a) Perubahan Tata Nilai, untuk mendapatkan keuntungan dam kesejahteraan hidup, masyarakat khususnya di Indonesia mulai bergantung pada teknologi. Ketergantungan ini mendorong pada sifat mendapat keuntungan dan ingin memperkecil biaya. Hal ini mengarahkan masyarakat pada paham materialisme. Akibatnya, ketergantungan manusia terhadap sesamanya semakin berkurang. Ikatan tradisional akan semakin luntur dan beralih kepada ikatan kepentingan dengan pertimbangan untung dan rugi. Nilai-nilai kegotongroyongan di lingkungan masyarakat kota mulai melemah. b) Adanya Kesenjangan Sosial, Perkembangan industri di Indonesia dapat meningkatkan pendapatan dan mambuka lapangan kerja. Tetapi juga memunculkan kesenjangan sosial antar masyarakat. Muncul lah kelompok masyarakat pemilik modal dan muncul juga kelompok masyarakat yang tidak memiliki keahliah. c) Merosot dan Rusaknya Lingkungan Alam, akibat dari meningkatnya jumlah penduduk dan penerapan IPTEK yang kurang bijaksana telah menimbulkan kemerosotan kualitas lingkungan alam. d) Berkembangnya Kenakalan Remaja dan Kriminalitas Dengan berbagai macam media, masyarakat Indonesia bahkan anak-anak dan remaja yang kurang pengawasan orang tua dapat mengakses banyak hal. Di umur yang tergolong masih labil mereka mudah terpengaruh nilai budaya lain, termasuk tingkah laku kekerasan.
STRATEGI MENGATASI PENGARUH NEGATIF IPTEK
1. Memiliki Sikap Tanggung Jawab Setiap individu pasti merasakan dampak dari kemajuan IPTEK baik dampak negatif maupun positif, maka dari itu setiap individu diperlukan memiliki rasa tanggung jawab yang besar dan bijaksana dalam menggunakan teknologi agar tidak merugikan siapapun. 2. Sikap Selektif IPTEK tercipta berkat adanya inovasi-inovasi yang tercipta dengan tujuan memudahkan kehidupan manusia dalam melakukan berbagai aktivitas. Walaupun pada awalnya inovasi tersebut banyak mnenghasilkan dampak positif, di sisi lain juga memungkinkan digunakan untuk hal negatif. Hal inilah yang hatus disadari betul untuk menyikapinya secara selektif. Sikap selektif dapat diartikan sebagai sikap untuk memiliki dan menentukan alternatif yang terbaik bagi kehidupan diri, lingkungan, masyarakat, bangsa, dan negara melalui proses yang berhati-hati, rasional, dan normatif terhadap segala macam pengaruh dari luar sehingga apa yang dipilih dapat diterima oleh semua pihak dengan rasa tanggung jawab dan toleransi.