MIKRO
PASAR OLIGOPOLI
DISUSUN
S1-AKUNTANSI 2019
Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Kuasa, yang telah memberikan kami
limpahan atas nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran,
sehingga kami mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari
mata kuliah Pengantar Ekonomi Mikro dengan judul “Pasar Oligopoli”.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada
Dosen Pengantar Ekonomi Mikro kami, yang telah membimbing dan mengarahkan
kami dalam menulis makalah ini.
Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini
nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat
banyak kesalahan pada makalah ini, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Terima
kasih.
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.................................................................................................i
Daftar Isi............................................................................................................ii
Bab 1 Pendahuluan...........................................................................................1
Bab 2 Pembahasan............................................................................................3
Bab 3 Penutup...................................................................................................17
3.1 Kesimpulan...................................................................................................17
3.2 Saran.............................................................................................................17
Daftar Pustaka..................................................................................................18
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Praktrek oligopoli umumnya dilakukan sebagai salah satu upaya untuk menahan
pderusahaan-perusahaan potensial untuk masuk ke dalam pasar dan juga perusahaan-
perusahaan melakukan oligopoli sebagai salah satu usaha untuk menikmati laba
normal di bawah tingkat maksimum dengan menetapkan harga jual. Sehingga
menyebabkan kompetensi harga diantara pelaku usaha yang melakukan praktek
oligopoli menjadi tidak ada.
1
1.2 Rumusan Masalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
Pasar oligopoli merupakan pasar barang yang terdiri hanya dari beberapa perusahaan
yang mempunyai ukuran dan modal yang relatif besar, barang yang dihasilkannya bersifat
berbeda corak (seperti produsen mobil) atau barang serupa (seperti perusahaan perminyakan).
Inti dari suatu pasar oligopolistik adalah hanya terdapat sedikit penjual. Hasilnya, tindakan
salah satu penjual dalam pasar dapat mempengaruhi keuntungan penjual-penjual yang lain.
Artinya, perusahaan-perusahaan oligopolistik saling terikat satu sama lain dengan cara yang
berbeda dengan perusahaan-perusahaan kompetitif.
Teori permainan berguna untuk memahami oligopoli dan banyak situasi lain di mana
sejumlah kecil pelaku ekonomi berinteraksi dengan yang lainnya.
3
2. Kekuasaan menentukan harga adakalanya lemah dan adakalanya sangat
tangguh
Dari dua kemungkinan ini, yang mana yang akan wujud tergantung kepada bentuk
kerjasama di antara perusahaan-perusahaan dalam pasar oligopoli. Tanpa ada
kerjasama, kekuasaan menentukan harga menjadi lebih terbatas. Apabila suatu
perusahaan menurunkan harga, dalam waktu yang singkat ia akan menarik banyak
pembeli. Perusahaan yang kehilangan pembeli akan melakukan tindakan balasan
dengan mengurangi harga yang lebih besar lagi sehingga akhirnya perusahaan yang
mula-mula menurunkan harga kehilangan langganan. Tetapi kalau perusahaan dalam
pasar oligopoli bekerjasama dalam menentukan harga, maka harga dapat distabilkan
pada tingkat yang mereka kehendaki. Dalam hal ini, kekuasaan mereka untuk
menentukan harga adalah sangat besar, yaitu sama seperti dalam monopoli.
4
Ketika harga dibuat dengan cara kesepakatan antara perusahaan yang ada dalam pasar
oligopoli, maka harga cenderung lebih kuat, tidak mudah untuk diturunkan oleh suatu
perusahaan.
5
Setiap perusahaan oligopoli menyadari bahwa apabila ia mengubah harga
penjualannya, maka akan sangat mempengaruhi penjualan dari perusahaan-perusahaan
lain. Apabila suatu perusahaan menurunkan harga jualnya, perusahaan-perusahaan
lainnya akan kehilangan langganan karena sebagian besar langganannya akan membeli
barang yang harganya lebih murah. Keadaan ini yang mendorong perusahaan lain akan
ikut menurunkan harga untuk menjaga para pelanggan tidak pindah membeli barang.
