Standar:
7.1. Proses Pendaftaran Pasien.
Proses pendaftaran pasien memenuhi kebutuhan pelanggan dan didukung oleh sarana dan lingkungan yang memadai.
Kriteria :
7.1.1. Prosedur pendaftaran dilaksanakan dengan efektif dan efisien dengan memperhatikan kebutuhan pelanggan
Pokok Pikiran:
• Kebutuhan pasien perlu diperhatikan, diupayakan dan dipenuhi sesuai dengan misi dan sumber daya yang tersedia di Puskesmas. Keterangan yang
didapat tentang kebutuhan pasien dapat diperoleh pada saat pendaftaran. Jika kebutuhan pasien tidak dapat dipenuhi, maka dapat dilakukan rujukan ke
fasilitas kesehatan yang lebih tinggi. Keselamatan pasien dan petugas sudah harus diperhatikan sejak pertama pasien kontak dengan Puskesmas, dengan
demikian prosedur pendaftaran sudah mencerminkan penerapan upaya keselamatan pasien, terutama dalam identifikasi pasien.
Pokok Pikiran:
• Pasien membutuhkan informasi yang jelas di tempat pendaftaran, oleh karena itu informasi pendaftaran harus tersedia dengan jelas yang dapat dengan
mudah diakses dan dipahami oleh pasien. Penyediaan informasi kepada pasien memperhatikan latar belakang budaya dan bahasa yang dimiliki oleh
pasien.
Yang perlu
Pokok Pikiran:
• Pimpinan Puskesmas bertanggung jawab atas kebijakan pemberian pelayanan kepada pasien. Pimpinan Puskesmas harus mengetahui dan mengerti hak
dan kewajiban petugas, pasien dan keluarganya, serta tanggung jawab Puskesmas sesuai dengan undang-undang dan peraturan yang berlaku. Kemudian
pimpinan wajib mengarahkan untuk memastikan agar seluruh petugas bertanggung jawab melindungi hak dan kewajiban tersebut. Untuk melindungi
secara efektif dan mengedepankan hak pasien, pimpinan bekerja sama dan berusaha memahami tanggung jawab mereka dalam hubungannya dengan
komunitas yang dilayani, sedangkan petugas yang melayani dijamin akan memperoleh hak dan melaksanakan kewajibannya sebagaimana ditetapkan.
• Hak pasien dan keluarga merupakan salah satu elemen dasar dari proses pelayanan di Puskesmas, yang melibatkan petugas, Puskesmas, pasien dan
keluarga. Oleh karena itu, kebijakan dan prosedur harus ditetapkan dan dilaksanakan untuk menjamin bahwa petugas Puskesmas yang terkait dalam
pelayanan pasien memberi respons terhadap hak pasien dan keluarga, ketika mereka melayani pasien. Hak pasien tersebut perlu dipahami baik oleh
pasien maupun oleh petugas yang memberikan pelayanan, oleh karena itu pasien perlu mendapatkan informasi tentang hak dan kewajiban pasien sejak
proses pendaftaran.
4. Terdapat kerjasama Kerjasama dengan Perjanjian kerja sama dengan Bukti-bukti pelaksanaan
dengan sarana kesehatan fasilitas kesehatan sarana kesehatan untuk rujukan rujukan.pelayanan klinis
lain untuk menjamin lain untuk rujukan klinis, rujukan diganostik, dan dengan fasiltas pelayanan
kelangsungan pelayanan klinis, rujukan rujukan konsultatif, kesehatan yang bekerjasama
klinis (rujukan klinis, diganostik, rujuakn
rujukan diagnostik, dan konsultatif)
rujuakn konsultatif)
Kriteria:
7.1.5. Kendala fisik, bahasa, budaya dan penghalang lain dalam memberikan pelayanan diusahakan dikurangi
Pokok Pikiran:
• Puskesmas sering melayani berbagai populasi masyarakat, yang di antaranya mempunyai keterbatasan, antara lain: lanjut usia, orang dengan disabilitas,
bicara dengan berbagai bahasa dan dialek, budaya yang berbeda atau ada penghalang lainnya yang membuat proses asesmen dan penerimaan asuhan
sangat sulit. Kesulitan atau hambatan tersebut perlu diantisipasi dan dilakukan upaya untuk mengurangi dan menghilangkan kesulitan atau hambatan
tersebut pada saat pendaftaran. Dampak dari rintangan tersebut perlu diminimalkan dalam memberikan pelayanan.
Yang perlu
dipersiapan
Dokumen Fakta dan Analisis
Kegiatan yang perlu untuk
Elemen Penilaian dilakukan untuk reakreditasi
memenuhi persyaratan Dokumen regulasi Dokumen lain yang Rekam kegiatan/bukti-
yang perlu disusun perlu disusun bukti lain yang perlu
disiapkan
1. Pimpinan dan staf Pertemuan untuk Bukti pelaksanaan
Puskesmas mengidentifikasi membahas hambatan pertemuan dan hasil
hambatan bahasa, budaya, bahasa, budaya, identifikasi hambatan
kebiasaan, dan penghalang kebiasaan, dan bahasa, budaya, bahasa,
yang paling sering terjadi penghalang yang sering kebiasaan dan
pada masyarakat yang terjadi dalam pelayanan penghalang lain.
dilayani dan tindak lanjutnya
2. Ada upaya tindak lanjut Pertemuan untuk Bukti upaya tindak lanjut
untuk mengatasi atau membahas hambatan untuk mengatasi jika ada
membatasi hambatan pada bahasa, budaya, pasien dengan hambatan
waktu pasien membutuhkan kebiasaan, dan bahasa, budaya,
pelayanan di Puskesmas. penghalang yang sering kebiasaan, dan
terjadi dalam pelayanan penghalang lain dalam
dan tindak lanjutnya pelayanan.
3. Upaya tersebut telah Pelaksanaan upaya untuk Bukti adanya pelaksanaan
dilaksanakan. mengatasi jika hambatan tindak lanjut untuk
dalam pelayanan mengatasi jika ada pasien
dengan hambatan bahasa,
budaya, kebiasaan, dan
penghalang lain dalam
pelayanan.
Standar:
7.2. Pengkajian
Kajian awal dilakukan secara paripurna untuk mendukung rencana dan pelaksanaan pelayanan.
Kriteria:
7.2.1. Proses kajian awal dilakukan secara paripurna, mencakup berbagai kebutuhan dan harapan pasien/keluarga.
Pokok Pikiran:
• Ketika pasien diterima di Puskesmas untuk memperoleh pelayanan perlu dilakukan kajian awal yang lengkap dalam menetapkan alasan kenapa pasien
perlu mendapat pelayanan klinis di Puskesmas. Pada tahap ini, Puskesmas membutuhkan informasi khusus dan prosedur untuk mendapat informasi,
tergantung pada kebutuhan pasien dan jenis pelayanan yang harus diberikan. Kebijakan dan prosedur harus ditetapkan tentang bagaimana proses ini
dilaksanakan, informasi apa yang harus dikumpulkan dan didokumentasikan.
