36 Analisis kajian literatur tentang Kecemasan dalam pemberian ASI


Eksklusif (Perpekstif di Indonesia )

37 Bagaimanakah dampak jika kecemasan ibu dalam pemberian ASI


tidak diatasi
Upaya Inovasi untuk mengatasi kecemasan ibu dalam menyusui
38
Bagaimanakah mengukur kecemasan ibu dalam menyusui
39
Perbedaan kecemasan dan stres ibu dalam pemberian ASI
40
Terapi Komplementer Akupresur dalam mengurangi kecemasan
41
Terapi Komplementer Akupresur dalam meningkatkan produksi ASI
42

Anda mungkin juga menyukai