Anda di halaman 1dari 24

MODUL

BAHAN AJAR
PRAKTIK

ASUHAN KEBIDANAN

PERSALINAN DAN BBL


Eva Susanti, SST, M.Keb
Kurniyati, SST.M.Keb
Lydia Febrina, SST, M.Tr.Keb
POLTEKKES KEMENKES BENGKULU
PRODI KEBIDANAN CURUP
VISI DAN MISI
PRODI KEBIDANAN CURUP

Visi

Menghasilkan Bidan yang Mandiri dan Kompetitif serta Terampil


sebagai Fasilitator Kelas Ibu Tahun 2020

Misi

1. Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran dengan pendekatan evidence


based sebagai fasilitator kelas ibu.
2.Melaksanakan penelitian dibidang kebidanan yang menunjang
pelayanankebidanan serta memanfaatkan hasil penelitian bagi pengembangan
kelas ibu
3. Melaksanakan pengabdian pada masyarakat dalam penerapan asuhan
kebidanan dalam pelaksanaan kelas ibu
4. Melaksanakan tata kelola yang baik (good governance)
5. Meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM, saran dan prasarana yang
mendukung pelayanan kebidanan dalam pelaksanaan kelas ibu
6. Melakukan usaha berkelanjutan dan pengendalian mutu program studi
melalui kerjasama kemitraan dengan berbagai sektor dalam bidang
pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat.

i
KATA PENGANTAR

Modul Asuhan kebidanan Persalinan dan BBL ini membahas tentang Praktik
Pemeriksaan Dalam yang terdiri dari 1 materi sesuai dengan capaian pembelajaran.
Setelah mempelajari modul ini, mahasiswa diharapkan mampu menguasai Pemeriksaan
Dalam.
Dalam mempelajari Modul ini, mahasiswa diharapkan banyak membaca dan
berlatih berbagai materi yang disajikan, baik secara mandiri maupun berdiskusi bersama
kelompok untuk mendapat gambaran dan penguasaan yang lebih luas. Materi dalam
modul ini disesuaikan dengan capaian pembelajaran yang ada dalam Rencana
Pembelajaran Semester sehingga diharapkan capaian pembelajaran dapat tercapai.

Penulis

ii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
VISI MISI PRODI KEBIDANAN CURUP
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
KEGIATAN BELAJAR 1 : Pemeriksaan Dalam.................................... 1

iii
Modul 1 Asuhan Kebidanan Persalinan dan BBL

KEGIATAN BELAJAR 1

Pemeriksaan Dalam

Konsep Teori

A. Definisi Pemeriksaan Dalam

Pemeriksaan dalam adalah pemeriksaan genitalia bagian dalam mulai dari


vagina sampai serviks menggunakan dua jari, yang salah satu tekniknya adalah
menggunakan skala ukuran jari(lebar satu jari berarti 1 cm) untuk menentukan diameter
dilatasi serviks (pembukaan serviks  atau portio).

B. Tujuan Pemeriksaan Dalam

Pemeriksaan dalam dilakukan dengan tujuan :

a. Untuk menentukan apakah penderita benar dalam keadaan inpartu


b. Untuk menentukan faktor janin dan panggul
c. Menentukan ramalan persalinan
d. Untuk menilai vagina (terutama dindingnya), apakah ada bagian yang
menyempit
e. Untuk menilai keadaan serta pembukaan servik
f. Untuk menilai ada atau tidaknya tumor pada jalan lahir
g. Untuk menilai sifat flour albus dan apakah ada alat yang sakit, misalnya
bartholinitis
h. Untuk mengetahui pecah tidaknya selaput ketuban
i. Untuk mengetahui presentasi janin
j. Untuk mengetahui turunnya kepala dalam panggul
k. Untuk mengetahui penilaian besarnya kepala terhadap panggul

1 Modul 1 Asuhan Kebidanan Persalinan dan BBL


Modul 1 Asuhan Kebidanan Persalinan dan BBL

l. Untuk mengetahui apakah proses persalinan telah dimulai serta kemajuan


persalinan.