• Agar kajian kebutuhan pasien konsisten, perlu ditetapkan kebijakan Kepala Puskesmas tentang kajian kebutuhan pasien, yang memuat: isi minimal dari
kajian yang harus dilaksanakan oleh dokter, bidan dan perawat. Kajian dilaksanakan oleh setiap disiplin dalam lingkup praktik, profesi, perizinan,
undang-undang dan peraturan terkait atau sertifikasi. Hanya mereka yang kompeten dan berwenang yang melaksanakan kajian. Setiap formulir kajian
yang digunakan mencerminkan kebijakan ini.
Yang perlu
dipersiapan
Dokumen Fakta dan analisis
Kegiatan yang perlu untuk
dilakukan untuk reakreditasi
Elemen Penilaian memenuhi persyaratan Dokumen sebagai Dokumen lain yang Rekam
yang diminta oleh regulasi yang harus perlu disusun implementasi dan
standar disiapkan untuk bukti lain yang
memenuhi persyaratan perlu disiapkan
standar
1. Terdapat prosedur SOP pengkajian awal
pengkajian awal yang klinis (screening)
paripurna (meliputi
anamesis/alloanamnesis,
pemeriksan fisik dan
pemeriksaan penunjang
serta kajian sosial) untuk
mengidentifikasi berbagai
kebutuhan dan harapan
pasien dan keluarga pasien
mencakup pelayanan medis,
penunjang medis dan
keperawatan
2. Proses kajian dilakukan Evaluasi kinerja dan Persyaratan kompetensi, Bukti hasil
oleh tenaga yang kompeten kompetensi tenaga klinis pola ketenagaan, dan evaluasi/analisis
untuk melakukan kajian yang bekerja di kondisi ketenagaan yang kesesuaian tenaga
puskesmas memberikan pelayanan yang ada dengan
klinis persyaratan
kompetensi
Pokok Pikiran:
• Untuk menjamin kesinambungan pelayanan, maka hasil kajian harus dicatat dalam rekam medis pasien. Informasi yang ada dalam rekam medis harus
mudah diakses oleh petugas yang bertanggung jawab dalam memberikan pelayanan kepada pasien, agar informasi tersebut dapat digunakan pada saat
dibutuhkan demi menjamin kesinambungan dan keselamatan pasien. Rekam medis pasien adalah cataran tentang segala sesuatu yang berhubungan
dengan pelayanan medis, penunjang medis dan keperawatan.
• Temuan pada kajian awal dapat digunakan untuk menegakkan diagnosis dan menetapkan pelayanan/tindakan sesuai kebutuhan serta rencana tindak
lanjut dan evaluasinya.
• Temuan dan kajian awal juga dapat digunakan untuk membuat keputusan perlunya review/kajian ulang pada situasi yang meragukan. Oleh karena itu
sangat perlu bahwa kajian medis, kajian penunjang medis, kajian keperawatan dan kajian lain yang berarti, didokumentasikan dengan baik. Hasil kajian
ini harus dapat dengan cepat dan mudah ditemukan kembali dalam rekam medis atau dari lokasi lain yang ditentukan standar dan digunakan oleh petugas
yang melayani pasien.
Yang perlu
dipersiapan
Dokumen Fakta dan analisis
Kegiatan yang perlu untuk
Elemen Penilaian dilakukan untuk memenuhi reakreditasi
persyaratan standar Dokumen sebagai Dokumen lain Rekam implementasi
regulasi yang perlu yang perlu dan bukti lain yang
disusun disiapkan perlu disiapkan
1. Dilakukan identifikasi Pertemuan kesepakatan Bukti pelaksanaan
informasi apa saja yang praktisi klinis (dokter, pertemuan dan
dibutuhkan dalam perawat, bidan, praktisi kesepakatan isi rekam
pengkajian dan harus dicatat kesehatan lain) untuk medis
dalam rekam medis menyusun form rekam medis
(menyepakati informasi apa
yang perlu dituliskan dalam
rekam medis)
2. Informasi tersebut SOP kajian awal Isi rekam medis
meliputi informasi yang yang memuat meliputi informasi
dibutuhkan untuk kajian informasi apa saja untuk kajian medis,
medis, kajian keperawatan, yang harus kajian keperawatan,
dan kajian lain yang diperoleh selama dan kajian profesi
diperlukan proses pengkajian kesehatan lain
• Pasien harus distabilkan terlebih dahulu sebelum dirujuk yaitu bila tidak tersedia pelayanan di Puskesmas untuk memenuhi kebutuhan pasien dengan
kondisi emergensi dan pasien memerlukan rujukan ke fasilitas kesehatan yang mempunyai kemampuan lebih tinggi.
Yang perlu
dipersiapan
Dokumen Fakta dan Analisis
untuk
Kegiatan yang perlu dialukan
reakreditasi
Elemen Penilaian untuk memenuhi persyaratan
Dokumen yang Dokumen lain yang Rekam
standar
merupakan regulasi perlu disiapkan implementasi dan
bukti lainyang
perlu disiapkan
1. Petugas Gawat Darurat Melaksanakan triase pada Pedoman/SOP
Puskesmas melaksanakan pelayanan gawat darurat Triase
proses triase untuk
memprioritaskan pasien
dengan kebutuhan
emergensi.
Standar:
7.3. Keputusan Layanan Klinis.
Hasil kajian awal pasien dianalisis oleh petugas kesehatan profesional dan/atau tim kesehatan antar profesi yang digunakan untuk menyusun keputusan
layanan klinis.
Kriteria:
7.3.1. Tenaga kesehatan dan/atau tim kesehatan antar profesi yang profesional melakukan kajian awal untuk menetapkan diagnosis medis dan diagnosis
keperawatan
Pokok Pikiran:
• Kajian hanya boleh dilakukan oleh tenaga professional yang kompeten. Proses kajian tersebut dapat dilakukan secara individual atau jika diperlukan
oleh tim kesehatan antar profesi yang terdiri dari dokter, dokter gigi, perawat, bidan, dan tenaga kesehatan yang lain sesuai dengan kebutuhan pasien.
Kajian awal tersebut memberikan informasi untuk:
• Jaminan kualitas dilakukan dengan pemeliharaan yang teratur, proses sterilisasi yang benar terhadap alat-alat klinis yang digunakan.