Jika suatu perusahaan menaikkan harga jualnya, maka sebagai akibatnya perusahaan
tersebut akan kehilangan langganan, sedangkan perusahaan lain yang tidak menaikkan
harga bertambah banyak langganannya. Dengan demikian, apabila suatu perusahaan
menaikkan harga maka perusahaan lain tidak akan mengikutinya karena ia akan
memperoleh keuntungan yang lebih banyak.
Pada gambar kurva diatas dijelaskan bahwa, sebuah perusahaan memproduksi (q) unit
pada harga (p). Kurva permintaan perusahaan ini tergantung apakah perusahaan lain
mengikuti perubahan harga atau tidak. Pada kurva DD menjelaskan bahwa seorang
pesaing tidak akan menandingi perubahan harga. Tapi pada kurva D’D’ menjelaskan
bahwa pesaing akan menandingi bila terjadi perubahan harga.Pada gambar kurva tersebut
menjelaskan, jika seorang pesaing mengikuti penurunan harga pesaingnya tapi tidak
mengikuti kenaikan harganya, maka kurva permintaannya terdiri dari 2 bagian yaitu
berupa DeD’.
6
Pada kurva De menjelaskan jika terjadi kenaikan harga, sedangkan kurva menjelaskan
tentang keadaan bila terjadi penurunan harga De akan terlihat lebih datar (elastic) jika
dibandingkan dengan eD’ (inelastic), itu dikarenakan pesaing lebih menandingi
penurunan harga dari pada kenaikan harga.
Maka bila disimpulkan model kinked demand dalam pasar oligopoli ini menjelaskan
bahwa, jika produsen menurunkan harga, maka perusahaan lain juga akan punya inisiatif
yang sama untuk menurunkan harga yang agar tidak kehilangan konsumen, tetapi jika
satu produsen menaikan harga maka produsen pesaingnya tidak akan ikut menaikan
harga. Model ini menjelaskan mengapa dalam pasar oligopoli tingkat harga itu selalu
cenderung tegar atau tidak berubah-ubah.
Hal ini dikarenakan laba yang diperoleh digunakan sebagai modal dalam
operasional perusahaan selanjutnya. Laba berkaitan dengan empat faktor yaitu
demand (kebutuhan), potensial profit, market (pasar), dan revenue (pendapatan).
7
Maksimasi merupakan hubungan antara produk-produk. Dalam melakukan
kegiatannya perusahaan menghasilkan banyak produk yang dikenal dengan
diversifikasi produk[4]. Laba adalah selisih antara penerimaan total (TR) dan biaya
total (TC). Penerimaan total adalah jumlah yang diterima dari penjualan produk
(PxQ). Biaya total adalah jumlah dari biaya tetap (FC) dan biaya variabel (VC).
Ada beberapa jenis perusahaan yang lebih mengambil laba dengan menekan
penjualannya (hasil produksinya), ada pula yang memasukan unsur politik di dalam
penentuan tingkat produksi yang akan dicapai. Jadi, setiap perusahaan memiliki
kriteria tersendiri dalam memaksimumkan laba yang akan diperolehnya.
Tetapi tidak disangkal lagi setiap perusahaan memilki target dalam pencapaian
keuntungan, dan tidak munafik bagi perusahaan bahkan berupaya memiliki target
menaikan laba setinggi-tingginya.
1. Membandingkan hasil penjualan total dengan biaya total. Maka, dengan cara
pertama ini keuntungan yang maksimum akan dicapai apabila perbedaan nilai antara
hasil penjualan total.
8
1. Hasil Penjualan Total, Biaya Total dan Keuntungan
9
2. Memaksimumkan Penjualan Pasar Persaingan Oligopoli
Penjualan sering menambah biaya produksi dengan suatu aturan yang sederhana,
yaitu meningkatkan mempertahan kan pangsa pasar. Pegangan ini dapat membantu
perusahaan oligopoli dalam menetapkan volume penjualan, dengan mengabaikan
interdependensi dan reaksi pesaing. Perusahaan hanya melihat peranan skala ekonomi,
pertumbuhan, pangsa pasar dan sebagainya.
a. Pengaruh Output : Karena harga yang ditetapkan lebih tinggi daripada biaya
marjinal, maka penjualan lebih banyak akan memperbesar laba.
b. Karena ada saat-saat MR bergerak vertikal maka harga bersifat tetap (rigid) dan
cenderung berada pada harga yang ditetapkan pada permulaannya.
