Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH PENGANTAR EKONOMI

MIKRO
PASAR OLIGOPOLI

DISUSUN

OLEH: 1. ALFIAN FREDERIK HUTAGALUNG (190503115)

2. ARKIM DABAGIA GINTING (190503114)

3. JEREMIA SIMANGUNSONG (190503101)

4. LIZA PUTRI JUWITA PILIANG (190503102)

5. MARIA TAMBUNAN (190503103)

6. NIKO NABABAN (190503118)

7. PAOLO VALENTINO SIMORANGKIR (190503120)

8. RAJA ELY COHEN SIMAMORA (190503104)

9. VERCHIANA ISNATA (190503117)

10. YOSEPHINE FEBRIANTY (190503105)

11. YUNI KELARITA HASIBUAN (190503116)

S1-AKUNTANSI 2019

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Kuasa, yang telah memberikan kami
limpahan atas nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran,
sehingga kami mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari
mata kuliah Pengantar Ekonomi Mikro dengan judul “Pasar Oligopoli”.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada
Dosen Pengantar Ekonomi Mikro kami, yang telah membimbing dan mengarahkan
kami dalam menulis makalah ini.

Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini
nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat
banyak kesalahan pada makalah ini, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Terima
kasih.

Medan, 14 Desember 2019

i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.................................................................................................i

Daftar Isi............................................................................................................ii

Bab 1 Pendahuluan...........................................................................................1

1.1 Latar Belakang..............................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan...........................................................................................2

Bab 2 Pembahasan............................................................................................3

2.1 Pengertian Pasar Oligopoli...........................................................................3

2.2 Ciri-ciri Pasar Oligopoli................................................................................3

2.3 Faktor-faktor yang Menyebabkan Terbentuknya Pasar Oligopoli.................5

2.4 Bentuk Kurva Permintaan Oligopoli ............................................................5

2.5 Jenis-jenis Pasar Oligopoli............................................................................7

2.6 Pemaksimuman Keuntungan dalam Perusahaan Oligopoli...........................7

2.7 Hambatan-hambatan untuk Memasuki Pasar Oligopoli................................12

2.8 Kebaikan dan Kelemahan Pasar Oligopoli....................................................13

2.9 Contoh yang Berhubungan dengan Pasar Oligopoli......................................16

Bab 3 Penutup...................................................................................................17

3.1 Kesimpulan...................................................................................................17

3.2 Saran.............................................................................................................17

Daftar Pustaka..................................................................................................18

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Pasar merupakan tulang punggung perekonomian masyarakat. Baik masyarakat


yang berada dikalangan kelas bawah ataupun masyarakat yang berada di kalangan
kelas atas. Pasar juga merupakan proses hubungan timbal antara penjual dan pembeli
untuk mencapai kesepakatan harga jumlah suatu barang/jasa yang diperjual belikan.
Semua unsur yang berkaitan dengan hal ekonomi berada di pasar oligopoli mulai dari
unsur produksi, distribusi, ataupun unsur konsumsi.

Dalam pasar oligopoli setiap perusahaan memposisikan dirinya setiap perusahaan


memposisikan dirinya sebagai bagian yang terikat dengan permainan-permainan
pasar. Dimana keuntungan yang mereka dapatkan tergantung dari tindak-tanduk
pesaing mereka.

Praktrek oligopoli umumnya dilakukan sebagai salah satu upaya untuk menahan
pderusahaan-perusahaan potensial untuk masuk ke dalam pasar dan juga perusahaan-
perusahaan melakukan oligopoli sebagai salah satu usaha untuk menikmati laba
normal di bawah tingkat maksimum dengan menetapkan harga jual. Sehingga
menyebabkan kompetensi harga diantara pelaku usaha yang melakukan praktek
oligopoli menjadi tidak ada.

Dalam UU No. 5 Tahun 1999, Oligopoli dikelompokan kedalam kategori


perjanjian yang dilarang. Padahal umumnya oligopoli terjadi melalui keterkaitan
reaksi. Khususnya pada barang-barang yang bersifat homogeny atau identic dengan
kartel (kelompok produsen independen yang bertujuan menetapkan harga untuk
membatasi suplai dan kompotisi). Sehingga ketentuan yang mengatur mengenai
ologopoli ini sebaiknya digabung dengan ketentuan yang mengatur mengenai kartel.

1
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu pasar oligopoli?


2. Bagaimana ciri-ciri dari pasar oligopoli tersebut?
3. Apa saja faktor-faktor yang menyebabkan terbentuknya pasar oligopoli?
4. Bagaimana bentuk kurva permintaan oligopoli tersebut? ?
5. Apa saja jenis-jenis pasar oligopoli itu?
6. Bagaimana pemaksimuman keuntungan dalam perusahaan oligopoli?
7. Apa saja hambatan-hambatan untuk memasuki pasar oligopoli?
8. Apa saja kebaikan dan kelemahan dari pasar oligopoli?
9. Apa contoh yang berhubungan dengan pasar oligopoli?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Menjelaskan pengertian dari pasar oligopoli.
2. Menjelaskan ciri-ciri dari pasar oligopoli.
3. Menjelaskan faktor-faktor yang menyebabkan terbentuknya pasar oligopoli.
4. Menjelaskan bentuk kurva permintaan oligopoli.
5. Menjelaskan jenis-jenis pasar oligopoli.
6. Menjelaskan pemaksimuman keuntungan dalam perusahaan oligopoli.
7. Menjelaskan hambatan-hambatan untuk memasuki pasar oligopoli.
8. Menjelaskan kebaikan dan kelemahan dari pasar oligopoli.
9. Menjelaskan contoh yang berhubungan dengan pasar oligopoli.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pasar Oligopoli

Pasar oligopoli merupakan pasar barang yang terdiri hanya dari beberapa perusahaan
yang mempunyai ukuran dan modal yang relatif besar, barang yang dihasilkannya bersifat
berbeda corak (seperti produsen mobil) atau barang serupa (seperti perusahaan perminyakan).
Inti dari suatu pasar oligopolistik adalah hanya terdapat sedikit penjual. Hasilnya, tindakan
salah satu penjual dalam pasar dapat mempengaruhi keuntungan penjual-penjual yang lain.
Artinya, perusahaan-perusahaan oligopolistik saling terikat satu sama lain dengan cara yang
berbeda dengan perusahaan-perusahaan kompetitif.