Yang perlu
dipersiapan
Dokumen Fakta dan Analisis
Kegiatan yang perlu untuk
Elemen Penilaian dilakukan untuk reakreditasi
memenuhi persyaratan Dokumen sebagai Dokumen lain yang Rekam implementasi dan
regulasi yang perlu perlu disiapkan bukti lain yang perlu
disusun disiapkan
1. Tersedia peralatan dan Evaluasi kelengkapan Daftar inventaris Bukti evaluasi
tempat pemeriksaan yang peralatan dibandingkan peralatan klinis di kelengkapan peralatan
memadai untuk melakukan dengan standar Dokumen eksternal:
pengkajian awal pasien Standar peralatan
secara paripurna klinis di Puskesmas
Puskesmas
2. Ada jaminan kualitas Pelaksanaan SOP pemeliharaan Jadual pemeliharaan, Bukti pelaksanaan
terhadap peralatan di tempat pemeliharaan peralatan peralatan, SOP jadual kalibrasi pemeliharaan alat dan
pelayanan dan kalibrasi sesuai SOP sterilisasi peralatan kalibrasi
dan jadwal yang perlu
disterilisasi, jadwal
pemeliharaan alat
Pokok Pikiran:
• Rencana layanan ditetapkan berdasarkan hasil kajian yang dinyatakan dalam bentuk diagnosis. Dalam menyusun rencana layanan perlu dipandu oleh
kebijakan dan prosedur yang jelas sesuai dengan kebutuhan pasien dan sesuai dengan standar pelayanan yang ditetapkan. Luaran klinis tergantung dari
ketepatan dalam penyusunan rencana layanan yang sesuai dengan kondisi pasien dan standar pelayanan klinis.
Yang perlu
dipersiapan
Kegiatan yang perlu Dokumen Fakta dan analissi
untuk
dilakukan untuk
Elemen Penilaian reakreditasi
memenuhi persyaratan
Dokumen sebagai Dokumen lain yang Rekam kegiatan dan
standar
regulasi yang perlu perlu disusun bukti kegiatan lain
disusun yang perlu disiapkan
1. Terdapat kebijakan dan Kebijakan pelayanan
prosedur yang jelas untuk klinis memuat Kebijakan
menyusun rencana layanan penyusunan rencana
medis dan rencana layanan layanan.
terpadu jika diperlukan SOP penyusunan rencana
penanganan secara tim. layanan medis.
SOP penyusunan rencana
layanan terpadu jika
diperlukan penanganan
secara tim.
2. Setiap petugas yang Sosialisasi tentang Bukti pelaksanaan
terkait dalam pelayanan kebijakan pelayanan sosialisasi
klinis mengetahui kebijakan klinis, dan prosedur
dan prosedur tersebut serta penyusunan rencana
menerapkan dalam layanan medis, dan
penyusunan rencana terapi layanan terpadu
dan/atau rencana layanan
terpadu
3. Dilakukan evaluasi Pelaksanaan evaluasi SOP audit klinis Bukti evaluasi
kesesuaian pelaksanaan layanan klinis (audit kesesuaian layanan
rencana terapi dan/atau klinis) klinis dengan rencana
rencana asuhan dengan terapi/rencana asuhan
kebijakan dan prosedur (bukti pelaksanaan
audit klinis)
4. Dilakukan tindak lanjut Pelaksanaan tindak Bukti tindak lanjut
jika terjadi ketidaksesuaian lanjut hasil terhadap hasil
antara rencana layanan evaluasi/audit klinis evaluasi/audit klinis
dengan kebijakan dan
prosedur
Pokok Pikiran:
• Pasien mempunyai hak untuk mengambil keputusan terhadap layanan yang akan diperoleh. Pasien/keluarga diberi peluang untuk bekerjasama dalam
menyusun rencana layanan klinis yang akan dilakukan. Dalam menyusun rencana layanan tersebut harus memperhatikan kebutuhan biologis, psikologis,
sosial, spiritual dan memperhatikan nilai-nilai budaya yang dimiliki oleh pasien.
Yang perlu
dipersiapan
Dokumen Fakta dan analisis
untuk
Kegiatan yang perlu
reakreditasi
Elemen Penilaian dilakukan untuk memenuhi
Dokumen sebagai Dokumen lain yang Rekam
persyaratan standar
regulasi yang perlu perlu disiapkan implementasi dan
disusun bukti lain yang
perlu disiapkan
1. Petugas kesehatan Proses penyusunan rencana .
dan/atau tim kesehatan layanan: apakah melibatkan
melibatkan pasien dalam pasien, menjelaskan,
menyusun rencana layanan menerima reaksi pasien,
memutuskan bersama pasien
3. Penyusunan rencana Proses penyusunan rencana .Dalam kebijakan Form kajian Bukti kajian
layanan tersebut layanan mempertimbangkan pelayanan klinis kebutuhan biologis, kebutuhan
mempertimbangkan kebutuhan biologis, memuat bagaimana psikologis, social, biologis,
kebutuhan biologis, psikologis, sosial, spiritual proses penyusunan spiritual, dan tata nilai psikologis, social,
psikologis, sosial, spiritual dan tata nilai budaya pasien rencana layanan dalam rekam medis spiritual, dan tata
dan tata nilai budaya pasien dilakukan dengan pasien nilai dalam rekam
mempertimbangkan medis pasien
kebutuhan biologis,
psikologis, sosial,
spiritual dan tata
nilai budaya pasien
4. Bila memungkinkan dan SK Kepala
tersedia, pasien/keluarga Puskesmas tentang
pasien diperbolehkan untuk hak dan kewajiban
memilih tenaga/ profesi pasien yang di
kesehatan dalamnya memuat
hak untuk memilih
tenaga kesehatan
jika dimungkinkan
Kriteria:
7.4.3. Rencana layanan terpadu disusun secara komprehensif oleh tim kesehatan antar profesi dengan kejelasan tanggung jawab dari masing-masing
anggotanya.
Pokok Pikiran:
• Pada kondisi tertentu pasien membutuhkan layanan yang melibatkan tim kesehatan. Rencana layanan terpadu meliputi: tujuan layanan yang akan
diberikan, pendidikan kesehatan pada pasien dan/atau keluarga pasien, jadwal kegiatan, sumber daya yang akan digunakan, dan kejelasan tanggung jawab
tiap anggota tim kesehatan dalam melaksanakan layanan.
