Anda di halaman 1dari 5

NAMA: ANNISA RIZKIIA Z

BP: 1911011010

KELAS: KWN-7

FARMASI

Urgensi Ketahanan Nasional Sebagai Geostrategi Indonesia

Ketahanan Nasional (national resilience) merupakan salah satu konsepsi kenegaraan


Indonesia. Ketahanan sebuah bangsa pada dasarnya dibutuhkan guna menjamin serta
memperkuat kemampuan bangsa yang bersangkutan baik dalam rangka mempertahankan
kesatuannya, menghadapi ancaman, gangguan maupuan mengupayakan sumber daya guna
memenuhi kebutuhan hidup. Mengapa bangsa dan negara Indonesia sangat membutuhkan
Ketahanan Nasional? Untuk menciptakan suatu perceived power, mempertahankan
kemerdekaan, kedaulatan, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta menghadapi dan
mengatasi segala ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan yang dihadapi oleh bangsa
Indonesia pada saat ini, merupakan masa yang akan datang juga Ketahanan Nasional merupakan
konsep kekuatan yang diharapkan memperkokoh Integrasi Nasional.

Konsepsi Ketahanan Nasional adalah konsepsi pengembangan kekuatan nasional melalui


pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan yang seimbang serasi dan selaras
dalam seluruh aspek kehidupan serta utuh, menyeluruh dan terpadu berlandaskan Pancasila,
UUD 1945 dan wawasan nusantara. Dengan kata lain, konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia
merupakan pedoman (sarana) untuk meningkatkan (metode) keuletan dan ketangguhan bangsa
yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional, dengan pendekatan
kesejahteraan dan keamanan. Hakekat Ketahanan Nasional adalah keuletan dan ketangguhan
bangsa yang mengandung kemampung mengembangkan kekuatan nasional untuk dapat
menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara dalam mencapai tujuan nasional. Hakekat
konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia adalah pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan
dan keamanan secara seimbang serasi dan selaras dalam aspek hidup dan kehidupan nasional.

Ketahanan Nasional Indonesia berlandaskan pada ajaran Asta Gatra.” Bahwa kehidupan
nasional ini dipengaruhi oleh dua aspek yakni aspek alamiah yang berjumlah tiga unsur (Tri
Gatra) dan aspek sosial yang berjumlah lima unsur (Panca Gatra). Tri Gatra dan Panca Gatra
digabung menjadi Asta Gatra, yang berarti delapan aspek atau unsur.

“Ketahanan Nasional berlandaskan ajaran Asta Gatra.” Konsepsi ini selanjutnya


digunakan sebagai strategi, cara atau pendekatan di dalam mengupayakan ketahanan nasional
Indonesia. Kedelapan gatra ini juga digunakna sebagai tolok ukur dalam menilai ketahanan
nasional Indonesia sebagai kondisi. Esensi dari ketahanan nasional pada hakikatnya adalah
kemampuan yang dimiliki bangsa dan negara dalam menghadapi segala bentuk ancaman yang
dewasa ini spektrumnya semakin luas dan kompleks.Hal yang menjadikan ketahanan nasional
sebagai konsepsi khas bangsa Indonesia adalah pemikiran tentang delapan unsur kekuatan
bangsa yang dinamakan Asta Gatra. Pemikiran tentang Asta Gatra dikembangkan oleh
Lemhanas. Bahwa kekuatan nasional Indonesia dipengaruhi oleh delapan unsur terdiri dari tiga
unsur alamiah (tri gatra) dan lima unsur sosial (panca gatra).

Istilah bela negara, dapat kita temukan dalam rumusan Pasal 27 ayat 3 UUD NRI 1945.
Pasal 27 ayat 3 menyatakan “setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya
pembelaan negara”. dijelaskan bahwa pasal 27 ayat 3 ini dimaksudkan untuk memperteguhkan
konsep yang dianut bangsa dan negara Indonesia dibidang pembelaan negara, yakni upaya bela
negara bukan hanya monopoli TNI tetapi merupakan hak sekaligus kewajiban setiap warga
negara. Oleh karena itu, tidak benar jika ada tanggapan bela negara berkaitan dengan militer atau
militerisme, dan seolah-olah kewajiban dan tanggung jawab untuk membela negara hanya
terletak pada Tentara Nasoinal Indonesia. Dalam undang-undang NO. 3 Tahun 2002 tentang
Pertahanan Negara pasal 9 ayat 1 disebutkan bahwa “Setiap warga negara berhak dan wajib ikut
serta dalam upaya bela negara yang diwujudkan dalam penyelenggaraan pertahanan negara.”

