Anda di halaman 1dari 5

Nama : ANDI ZAHRA MULYANA

Kelas : C10

FITOKIMIA 1

RANGKUMAN MATERI SKRINING FITOKIMIA

Skrining fitokimia merupakan cara cepat untuk mengidentifikasi komponen kimia yang
terdapat dalam suatu tumbuhan tertentu.Skrining fitokimia atau identifikasi komponen kimia
merupakan tahap awal dalam suatu penelitian fitokimia yang bertujuan untuk memberikan
gambaran tentang golongan senyawa yang terkandung dalam suatu tanaman. Skrining fitokimia
serbuk simplisia/ekstrak meliputi pemeriksaan kandungan senyawa alkaloida, flavonoida,
fenolik, tanin, triterpenoid/steroid, minyak atsiri dan saponin.

Uji shinoda : ekstrak uji diuapkan hinga kering, ditambahkan 2- tetes etanol. Kemudian
ditambah dgn serbuk Mg & bbrp tetes HCl 5 M warna merah hingga merah lembayung.
(flavanon, flavanonol, dihidroflavonol). ekstrak uji diuapkan, ditambahkan 2- tetes etanol.
Kemudian ditambah dgn serbuk Zn & bbrp tetes HCl 5 M warna merah muda lemah/tdk
berwarna (flavanon, flavonoid). Ekstrak uji ditambah dgn FeCl3 warna hijau biru.

Serbuk simplisia 1 g dimaserasi dgn 20 ml etanol (15 menit), lalu disaring. Filtrat
diuapkan, lalu dilarutkan dgn 2 ml metanol + 2 tetes HCl 2 N (dibagi mjd 3). Msg” ditambahkan
2 tetes pereaksi (1)Mayer : endapan putih, 2) Dragendorf : endapan jingga dan 3)Bouchardat :
endapan coklat.

Ekstrak kental diencerkan dgn metanol lalu ditambahkan larutan FeCl3 warna hijau
hingga biru hitam. Ekstrak uji ditambah dgn larutan brom (9,6 ml brom + 30 ml KBr + air hingga
100 ml) endapan putih yg segera larut dan akan terjadi endapan kembali apabila ditambahkan
pereaksi berlebih. Ekstrak uji ditambahan dgn reagen Folin-Chiocalteau wrna kuning + 7%
Na2CO3 biru.

Serbuk simplisia dimasukkan kedalam tabung reaksi, ditambahkan 10 ml air panas,


dinginkan kemudian dikocok kuat-kuat selama 10 detik terbentuk buih. Lalu tambahkan dgn 1
tetes HCl 2 N buih tdk hilang. Serbuk simplisia 5 g dimaserasi dgn 30 ml metanol diatas
enangas air (15 menit). Setelah dingin, larutan disaring dan filtrat diuapkan hingga tersisa 2 ml.
Sebanyak 1 ml asam asetat anhidrat ditambahkan kedalam filtrat, kemudian hati-hati (tetes
demi tetes) ditambahkan asam sulfat warna ungu yg lama-lama berubah mjd hijau.

Ekstrak uji ditambahkan dgn natrium borohidrida warna akan hilang, dan jika dibiarkan
di udara, warna akan timbul kembali (reaksi warna reversible)
1 ml larutan uji diuapkan diatas capor hingga kering. Adanya bau yg dihasilkan
menunjukkan positif mengandung minyak atsiri.

CONTOH TANAMAN
Alasan penambahn bahan Naoh menyebabkan batokromik karena adanya
ionisasi dari gugus hidroksilnya peka basa. Pergeseran terjadi pada pita I sebesar 45-65
nm untuk flavon atau flavonoid.

Alasan penambahan HCL (asam kuat) adalah sebagai untuk mempercepat


pemutusan ikatan glikosida antara senyawa glikon 9gula) dan aglikon (bukan gula).

Anda mungkin juga menyukai