Anda di halaman 1dari 2

Sebelum ini, tentukan profil risiko dan tujuan keuangannya dulu ya.

Baru masuk ke pemilihan reksa dana.

Bagaimana mempelajari suatu perusahaan


untuk reksadana bahwa perkembangannya
sehat?
Cara paling mudah itu dengan membaca prospektus dan fund fact
sheet RD-nya. Tiap bank/aplikasi menyediakan kedua file ini. Di
prospektus dan fund fact sheet itu kamu bisa lihat informasi untuk
dijadikan pertimbangan memilih RD

Secara umum yang harus diperhatikan:


1. Izin dan legalitas. Ini pastikan aja terdaftar di OJK.

2. Usia/ Pengalaman. Semakin lama usia reksadana, tentu semakin


berpengalaman. Artinya dia sudah melewati berbagai siklus
perekonomian, saat jelek, maupun saat bagus, saat tinggi maupun
saat rendah.

3. Total dana kelolaan (AUM): Dana kelolaan ini menunjukkan


kepercayaan investor. Makin besar artinya makin dipercaya. Patokan
besar kecilnya dana kelolaan itu ada di angka Rp 1 T. AUM minimum
menurut aturan OJK adalah Rp 10 miliar jadi kalau RD AUM-nya 10
miliar itu dikit banget.

4. Kinerja. Lihat hasil kinerja RD dibandingkan benchmark. Misal RD


Saham maka pembandingnya ya IHSG. Kalau return RD saham yang
kamu incer di atas IHSG maka kinerja bagus, kalau selalu di bawah
IHSG ya berarti kinerjanya nggak oke.

Untuk RDPT juga gitu, benchmark (pembandingnya) adalah yield


obligasi 10 thn (indeks obligasi). Misal dalam 10 tahun ini yield
obligasi pemerintah tuh di angka 7%, kalo RD yg kita incer yieldnya >
7%, berarti bagus. Kurang dari itu ya berarti kurang oke.

(yak mulai ada istilah, intinya liat benchmarknya ya. Belajar yang
banyak dulu kalau mau sampai ke part 4 ini. Kalau awal, part 1-3 udah
cukup kok)

Bisa juga dengan membandingkan dua RD sejenis. Yang


mana yang grafiknya mengalami kenaikan lebih baik?

Singkatnya (nggak yakin bakalan singkat juga hahaha). Lihat


kinerjanya, misal mau untuk tujuan 3 tahun, lihat aja kinerjanya 3
tahun terakhir.

Betul, kinerja masa lalu tidak mencerminkan masa depan, tapi emang
investasi itu unpredictable, melihat kinerja adalah salah satu cara kita
untuk liat trennya apa naik? Apa ternyata 3 tahun ke belakang turun
baru di 5 tahun naik?

Lalu berikutnya manajer investasinya sudah terpercaya kah? Baru


AUM, seperti yang udah aku jelaskan di atas tadi. Aku selalu pilih
yang udah triliunan.

Nah, besarnya AUM ini emang memperlihatkan kepercayaan investor


TAPI balik lagi, nggak berarti returnnya otomatis besar. Karena dana
kelolaannya besar, mereka biasanya manuver pelan-pelan karena
dengan dana sebesar itu, mereka nggak bisa ekstrem pindah-
pindahin dana kelolaan karena akan mempengaruhi pasar

Intinya, kinerja dulu. Lalu manajer investasi dan AUM. Kalau baru
mulai banget, biasanya baca prospektus dan fund fact sheet musingin
banget.

Pelan-pelan aja. Untuk mulai bisa compare dua RD untuk


membandingkan kinerjanya. Tentukan satu, coba beberapa bulan.

END

Anda mungkin juga menyukai