Anda di halaman 1dari 2

Nama : Jennifer Cantika Marwan

NIM : A031191178

RMK 2 Perpajakan

❖ Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) adalah sarana administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai
tanda pengenal diri atau identitas wajib pajak.

❖ Pengusaha Kena Pajak adalah pengusaha yang melakukan penyerahan barang kena pajak dan/atau
penyerahan Jasa Kena Pajak yang dikenai pajak berdasarkan Undang-Undang Pajak Pertambahan
Nilai 1984 dan perubahannya. (Pasal 1 angka 5 UU No. 28/2007 KUP)

❖ Manfaat NPWP :
a. Mendapatkan pelayanan dari instansi/pihak lain
b. Tidak dikenakan tarif non-NPWP yang jika dibandingkan dengan tarif NPWP memiliki persentase
yang lebih tinggi.

❖ Fungsi NPWP :
a. Tanda pengenal diri atau identitas wajib pajak.
b. Untuk menjaga ketertiban dalam pembayaran pajak dan dalam pengawasan administrasi
perpajakan.

❖ Pencantuman NPWP:
a. Formulir pajak yang dipergunakan wajib pajak seperti Surat Setoran Pajak (SSP)
b. Surat menyurat dalam hubungan dengan perpajakan
c. Dalam hubungan dengan instansi tertentu yang memerlukan NPWP

❖ Sanksi yang akan didapatkan seseorang yang dengan sengaja tidak mendaftarkan diri untuk diberikan
NPWP atau tidak melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai PKP:
a. Pidana penjara 6 bulan – 6 tahun
b. Denda 2-4 kali jumlah pajak terutang yang tidak atau kurang dibayar

❖ NPPKP (Nomor Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak) adalah nomor yang sama dengan NPWP yang
diberikan kepada setiap pengusaha yang berdasarkan UU Pajak Pertambahan Nilai dikenakan pajak.

❖ Fungsi NPPK :
a. Untuk mengetahui identitas PKP yang sebenarnya
b. Untuk pemenuhan kewajiban pajak pertambahan nilai dan pajak penjualan atas barang mewah
c. Untuk pengawasan administrasi perpajakan

❖ Pengukuhan PKP :
a. Bila suatu usaha perdagangan per tahun telah memiliki omzet Rp 600 juta
b. Bila suatu usaha jasa per tahun telah memiliki omzet Rp 300 juta
c. Bila Wajib Pajak telah memiliki NPWP ingin dikukuhkan sebagai Wajib Pajak
❖ SPT adalah surat yang oleh wajib pajak digunakan untuk melaporkan pernghitungan dan/atau
pembayaran pajak, objek pajak dan/atau harta dan kewajiban sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan perpajakan.

❖ Fungsi SPT :
a. Bagi wajib pajak pajak penghasilan adalah sebagai sarana untuk melaporkan dan
mempertanggungjawabkan penghitungan jumlah pajak yang sebenarnya terutang.
b. Bagi pemotong atau pemungut pajak adalah sebagai sarana untuk melaporkan dan
mempertanggungjawabkan pajak yang dipotong atau dipungut dan disetorkannya.
c. Bagi pengusaha kena pajak adalah sebagai sarana untuk melaporkan dan
mempertanggungjawabkan penghitungan jumlah pajak pertambahan nilai dan pajak penjualan
atas barang mewah yang sebenarnya terutang.

❖ SPT dianggap tidak disampaikan apabila:


a. SPT tidak ditandatangani sebagaimana mestinya
b. Tidak sepenuhnya dilampiri keterangan/dokumen yang ditetapkan
c. SPTLB disampaikan setelah 3 tahun
d. SPT disampaikan setelah DJP melakukan pemeriksaan atau penertiban skp

Anda mungkin juga menyukai