Yang perlu
dipersiapan
Dokumen Fakta dan analisis
untuk
Kegiatan yang perlu
reakreditasi
Elemen Penilaian dilakukan untuk memenuhi
Dokumen sebagai Dokumen lain yang Rekam
persyaratan standar
regulasi yang perlu perlu disusun implementasi dan
disusun bukti lain yang
perlu disiapkan
1. Layanan dilakukan secara Pelaksanaan layanan klinis SOP layanan
paripurna untuk mencapai dilakukans secara paripurna terpadu
hasil yang diinginkan oleh dan terpadu untuk kasus yang
tenaga kesehatan dan perlu penanganan tim
pasien/keluarga pasien
2. Rencana layanan tersebut Penyusunan layanan terpadu Dokumentasi
disusun dengan tahapan sesuai rencana layanan SOAP dari
waktu yang jelas berbagai disiplin
praktisi klinis yang
terkait dalam
rekam medis
3. Rencana layanan tersebut Pelaksanaan layanan terpadu Dokumentasi
dilaksanakan dengan sesuai rencana yang disusun pelaksanaan
mempertimbangkan asuhan sesuai
efisiensi pemanfaatan dengan berbagai
sumber daya manusia disiplin praktisi
klinis yang terkait
dalam rekam
medis
4. Risiko yang mungkin Pelaksanaan identifikasi Kebijakan Bukti identifikasi
terjadi pada pasien risiko pada saat kajian pasien pelayanan klinis risiko pada saat
dipertimbangkan sejak awal juga menyebutkan kajian pasien
dalam menyusun rencana kewajiban
layanan melakukan
identifikasi risiko
yang mungkin
terjadi pada pasien
(misalnya risiko
jatuh, resiko alergi
obat, dsb)
5. Efek samping dan risiko Penyampaian informasi SOP penyampaian Bukti catatan
pengobatan diinformasikan tentang efek samping dan informasi tentang risiko pengobatan
risiko pengobatan efek samping dan dalam rekam
risiko pengobatan medis
6. Rencana layanan tersebut Pendokumentasian rencana Dokumentasi
didokumentasikan dalam layanan terpadu dalam Rekam
rekam medis medis
Pokok Pikiran:
• Salah satu cara melibatkan pasien dalam pengambilan keputusan tentang pelayanan yang diterimanya adalah dengan cara memberikan informed
consent/informed choice. Untuk menyetujui/memilih tindakan, pasien harus diberi penjelasan/konseling tentang hal yang berhubungan dengan pelayanan
yang direncanakan, karena diperlukan untuk suatu keputusan persetujuan.
• lnformed consent dapat diperoleh pada berbagai titik waktu dalam proses pelayanan. Misalnya, informed consent diperoleh ketika pasien masuk rawat
inap dan sebelum suatu tindakan atau pengobatan tertentu yang berisiko. Proses persetujuan ditetapkan dengan jelas oleh Puskesmas dalam kebijakan dan
prosedur, yang mengacu kepada undang-undang dan peraturan yang berlaku.
• Pasien dan keluarga dijelaskan tentang tes/tindakan, prosedur, dan pengobatan mana yang memerlukan persetujuan dan bagaimana mereka dapat
memberikan persetujuan (misalnya, diberikan secara lisan, dengan menandatangani formulir persetujuan, atau dengan cara lain). Pasien dan keluarga
memahami siapa yang dapat memberikan persetujuan selain pasien. Petugas Pelaksana Tindakan yang diberi kewenangan telah terlatih untuk
memberikan penjelasan kepada pasien dan mendokumentasikan persetujuan tersebut
Yang perlu
dipersiapan
Dokumen Fakta dan analisis
untuk
Kegiatan yang perlu
reakreditasi
Elemen Penilaian dilakukan agar memenuhi
Dokumen sebagai Dokumen lain yang Rekam
persyaratan standar
regulasi yang perlu perlu disusun implementasi dan
disusun bukti lain yang
perlu disiapkan
1. Pasien/keluarga pasien Pemberian informasi tentang SOP informed Bukti pelaksanaan
memperoleh informasi tindakan medis/pengobatan consent informes consent
mengenai tindakan yang berisiko
medis/pengobatan tertentu
yang berisiko yang akan
dilakukan
Pokok Pikiran:
• Jika kebutuhan pasien tidak dapat dipenuhi oleh Puskesmas, maka pasien harus dirujuk ke fasilitas kesehatan yang mampu menyediakan pelayanan
yang dibutuhkan oleh pasien. Proses rujukan harus diatur dengan kebijakan dan prosedur yang jelas sehingga pasien dijamin memperoleh pelayanan yang
dibutuhkan di tempat rujukan pada saat yang tepat.
Yang perlu
dipersiapan
Dokumen Fakta dan analisis
untuk
Kegiatan yang perlu
reakreditasi
Elemen Penilaian dilakukan untuk memenuhi
Dokumen sebagai Dokumen lain yang Rekam
persyaratan standar
regulasi yang perlu perlu disiapkan implementasi dan
disusun bukti lain yang
perlu disiapkan
1. Tersedia prosedur SOP rujukan
rujukan yang jelas serta
jejaring fasilitas rujukan
2. Proses rujukan dilakukan Proses rujukan ke sarana SOP rujukan Catatan rujukan
berdasarkan kebutuhan kesehatan lain pada rekam medis
pasien untuk menjamin
kelangsungan layanan
3. Tersedia prosedur Pelaksanaan prosedur SOP persiapan
mempersiapkan pasien/ persiapan pasien rujukan pasien rujukan
keluarga pasien untuk
dirujuk
Kriteria:
7.5.2. Rencana rujukan dan kewajiban masing-masing dipahami oleh tenaga kesehatan dan pasien/keluarga pasien
Pokok Pikiran:
• Pasien/keluarga pasien mempunyai hak untuk memperoleh informasi tentang rencana rujukan. Informasi tentang rencana rujukan harus disampaikan
dengan cara yang mudah dipahami oleh pasien/keluarga pasien. Informasi tentang rencana rujukan diberikan kepada pasien/keluarga pasien untuk
menjamin kesinambungan pelayanan. Informasi yang perlu disampaikan kepada pasien meliputi: alasan rujukan, fasilitas kesehatan yang dituju,
termasuk pilihan fasilitas kesehatan lainnya, jika ada, sehingga pasien/keluarga dapat memutuskan fasilitas yang mana yang dipilih, serta kapan rujukan
harus dilakukan.
Yang perlu
dipersiapan
Dokumen Fakta dan analisis
untuk
Kegiatan yang perlu
reakreditasi
Elemen Penilaian dilakukan untuk memenuhi
Dokumen sebagai Dokumen lain yang Rekam
persyaratan
regulasi yang perlu perlu disiapkan implementasi dan
disusun bukti lain yang
perlu disusun
1. Informasi tentang rujukan Pelaksanaan pemberian SOP rujukan Bukti catatan
disampaikan dengan cara informasi tentang rujukan rujukan dalam
yang mudah dipahami oleh pada pasien rekam medis
pasien/keluarga pasien
2. Informasi tersebut SOP rujukan Bukti catatan
mencakup alasan rujukan, memuat Isi rujukan dalam
sarana tujuan rujukan, dan informasi rujukan: rekam medis
kapan rujukan harus alas an rujukan,
dilakukan sarana yang dituju,
kapan harus
dilakukan
3. Dilakukan kerjasama Kerjasama dengan sarana Perjanjian Kerja Sama
dengan fasilitas kesehatan kesehatan rujukan dengan fasilitas
lain untuk menjamin kesehatan rujukan
kelangsungan asuhan
Kriteria:
7.5.3. Fasilitas rujukan penerima diberi resume tertulis mengenai kondisi klinis pasien dan tindakan yang telah dilakukan oleh Puskesmas pada saat
mengirim pasien
Pokok Pikiran:
• Untuk memastikan kontinuitas pelayanan, informasi mengenai kondisi pasien dikirim bersama pasien. Salinan resume pasien tersebut diberikan kepada
fasilitas kesehatan penerima rujukan bersama dengan pasien. Resume tersebut memuat kondisi klinis pasien, prosedur dan pemeriksaan yang telah
dilakukan dan kebutuhan pasien lebih lanjut.