C. Indikasi Pemeriksaan Dalam


1. Selama kehamilan, seharusnya pemeriksaan dalam dilakukan dua kali,
yakni:
a. Trimester awal
Saat ibu hamil pertama kali datang ke dokter kandungan untuk
memastikan kehamilan umumnya akan dilakukan pemeriksaan
dalam secara keseluruhan. Jika memang ada kehamilan akan
teraba adanya pembesaran rahim dan tanda hegar (terabanya
antara mulut rahim dan badan rahim seolah terpisah).
Pemeriksaan di awal ini juga bertujuan untuk mengevaluasi jalan
lahir apakah ada kelainan atau tidak semisal ada varises di
vagina, infeksi keputihan, polip atau tumor di mulut rahim, yang
bisa memengaruhi kehamilan ibu. Maka itu, pemeriksaan dalam
harus dilakukan di awal kehamilan. Bila ada kelainan bisa
diketahui dan ditangani segera. Setelah itu baru dilakukan
pemeriksaan USG. Ada kalanya, selama tak ada keluhan, dokter
akan melewatkan pemeriksaan dalam dan langsung pada
pemeriksaan USG. Hal ini akan lebih mempercepat,
memudahkan pemeriksaan dan tidak menimbulkan rasa risih pada
pasien.
b. Trimester akhir
Tepatnya saat kehamilan usia 36 minggu, pemeriksaan dalam
dibutuhkan untuk mengevaluasi kondisi jalan lahir bila memang
direncanakan persalinan normal. Jadi akan diperiksa apakah
mulut rahim sudah siap dan apakah kapasitas panggul ibu cukup
luas untuk dilalui bayi. Jika tak ada masalah maka per-salinan
dapat ditunggu sampai usia maksimal 42 minggu.
c. Selain di trimester awal dan akhir, pemeriksaan dalam bisa
dilakukan di trimester kedua bila memang ada indikasi. Contoh,

2 Modul 1 Asuhan Kebidanan Persalinan dan BBL


Modul 1 Asuhan Kebidanan Persalinan dan BBL

ibu mengalami keputihan dalam jumlah banyak, yang berubah


warna, berbau dan menyebabkan gatal. Atau ibu hamil
mengalami perdarahan berupa bercak. Dalam kasus ini
pemeriksaan dalam dilakukan untuk membantu menegakkan
diagnosis serta memastikan sejauh mana masalah tadi
membahayakan kehamilan ibu. Setelah itu barulah dilakukan
pengobatan.
2. Pemeriksaan dalam juga dilakukan saat ibu bersalin         
Pemeriksaan ini dilakukan pada saat memasuki kala I persalinan, saat
ada gejala mulas-mulas dan ibu mengalami his secara teratur 2 kali
dalam 15 menit sebagai tanda akan melahirkan. Pemeriksaan dalam ini
dengan kepentingan untuk menentukan awal dan kemajuan dari
persalinan. Khusus untuk memeriksa kemajuan persalinan, maka
pemeriksaan dilakukan setiap 4 jam di fase laten (pembukaan mulut
rahim 4 cm) dan setiap 2 jam di fase aktif (pembukaan mulut rahim 4-10
cm).
Sedangkan penilaiannya meliputi pembukaan jalan lahir, turunnya kepala
janin, apakah sudah memutar atau belum dan sampai mana putaran
tersebut, karena kondisi ini akan menentukan jalannya persalinan.
Contoh, bila ubun-ubun kecil sudah menghadap ke depan, berarti sudah
turun mencapai pembukaan lengkap (10 cm) dan bayi sudah siap untuk
dilahirkan. Jika dalam tenggang waktu 8 jam setelah pemeriksaan dalam
kala I bayi belum juga lahir atau masih tetap pembukaan 3-4 cm maka
perlu tambahan stimulasi (pacuan). Tentu akan diakhiri dengan segera
dilahirkan atau kalau tindakan ini juga "tak mempan" berarti harus
operasi sesar.

D. Kontra Indikasi Pemeriksaan Dalam


Pemeriksaan dalam tidak dapat dilakukan pada beberapa kasus, seperti:
a. Perdarahan
b. Plasenta previa
c. Ketuban pecah dini