Analisis oligopoli memberikan pengenalan mengenai teori permainan (game


theory), yaitu ilmu yang mempelajari bagaimana masyarakat berperilaku dalam situasi-situasi
strategis. “Strategis disini berarti situasi dimana masing-masing orang, saat memutuskan
tindakan apa yang mau diambil, harus memperhitungkan bagaimana orang lain akan
merespons tindakannya tersebut. Oleh karena jumlah perusahaan dalam suatu pasar oligopoli
tidak banyak, maka masing-masing perusahaan harus bertindak dengan strategis. Setiap
perusahaan ini sadar bahwa keuntungannya tidak hanya bergantung pada seberapa banyak
jumlah produksinya, tetapi juga seberapa banyak jumlah produksi perusahaan-perusahaan
lain. Dalam membuat keputusan produksinya, masing-masing perusahaan dalam suatu
oligopoli harus mempertimbangkan bagaimana keputusan ini mempengaruhi keputusan-
keputusan produksi semua perusahaan lain.

Teori permainan berguna untuk memahami oligopoli dan banyak situasi lain di mana
sejumlah kecil pelaku ekonomi berinteraksi dengan yang lainnya.

2.2 Ciri-ciri Pasar Oligopoli


1. Menghasilkan barang standar maupun barang berbeda corak
Adakalanya perusahaan dalam pasar oligopoli menghasilkan barang standar
(standardized product). Industri dalam pasar oligopoli yang demikian sifatnya banyak
dijumpai dalam industri yang menghasilkan bahan mentah seperti produsen bensin,
industri baja dan aluminium serta industri bahan baku seperti industri semen dan
bahan bangunan. Di samping itu, banyak pula pasar oligopoli yang terdiri dari
perusahaan-perusahaan yang menghasilkan barang berbeda corak (differentiated
product). Barang seperti itu pada umumnya adalah barang akhir. Contoh dari pasar
oligopoli yang menghasilkan barang akhir adalah industri mobil dan truk, industri
rokok, dan industri sabun cuci dan sabun mandi.

3
2. Kekuasaan menentukan harga adakalanya lemah dan adakalanya sangat
tangguh
Dari dua kemungkinan ini, yang mana yang akan wujud tergantung kepada bentuk
kerjasama di antara perusahaan-perusahaan dalam pasar oligopoli. Tanpa ada
kerjasama, kekuasaan menentukan harga menjadi lebih terbatas. Apabila suatu
perusahaan menurunkan harga, dalam waktu yang singkat ia akan menarik banyak
pembeli. Perusahaan yang kehilangan pembeli akan melakukan tindakan balasan
dengan mengurangi harga yang lebih besar lagi sehingga akhirnya perusahaan yang
mula-mula menurunkan harga kehilangan langganan. Tetapi kalau perusahaan dalam
pasar oligopoli bekerjasama dalam menentukan harga, maka harga dapat distabilkan
pada tingkat yang mereka kehendaki. Dalam hal ini, kekuasaan mereka untuk
menentukan harga adalah sangat besar, yaitu sama seperti dalam monopoli.

3. Pada umumnya perusahaan oligopoli perlu melakukan promosi secara iklan


Iklan secara terus menerus sangat diperlukan oleh perusahaan oligopoli yang
menghasilkan barang yang berbeda corak. Pengeluaran untuk iklan biasanya besar
sekali untuk perusahaan-perusahaan yang seperti itu. Kegiatan promosi secara iklan
yang sangat aktif tersebut adalah untuk dua tujuan, yaitu menarik pembeli baru dan
mempertahankan pembeli lama. Perusahaan oligopoli yang menghasilkan barang
standar membuat pengeluaran untuk iklan yang lebih sedikit. Iklan tersebut terutama
untuk memelihara hubungan baik dengan masyarakat.

4. Produksi homogen atau terdiferensiasi (Homogen or Diferensiasi Product)


Jika dalam persaingan sempurna perusahaan mengatur jumlah output (output strategy)
untuk meningkatkan laba, dalam pasar monopoli hanya satu perusahaan yang mampu
mengendalikan harga dan output. Maka dalam pasar oligopoly bentuk persaingan
antar perusahaan adalah persaingan harga (pricing strategy) dan non harga (non
pricing strategy). Contoh pasar oligopoli yang menghasilkan produk diferensiasi
adalah industry mobil, rokok, film kamera, sedangkan yang menghasilkan produksi
homogeny adalah industry baja,pipa, paralon, seng, dan kertas. Pergolongan ini
mempunyai arti penting dalam menganalisis pasar yang oligopolistic semakin besar
tingkat diferensinya perusahaan semakin tidak tergantung pada kegiatan perusahaan-
perusahaan lainnya. Berarti oligopoli dengan produk diferensiasi dapat lebih mudah
memprediksi reaksi-reaksi dari perusahaan-perusahaan lawan.