Dalam pasar oligopoli bersaing dalam hal jumlah perusahaan dan perilaku
perusahaan tersebut. Adapun kurva dalam menentukan keuntungan pasar oligopoli
yaitu kurva laba maksimum seperti gambar berikut:
10
Keterangan:
11
2.7 Hambatan-Hambatan untuk Memasuki Pasar Oligopoli
Terdapat jumlah perusahaan yang terbatas didalam pasar merupakan suatu bukti
nyata bahwa perusahaan-perusahaan baru adalah sangat sukar untuk masuk kepasar oligopoli.
Faktor-faktor penting yang menyebabkan kesukaran memasuki pasar oligopoly adalah:
A. Skala Ekonomi
Skala ekonomi yang dinikmati oleh perusahaan yang terdapat dalam pasar oligopoli dapat
menjadi penghambat yang sangat penting pada perusahaan baru untuk masuk kedalam
industri itu. Apabila suatu perusahaan oligopolis dapat menikmati skala ekonomi skala
ekonomi sehingga ketingkat produksi yang sangat besar, ini berarti semakin banyak
produksinya semakin rendah biaya produksi per unit. Sekiranya permintaan dalam pasar
bertambah, perusahaan yang sudah ada didalam industri akan mempunyai kesempatan yang
lebih baik dalam memenuhi permintaan tersebut, karena mereka dapat menambah jumlah
produksi dan pada waktu yang sama mengurangi biaya produksi per unit. Maka semakin
besar jumlah penjualan tersebut ,semakin efisien kegiatan memproduksinya. Ini akan
menyukarkan kemasukan perusahaan baru, karena pada mulanya luas pasaran barangnya
hanyalah sebagian kecil dari perusahaan yang ada,oleh karena itu biaya produksi per unit
adalah lebih tinggi dari pada perusahaan yang lama.
Biaya produksi dapat pula berbeda pada tingkat produksi yang sama. Biasanya pada
setiap tingkat produksi, biaya produksi per unit yang harus dikeluarkan perusahaan yang
baru adalah lebih tinggi dari yang dikeluakan perusahaan lama. Ini berarti kurva AC (biaya
total rata-rata) perusahaan baru adalah lebih tinggi dibandingkan perusahaan yang lama. Oleh
karenanya perusahaan baru tidak dapat menjual barangnya semurah seperti perusahaan lama.
Keadaan ini menghambat kemasukan perusahaan baru.
• Perusahaan lama dapat menurunkan biaya produksi sebagai akibabt pengetahuan yang
mendalam mengenai kegiatan memproduksi yang dikumpul dari pengalaman masa lalu.
• Perusahaan lama sudah lebih dikenal oleh bank ,dan para penyedia bahan mentah dan oleh
karenanya dapat memperoleh kredit yang lebih banayk dan harga bahan mentah yang lebih
murah.
12
C. Keistimewaan Hasil Produksi
Keistimewaan barang yang dimiliki oleh perusahaan lama merupakan sumber lain yang
dapat menghambat kemasukkan perusahaan baru. Keistimewaan ini dapat dibedakan dalam
beberapa bentuk anatara lain;
• Barang yang diproduksi oleh perusahaan lama sudah terkenal, dan masyarakat sudah
menaruh kepercayaan dan penghargaan yang tinggi ke atas barang tersebut.
• Apabila barang itu sangat rumit yaitu ia terdiri dari komponen-komponen yang banyak
sekali sehingga sukar membuat dan memperbaikinya. Barang seperti itu antara lain adalah
mobil, televisi, peti es dan sebagainya. Sifat barang yang rumit tersebut menyebabkan tidak
semua pengusaha yang mempunyai modal dapat masuk kedalam perusahaan tersebut.