3 Modul 1 Asuhan Kebidanan Persalinan dan BBL


Modul 1 Asuhan Kebidanan Persalinan dan BBL

d. Persalinan preterm

E. Langkah-Langkah Pemeriksaaan Dalam


Langkah-langkah dalam melakukan pemeriksaan dalam termasuk :
a. Tutupi badan ibu sebanyak mungkin dengan sarung atau selimut
b. Minta ibu berbaring telentang dengan lutut ditekuk dan paha
dibentangkan (mungkin akan membantu jika ibu menempelkan kedua
telapak kakinya satu sama lain).
c. Gunakan sarung angan DTT atau steril saat melakukan pemeriksaan
d. Gunakan kasa atau gulungan kapas DTT yang dicelupkan ke air
DTT/larutan antiseptik. Basuh labia secara hati-hati,seka dari depan ke
belakang untuk menghindarkan kontaminasi feses (tinja)
e. Periksa genetelia eksterna, perhatikan apakah ada luka atau massa
(benjolan) termasuk kondilomata varikositas vulva atau rektum,atau luka
parut di perineum
f. Nilai cairan vagina dan tentukan apakah ada bercak darah, perdarahan
pervaginam atau mekonium :
- Jika ada perdarahan pervaginam, jangan lakukan pemeriksaan dalam
- jika ketuban sudah pecah, lihat warna dan bau air ketuban. Jika
terlihat pewarnaan mekonium,nilai apakah kental atau encer dan
periksa djj
- jika mekonium encer dan djj normal,teruskan pemantauan djj secara
seksama menurut petunjuk partograf.
- jika jika ada tanda- tanda akan terjadi gawat janin lakukan rujukan
segera
- jika mekonium kental,nilai djj dan rujuk segera
- jika tercium bau busuk mungkin telah terjadi infeksi.
g. Dengan hati-hati pisahkan labia mayor dengan jari manis dengan ibu
jari(gunakan  sarung tangan pemeriksa). Masukan jari telunjuk yang
diikuti oleh jari tengah.janga mengeluarkan kedua jari tersebut sampai
pemeriksan selesai dilakukan.jika selaput ketuban belum pecah,jangan
melakukan tindakan amniotomi(merobeknya).

4 Modul 1 Asuhan Kebidanan Persalinan dan BBL


Modul 1 Asuhan Kebidanan Persalinan dan BBL

h. Nilai vagina.luka parut pada vagina mengindikasikan ada riwayat


robekan perinium atau tindakan episiotomi sebelumnya. Hal ini
merupakan informasi penting untuk menentukan tindakan pada saat
kelahiran bayi.
i. Nilai pembukaan dan penipisan serviks.
j. Pastikan tali pusat dan/atau bagian-bagian kecil(tangan atau kaki)tidak
teraba pada saat melakukan periksa dalam.jika teraba maka ikuti
langkah-langkah gawat darurat dan segera rujuk ibu kefasilitas kesehatan
yang sesuai.
k. Nilai penurunan bagian terbawah janin dan tentukan apakah bagian
tersebut telah masuk kedalam rongga panggul.bandingkan tingkat
penurunan kepala dari hasil periksa dalam dengan hasil periksaan melaui
dinding abdomen untuk menentukan kemajuaan persalinan.
l. Jika bagian terbawah adalah kepala,pastikan penunjuknya(ubun-ubun
kecil,ubun-ubun besar atau fontanela magna)dan celah(sutura)sagitalis
untuk menilai derajat penyusupan atau tumpang tindih tulang kepala dan
apakah ukuran kepala janin sesuai dengan ukuran jalan lahir.
m. Jika pemeriksaan sudah lengkap,keluarkan kedua jari dari
pemeriksaan,celupkan sarung tangan kedalam larutan untuk
dekontaminasi,lepaskan kedua sarung tangan tadi secara terbalik dan
rendam dalam larutan dekontaminasi selama 10 menit.
n. Cuci kedua tangan dan segera keringkan dengan handuk yang bersih dan
kering.
o. Bantu ibu untuk mengambil posisi yang lebih nyaman.
p. Jelaskan hasil-hasil pemeriksaan pada ibu dan keluarganya.

F. Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Pemeriksaan Dalam


a. Keadaan Perineum Pada primipara perineum utuh dan elastis. Pada
multipara tidak utuh, longgar dan lembek. Untuk menentukan dengan
menggerakkan jari dalam vagina ke bawah dan ke samping. Dengan cara
ini juga diketahui otot levator ani normal teraba elastic.
b. Sistokel Dan Rektokel

5 Modul 1 Asuhan Kebidanan Persalinan dan BBL


Modul 1 Asuhan Kebidanan Persalinan dan BBL

Sistokel adalah benjolan pada dinding depan vagina yg disebabkan oleh


kelemahan dinding belakang kandung kemih. Dan Rektokel adalah
benjolan pada dinding belakang vagina disebabkan oleh kelemahan
dinding depan rektum. Diakibatkan oleh persalinan yang berulang
terutama ada robekan perineum atau bersamaan dengan prolapsus uteri.
c. Pengeluaran pervagina
- Cairan putih kekuningan akibat rarang serviks atau monilia vaginia
tas, cairan hijau kekuningan karena trikhomonas.
- Lendir campur darah
- Cairan ketuban
- Darah berasal dari robekan jalan lahir, plasenta previa, solutio
plasenta
- Mekoneum
d. Serviks   Perlu diperhatikan pembukaan, penipisan, robekan serviks dan
kekakuan serviks.
- Pembukaan ditentukan & diukur dg kedua jari. Kalau pemb > 6 cm
lebih muda diukur dari forniks lateralis dg cara berapa cm lebar yg
masih tersisa.
- Menentukan penipisan kadang sukar terutama kalau serviks menempel
di bag bawah janin.
- Keadaan normal serviks lembut & elastis
e. Ketuban
- Tentukan ketuban utuh atau tidak, di ketahui bila pemeriksaan
dilakukan selagi  ada his.
- Bagaimana keadaan ketuban
f. Presentasi, titik penunjuk dan posisi
- Presentasi kepala diketahui bila teraba bagian bulat dan keras, tulang
parietal, sutura sagitalis, ubun-ubun besar atau ubun-ubun kecil.
- Presentasi belakang kepala titik penunjuk (denominator)ubun-ubun
kecil, presentasi bokong à sakrum
- Posisi kepala yg perlu ditentukan adalah letak ubun-ubun kecil
terhadap panggul ibu 

6 Modul 1 Asuhan Kebidanan Persalinan dan BBL


Modul 1 Asuhan Kebidanan Persalinan dan BBL

g. Turunnya kepala Untuk menentukan di mana turunnya kepala


diperkirakan dengan pemeriksaan luar dan dipastikan dengan
pemeriksaan dalam. Untuk menentukan sampai di mana turunnya kepala
ditentukan dengan bidang Hodge.
h. Pemeriksaan panggul Perlu diperhatikan bentuk dan ukuran panggul.
Untuk ukuran perlu diperhatikan :  
- apakah promontorium teraba  
- apakah linea inominata teraba seluruhnya, sebagian / beberapa bag  
- apakah kecekungan sakrum cukup  
- dinding samping panggl lurus/miring  
- spina iskhiadika runcing / tumpul  
- arkus pubis sudut runcing/tumpul  
- dasar panggul kaku, tebal atau elastis
i. Tumor jalan lahir Perlu diperhatikan apakah ada tumor pada jalan lahir
yang kiranya menganggu proses persalinan. Tumor dapat bersifat
neoplastik atau tumor radang.

7 Modul 1 Asuhan Kebidanan Persalinan dan BBL


Modul 1 Asuhan Kebidanan Persalinan dan BBL

JOB SHEET

KEGIATAN : PEMERIKSAAN DALAM


UNIT : ASUHAN KEBIDANAN PERSALINAN

REFERENSI
1. Nurasiah, Ai, Ani Rukmawati, dkk. 2012. Asuhan Persalinan Normal Bagi Bidan.
Bandung: Revika Aditama.
2. Prawirohardjo, Sarwono. 2006. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.
Jakarta: Bina Pustaka.

OBJEKTIF PERILAKU MAHASISWA


Setelah didemontrsikan mahasiswa mampu
1. Menyiapkan alat, bahan dan perlengkapan secara lengkap yang dibutuhkan
untuk melakukan pemeriksaan dalam
2. Melakukan pemeriksaan dalam dengan baik dan benar sesuai dengan daftar tilik

PETUNJUK UMUM
1. Siapkan alat, bahan dan perlengkapan secara lengkap yang diperlukan untuk
pemeriksaan dalam
2. Baca dan pelajari lembaran kerja yang tersedia
3. Tanyakan pada instruktur bila terdapat hal-hal yang kurang dimengerti

KEAMANAN
1. Letakkan peralatan ketempat yang mudah dijangkau
2. Bekerjalah dengan standar PI
3. Perhatikan tehnik pemeriksaan dalam
4. Pusatkan perhatikan pada pekerjaan dan kenyamanan pasien