Yang perlu
dipersiapan
Dokumen Fakta dan analisis
Kegiatan yang perlu untuk
Elemen Penilaian dilakukan untuk memenuhi reakreditasi
persyaratan Dokumen sebagai Dokumen lain yang Rekam kegiatan dan
regulasi yang perlu perlu disiapkan bukti lain yang perlu
disusun disiapkan
1. Informasi klinis pasien Pembuatan resume klinis SOP rujukan . Resume klinis pada
atau resume klinis pasien untuk pasien yang dirujuk rekam medis pasien
dikirim ke fasilitas yang dirujuk
kesehatan penerima rujukan
bersama pasien.
Yang perlu
dipersiapan
Dokumen Fakta dan analisis
untuk
Kegiatan yang perlu
reakreditasi
Elemen Penilaian dilakukan untuk memenuhi
Dokumen sebagai Dokumen lain yang Rekam kegiatan
persyaratan
regulasi yang perlu perlu disiapkan dan bukti lain
disusun yang perlu
disiapkan
1. Selama proses rujukan Monitoring pasien selama SOP rujukan Bukti
secara langsung semua proses rujukan Form monitoring dilakukannya
pasien selalu dimonitor oleh pasien selama proses monitoring pasien
staf yang kompeten. rujukan selama proses
rujukan yang
dimasukkan dalam
rekam medis
pasien
2. Kompetensi staf yang Persyaratan
melakukan monitor sesuai kompetensi petugas
dengan kondisi pasien. yang mendampingi
pasien ketika
dirujuk untuk
melakukan
monitoring kondisi
pasien selama
pelaksanaan rujukan
Standar:
7.6. Pelaksanaan layanan
Pelaksanaan layanan dipandu oleh kebijakan, prosedur, dan peraturan yang berlaku.
Kriteria:
7.6.1. Pedoman pelayanan dipakai sebagai dasar untuk melaksanakan layanan klinis
Pokok Pikiran:
• Sebelum layanan dilaksanakan, pasien/keluarga perlu memperoleh informasi yang jelas tentang rencana layanan, dan memberikan persetujuan tentang
rencana layanan yang akan diberikan, dan jika diperlukan dituangkan dalam dokumen informed consent/informed choice. Pelaksanaan layanan harus
dipandu dengan standar pelayanan yang berlaku di Puskesmas, sesuai dengan kemampuan Puskesmas dengan referensi yang jelas, dan bila
memungkinkan berbasis evidens terkini yang tersedia untuk memperoleh outcome klinis yang optimal. Untuk menjamin kesinambungan pelayanan,
pelaksanaannya harus dicatat dalam rekam medis pasien.
• Pelaksanaan pelayanan klinis dilakukan sesuai rencana asuhan dengan menggunakan pedoman atau standar yang berlaku, algoritme, contoh: tata
laksana balita sakit dengan pendekatan MTBS.
Yang perlu
dipersiapan
Dokumen Fakta dan analisis
Kegiatan yang perlu untuk
Elemen Penilaian dilakukan untuk memenuhi reakreditasi
persyaratan standar Dokumen sebagai Dokumen lain yang Rekam implementasi
regulasi yang perlu perlu disiapkan dan bukti lain yang
disusun perlu disiapkan
1. Tersedia pedoman dan Pedoman/panduan Referensi untuk
prosedur pelayanan klinis pelayanan klinis menyusun
SOP Pelayanan pedoman/panduan
klinis pelayanan klinis
2. Penyusunan dan Proses penyusunan dan Hasil-hasil audit
penerapan rencana layanan penerapan rencana layanan klinis
mengacu pada pedoman dilaksanakan sesuai
dan prosedur yang berlaku pedoman/SOP.
Audit klinis untuk menilai
kesesuaian asuhan dengan
panduan/SOP klinis
3. Layanan dilaksanakan Proses pelaksanaan layanan
sesuai dengan pedoman dan sesuai dengan panduan/SOP
prosedur yang berlaku
Pokok Pikiran:
• Kasus-kasus yang termasuk gawat darurat dan/atau berisiko tinggi perlu diidentifikasi, dan ada kejelasan kebijakan dan prosedur dalam pelayanan
pasien gawat darurat 24 jam
• Penanganan kasus-kasus berisiko tinggi yang memungkinkan terjadinya penularan baik bagi petugas maupun pasien yang lain perlu diperhatikan sesuai
dengan panduan dari Kementerian Kesehatan.
Yang perlu
dipersiapan
Dokumen Fakta dan analisis
untuk
Kegiatan yang perlu
reakreditasi
Elemen Penilaian dilakukan untuk memenuhi
Dokumen sebagai Dokumen lain yang Rekam
persyaratan standar
regulasi yang perlu perlu disiapkan implementasi dan
disusun bukti lain yan
gperlu disiapkan
1. Kasus-kasus gawat Praktisi klinis bersama-sama Daftar kasus-kasus Bukti pelaksanaan
darurat dan/atau berisiko mengidentifikasi kasus-kasus gawat darurat/berisiko pertemuan untuk
tinggi yang biasa terjadi gawat darurat dan/atau tinggi yang biasa mengidentifikasi
diidentifikasi berisiko tinggi yang biasa ditangani kasus-kasus gawat
terjadi darurat dan
berisiko tinggi
2. Tersedia kebijakan dan Kebijakan
prosedur penanganan pasien pelayanan klinis
gawat darurat (emergensi) memuat kebijakan
tentang penanganan
pasien gawat
darurat,
SOP penanganan
pasien gawat darurat
3. Tersedia kebijakan dan Kebijakan
prosedur penanganan pasien pelayanan klinis
berisiko tinggi memuat kebijakan
tentang penanganan
pasien berisiko
tinggi.
SOP penanganan
pasien berisiko
tinggi
4. Terdapat kerjasama Merintis dan melaksanakan MOU kerjasama
dengan sarana kesehatan kerjasama dengan sarana
yang lain, apabila tidak kesehatan lain untuk
tersedia pelayanan gawat pelayanan gawat darurat, jika
darurat 24 jam puskesmas tidak
menyediakan pelayanan
gawat darurat 24 jam
5. Tersedia prosedur Pelaksanaan Kewaspadaan Panduan, SOP Dokumen eksternal
pencegahan (kewaspadaan Universal/pengendalian Kewaspadaan sebagai acuan:
universal) terhadap infeksi Universal Panduan
terjadinya infeksi yang Kewaspadaan
mungkin diperoleh akibat Universal
pelayanan yang diberikan
baik bagi petugas maupun
pasien dalam penanganan
pasien berisiko tinggi.