• Memproduksi barang yang sejenis. Contoh, kalau ia produsen rokok, maka rokok yang
diproduksinya terdiri dari berbagai bentuk dan sejenis sehingga dapat menyediakan berbagai
produk seperti rokok filter dan cerutu yang diingini masyarakat yang cita rasanya berbeda-
beda. Perusahaan sabun mandi, sabun cuci, minuman ringan dalam botol, dan produsen mobil
adalh beberapa contoh lain dari perusahaan-perusahaan yang sering kali memproduksi
sesuatu barang dalam bentuk dan sifat, serta mutu yang berbeda. Dengan cara ini, pasarannya
meliputi golongan masyarakat yang lebih luas dan sebagai akibatnya sukarlah untuk
perusahaan baru memasuki pasar oligopoli.
Seperti yang kita tahu sendiri,efisiensi akan tercapai apabila biaya marjinal = harga.Dan
dalam memaksimalkan keuntungan perusahaan berproduksi pada saat biaya marjinal =
penjualan marjinal. Dengan demikian efisiensi sumber daya akan tercapai apabila biaya
marjinal = hasil penjualan marjinal = harga. Keadaan ini tercapai apabila harga sama dnegan
biaya rata-rata yang paling rendah. Pada umum pada perusahaan oligopoli itu tidak tercapai,
maka dipandang perusahaan pada pasar oligopoli tidak menggunakan sumber daya secara
efisien.
Akan tetapi jika dipandang dari skala ekonomi, perusahaan oligopoli dapat
memproduksi barang dengan biaya yang lebih rendah daripada perusahaan pada pasar
persaingan sempurna. Skala ekonomi ini akan terus dinikmati sehingga tingkat produksi
sangat tinggi. Akan lebih efisien apabila dalam industri hanya terdapat beberapa perusahaan.
13
Apabila di dalam industri tersebut terdapat banyak perusahaan maka perusahaan
hanya dapat memproduksi pada tingkat yang rendah dan tidak dapat menikmati skala
ekonomi yang mungkin diperoleh. Maka dari itu biaya per unit lebih tinggi apabila skala
tersebut dinikmati.
3. Keuntungan perusahaan
1. Harga barang menjadi lebih tinggi daripada persaingan adalah lebih luas
2. Jumlah barang yang dapat dinikmati masyarakat kurang dari yang dapat diperoleh
dalam pasar persaingan sempurna.
14
Kelemahan pasar oligopoli adalah sebagai berikut:
Dalam pasar oligopoli ini sering kali terjadi ketimpangan distribusi pendapatan,
dimana perusahaan yang besar yang sudah lama berdiri dan banyak sekali peminatnya lebih
banyak mendistribusikan produk dagangnya yang mengakibatkan hasil pendapatan yang
banyak pula. Sedangkan perusahaan yang kurang di minati pembeli otomatis akan
mendistribusikan barang dangangnya dalam jumlah yang sedikit dan memperoleh pendapatan
yang kecil.
2. Harga yang stabil dan terlalu tinggi bisa mendorong timbulnya inflasi
Di dalam pasar oligopoli ini harga sangat bergantung, terkadang harga yang mahal itu
menggambarkan kuliatas yang bagus pun belum tentu banyak peminatnya oleh karena itu
perusahaan yang bekecimpung di dalam usaha ini sangat jarang menaikkan harga, itupun jika
naik hanya sedikit dan tidak berpengaruh terhadap minat pembeli sehingga jauh untuk
terjadinya inflasi.
Di dalam pasar oligopoli ini timbul pemborosan akiban biaya produksi yang besar
namu pemasukan tidak seimbang ini diakibatkan perusahaan yang kurang peminat bekerja
sama dengan perusahaan oligopolis lainnya yang juga kurang peminat untuk bersaing dengan
perusahaan pemimpin pasar, mengapa bisa boros? Karena biasanya dua perusahaan yang
mempunyai satu produk kerjasama akan menimbulkan sedikit penghasilan namun biaya
produksi yang sama. Akibatnya biaya produksi dan penghasilan perusahaan tersebut goyan
dan bisa menyebabkan pemborosan.
Di dalam pasar oligopoli ini timbul eksploitasi terhadap pembeli dan pemilik faktor
produksi , ini dikarenakan minat pembeli yang cenderung memihak terhadap pemimpin pasar
yang mengakibatkan faktor produksi perusahaan yang baru memulai eksistensinya kurang
minat dari pembeli.