8 Modul 1 Asuhan Kebidanan Persalinan dan BBL


Modul 1 Asuhan Kebidanan Persalinan dan BBL

PERALATAN DAN PERLENGKAPAN


PERSIAPAN ALAT

1. Kom kecil.
2. Kapas sublimat.
3. Larutan klorin 0,5 %
4. Bengkok
5. Korentang bila diperlukan
6. Bak Instrumen sedang
7. Apron
8. Kacamata pelindung
9. Masker
10. Status ibu dan alat tulis
11. Alas kaki karet
12. Tempat sampah medis dan non medis
13. Skerm atau tirai

BAHAN
1. Model/pantom : 1 buah

PERLENGKAPAN
1. Tempat sampah : 1 buah
2. Perlengkapan Cuci Tangan : 1 buah
3. Sabun Cuci tangan : 1 botol
4. Handuk bersih : 1 buah

ALAT BANTU MENGAJAR


1. LCD
2. Leptop
3. Model Phantom
4. Perangkat pemeriksaan dalam

9 Modul 1 Asuhan Kebidanan Persalinan dan BBL


Modul 1 Asuhan Kebidanan Persalinan dan BBL

5. Perlengkapan Pencegahan Infeksi


6. Lembar kerja
7. Daftar tilik belajar keterampilan

PERSIAPAN SEBELUM TINDAKAN


A. Persiapan Pemeriksaan Dalam
1. Persiapan keluarga
Membahas dengan keluarga persiapan Pemeriksaan Dalam (demonstrasikan)
2. Persiapan tempat
a. Menyiapkan ruangan yang hangat,tidak dingin dan menyalakan lampu
b. Menyiapkan tempat Pemeriksaan Dalam,bersih,kering dan hangat dan
nyaman
3. Persiapan alat Pemeriksaan Dalam

a. Kom kecil.
b. Kapas sublimat.
c. Larutan klorin 0,5 %
d.    Bengkok
e.    Korentang bila diperlukan
f.    Bak Instrumen sedang
g.    Apron
h.    Kacamata pelindung
i.    Masker
j.    Status ibu dan alat tulis
k.   Alas kaki karet
l.   Tempat sampah medis dan non medis
m. Skerm atau tirai

4. Persiapan diri / petugas


a. Mencuci kedua tangan dengan air mengalir dan sabun lalu keringkan
b. Mengenakan kedua sarung tangan

B. Persiapan

10 Modul 1 Asuhan Kebidanan Persalinan dan BBL


Modul 1 Asuhan Kebidanan Persalinan dan BBL

1. Memberi salam
2. Menghubungkan tentang keterampilan yang harus dicapai mahasiswa saat ini
dengan materi yang telah mahasiswa dapatkan pada pertemuan sebelumnya,
yaitu tentang pemeriksaan dalam
3. Menjelaskan tentang jenis keterampilan yang akan didemonstrasikan pada
pertemuan saat ini yaitu tentang Tindakan pemeriksaan dalam
4. Menyebutkan tentang kompetensi (OPS) yang harus dicapai mahasiswa.
5. Menyampaikan referensi yang digunakan sebagai acuan
6. Menjelaskan tentang struktur pembelajaran yang akan dilalui sesuai prosedur.

A. PELAKSANAAN
NO. LANGKAH-LANGKAH GAMBAR
1 Mencuci tangan dengan sabun dan
air mengalir serta mengeringkannya
dengan handuk bersih.

2 Meminta ibu untuk berkemih dan


membasuh regio genetalia dengan
sabun dan air bersih
3 Meminta ibu berbaring di tempat
tidur

4 Menutupi badan ibu dengan selimut


atau kain

11 Modul 1 Asuhan Kebidanan Persalinan dan BBL


Modul 1 Asuhan Kebidanan Persalinan dan BBL

5 Mengatur posisi ibu dorsal


recumbent

6 Mengunakan sarung tangan DTT


atau steril pada kedua tangan.