5. Keputusan harga yang diambil oleh suatu perusahaan harus dipertimbangkan


oleh perusahaan yang lain
Kekuatan harga tergantung pada cara harga itu ditentukan. Jika harga bukan
merupakan kesepakatan, maka kekuatan harga menjadi lemah. Ketika suatu
perusahaan menurunkan harga, maka perusahaan lain akan cenderung menurunkan
penurunan harga pula.

4
Ketika harga dibuat dengan cara kesepakatan antara perusahaan yang ada dalam pasar
oligopoli, maka harga cenderung lebih kuat, tidak mudah untuk diturunkan oleh suatu
perusahaan.

6. Kompetisi non harga (Non Pricing Competition)


Dalam upaya mencapai kondisi opyimal perusahaan tidak hanya bersaing dalam
harga, namun juga non harga. Adapun bentuk-bentuk kompetisi non harga antara lain
dapat berupa sebagai berikut :
· Pelayanan purna jual serta iklan untuk memberikan informasi
· Membentuk citra yang baik terhadap perusahaan dan merek
· Mempengaruhi prilaku konsumen
Keputusan investasi yang akurat diperlukan agar perusahaan dapat berjalan dengan
tingkat efesien yang sangat tinggi. Informasi- informasi ini sangat penting agar
perusahaan dapat memprediksi reaksi pesaing terhadap setiap keputusan yang
diambil.

7. Hanya terdapat sedikit penjual


Biasanya antara tiga sampai dengan sepuluh orang yang menjual produk substitusi.
Pasar oligopoli mempunyai kurva permintaan dengan elastisitas silang atau cross
elasticity of demand yang relatif tinggi.

8. Terdapat rintangan yang menyebabkan perusahaan lain sulit memasukinya


Alasan utamanya adalah karena perusahaan yang ada dalam pasar hanya sedikit.

2.3 Faktor-Faktor yang Menyebabkan Terbentuknya Pasar Oligopoli


a. Skala ekonomi yang ada dalam produksi barang-barang tertentu.
b. Siklus-siklus bisnis yang menyingkirkan pesaing-pesaing lemah.
c. Keuntungan dari perusahaan-perusahaan yang bergabung.
d. Hambatan-hambatan lainnya perkembangan teknologi dan periklanan.

2.4 Bentuk Kurva Permintaan


a. Penentuan harga dan produksi tanpa persepakatan
Seorang produsen harus memiliki strategi yang jitu dalam memasarkan produknya
demi mendapatkan keuntungan dalam pasar. Seperti yang kita ketahui, bahwa didalam
pasar oligopoli perusahaan yang satu dengan yang lainya saling mempengaruhi atau
saling ketergantungan. Dalam memaksimalkan keuntungan suatu perusahaan oligopoli,
akan diperhatikan bagaimana tujuan itu akan dicapai apabila perusahaan tidak membuat
kesepakatan . Dengan kata lain, setiap tindakan yang dilakukan suatu perusahaan akan
menimbulkan implikasi yang nyata terhadap perusahaan-perusahaan lainnya.
Perusahaan yang berkecimpung di pasar oligopoli harus cermat dan aktif dalam
penentuan harga produk yang akan ia jual.

5
Setiap perusahaan oligopoli menyadari bahwa apabila ia mengubah harga
penjualannya, maka akan sangat mempengaruhi penjualan dari perusahaan-perusahaan
lain. Apabila suatu perusahaan menurunkan harga jualnya, perusahaan-perusahaan
lainnya akan kehilangan langganan karena sebagian besar langganannya akan membeli
barang yang harganya lebih murah. Keadaan ini yang mendorong perusahaan lain akan
ikut menurunkan harga untuk menjaga para pelanggan tidak pindah membeli barang.
Jika suatu perusahaan menaikkan harga jualnya, maka sebagai akibatnya perusahaan
tersebut akan kehilangan langganan, sedangkan perusahaan lain yang tidak menaikkan
harga bertambah banyak langganannya. Dengan demikian, apabila suatu perusahaan
menaikkan harga maka perusahaan lain tidak akan mengikutinya karena ia akan
memperoleh keuntungan yang lebih banyak.

b. Kurva permintaan terpatah (Kinked Demand Curve)

Berdasarkan penjelasan diatas, dapatlah diterangkan bentuk kurva permintaaan yang


dihadapi oleh perusahaan oligopoli. Perhatikan gambar dibawah ini !

Pada gambar kurva diatas dijelaskan bahwa, sebuah perusahaan memproduksi (q) unit
pada harga (p). Kurva permintaan perusahaan ini tergantung apakah perusahaan lain
mengikuti perubahan harga atau tidak. Pada kurva DD menjelaskan bahwa seorang
pesaing tidak akan menandingi perubahan harga. Tapi pada kurva D’D’ menjelaskan
bahwa pesaing akan menandingi bila terjadi perubahan harga.Pada gambar kurva tersebut
menjelaskan, jika seorang pesaing mengikuti penurunan harga pesaingnya tapi tidak
mengikuti kenaikan harganya, maka kurva permintaannya terdiri dari 2 bagian yaitu
berupa DeD’.

6
Pada kurva De menjelaskan jika terjadi kenaikan harga, sedangkan kurva menjelaskan
tentang keadaan bila terjadi penurunan harga De akan terlihat lebih datar (elastic) jika
dibandingkan dengan eD’ (inelastic), itu dikarenakan pesaing lebih menandingi
penurunan harga dari pada kenaikan harga.
Maka bila disimpulkan model kinked demand dalam pasar oligopoli ini menjelaskan
bahwa, jika produsen menurunkan harga, maka perusahaan lain juga akan punya inisiatif
yang sama untuk menurunkan harga yang agar tidak kehilangan konsumen, tetapi jika
satu produsen menaikan harga maka produsen pesaingnya tidak akan ikut menaikan
harga. Model ini menjelaskan mengapa dalam pasar oligopoli tingkat harga itu selalu
cenderung tegar atau tidak berubah-ubah.

