HANDOUT
LARUTAN PENYANGGA (LARUTAN BUFFER)
Darah merupakan komponen yang sangat penting bagi mahluk hidup. Tahukah
kamu? Darah kita mempunyai pH yang relatif tetap di sekitar 7,4. Ketika
metabolisme tubuh meningkat (akibat olahraga atau ketakutan) maka pada proses
metabolism tersebut banyak dihasilkan zat-zat yang bersifat asam yang masuk
kedalam aliran darah akan mengakibatkan turunnya nilai pH. Bagaimana darah dapat
tetap?
A. TUJUAN
B. URAIAN MATERI
Larutan penyangga atau larutan Buffer adalah larutan yang dapat mempertahankan
ditambah sedikit asam kuat atau basa kuat atau bila larutan diencerkan. Contoh
larutan penyangga adalah air laut. Apabila 0,1 mL larutan HCl 1 M ditambahkan
dalam 1liter air suling, pH nya akan berubah dari 7 menjadi 4. Bila HCl yng sama
banyak ditambahkan dalam satu liter air laut, perubahan pH nya jauh lebih kecil,
Page 02
.
Larutan penyangga dapat dibedakan atas larutan penyangga asam dan larutan
Larutan penyangga asam mengandung suatu asam lemah (HA) dan basa
misalnya :
Beberapa contoh :
Page 03
• CH3COOH + NaCH3COO (komponen buffernya: CH3COOH dan
CH3COO-)
2) Mencampurkan suatu asam lemah dengan basa kuat dimana asam lemah
Contoh :
Page 04
b. Larutan penyangga Basa
Laturan penyangga basa mengandung suatu basa lemah (B) dan asam
konjugasinya (H+ ). Larutan penyangga basa dapat dibuat dengan cara yang
Contoh :
2) Mencampurkan suatu basa lemah dengan suatu asam kuat di mana basa
Contoh :
Page 05
Bagaimana Cara Kerja Larutan Penyangga?
CH3COOH. Jika yang ditambahkan adalah basa, maka ion H+ dari basa akan
bereaksi dengan ion H+ membentuk air. Hal ini akan menyebabkan kesetimbangan
Jika ke dalam larutan ditambahkan suatu asam, maka ion dari asam akan mengikat
Pada larutan penyangga yang terdiri atas CH3COOH dengan NaCH3COO, asam
asetat mengion sempurna. Misalnya jumlah CH3COOH yang dilarutkan = a mol dan
Page 06
jumlah yang mengion = x mol, maka susunan kesetimbangan dapat dirinci sebagai
berikut :
Misalkan jumlah mol NaCH3COO yang dilarutkan = g mol. Dalam larutan, garam ini
mengion sempurna membentuk g mol ion Na+ dan g mol ion CH3COO-.
Ka = [CH3COO-] [H+ ]
[ CH3COOH ]
Maka konsentrasi ion H+ dalam larutan akan ditentukan oleh persamaan berikut :
[𝑪𝑯𝟑 𝑪𝑶𝑶𝑯]
[H+] = Ka
[𝑪𝑯𝟑 𝑪𝑶𝑶− ]
a-x) mmol. Oleh karena dalam larutan terdapat banyak ion CH3COO- , yaitu yang
Page 07
Dengan alasan yang sama, jumlah ion CH3COO- dalam larutan dapat dianggap = g
mol ( g + x = g; )
atau
[ H +] = Ka x a/g
atau
dengan :
sempurna.
Sama halnya dengan penurunan larutan penyangga dari basa lemah dan asam
konjugasinya
[OH-] = Kb x b/g
Page 08
dan
pOH = pKa – log b/g
dengan
bakteriologi juga dalam fotografi, industri kulit dan zat warna. Dalam tiap bidang
tertentu yang sempit untuk mencapai hasil optimum. Kerja suatu enzim
tumbuhnya kultur bakteri dalam proses biokimia lainnya sangan sensitif terhadap
perubahan pH.
Cairan tubuh, baik cairan intra sel maupun cairan luar sel, merupakan larutan
penyangga. Sistem penyangga utama dalam cairan intra sel adalah pasangan asam
Page 09
adapun sistem penahan utama dalam cairan luar sel ( darah) adalah pasangan asam
basa konjugasi asam karbonat dan bikarbonat (H2CO3 – HCO3- ). Sistem ini
sekitar 7,4.
banyak itu dapat dimengerti karena hasil-hasil metabolisme yang diterima darah
lebih banyak yang bersifat asam. Proses metabolisme dalam jaringan terus
menerus membebaskan asam-asam seperti asam laktat, asam fosfat dan asam
sulfat. Ketika asam-asam masuk ke pembuluh darah maka ion HCO3- akan
berubah menjadi H2CO3, kemudian H2CO3 akan terurai menjadi CO2. Pernapasan
darah harus menerima zat yang bersifat basa maka H2CO3 akan berubah menjadi
sebagian CO2 yang terdapat dalam paru-paru akan larut ke dalam darah
membentuk H2CO3.
selama sakit, sehingga pH darah turun ke bawah 7,0 atau naik ke atas 7,8 dapat
faktor yang dapat menyebabkan keadaan asidosis (penurunan pH) adalah penyakit
jantung, penyakit ginjal, diabetes millitus ( penyakit gula), diare yang terus
menerus, atau makanan berkadar protein tinggi selama jangka wakru yang lama.
Page 10
Keadaan asidosis sementara dapat terjadi karena olahraga intensif yang
kadang karena cemas atau histeris atau berada di ketinggian). Suatu penelitian
yng dilakukan terhadap para pendaki gunung yang mencapai puncak Everest (8848
7,8. Hiperventilasi diperlukan untuk mengatasi tekanan oksigen yang amat rendah
Page 11