Pokok Pikiran:
• Penggunaan dan pemberian obat dan/atau cairan intravena merupakan kegiatan yang berisiko terhadap terjadinya infeksi, oleh karena itu perlu dipandu
dengan kebijakan dan prosedur yang jelas.
Yang perlu
Dokumen Fakta dan analisis
dipersiapan
Kegiatan yang perlu
untuk
Elemen Penilaian dilakukan untuk memenuhi
reakreditasi
persyaratan standar
Dokumen regulasi Dokumen lain yang Rekam
yang harus disusun perlu disiapkan implementasi dan
bukti lain yang
perlu disiapkan
1. Penanganan, penggunaan SK Kepala
dan pemberian obat/cairan Puskesmas dan SOP
intravena diarahkan oleh penggunaan dan
kebijakan dan prosedur pemberian obat
yang baku dan/atau cairan
intravena
Kriteria:
7.6.4. Hasil pemantauan pelaksanaan layanan digunakan untuk menyesuaikan rencana layanan.
Pokok Pikiran:
• Untuk mengetahui mutu layanan yang diberikan perlu dilakukan penilaian. Penilaian tersebut dilakukan dengan pengukuran dan analisis terhadap
indikator-indikator klinis yang ditetapkan. Hasil dan rekomendasi dari penilaian tersebut harus ditindaklanjuti sebagai upaya untuk meningkatkan mutu
pelayanan klinis. Penilaian hasil layanan secara kuantitatif antara lain adalah: indikator klinik, survei kepuasan pasien; sedangkan penilaian secara
kualitatif adalah deskripsi pengalaman pasien/keluarga pasien, pendapat, dan persepsi pasien terhadap pelayanan.
Yang perlu
dipersiapan
Dokumen Fakta dan analisis
untuk
Kegiatan yang perlu
reakreditasi
Elemen Penilaian dilakukan untuk memenuhi
Dokumen regulasi Dokumen lain yang Rekam
standar
yang perlu disusun perlu disiapkan implementasi dan
bukti lain yang
perlu disiapkan
1. Ditetapkan indikator Ketetapan tentang
untuk memantau dan indikator klinis yang
menilai pelaksanaan layanan digunakan untuk
klinis. pemantauan dan
evaluasi layanan
klinis
2. Pemantauan dan penilaian Pelaksanaan pemantauan dan
terhadap layanan klinis penilaian dengan
dilakukan secara kuantitatif menggunakan indikator yang
maupun kualitatif ditetapkan
Kriteria:
7.6.5. Seluruh petugas kesehatan memperhatikan dan menghargai kebutuhan dan hak pasien selama pelaksanaan layanan
Pokok Pikiran:
• Selama proses pelaksanaan layanan pasien, petugas kesehatan harus memperhatikan dan menghargasi kebutuhan dan hak pasien. Kebutuhan dan
keluhan pasien diidentifikasi selama proses pelaksanaan layanan. Perlu ditetapkan kebijakan dan prosedur untuk mengidentifikasi kebutuhan dan keluhan
pasien/keluarga pasien, menindaklanjuti, dan menggunakan informasi tersebut untuk perbaikan.
Yang perlu
dipersiapan
Dokumen Fakta dan analisis
untuk
Kegiatan yang perlu
Elemen Penilaian reakreditasi
dilakukan
Dokumen regulasi Dokumen lain Rekam
implementasi dan
bukti lain
1. Tersedia kebijakan dan Kebijakan dan SOP
prosedur untuk identifikasi keluhan
mengidentifikasi keluhan pasien dan
pasien/keluarga pasien penanganan keluhan
sesuai dengan kebutuhan
dan hak pasien selama
pelaksanaan asuhan
2. Tersedia prosedur untuk SOP penanganan
menangani dan dan tindak lanjut
menindaklanjuti keluhan keluhan
tersebut
Kriteria:
7.6.6. Pelaksanaan layanan dilakukan untuk menjamin kelangsungan dan menghindari pengulangan yang tidak perlu
Pokok Pikiran:
• Pelayanan klinis harus diberikan dengan efektif dan efisien. Dalam perencanaan maupun pelaksanaannya harus menghindari pengulangan yang tidak
perlu. Untuk itu diperlukan upaya pendukung yang sesuai dengan kemampuan Puskesmas, dan dipadukan sebagai hasil kajian dalam merencanakan dan
melaksanakan layanan klinis bagi pasien.
Kriteria:
7.6.7. Pasien dan keluarga pasien memperoleh penjelasan tentang hak dan tanggung jawab mereka berhubungan dengan penolakan atau tidak melanjutkan
pengobatan, termasuk penolakan untuk dirujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih memadai.
Pokok Pikiran:
• Pasien atau mereka yang membuat keputusan atas nama pasien, dapat memutuskan untuk tidak melanjutkan pelayanan atau pengobatan yang
direncanakan atau meneruskan pelayanan atau pengobatan setelah kegiatan dimulai, termasuk menolak untuk dirujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih
memadai.
• Pemberi pelayanan wajib memberitahukan pasien dan keluarganya tentang hak mereka untuk membuat keputusan, potensi hasil dari keputusan tersebut
dan tanggung jawab mereka berkenaan dengan keputusan tersebut. Pasien dan keluarganya diberitahu tentang alternatif pelayanan dan pengobatan.
Kriteria:
7.7.1. Pelayanan anestesi lokal dan sedasi di Puskesmas dilaksanakan memenuhi standar di Puskesmas, standar nasional, undang-undang, dan peraturan
serta standar profesi sesuai dengan kebutuhan pasien
Pokok Pikiran:
• Dalam pelayanan rawat jalan maupun rawat inap di Puskesmas terutama pelayanan gawat darurat, pelayanan gigi, dan keluarga berencana kadang-
kadang memerlukan tindakan bedah minor yang membutuhkan lokal anestesi dan sedasi. Pelaksanaan lokal anestesi dan sedasi tersebut harus memenuhi
standar dan peraturan yang berlaku, serta kebijakan dan prosedur yang berlaku di Puskesmas.