Di dalam pasar oligopoli ini sulit untuk perusahaan lain bergabung dalam usaha
karena minat pembeli yang tinggi terhadap pimpinan pasar sehingga sangat sulit untuk
perusahaan baru untuk berkembang karena kurangnya peminat dari pembeli.
15
6. Bisa berkembang ke arah monopoli perusahaan dalam pasar oligopoli
Di dalam pasar oligopoli ini bisa berkembang kearah monopoli jika sudah tidak ada
yang mampu bersaing dengan pemimpin pasar, ini mengebabkan monopoli perusahaan ini
berlanjut dengan menyaingin produk barang lainnya yang belum perusahaan ini kuasai.
Perusahan ini berkemungkinan menyaring banyak pembeli karena produk yang lama sudah
banyak peminat dan jika perusahaan ini menonopoli produknya sama dengan produk lain
yang banyak di minati pembeli ,boleh jadi dengan produk terbarunya perusahaan ini dengan
mudah menyaingi perusahaan lama lainnya yang memiliki produk yang belum di miliki oleh
perusahaan ini.
Telkom dalam waktu cepat atau lambat akan mengalami tekanan dari publik,
konsumen, media dan parlemen untuk masuk ke dalam pasar yang lebih bersaing secara
sehat. Pasar telekomunikasi seluler masih bersifat oligopoli dengan tarif yang sangat mahal.
Lambat laun, produk-produk teknologi baru dalam bidang komunikasi ternyata memberi
tekanan pada persaingan yang lebih dan semakin terbuka luas. Produk Flexi, Esia, dan
sejenisnya mulai memberi tekanan pada pasar seluler sehingga membuat banyak item biaya
yang dikurangi.
Pulsa untuk internet yang mahal mulai mendapat tekanan yang kuat dari produk-
produk GPRS, yang menbeerikan tarif cukup murah untuk pemakai layanan internet.
16
Jadi, dengan teknologi dan informasi yang semakin terbuka, konsumen dan
masyarakat luas akan semakin mendapat akses yang lebih banyak pada pasar telekomunikasi.
Pada gilirannya, harga pulsa telepon akan lebih murah. Contoh lainnya adalah masuknya
petronas dan shell membuat praktek monopoli penjualan BBM di Indonesia berakhir.
Pertamini kini memiliki pesaing, untuk mempertahankan pasarnya pertamina harus dapat
meningkatkan daya saing dengan melakukan daya saing dengan melakukan inovasi, efesiensi,
dan efektivitas dalam kegiatan usahanya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pasar oligopoli merupakan pasar barang yang terdiri hanya dari beberapa perusahaan
yang mempunyai ukuran dan modal yang relatif besar, barang yang dihasilkannya bersifat
berbeda corak (seperti produsen mobil) atau barang serupa (seperti perusahaan
perminyakan). Inti dari suatu pasar oligopolistik adalah hanya terdapat sedikit penjual.
Hasilnya, tindakan salah satu penjual dalam pasar dapat mempengaruhi keuntungan
penjual-penjual yang lain. Artinya, perusahaan-perusahaan oligopolistik saling terikat
satu sama lain dengan cara yang berbeda dengan perusahaan-perusahaan kompetitif.
Apabila terjadi perang harga dalam pasar oligopoli maka konsumenlah yang akan
diuntungkan, sebaliknya jika produsen-produsen melakukan kerjasama maka konsumen
yang akan dirugikan.
3.2 Saran
Dengan adanya makalah ini, diharapkan para pembaca memahami keseluruhan
penjelasan mengenai pasar oligopoly tersebut. Kami juga manusia biasa yang tidak luput
dari segala kesalahan. Diharapkan juga kepada seluruh pembaca untuk dapat memberikan
kritik dan sarannya yang membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
17
DAFTAR PUSTAKA
Gregory N. Mankiw, Pengantar Ekonomi Jilid1, h. 417
Sadono Sukirno, Mikroekonomi Teori Pengantar, Edisi Ketiga, Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada
mudakonselor.blogspot.com
murid.co.id
www.studiobelajar.com
18