Anda di halaman 1dari 2

KASUS PT

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kejaksaan Agung telah menerbitkan P-21


terhadap berkas perkara dugaan kecurangan produksi beras dengan tersangka
Direktur PT Jatisari Sri Rejeki, Marsono, pada 24 Oktober lalu.

Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri Brigjen Pol Agung
Setya mengatakan, dengan terbitnya P-21, maka berkas dinyatakan lengkap

"Artinya proses penyidikan terhadap tersangka telah dinyatakan lengkap, dan


tersangka akan disidangkan untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya," ujar
Agung Setya melalui keterangan tertulis.

Terkait dengan tersangka Marsono, penyidik telah memeriksa 30 saksi dan 3


orang ahli, serta menyita beberapa dokumen termasuk hasil Laboraturium.

Penyidikan terhadap tersangka Marsono dilakukan oleh Direktorat Tipideksus


Bareskrim merupakan pengembangan dari penyidikan terhadap PT IBU, PT
Jatisari dan PT IBU merupakan anak perusahaan dr holding company dr PT Tiga
Pilar Sejahtera.

PT IBU dan PT Jatisari diduga melakukan perbuatan curang kepada konsumen


dengan cara memproduksi beras yang tidak sesuai dengan apa yang dikontrak
pemesanan beras oleh pedagang retail dan mencurangi konsumen yg membeli
beberapa macam merk yang diproduksi yang tidak sesuai antara isi yang tertulis
dalam label beras yang diproduksi.

Terkait dengan proses penyidikan PT IBU sudah dinyatakan lengkap dan sudah
dilimpahkan ke JPU dengan tersangka Trisnawan Widodo selaku Direktur PT
IBU.
Tersangka Marsono berdasarkan akta perusahaan merupakan Direktur PT Jatisari,
yang memproduksi beras dengan menuliskan label Premium Quality, namun
berdasarkan uji laboraturium diperoleh hasil bahwa beras tersebut memiliki mutu
V.

Barang bukti yang disita yaitu beras merek Superior dengan jumlah 624 Sak
kemasan 5 Kg.

Tersangka Marsono ditahan sejak Selasa, 29 Agustus 2017 dengan persangkaan


diduga melanggar Pasal 62 jo Pasal 8 ayat 1 huruf E, F, dan I, serta Pasal 9 huruf
H UU No 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen dan/atau Pasal 144 jo
Pasal 100 ayat 2 UU No 18 Tahun 2012 tentang Pangan.
Dia terancam hukuman 5 tahun penjara.

Analisis:
Dari kasus tersebut bisa kita lihat bahwa PT IBU dan PT jatisari telah bersalah
atas dugaan kecurangan dalam produksi beras. Konsumen pun juga kecewa atas
perbuatan PT IBU dan PT Jatisari karena ketidaksesuaian antara label pada
kemasan dan isi yang terkandung dalam kemasan tersebut. Intinya, PT IBU dan
PT Jatisari telah melakukan penipuan dalam bentuk label perusahaan, maka PT
IBU dan PT Jatisari harus bertanggung jawab atas perbuatannya.

Anda mungkin juga menyukai