Bela negara dapat dibedakan secara fisik maupun non fisik. Secara fisik yaitu dengan
cara “memanggul senjata” menghadapi serangan atau agresi musuh. Bela negara secara fisik
dilakukan untuk menghadapi ancaman dari luar. .Sedangkan bela negara secara non fisik dapat
didifinisikan sebagai “segala upaya untuk mempertahankan negara kesatuan Republik Indonesia
dengan cara meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara, menanamkan kecintaan terhadap
tanah air serta berperan aktif dalam memajukan bangsa dan negara, termasuk penanggulangan
ancaman.

a. Ketahanan dibidang ideologi

Ketahanan Nasional dalam bidang ideologi ditujukan untuk mengatasi segala ancaman,
gangguan, hambatan, dan tantangan, baik yang datang dari luar maupun dari dalam yang
langsung maupun tidak langsung membahayakan kelangsung hidup dan ekesistensi Pancasila
sebagai dasar falsafah bangsa dan negara Indonesia, terutama pengaruh komunisme, liberalisme
dan fundamentalisme dan fanatisme agama yang terlalu inklusif.

b. Ketahana dibidang politik

Berbagai tantangan berat yang dihadapi oleh bangsa Indonesia dalam membangun
demokrasi politik ke depan dan sangat mempengaruhi keamanan nasional dibidang politik
adalah; penegakkan supremasi hukum dan HAM, penegakkan pemerintaha demokratis yang
bebas dari KKN, serta membangun kecakapna dan kecerdasan di seluruh lapisan masyarakat.Di
era reformasi politik ini, sudah seharusnya bangsa Indonesia mengembangkan demokrasi
Pancasila secara murni dan konsekuen sehingga mendukung ketahanan nasional dibidang politik.
c. Ketahanan dibidang Ekonomi

Konsep, strategi dan implementasi pembangunan ekonomi Indonesia harus mampu


mewujudkan ketahanan nasional dibidang ekonomi pembangunan nasional sedapat mungkin
struktur ekonomi, sehingga : (1) produksi yang berasal dari sektor pertanian bertambah besar, (2)
warga negara atau penduduk yang hidup dari luar sektor pertanian bertambah besar, dan (3)
bahan eksport semakin banyak terdiri dari barangbarang olahan dan barang-barang
jadi.Tantangan terberat yang kita hadapi ke depan dan sangat mempengaruhi ketahanan nasional
dibidang ekonomi adalah ; pengaruh globalisasi ekonomi (regional dan internasional),
persaingan pasar bebas, serta perkembangan kapitalisme modern.

d. Ketahanan dibidang sosial budaya

Pengaruh dari luar negeri paling banyak menimbulkan perubahan. Untuk itu bangsa
Indonesia perlu mawas diri dan waspada, karena kemungkinannya pihak luar sengaja menyebar
pengaruhnya dengan tujun untuk melakukan intervensi maupun infiltirasi yang berakibat pada
terjadinya disharmoni dan distabilisasi kehidupan nasional dibidang sosial budaya. ancaman
potensial yang mempengaruhi ketahanan nasional dibidang sosial budaya bahkan integrasi
nasional adalah ; konflik horizontal yang dipicu oleh sentimen sosial-ekonomi, suku, agama,
serta bangkitnya etnisitas (kesukubangsaan) yang berakibat pada upaya pemisahan diri dengan
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

e. Ketahanan dibidang hankam

Pertahanan negara meliputi seluruh bidang kehidupan nasional, dan setiap warga negara
mempunyai hak dan kewajiban yang sama untuk ikut serta dalam usaha pembelaan negara sesuai
amanat UUD 1945 Pasal 27 (3) dan Pasal 30 (1), serta UU No. 3 Tahun 2002 Pasal (8 dan 9),
maka sudah sewajarnyalah mulai sekarang dipikirkan konsep, model, dan asas demokrasi dalam
pembelaan negara Indonesia. Jika sudah terlaksana, maka ketahanan nasional dibidang
pertahanan keamanan akan semakin baik dan bagus. Bela negara tidak hanya tugas dan tanggung
jawab TNI dan Polri, tetapi menjadi tugas dan tanggung jawab seluruh unsur, elemen, dan
lapisan masyarakat Indonesia. Pada skala makro, upaya pembelaan negara harus melibatkan
seluruh potensi dan kekuatan nasional seperti ; warga negara (penduduk), kekayaan alam, dan
teknologi.