2.5 Jenis-Jenis Pasar Oligopoli


Terdapat 2 jenis pasar oligopoli yaitu :
a. Oligopoli Murni : menjual barang yang homogeny. Biasanya banyak dijumpai
dalam industry yang menghasilkan barang mentah. Contohnya : pasar semen,
produsen bensin.
b. Oligopoli Diferensial :menjual barang berbeda corak. Barang seperti itu
umumnya adalah barang akhir. Contohnya : pasar mobil, pasar sepeda motor.

2.6 Pemaksimuman Keuntungan dalam Pasar Oligopoli


 Maksimisasi Laba

Bisnis atau perusahaan melakukan kegiatan operasional bertujuan untuk


memaksimalkan laba dan dapat mempertahankan kelangsungan hidup
perusahaannnya. Setiap perusahaan berusaha untuk meraih keuntungan atau
memperoleh laba semaksimal mungkin.

Hal ini dikarenakan laba yang diperoleh digunakan sebagai modal dalam
operasional perusahaan selanjutnya. Laba berkaitan dengan empat faktor yaitu
demand (kebutuhan), potensial profit, market (pasar), dan revenue (pendapatan).

Keempat faktor ini menunjang terjadinya opportunities (kesempatan).


Maksimisasi laba berarti menekankan pada pemanfaatan barang modal secara efisien.
Maksimisasi laba yang perlu diperhatikan adalah:

1. Laba Jangka Pendek atau Laba Jangka Panjang

2. Jumlah Laba atau Tingkat Laba

7
Maksimasi merupakan hubungan antara produk-produk. Dalam melakukan
kegiatannya perusahaan menghasilkan banyak produk yang dikenal dengan
diversifikasi produk[4]. Laba adalah selisih antara penerimaan total (TR) dan biaya
total (TC). Penerimaan total adalah jumlah yang diterima dari penjualan produk
(PxQ). Biaya total adalah jumlah dari biaya tetap (FC) dan biaya variabel (VC).

Ada beberapa jenis perusahaan yang lebih mengambil laba dengan menekan
penjualannya (hasil produksinya), ada pula yang memasukan unsur politik di dalam
penentuan tingkat produksi yang akan dicapai. Jadi, setiap perusahaan memiliki
kriteria tersendiri dalam memaksimumkan laba yang akan diperolehnya.

Tetapi tidak disangkal lagi setiap perusahaan memilki target dalam pencapaian
keuntungan, dan tidak munafik bagi perusahaan bahkan berupaya memiliki target
menaikan laba setinggi-tingginya.

 Syarat pemaksimuman keuntungan

Di dalam jangka pendek, pemaksimuman untung oleh sutau perusahaan dapat


diterangkan dengan dua cara berikut :

1. Membandingkan hasil penjualan total dengan biaya total. Maka, dengan cara
pertama ini keuntungan yang maksimum akan dicapai apabila perbedaan nilai antara
hasil penjualan total.

2. Menunjukkan keadaan di mana hasil penjualan marjinal sama dengan biaya


marjinal. Pemaksimuman keuntungan dicapai pada tingkat produksi di mana hasil
penjualan marjinal (MR) sama dengan biaya marjinal (MC) atau MR=MC.

Ketika perusahaan-perusahaan dipasar oligopoli masing-masingnya memilih


produksi untuk memaksimalkan laba, perusahaan-perusahaan tersebut memproduksi
kuantitas hasil lebih besar daripada level yang diproduksi pasar monopoli dan lebih
kecil daripada level yang diproduksi oleh pasar kompetitif. Harga oligopoli lebih kecil
daripada harga monopoli, tetapi lebih besar daripada harga kompetitif (yang sama
dengan biaya marginal)

 Menentukan keuntungan maksimum

Untuk menetukan tingkat produksi yang memaksimumkan keuntungan terdapat


dua cara yaitu:

8
1. Hasil Penjualan Total, Biaya Total dan Keuntungan

Untuk menentukan keadaan tersebut yang perlu dilakukan adalah


membandingkan hasil penjualan total dan biaya total pada setiap tingkat produksi dan
menentukan tingkat produksi di mana hasil penjualan total melebihi biaya total pada
jumlah yang paling maksimum. Keuntungan yang diperoleh dihitung dengan formula
sebagai berikut keuntungan = hasil penjualan total – biaya produksi total.

2. Hasil Penjualan Marjinal, Biaya Marjinal dan Keuntungan

Dihitung berdasarkan formula berikut tambahan untung = tambahan penjualan


total - tambahan biaya. Tingkat produksi MC =MR.

 Keseimbangan dan Maximasi Laba Bagi Perusahaan Oligopoli


1. Keseimbangan Oligopoli

Perusahaan yang bergerak dalam pasar oligopoli disebut oligopolis (oligopolist).


Sebagai produsen, keseimbangan terjadi bila laba maksimum tercapai. Analisis
keseimbangan oligopoli tidak menekankan dimensi waktu, melainkan kompetisi.
Perusahaan seimbang atau tidak bukan saja dilihat dari kemampuan mengatur output
dan harga, tetapi juga kemampuan memprediksi prilaku pesaing.