• Kebijakan dan prosedur memuat: o Penyusunan rencana termasuk identifikasi perbedaan antara dewasa dan anak atau pertimbangan khusus
o Dokumentasi yang diperlukan untuk dapat bekerja dan berkomunikasi efektif
o Persyaratan persetujuan khusus
o Frekuensi dan jenis monitoring pasien yang diperlukan
o Kualifikasi dan keterampilan petugas pelaksana
o Ketersediaan dan penggunaan peralatan anestesi
• Persyaratan kompetensi:
3. Pelaksanaan anestesi Pelaksanaaan anestesi local Kebijakan dan SOP Catatan dalam
lokal dan sedasi dipandu dan sedasi pemberian anestesi rekam medis
dengan kebijakan dan lokal dan sedasi di tentang anestesi
prosedur yang jelas Puskesmas local dan sedasi
yang diberikan dan
proses
monitoringnya
4. Selama pemberian Monitoring pasien selama Chek list/form Bukti pelaksanaan
anestesi lokal dan sedasi pemberian anestesi lokal dan monitoring monitoring status
petugas melakukan sedasi fisiologi pasien
monitoring status fisiologi selama pemberian
pasien anestesi lokal dan
sedasi
5. Anestesi lokal dan sedasi, Pencatatan pemberian Bukti pencatatan
teknik anestesi lokal dan anestesi lokal dan sedasi dan dalam rekam
sedasi ditulis dalam rekam teknik pemberian anestesi medis
medis pasien lokal dan sedasi dalam rekam
medis
Kriteria:
7.7.2. Pelayanan bedah di Puskesmas direncanakan dan dilaksanakan memenuhi standar di Puskesmas, standar nasional, undang-undang, dan peraturan
serta standar profesi sesuai dengan kebutuhan pasien
Pokok Pikiran:
• Dalam pelayanan rawat jalan maupun rawat inap di Puskesmas terutama pelayanan gawat darurat, pelayanan gigi, dan keluarga berencana kadang-
kadang memerlukan tindakan bedah minor yang membutuhkan anestesi. Pelaksanaan bedah minor tersebut harus memenuhi standar dan peraturan yang
berlaku, serta kebijakan dan prosedur yang berlaku di Puskesmas.
Yang perlu
dipersiapan
Dokumen Fakta dan analisis
untuk
Kegiatan yang perlu
Elemen Penilaian reakreditasi
dilakukan
Dokumen regulasi Dokumen lain yang Rekam
perlu disiapkan implementasi dan
bukti lain
1. Dokter atau dokter gigi Proses kajian sebelum Catatan pada
yang akan melakukan melakukan tindakan rekam medis yang
pembedahan minor pembedahan membuktikan
melakukan kajian sebelum pelaksanaan kajian
melaksanakan pembedahan sebelum dilaukan
pembedahan.
2. Dokter atau dokter gigi Penyusunan rencana asuhan SOP tindakan
yang akan melakukan pembedahan pembedahan
pembedahan minor
merencanakan asuhan
pembedahan berdasarkan
hasil kajian.
Kriteria:
7.8.1.Pasien/keluarga memperoleh penyuluhan kesehatan dengan pendekatan yang komunikatif dan bahasa yang mudah dipahami
Pokok Pikiran:
• Untuk meningkatkan luaran klinis yang optimal perlu ada kerjasama antara petugas kesehatan dan pasien/keluarga. Pasien/keluarga perlu mendapatkan
penyuluhan kesehatan dan edukasi yang terkait dengan penyakit dan kebutuhan klinis pasien, oleh karena itu penyuluhan dan pendidikan pasien/keluarga
perlu dipadukan dalam pelayanan klinis. Pendidikan dan penyuluhan kepada pasien termasuk perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Agar penyuluhan
dan pendidikan pasien/keluarga dilaksanakan dengan efektif maka dilakukan dengan pendekatan komunikasi interpersonal antara pasien dan petugas
kesehatan, dan menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh pasien/keluarga.
Yang perlu
dipersiapan
Dokumen Fakta dan analisis
untuk
Kegiatan yang perlu dilakuak
Elemen Penilaian reakreditasi
Dokumen regulasi Dokumen lain yang Rekam
perlu disiapkan implementasi dan
bukti lain
1. Penyusunan dan Penyusunan dan Pelaksanaan Kebijakan Bukti catatan
pelaksanaan layanan asuhan termasuk didalamnya pelayanan klinis dalam rekam
mencakup aspek penyuluhan pada pasien dan memuat kewajiban medis
penyuluhan kesehatan keluarga untuk penyuluhan
pasien/keluarga pasien dan pendidikan
pasien.
SOP dan bukti
pelaksanaan
pendidikan/penyulu
han pada pasien
2. Pedoman/materi Panduan penyuluhan
penyuluhan kesehatan pada pasien
mencakup informasi Materi pendidikan/
mengenai penyakit, penyuluhan pada
penggunaan obat, peralatan pasien, catatan
medik, aspek etika di pendidikan/
Puskesmas dan PHBS. penyuluhan pada
pasien pada rekam
medis
3. Tersedia metode dan Pelaksanaan Panduan penyuluhan Bukti pencatatan
media edukasi/penyuluhan pasien pada pasien. edukasi
penyuluhan/pendidikan Media pendidikan/ pasien/keluarga
kesehatan bagi pasien dan penyuluhan pada
keluarga dengan pasien, catatan
memperhatikan kondisi pendidikan/
sasaran/penerima informasi penyuluhan pada
(misal bagi yang tidak bisa pasien pada rekam
membaca) medis penyuluhan
4. Dilakukan penilaian Penilaian efektivitas Hasil evaluasi
terhadap efektivitas pendidikan/ penyuluhan pada terhadap
penyampaian informasi pasien, catatan pendidikan/ efektivitas
kepada pasien/keluarga penyuluhan pada pasien pada penyampaian
pasien agar mereka dapat rekam medis informasi/edukasi
berperan aktif dalam proses pada pasien
layanan dan memahami
konsekuensi layanan yang
diberikan
Standar:
7.9. Makanan dan Terapi Nutrisi *)
Pemberian makanan dan terapi nutrisi sesuai dengan kebutuhan pasien dan ketentuan yang berlaku
Kriteria:
7.9.1. Pilihan berbagai variasi makanan yang sesuai dengan status gizi pasien dan konsisten dengan asuhan klinis tersedia secara reguler.
Pokok Pikiran:
• Kondisi kesehatan dan proses pemulihan pasien membutuhkan asupan makanan dan nutrisi yang memadai, oleh karena itu makanan perlu disediakan
secra regular, sesuai dengan rencana asuhan, umur, budaya, dan bila dimungkinkan pilihan menu makanan. Pasien berperan serta dalam perencanaan dan
seleksi makanan.
• Pemesanan dan pemberian makanan atau nutrien yang lain hanya dilakukan oleh tenaga kesehatan yang kompeten.
• Keluarga pasien dapat berpartisipasi dalam menyediakan makanan bila sesuai dan konsisten dengan kajian kebutuhan pasien dan rencana asuhan
dengan sepengetahuan dari petugas kesehatan.
• Bila keluarga pasien atau pihak lain menyediakan makanan pasien, mereka diberikan edukasi tentang makanan yang dilarang/kontra indikasi dengan
kebutuhan dan rencana pelayanan, termasuk informasi tentang interaksi obat dengan makanan.
