1. Deism : adalah suatu paham yang mengatakan bahwa dunia ini adalah
mekanisme yang dapat mengatur dirinya sendiri
2. Atheisme : suatu ajaran yang mengingkari akan adanya Allah
3. Skeptis : adalah orang yang ragu- ragu terhadap sesuatu
4. Phanteisme : paham yang mengatakan bahwa alam semesta yang
sifatnay berubah-ubah
5. Agnotisme : paham yang mengatakan bahwa Aalah itu tidak bisa
dikenal atau dimengerti
6. Polytheisme : sutu kepercayaan yang menyekini dan mengakui bahwa
Allah lebih dari satu
7. Theisme : merupakan suatu kepercayaan kepada Allah pencipta
8. Monoteisme : suatu kepercayaan dan beribadah kepada satu Allah
saja
6. Allah Mahakuasa
Sebutan mahakuasa hanya di tunjukkan dan diperuntukkan kepada Allah.
Jika dikatakn bahwa Allah adalah mahkuasa itu berarti bahwa Allah
adalah Allah yang kuat dalam segala-galanya kemahakuasaan Allah
sangat dibuktikan atas segala ciptaaNya dan kemahakuasaanNya tentulah
tidak bertentangn dengan sifat-sifatnya
5. Tuliskan pengalamanmu secara prinadi tentang keberadaan Allah dalam hidup sehari-hari
6. Tuliskan juga pernyataanmu : Mengapa anda masih percaya kepada Tuhan sampai
sekarang. Sebutkan
Alasan saya masih percaya kepada Tuhan karena Dia yang memiliki aku, Dia
yang menciptakan segala sesuatu yang ada di dunia ini. Dan apa yang ada di dunia
ini hanyalah sebuah titipan karena jika kita meninggal, tidak ada satupun barang
dunia yang kita bawa samapai kita mati. Alasan saya masih percaya adalah
Dia selalu ada bagi ku, Dia sangat sangat baik. Dan yang saya yakini dan percaya
tanpa takut akan Tuhan mungkin saya tidak bisa mencapai pendidkan sampai saat
ini. Karena firman Tuhan berkata : Takut akan Tuhan adalah permulaan
pengetahuan.
dan alasan saya masih tetap percaya adalah saya ingin memperoleh keselamatan
daripada Dia
7. Sebutkan sifat-sifat Allah
Kita semua tahu bahwa pada akhir Zaman Hukum Taurat, umat manusia menjadi
semakin sedemikian dirusak oleh Iblis. Orang-orang Israel sering melanggar hukum
Taurat dan perintah-perintah Tuhan dan semakin banyak berbuat dosa—sedemikian
rupa sehingga tidak ada pengorbanan sebanyak apa pun yang cukup, dan mereka
semua diperhadapkan pada bahaya akan dikutuk dan dijatuhi hukuman mati oleh
hukum Taurat. Untuk menyelamatkan manusia dari ancaman kematian
, Tuhan turun ke dunia dalam daging sebagai Tuhan Yesus untuk
melakukan pekerjaan penebusan, untuk disalibkan demi manusia, untuk
menjadi korban penghapus dosa bagi seluruh umat manusia, dan untuk
mengampuni manusia dari dosa-dosanya sekali untuk selamanya. Sejak saat
itu, asalkan seseorang percaya kepada Tuhan Yesus, mengakui dosa-
dosanya kepada Tuhan dan bertobat, dia akan diampuni dari dosa-dosanya
dan menikmati semua berkat dan anugerah yang diberikan oleh Tuhan
Yesus. Bagi orang-orang yang hidup di bawah hukum Taurat, ini adalah
"keselamatan." Karena itu, "keselamatan" yang dibicarakan oleh Tuhan
Yesus bukanlah seperti yang kita bayangkan, bahwa asalkan kita percaya
kepada Tuhan Yesus, kita akan diselamatkan sekali untuk selamanya; lebih
tepatnya, itu berarti orang yang berbuat dosa tidak lagi akan dikutuk dan
dihukum mati oleh hukum Taurat, dan dosa-dosa manusia akan diampuni.
Marilah kita melihat satu bagian firman Tuhan Yang Mahakuasa:
"Meskipun manusia telah ditebus dan diampuni dosanya, itu hanya dapat
dianggap bahwa Tuhan tidak lagi mengingat pelanggaran manusia dan tidak
memperlakukan manusia sesuai dengan pelanggarannya. Namun, ketika
manusia hidup dalam daging dan belum dibebaskan dari dosa, ia hanya bisa
terus berbuat dosa, tanpa henti menyingkapkan watak rusak Iblis dalam
dirinya. Inilah kehidupan yang manusia jalani, siklus tanpa henti berbuat
dosa dan meminta pengampunan. Mayoritas manusia berbuat dosa di siang
hari lalu mengakui dosa di malam hari. Dengan demikian, sekalipun korban
penghapus dosa selamanya efektif bagi manusia, itu tidak dapat
menyelamatkan manusia dari dosa. Hanya separuh dari pekerjaan
penyelamatan telah diselesaikan, karena watak manusia masih rusak"
("Misteri Inkarnasi (4)" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa
Manusia").Ketika kita percaya kepada Tuhan, meskipun kita memang
menerima karunia keselamatan dan dosa-dosa kita diampuni, kita tidak
dibebaskan dari belenggu dosa dan terus hidup dalam dosa.