Karena itu oligopolies akan mencapai keseimbangan jika perusahaan dapat


melakukan apa yang dapay dilakukan dan tidak mempunyai alasan lagi untuk
mengubah jumlah output dan harga. Demikian juga dengan para pesaing. Begitu
kompleksnya situasi dalam pasar oligopoli, sehingga para ekonomi mengembangkan
beberapa model untuk menganalisi perilaku oligopolis. Sayangnya, tidak ada satupun
model yang dapat diterima secara umum sebagai model terbaik.

Sekarang pertimbangkanlah bagaimana jumlah perusahaan-perusahaan di industri


ini memengaruhi analisis marginal setiap perusahaan oligopoli. Semakin banyak
jumlah penjual, semakin kecil kesadaran setiap penjual akan dampaknya bagi harga
pasar. Dengan kata lain, semakin besarnya ukuran pasar oligopoli, besarnya dampak
harga akan jatuh. Ketika hanya meninggalkan dampak hasil. Setiap perusahaan dalam
pasar oligopoli meningkatkan produksinya selama harga berada di atas biaya
marginal. Seiring dengan berkembangnya jumlah penjual dalam pasar oligopoli,
semakin cenderung pula pasar tersebut menjadi pasar kompetitif. Harga akan
mendekati biaya marginal dan kuantitas yang diproduksi akan mendekati level yang
cukup bagi masyarakat.

9
2. Memaksimumkan Penjualan Pasar Persaingan Oligopoli

Penjualan sering menambah biaya produksi dengan suatu aturan yang sederhana,
yaitu meningkatkan mempertahan kan pangsa pasar. Pegangan ini dapat membantu
perusahaan oligopoli dalam menetapkan volume penjualan, dengan mengabaikan
interdependensi dan reaksi pesaing. Perusahaan hanya melihat peranan skala ekonomi,
pertumbuhan, pangsa pasar dan sebagainya.

Aturan-aturan seperti ini dapat meningkatkan output penjualan di mana


keuntungan perusahaan maksimum. Memaksimumkan penjualan dapat menurunkan
harga penjualan tetapi menaikkan volume output yang dijual lebih.

Tetapi sekali lagi, hasilnya mungkin agak konvensional. Memaksimumkan


penjualan dapat menjadi konsisten dengan maksimisasi keuntungan jangka panjang.
Inilah yang diharapkan manajer-manajer pada akhir orientasi pertumbuhan perusahaan
mereka.

Untuk Meningkatkan penjualan dapat mempengaruhi harga dan kuantitas yaitu :

a. Pengaruh Output : Karena harga yang ditetapkan lebih tinggi daripada biaya
marjinal, maka penjualan lebih banyak akan memperbesar laba.

b. Pengaruh Harga : Peningkatan produksi akan memperbesar total penjualan,


cenderung menurunkan harga dan pada akhirnya akan menurunkan laba.

Maksimasi keuntungan oligopoli dalam menjalankan sistem kerjanya dalam


menjalankan kerjanya pasar oligopoli memperoleh maksimasi keuntungan. Perolehan
maksimasi keuntungan tersebut diperoleh dari :

a. Pada tingkat output dan harga dimana dipenuhi kondisi MC = MR

b. Karena ada saat-saat MR bergerak vertikal maka harga bersifat tetap (rigid) dan
cenderung berada pada harga yang ditetapkan pada permulaannya.

 Kurva Menentukan Keuntungan Pasar Oligopoli

Dalam pasar oligopoli bersaing dalam hal jumlah perusahaan dan perilaku
perusahaan tersebut. Adapun kurva dalam menentukan keuntungan pasar oligopoli
yaitu kurva laba maksimum seperti gambar berikut:

10
Keterangan:

Misalnya pada mulanya biaya marginal adalah MC0. Untuk memaksimumkan


keuntungan MC0 harus sama dengan MR, maka berdasarkan keadaan dalam Gambar
3 keuntungan maksimum dicapai apabila harga adalah P0 dan jumlah produksi adalah
Q0. Sekiranya terjadi perubahan ke aras biaya produksi, misalkan biaya produksi
mengalami kenaikan sehingga menyebabkan kurva biaya marginalnya menjadi seperti
yang ditunjukkan oleh MC2. Dari keadaan Gambar 3 dapat dilihat bahwa keuntungan
yang maksimum masih akan tetap dicapai oleh perusahaan itu pada ketika harga
adalah P0 dan jumlah barang yang diproduksikan adalah Q0. Hanya setelah kurva
biaya marginalnya berada diatas MC2keseimbangan untuk memaksimumkan
keuntungan akan mengalami perubahan. Dari keadaan dalam Gambar 3 dapat
disimpulkan pula bahwa selama perubahan biaya produksi tidak menyebabkan kurva
biaya marginal berada di atas MC2 atau di bawah MC1, keseimbangan
pemaksimuman keuntungan yang dinyatakan di atas tidak akan mengalami perubahan.
Dengan demikian, selama kurva biaya marginal memotong MR diantara titik A1 dan
A2 harga dan jumlah produksi perusahaan tidak akan mengalami perubahan.

Berdasarkan kepada analisis di atas dapat disimpulkan bahwa dalam pasar


oligopoli di mana perusahaan-perusahaan tidak melakukan persepakatan di antara
mereka, tingkat harga adalah bersifat rigid, yaitu bersifat sukar mengalami perubahan.
Ia cenderung untuk tetap berada pada tingkat harga yang telah ditetapkan pada
permulaannya.