7 Membersihkan vulva dan perineum,


menyekanya dengan hati-hati dari
depan ke belakang dengan kapas
atau kassa yang sudah dibasahi air
DTT. Jika mulut vagina, perineum
atau anus terkontaminasi oleh
kotoran ibu, membersihkan dengan
seksama dengan cara menyeka dari
depan ke belakang. Membuang
kapas atau kassa yang sudah
terkontaminasi dalam wadah yang
benar. Mengganti sarung tangan
jika terkontaminasi (meletakkan
kedua sarung tangan tersebut
dengan benar di dalam larutan
dekontaminasi)

12 Modul 1 Asuhan Kebidanan Persalinan dan BBL


Modul 1 Asuhan Kebidanan Persalinan dan BBL

8. Memeriksa genitalia luar ;


Inspeksi :
 Perdarahan.
 Cairan amnion ; warna, bau,
jumlah.
 Mekoneum ; kental atau encer
 Bagian yang menumbung.
 Lendir darah.
 Perlukaan
 Massa
 Varices
 Edema
 Haemoroid
 Jika ada perdarahan
pervaginam, jangan lakukan
pemeriksaan dalam.

9. Dengan hati-hati pisahkan labia


dengan jari manis dan ibu jari
tangan kiri pemeriksa. Masukkan
jari telunjuk tangan kanan
pemeriksa dengan hati-hati diikuti
oleh jari tengah. Setelah kedua jari
tangan berada dalam vagina, tangan
kiri pemeriksa diletakkan di fundus
ibu. Pada saat kedua jari berada di
dalam vagina, jangan
mengeluarkannyasebelum
pemeriksaan selesai. Jika ketuban
belum pecah, jangan lakukan
amniotomi.

13 Modul 1 Asuhan Kebidanan Persalinan dan BBL


Modul 1 Asuhan Kebidanan Persalinan dan BBL

10. Nilai vagina. Luka parut lama di


vagina bisa memberikan indikasi
luka atau episiotomi sebelumnya,
hal ini mungkin menjadi informasi
penting pada saat kelahiran bayi.

11. Nilai pembukaan dan penipisan


serviks

12. Pastikan tali pusat umbilikus


dan/atau bagian-bagian kecil
(tangan atau kaki bayi) tidak teraba
pada saat melakukan pemeriksaan
pervaginam.

13. Nilai penurunan kepala janin dan


tentukan apakah kepala sudah
masuk ke dalam panggul.
Bandingkan penurunan kepala
dengan temuan-temuan dari
pemeriksaan abdomen untuk
menentukan kemajuan persalinan.

14 Modul 1 Asuhan Kebidanan Persalinan dan BBL


Modul 1 Asuhan Kebidanan Persalinan dan BBL

14. Jika kepala sudah dapat dipalpasi,


raba fontanela dan sutura sagitali
untuk menentukan penyusupan
tulang kepala dan/atau tumpang
tindihnya, dan apakan kepala janin
sesuai dengan diameter jalan lahir.
15. Setelah pemeriksaan lengkap,
keluarkan kedua jari pemeriksa
dengan hati-hati, sambil meminta
ibu untuk menarik nafas panjang.

16. Mendekontaminasikan sarung


tangan dengan cara mencelupkan
tangan yang masih memakai sarung
tangan kotor dedalam larutan klorin
0,5% dan kemudian melepaskan
dalam keadaan terbalik serta
merendamnya di dalam larutan
tersebut selama 10 menit. Mencuci
kedua tangan (seperti diatas)
17. Merapihkan ibu kembali dan
membantu ibu mengambil posisi
yang nyaman

18. Memberitahu ibu dan keluarganya


tentang hasil pemeriksaan.

15 Modul 1 Asuhan Kebidanan Persalinan dan BBL


Modul 1 Asuhan Kebidanan Persalinan dan BBL

19. Mencatat /mendokumentasikan


hasil-hasil pemeriksaan pada status
ibu.

16 Modul 1 Asuhan Kebidanan Persalinan dan BBL


Modul 1 Asuhan Kebidanan Persalinan dan BBL

POLTEKKES KEMENKES BENGKULU


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
No. Dok : Tgl. Diterbitkan : Paraf :
Juli 2020 Ketua Prodi
Hal : Kebidanan Curup

FORMAT PENILAIAN PENCAPAIAN KOMPOTENSI


PEMERIKSAAN DALAM

Nama mahasiswa : .......................................


NIM : .......................................
Tingkat/ Semester : ......................................