Dalam rangka mempertahankan eksistensinya, sebuah bangsa memerlukan pemahaman


tentang geopolitik dan perlu mengimplemtasikannya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Implementasi dari geopolitik memerlukan sebuah strategi/cara/metode agar tujuan yang
diinginkan dapat dicapai secara maksimal. Implementasi geopolitik ini disebut dengan
geostrategi. geostrategi dan tujuan melalui proses pembangunan yang memberikan arahan
tentang bagaimana membuat strategi pembangunan dan keputusan yang terukur dan terimajinasi
guna mewujudkan masa depan yang lebih baik, lebih aman, dan bermartabat. Menurut Heri
Herdiawanto dan Jumanta, tujuan geostrategi diarahkan untuk :
a. Menegakkan hukum dan ketertiban (law and order).

b. Terwujudnya kesejahteraan dan kemakmuran (walfare and prosperity)

c. Terselenggaranya pertahanan dan keamanan (defense and safety)

d. Terwujudnya keadilan hukum dan keadilan sosial (juridical justice and social justice).

e. Tersedianya kesempatan rakyat untuk mengaktulisasikan diri (freedom of the people).

Implementasi Pendidikan Kewarganegaraan Berbasis Kearifan Lokak Dalam


Membangun Karakter Generasi Muda Bangsa

Pendidikan Karakter di Indonesia mengusung semangat baru dengan optimisme yang


penuh untuk membangun karakter bangsa yang bermartabat. Oleh karena itu, konsep pendidikan
karakter harus mengambil posisi yang jelas, bahwa karakteristik seseorang dapat dibentuk
melalui pendidikan.

Pendidikan karakter di Indonesia dirasakan amat perlu pengembangannya bila mengingat


makin meningkatnya tawuran antar pelajar, serta bentuk-bentuk kenakalan remaja lainnya
terutama di kota-kota besar, pemerasan / kekerasan (bull-ying), kecenderungan dominasi senior
terhadap junior, fenomena suporter sepak bola, penggunaan narkoba, dan lain-lainnya. Bahkan
yang paling memprihatinkan, keinginan untuk membangun sifat jujur pada anak-anak melalui
kantin kejujuran yang bangkrut karena belum bangkitnya sikap jujur pada anak-anak.

Dimana dengan melalui pendidikan kewarganegaraan diharapkan kepada generasi muda


bangsa khususnya peserta didik disegala jenjang pendidikan menjadi warga Negara Indonesia
yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air. Dan tidak hanya cinta tanah air dan dapat
juga pada generasi muda bangsa dapat membangun karakter melalui pendidikan
kewarganegaraan berbasis kearifan lokal.

Kearifan lokal sebagai suatu pengetahuan yang ditemukan oleh masyarakat lokal tertentu
melalui kumpulan pengalaman dalam mencoba dan diintegrasikan dengan pemahaman terhadap
budaya dan keadaan alam suatu tempat. Dimana fungi dari kearifan lokal yaitu berfungsi sebagai
untuk mengembangkan sumberdaya manusia, untuk mengembangkan kebudayaan dan ilmu
pengetahuan, untuk konservasi dan sumber daya alam, dan untuk petuah kepercayaan dan
tantangan.

Pendidikan Kewarganegaraan yang merupakan suatu hal mendasar yang akan membawa
peserta didik untuk mengetahui nilai-nilai, peranan, sistem, aturan dan segala sesuatu yang
berkaitan dengan kemasyarakatan dan kenegaraan. Pendidikan kewarganegaraan dalam proses
pembelajaran menggunakan metode kearifan lokal, karena dianggap dapat memberikan nilai-
nilai positif bagi setiap peserta didik seperti, peserta didik lebih mengenal kearifan lokal didaerah
tempat tinggalnya, Dimana mampu melestarikan kearifan lokal, dan menggunakan nilai-nilai
yang ada dalam kearifan lokal dalam konteks pendidikan.

Penerapan pendidikan kewarganegaraan berbasis kearifan lokal didalam proses


pembelajaran disekolah memiliki peran untuk membangun karakter peserta didik. Dengan
adanya kearifan lokal dalam pembelajaran pendidikan kewarganegaraan peserta didik dapat
mempunyai karakter yang sesuai dengan nilai-nilai pancasila.

Diantaranya implementasi Pendidikan kewarganegaraan berbasis kearifan lokal:

a. memberikan pengaruh positif kepada peserta didik dalam membangun karakter


generasi muda bangsa melalui nilai-nilai kearifan lokal.

b. menumbuhkan rasa kebangsaan dan cinta tanah air pada peserta didik.

c. mencetak karakter peserta didik yang lebih baik.

d. membangun peserta didik mempunyai wawasan dan kesadaran bernegara.

e. membangun sikap/perilaku cinta tanah air serta dapat memahami terhadap budaya dan
keadaan alam suatu lingkungan tertentu.

Anda mungkin juga menyukai