11
2.7 Hambatan-Hambatan untuk Memasuki Pasar Oligopoli

Terdapat jumlah perusahaan yang terbatas didalam pasar merupakan suatu bukti
nyata bahwa perusahaan-perusahaan baru adalah sangat sukar untuk masuk kepasar oligopoli.
Faktor-faktor penting yang menyebabkan kesukaran memasuki pasar oligopoly adalah:

A. Skala Ekonomi

Skala ekonomi yang dinikmati oleh perusahaan yang terdapat dalam pasar oligopoli dapat
menjadi penghambat yang sangat penting pada perusahaan baru untuk masuk kedalam
industri itu. Apabila suatu perusahaan oligopolis dapat menikmati skala ekonomi skala
ekonomi sehingga ketingkat produksi yang sangat besar, ini berarti semakin banyak
produksinya semakin rendah biaya produksi per unit. Sekiranya permintaan dalam pasar
bertambah, perusahaan yang sudah ada didalam industri akan mempunyai kesempatan yang
lebih baik dalam memenuhi permintaan tersebut, karena mereka dapat menambah jumlah
produksi dan pada waktu yang sama mengurangi biaya produksi per unit. Maka semakin
besar jumlah penjualan tersebut ,semakin efisien kegiatan memproduksinya. Ini akan
menyukarkan kemasukan perusahaan baru, karena pada mulanya luas pasaran barangnya
hanyalah sebagian kecil dari perusahaan yang ada,oleh karena itu biaya produksi per unit
adalah lebih tinggi dari pada perusahaan yang lama.

B. Biaya Produksi yang Berbeda

Biaya produksi dapat pula berbeda pada tingkat produksi yang sama. Biasanya pada
setiap tingkat produksi, biaya produksi per unit yang harus dikeluarkan perusahaan yang
baru adalah lebih tinggi dari yang dikeluakan perusahaan lama. Ini berarti kurva AC (biaya
total rata-rata) perusahaan baru adalah lebih tinggi dibandingkan perusahaan yang lama. Oleh
karenanya perusahaan baru tidak dapat menjual barangnya semurah seperti perusahaan lama.
Keadaan ini menghambat kemasukan perusahaan baru.

Terdapat banyak factor yang menimbulkan kecenderungan perbedayaan biaya produksi


tersebut. Yang penting adalah :

• Perusahaan lama dapat menurunkan biaya produksi sebagai akibabt pengetahuan yang
mendalam mengenai kegiatan memproduksi yang dikumpul dari pengalaman masa lalu.

• Para pekerjanya sudah lebih berpengalaman di dalam mengerjakan pekerjaan mereka,dan


ini menaikkan produktivitas pekerja, yang selanjutnya memungkinkan penurunan biaya
produksi.

• Perusahaan lama sudah lebih dikenal oleh bank ,dan para penyedia bahan mentah dan oleh
karenanya dapat memperoleh kredit yang lebih banayk dan harga bahan mentah yang lebih
murah.

12
C. Keistimewaan Hasil Produksi

Keistimewaan barang yang dimiliki oleh perusahaan lama merupakan sumber lain yang
dapat menghambat kemasukkan perusahaan baru. Keistimewaan ini dapat dibedakan dalam
beberapa bentuk anatara lain;

• Barang yang diproduksi oleh perusahaan lama sudah terkenal, dan masyarakat sudah
menaruh kepercayaan dan penghargaan yang tinggi ke atas barang tersebut.

• Apabila barang itu sangat rumit yaitu ia terdiri dari komponen-komponen yang banyak
sekali sehingga sukar membuat dan memperbaikinya. Barang seperti itu antara lain adalah
mobil, televisi, peti es dan sebagainya. Sifat barang yang rumit tersebut menyebabkan tidak
semua pengusaha yang mempunyai modal dapat masuk kedalam perusahaan tersebut.

• Memproduksi barang yang sejenis. Contoh, kalau ia produsen rokok, maka rokok yang
diproduksinya terdiri dari berbagai bentuk dan sejenis sehingga dapat menyediakan berbagai
produk seperti rokok filter dan cerutu yang diingini masyarakat yang cita rasanya berbeda-
beda. Perusahaan sabun mandi, sabun cuci, minuman ringan dalam botol, dan produsen mobil
adalh beberapa contoh lain dari perusahaan-perusahaan yang sering kali memproduksi
sesuatu barang dalam bentuk dan sifat, serta mutu yang berbeda. Dengan cara ini, pasarannya
meliputi golongan masyarakat yang lebih luas dan sebagai akibatnya sukarlah untuk
perusahaan baru memasuki pasar oligopoli.

2.8 Kebaikan dan Kelemahan Pasar Oligopoli

Kebaikan dari pasar oligopoli dilihat dari aspek berikut ini:

1. Efisiensi dalam menggunakan sumber daya

Seperti yang kita tahu sendiri,efisiensi akan tercapai apabila biaya marjinal = harga.Dan
dalam memaksimalkan keuntungan perusahaan berproduksi pada saat biaya marjinal =
penjualan marjinal. Dengan demikian efisiensi sumber daya akan tercapai apabila biaya
marjinal = hasil penjualan marjinal = harga. Keadaan ini tercapai apabila harga sama dnegan
biaya rata-rata yang paling rendah. Pada umum pada perusahaan oligopoli itu tidak tercapai,
maka dipandang perusahaan pada pasar oligopoli tidak menggunakan sumber daya secara
efisien.

Akan tetapi jika dipandang dari skala ekonomi, perusahaan oligopoli dapat
memproduksi barang dengan biaya yang lebih rendah daripada perusahaan pada pasar
persaingan sempurna. Skala ekonomi ini akan terus dinikmati sehingga tingkat produksi
sangat tinggi. Akan lebih efisien apabila dalam industri hanya terdapat beberapa perusahaan.