Berilah tanda (v) pada kolom penilaian


Petunjuk penilaian :
Nilailah setiap kinerja dengan menggunakan skala sebagai berikut :
0 : Langkah prosedur tidak dikerjakan sama sekali
1 : Langkah prosedur dikerjakan tetapi kurang tepat
2 : Langkah prosedur dikerjakan dengan tepat

SKOR
No BUTIR YANG DINILAI
0 1 2

1 Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir serta


mengeringkannya dengan handuk bersih.
2 Meminta ibu untuk berkemih dan membasuh regio genetalia
dengan sabun dan air bersih
3 Meminta ibu berbaring di tempat tidur
4 Menutupi badan ibu dengan selimut atau kain
5 Mengatur posisi ibu dorsal recumbent
6 Mengunakan sarung tangan DTT atau steril pada kedua
tangan.
7 Membersihkan vulva dan perineum, menyekanya dengan hati-
hati dari depan ke belakang dengan kapas atau kassa yang
sudah dibasahi air DTT. Jika mulut vagina, perineum atau

17 Modul 1 Asuhan Kebidanan Persalinan dan BBL


Modul 1 Asuhan Kebidanan Persalinan dan BBL

anus terkontaminasi oleh kotoran ibu, membersihkan dengan


seksama dengan cara menyeka dari depan ke belakang.
Membuang kapas atau kassa yang sudah terkontaminasi dalam
wadah yang benar. Mengganti sarung tangan jika
terkontaminasi (meletakkan kedua sarung tangan tersebut
dengan benar di dalam larutan dekontaminasi)
8 Memeriksa genitalia luar ;
Inspeksi :
 Perdarahan.
 Cairan amnion ; warna, bau, jumlah.
 Mekoneum ; kental atau encer
 Bagian yang menumbung.
 Lendir darah.
 Perlukaan
 Massa
 Varices
 Edema
 Haemoroid
 Jika ada perdarahan pervaginam, jangan lakukan
pemeriksaan dalam.

9 Dengan hati-hati pisahkan labia dengan jari manis dan ibu jari
tangan kiri pemeriksa. Masukkan jari telunjuk tangan kanan
pemeriksa dengan hati-hati diikuti oleh jari tengah. Setelah
kedua jari tangan berada dalam vagina, tangan kiri pemeriksa
diletakkan di fundus ibu. Pada saat kedua jari berada di dalam
vagina, jangan mengeluarkannyasebelum pemeriksaan selesai.
Jika ketuban belum pecah, jangan lakukan amniotomi.
10 Nilai vagina. Luka parut lama di vagina bisa memberikan
indikasi luka atau episiotomi sebelumnya, hal ini mungkin
menjadi informasi penting pada saat kelahiran bayi.
11 Nilai pembukaan dan penipisan serviks
12 Pastikan tali pusat umbilikus dan/atau bagian-bagian kecil
(tangan atau kaki bayi) tidak teraba pada saat melakukan

18 Modul 1 Asuhan Kebidanan Persalinan dan BBL


Modul 1 Asuhan Kebidanan Persalinan dan BBL

pemeriksaan pervaginam
13 Nilai penurunan kepala janin dan tentukan apakah kepala
sudah masuk ke dalam panggul. Bandingkan penurunan
kepala dengan temuan-temuan dari pemeriksaan abdomen
untuk menentukan kemajuan persalinan.
14 Jika kepala sudah dapat dipalpasi, raba fontanela dan sutura
sagitali untuk menentukan penyusupan tulang kepala dan/atau
tumpang tindihnya, dan apakan kepala janin sesuai dengan
diameter jalan lahir.
15 Setelah pemeriksaan lengkap, keluarkan kedua jari pemeriksa
dengan hati-hati, sambil meminta ibu untuk menarik nafas
panjang.
16 Mendekontaminasikan sarung tangan dengan cara
mencelupkan tangan yang masih memakai sarung tangan
kotor dedalam larutan klorin 0,5% dan kemudian melepaskan
dalam keadaan terbalik serta merendamnya di dalam larutan
tersebut selama 10 menit. Mencuci kedua tangan (seperti
diatas)
17 Merapihkan ibu kembali dan membantu ibu mengambil posisi
yang nyaman
18 Memberitahu ibu dan keluarganya tentang hasil pemeriksaan.
19 Mencatat /mendokumentasikan hasil-hasil pemeriksaan pada
status ibu.

19 Modul 1 Asuhan Kebidanan Persalinan dan BBL

Anda mungkin juga menyukai