Anda di halaman 1dari 2

PARAFIMOSIS

No Dokumen :
445/C.VII.0169/SOP/402.102.08/12/2016
SOP No Revisi :0
TglTerbit : 22 Desember 2016
Halaman : 1/2
UPT
dr.LILIK PUJI RESTINI,M.MKes
PUSKESMAS
NIP.19621026 198901 2 001
MEJAYAN

1. Pengertian
Parafimosis adalah suatu kegawatdaruratan karena dapat
mengakibatkan terjadinya ganggren yang diakibatkan
preputium penis yang diretraksi sampai di sulkus koronarius
tidak dapat dikembalikan pada kondisi semula dan timbul
jeratan pada penis di belakang sulkus koronarius.

2. Tujuan Sebagai bahan acuan petugas dalam tatalaksana parafimosis

Surat keputusan kepala UPT Puskesmas Mejayan


3. Kebijakan nomor 445/C.VII.0001/SK/402.102.08/12/2016
tentang Kebijakan Pelayanan Klinis Puskesmas Mejayan

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia


4. Referensi nomor HK.02.02/MENKES/514/2015
tentang Panduan Praktek Klinis Bagi Dokter
di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama

5. Prosedur 1. Petugas menanyakan keluhan pasien


a. Pembengkakan pada penis
b. Nyeri pada penis
2. Petugas menggali faktor resiko
Penarikan berlebihan kulit preputium (forceful retraction)
pada laki-laki yang belum disirkumsisi misalnya pada
pemasangan kateter.
3. Petugas melakukan pemeriksaan fisik
a. Preputium tertarik ke belakang glans penis dan tidak
dapat dikembalikan ke posisi semula
b. Terjadi eritema dan edema pada glans penis
c. Nyeri
d. Jika terjadi nekrosis glans penis berubah warna menjadi
biru hingga kehitaman
4. Petugas menentukan diagnosis klinik
Penegakan diagnosis berdasarkan gejala klinis dan
pemeriksaan fisik
5. Petugas melakukan penatalaksanaan
a. Reposisi secara manual dengan memijat glans selama 3-
5 menit. Diharapkan edema berkurang dan secara
perlahan preputium dapat dikembalikan pada
tempatnya.
b. Dilakukan dorsum insisi pada jeratan
6. Petugas melakukan rencana tindak lanjut
Dianjurkan untuk melakukan sirkumsisi.
7. Petugas memberikan konseling dan edukasi
PARAFIMOSIS
UPT No Dokumen :
445/C.VII.0169/SOP/402.102.08/12/2016
dr.LILIK PUJI RESTINI,M.MKes
PUSKESMAS
No Revisi :0 NIP.19621026 198901 2 001
MEJAYAN SOP
TglTerbit : 22 Desember 2016
Halaman : 2/2

Setelah penanganan kedaruratan disarankan untuk


dilakukan tindakan sirkumsisi karena kondisi parafimosis
tersebut dapat berulang.
8. Petugas menentukan kriteria rujukan
Bila terjadi tanda-tanda nekrotik segera rujuk ke layanan
sekunder.

6. Bagan Menanyakan Keluhan


Alir

Menggali Faktor Resiko

Melakukan Pemeriksaan Fisik

Menentukan Diagnosis Klinik

Melakukan Penatalaksanaan

Melakukan Rencana Tindak Lanjut

Memberikan Konselig dan Edukasi

Menentukan Kriteria Rujukan

7. Unit Terkait

8. Dokumen Rekam Medis


Terkait

9. N Tanggalmulaidi
Yang dirubah Isi perubahan
o berlakukan
Rekamanhi
stori
perubahan

Anda mungkin juga menyukai