13
Apabila di dalam industri tersebut terdapat banyak perusahaan maka perusahaan
hanya dapat memproduksi pada tingkat yang rendah dan tidak dapat menikmati skala
ekonomi yang mungkin diperoleh. Maka dari itu biaya per unit lebih tinggi apabila skala
tersebut dinikmati.

2. Perkembangan teknologi dan inovasi

Pada pasar oligopoli memungkinkan untuk terjadinya pengembangan teknologi dan


inovasi.Karena ada untung yang lebih dari normal dan menekankan pada persaingan harga
akan menimbulkan efek yang kurang menguntungkan bagi kedudukan perusahaan.Seperti
yang kita tahu sendiri perusahaan oligopoli sukar untuk dimasuki oleh karena itu perusahaan
oligopoli akan mendapatkan keuntungan yang normal dalam jangka pendek,tetapi tidak
tertutup kemungkinan dapat dipertahankan dalam jangka panjang.Dengan demikian
perusahaan oligopoli mempunyai dana untuk melakukan penelitian dan pengembangan
teknologi dan inovasi. Selain itu karena dalam perusahaan oligopoli terjadi perang harga
maka produsen akan mencari cara untuk menarik minta pelanggan.

3. Keuntungan perusahaan

Walaupun dalam pasar oligopoli terdapat persaingan,keadaan persaingan nya tidak


seluas seperti pasar persaingan sempurna dan pasar monopolistis.Persaingan terutama dating
dari perusahaan yang sudah ada dalam industri tersebut. Dengan adanya kesepakatan,
persaingan masih dapat dikurangi lebih lanjut.Persaingan yang dibatasi ini yang kemudian
memungkinkan perusahaan mendapatkan keuntungan yang melebihi batas normal.

Bagi konsumen,kemungkinan mengurangi persaingan dan memperoleh untung yang


lebih normal ini menimbulkan dua akibat yang kurang menguntungkan.

1. Harga barang menjadi lebih tinggi daripada persaingan adalah lebih luas

2. Jumlah barang yang dapat dinikmati masyarakat kurang dari yang dapat diperoleh
dalam pasar persaingan sempurna.

Keburukan ini mendorong pemerintah melakukan pengawasan atas kegiatan


perusahaan dalam oligopoli. Seperti di beberapa Negara yang membuat peraturan yang pada
dasarnya bertujuan untuk melarang penggabungan perusahaan untuk mengendalikan harga
dan produksi.Tujuan dari peraturan ini adalah untuk menjamin agar diantara berbagai
perusahaan dalam pasar oligopoli terjadi persaingan yang lebih sehat.

14
Kelemahan pasar oligopoli adalah sebagai berikut:

1. Menciptakan ketimpangan distribusi pendapatan

Dalam pasar oligopoli ini sering kali terjadi ketimpangan distribusi pendapatan,
dimana perusahaan yang besar yang sudah lama berdiri dan banyak sekali peminatnya lebih
banyak mendistribusikan produk dagangnya yang mengakibatkan hasil pendapatan yang
banyak pula. Sedangkan perusahaan yang kurang di minati pembeli otomatis akan
mendistribusikan barang dangangnya dalam jumlah yang sedikit dan memperoleh pendapatan
yang kecil.

2. Harga yang stabil dan terlalu tinggi bisa mendorong timbulnya inflasi

Di dalam pasar oligopoli ini harga sangat bergantung, terkadang harga yang mahal itu
menggambarkan kuliatas yang bagus pun belum tentu banyak peminatnya oleh karena itu
perusahaan yang bekecimpung di dalam usaha ini sangat jarang menaikkan harga, itupun jika
naik hanya sedikit dan tidak berpengaruh terhadap minat pembeli sehingga jauh untuk
terjadinya inflasi.

3. Dapat timbul pemborosan biaya produksi

Di dalam pasar oligopoli ini timbul pemborosan akiban biaya produksi yang besar
namu pemasukan tidak seimbang ini diakibatkan perusahaan yang kurang peminat bekerja
sama dengan perusahaan oligopolis lainnya yang juga kurang peminat untuk bersaing dengan
perusahaan pemimpin pasar, mengapa bisa boros? Karena biasanya dua perusahaan yang
mempunyai satu produk kerjasama akan menimbulkan sedikit penghasilan namun biaya
produksi yang sama. Akibatnya biaya produksi dan penghasilan perusahaan tersebut goyan
dan bisa menyebabkan pemborosan.

4. Bisa Timbul Eksploitasi Terhadap Pembeli Dan Pemilik Faktor Produksi

Di dalam pasar oligopoli ini timbul eksploitasi terhadap pembeli dan pemilik faktor
produksi , ini dikarenakan minat pembeli yang cenderung memihak terhadap pemimpin pasar
yang mengakibatkan faktor produksi perusahaan yang baru memulai eksistensinya kurang
minat dari pembeli.

5. Sulit ditembus dan dimasuki perusahaan baru

Di dalam pasar oligopoli ini sulit untuk perusahaan lain bergabung dalam usaha
karena minat pembeli yang tinggi terhadap pimpinan pasar sehingga sangat sulit untuk
perusahaan baru untuk berkembang karena kurangnya peminat dari pembeli.

15
6. Bisa berkembang ke arah monopoli perusahaan dalam pasar oligopoli

Di dalam pasar oligopoli ini bisa berkembang kearah monopoli jika sudah tidak ada
yang mampu bersaing dengan pemimpin pasar, ini mengebabkan monopoli perusahaan ini
berlanjut dengan menyaingin produk barang lainnya yang belum perusahaan ini kuasai.
Perusahan ini berkemungkinan menyaring banyak pembeli karena produk yang lama sudah
banyak peminat dan jika perusahaan ini menonopoli produknya sama dengan produk lain
yang banyak di minati pembeli ,boleh jadi dengan produk terbarunya perusahaan ini dengan
mudah menyaingi perusahaan lama lainnya yang memiliki produk yang belum di miliki oleh
perusahaan ini.