Yang perlu
dipersiapan
Kegiatan yang perlu Dokumen Fakta dan analisis
Elemen Penilaian untuk
dilakukan reakreditasi
Dokumen regulasi Dokumen lain Rekam
implementasi dan
bukti lain
1. Makanan atau nutrisi Penyediaan makanan bagi SOP pemesanan,
yang sesuai untuk pasien pasien penyiapan, distribusi
tersedia secara reguler dan pemberian
makanan pada
pasien rawat inap
Pokok Pikiran:
• Penyiapan makanan, penyimpanan dan distribusi makanan, termasuk bahan makanan harus dimonitor untuk memastikan keamanan dan sesuai dengan
peraturan perundang-undang dan praktik terkini yang dapat diterima.
• Risiko kontaminasi dan pembusukan diminimalkan dalam penyiapan dan penyimpanan makanan. Makanan didistribusikan kepada pasien pada waktu
yang telah ditetapkan. Makanan dan produk nutrisi termasuk produk nutrisi enteral, jika dibutuhkan, harus tersedia untuk memenuhi kebutuhan khusus
pasien.
Dokumen Skor
Kegiatan yang perlu Dokumen regulasi Dokumen lain yang Rekam
Elemen Penilaian
dilakukan perlu disiapkan implementasi dan
bukti lain
1. Makanan disiapkan Proses penyiapan dan SOP penyiapan
dengan cara yang baku distribusi makanan makanan dan
mengurangi risiko distribusi makanan
kontaminasi dan mencerminkan
pembusukan upaya mengurangi
risiko terhadap
kontaminsasi dan
pembusukan
Kriteria :
7.9.3. Pasien yang berisiko nutrisi mendapat terapi gizi.**)
Pokok Pikiran:
• Pada asesmen awal, pasien ditapis untuk mengidentifikasi adanya risiko nutrisi. Ahli gizi melakukan kajian untuk mengidentifikasi adanya risiko nutrisi
untuk disusun rencana terapi gizi. Tingkat kemajuan pasien dimonitor dan dicatat dalam rekam medis. Dokter, perawat dan ahli gizi dan jika diperlukan
keluarga pasien, bekerjasama dalam merencanakan dan memberikan terapi gizi.
Yang perlu
dipersiapan
Dokumen Fakta dan analisis
untuk
Kegiatan yang perlu
Elemen Penilaian reakreditasi
dilakukan
Dokumen regulasi Dokumen Lain dan Rekam
bukti lain yang perlu implementasi dan
disiapkan bukti lain
1. Pasien yang pada kajian Pelaksanaan asuhan gizi pada SOP asuhan gizi
awal berada pada risiko pasien dengan risiko nutrisi
nutrisi, mendapat terapi gizi.
Kriteria:
7.10.1. Pemulangan dan/tindak lanjut pasien, baik yang bertujuan untuk kelangsungan layanan, rujukan maupun pulang dipandu oleh prosedur yang
standar
Pokok Pikiran:
• Untuk menjamin kesinambungan pelayanan, maka perlu ditetapkan kebijakan dan prosedur pemulangan pasien dan tindak lanjut maupun rujukan yang
perlu dilakukan pada saat pemulangan. Jika pasien dirujuk ke fasilitas kesehatan yang lain, perlu ada mekanisme umpan balik dari fasilitas kesehatan
tersebut.
• Jika puskesmas menerima umpan balik rujukan pasien dari fasilitas kesehatan yang lebih tinggi atau fasilitas kesehatan lain, maka perlu dilakukan
tindak lanjut terhadap pasien melalui proses kajian, dan sesuai prosedur yang berlaku, dengan memperhatikan rekomendasi tindak lanjut dari sarana
kesehatan yang memberikan umpan balik rujukan
• Perlu ditetapkan kebijakan dan prosedur untuk memberikan alternatif dalam mengatasi hal tersebut, jika tindak lanjut yang dibutuhkan tidak dapat
dilaksanakan. Bentuk layanan tindak lanjut dilakukan dengan memperhatikan lingkaran dinamis proses keperawatan, dan kemandirian pasien/keluarga
Yang perlu
dipersiapan
Kegiatan yang perlu Dokumen Fakta dan analisis
Elemen Penilaian untuk
dilakukan
reakreditasi
Dokumen regulasi Dokumen lain yang Rekam
perlu disiapkan implementasi dan
bukti lain
1. Tersedia prosedur SOP pemulangan
pemulangan dan/tindak pasien dan tindak
lanjut pasien lanjut pasien
Pokok Pikiran:
• Informasi yang diberikan kepada pasien/keluarga pada saat pemulangan atau rujukan ke fasilitas kesehatan yang lain diperlukan agar pasien/keluarga
memahami tindak lanjut yang perlu dilakukan untuk mencapai hasil pelayanan yang optimal.
Yang perlu
dipersiapan
Dokumen Fakta dan analisis
untuk
Kegiatan yang perlu
Elemen Penilaian reakreditasi
dilakukan
Dokumen regulasi Dokumen lain yang Rekam
perlu disiapkan implementasi dan
bukti lain
1. Informasi yang Pemberian informasi tentang SOP pemulangan Bukti pemberian
dibutuhkan mengenai tindak tindak lanjut layanan pada pasien dan tindak informasi tentang
lanjut layanan diberikan saat pemulangan atau rujukan lanjut pasien, SOP tindak lanjut
oleh petugas kepada rujukan layanan pada saat
pasien/keluarga pasien pada pemulangan atau
saat pemulangan atau jika rujuak
dilakukan rujukan ke sarana
kesehatan yang lain
Pokok Pikiran:
• Jika pasien perlu dirujuk ke fasilitas kesehatan yang lain, wajib diupayakan proses rujukan berjalan sesuai dengan kebutuhan dan pilihan pasien agar
pasien memperoleh kepastian mendapat pelayanan sesuai dengan kebutuhan dan pilihan tersebut dengan konsekuensinya. Untuk itu perlu ditetapkan
kebijakan dan prosedur pelaksanaan rujukan.
Yang perlu
dipersiapan
Dokumen Fakta dan analisis
untuk
Kegiatan yang perlu
Elemen Penilaian reakreditasi
dilakukan
Dokumen regulasi Dokumen lain yang Rekam
perlu disiapkan implementasi dan
bukti lain
1. Dilakukan identifikasi Identifikasi kebutuhan dan SOP identifikasi
kebutuhan dan pilihan pilihan pasien selama proses kebutuhan pasien
pasien (misalnya kebutuhan rujukan meliputi sebagaimana selama proses
transportasi, petugas disebut pada EP 1 rujukan, antara lain
kompeten yang tranportasi rujukan
mendampingi, sarana medis
dan keluarga yang
menemani) selama proses
rujukan.
2. Apabila tersedia lebih Pemberian informasi tentang SOP rujukan Form rujukan Catatan dalam
dari satu sarana yang dapat alternatif sarana tujuan rekam medis yang
menyediakan pelayanan rujukan, peluang bagi pasien menyatakan
rujukan tersebut, dan keluarga untuk memilih informasi sudah
pasien/keluarga pasien tujuan rujukan diberikan
diberi informasi yang
memadai dan diberi
kesempatan untuk memilih
sarana pelayanan yang
diinginkan