2.9 Contoh yang Berhubungan dengan Pasar Oligopoli

Industri transportasi udara dan TELKOM mewarisi struktur pasar monopoli-


oligopoly. Kedua industri ini sangat padar moral, sehingga di masa lalu Negara mengambil
inisiatif dengan memprakarsai lebih dulu melalui pembentukan BUMN. Tetapi lambat laun
swasta mulai masuk ke dalam pasar tersebut sehingga semakin banyak pesaing-pesaing baru
yang terlibat. Industri trasnportasi udara telah berhasil melakukan transformasi dari pasar
monopoli menjadi pasar yang bersaing dengan tekanan pasar yang memaksa terjadinya
efesiensi. Akhirnya konsumen memperoleh manfaat yang besar karena biaya transportasi
udara semakin murah.

Tetapi industri telekomunikasi belum berhasil melakukan transformasi seperti itu.


Telkom di dalam pasar telekomunikasi masih sangat dominan sehingga mekanisme
persaingan yang sehat masih belum sepenuhnya terwujud dengan baik. Struktur pasar seperti
ini masih menjadi kendala bagi efesiensi pelaku didalamnya dan masih belum berhasil
menurunkan tarif telpon sampai setara dengan Negara- Negara lainnya. Sebagai contoh,
ketika kita berada di Negara AS, Australia, atau Eropa dan iseng menelepon ke Jakarta, maka
carilah kartu telpon internasional. Kita dapat menelepon ke Jakarta sampai kuping panas
dengan tarif sangat murah, hanya beberapa dollar saja. Ini terjadi karena pasar dibuka dan
ditransformasikan menjadi pasar yang lebih bersaing dengan banyak pelaku-pelaku pasar di
dalamnya.

Telkom dalam waktu cepat atau lambat akan mengalami tekanan dari publik,
konsumen, media dan parlemen untuk masuk ke dalam pasar yang lebih bersaing secara
sehat. Pasar telekomunikasi seluler masih bersifat oligopoli dengan tarif yang sangat mahal.
Lambat laun, produk-produk teknologi baru dalam bidang komunikasi ternyata memberi
tekanan pada persaingan yang lebih dan semakin terbuka luas. Produk Flexi, Esia, dan
sejenisnya mulai memberi tekanan pada pasar seluler sehingga membuat banyak item biaya
yang dikurangi.

Pulsa untuk internet yang mahal mulai mendapat tekanan yang kuat dari produk-
produk GPRS, yang menbeerikan tarif cukup murah untuk pemakai layanan internet.

16
Jadi, dengan teknologi dan informasi yang semakin terbuka, konsumen dan
masyarakat luas akan semakin mendapat akses yang lebih banyak pada pasar telekomunikasi.
Pada gilirannya, harga pulsa telepon akan lebih murah. Contoh lainnya adalah masuknya
petronas dan shell membuat praktek monopoli penjualan BBM di Indonesia berakhir.
Pertamini kini memiliki pesaing, untuk mempertahankan pasarnya pertamina harus dapat
meningkatkan daya saing dengan melakukan daya saing dengan melakukan inovasi, efesiensi,
dan efektivitas dalam kegiatan usahanya.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pasar oligopoli merupakan pasar barang yang terdiri hanya dari beberapa perusahaan
yang mempunyai ukuran dan modal yang relatif besar, barang yang dihasilkannya bersifat
berbeda corak (seperti produsen mobil) atau barang serupa (seperti perusahaan
perminyakan). Inti dari suatu pasar oligopolistik adalah hanya terdapat sedikit penjual.
Hasilnya, tindakan salah satu penjual dalam pasar dapat mempengaruhi keuntungan
penjual-penjual yang lain. Artinya, perusahaan-perusahaan oligopolistik saling terikat
satu sama lain dengan cara yang berbeda dengan perusahaan-perusahaan kompetitif.

Di dalam pasar oligopoly, perusahaan-perusahaan tidak melakukan kesepakatan


diantara mereka, tingkat harga adalah bersifat rigid, yaitu bersifat sukar mengalami
perubahan. Ia cenderung untuk tetap berada pada tingkat harga yang telah ditetapkan pada
permulaannya. Dan kemungkinan, mengurangi persaingan dan memperoleh untung yang
tidak normal ini menimbulkan akibat yang kurang menguntungkan.

Apabila terjadi perang harga dalam pasar oligopoli maka konsumenlah yang akan
diuntungkan, sebaliknya jika produsen-produsen melakukan kerjasama maka konsumen
yang akan dirugikan.

3.2 Saran
Dengan adanya makalah ini, diharapkan para pembaca memahami keseluruhan
penjelasan mengenai pasar oligopoly tersebut. Kami juga manusia biasa yang tidak luput
dari segala kesalahan. Diharapkan juga kepada seluruh pembaca untuk dapat memberikan
kritik dan sarannya yang membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

17
DAFTAR PUSTAKA
Gregory N. Mankiw, Pengantar Ekonomi Jilid1, h. 417

T. Sunaryo, Ekonomi Manajerial Aplikasi Teori Ekonomi Mikro, h. 174

Sadono Sukirno, Mikroekonomi Teori Pengantar, Edisi Ketiga, Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada

mudakonselor.blogspot.com

murid.co.id

www.studiobelajar.com

18

Anda mungkin juga menyukai