mampu menentukan masalah yang harus diatasi, menentukan tujuan dan indikator
pencapaian yang harus dicapai, menyusun program kegiatan yang akan efektif
menggunakan hasil temuan data hasil kegiatan sebagai refleksi untuk menentukan
maka seorang calon kepala sekolah terlatih untuk menhadapi dan mengatasi
23
24
masalah dan ke depan tidak lagi ada kepala sekolah yang melakukan pembiaran
(2,17),dan standar penilaian (2,67) dari hasil tersebut terlihat standar proses lebih
rendah maka calon kepala sekolah mencoba mengangkat satu judul RTK tentang
Tanggal 11 maret 2016 melapor ke Kepala Sekolah sendiri tentang hasil In 1 dan
RPP oleh semua guru sebagai pedoman dalam kegiatan proses belajar mengajar
dan hasil kajian EDS terutama standar proses yang paling rendah, calon kepala
1. Siklus 1
a. Persiapan Pelaksanaan
Diawali berdiskusi dengan kepala sekolah tentang pentingnya RPP oleh semua
guru sebagai pedoman dalam kegiatan proses belajar mengajar dan hasil kajian
EDS terutama standar proses yang paling rendah, calon kepala sekolah
25
calon kepala sekolah pada hari Sabtu tanggal 12Maret 2016 pukul 09.00 pada jam
Melalui sosialisai program On the Job Learning (OJL) bagi calon kepala
sekolah tahun 2016 dihadiri oleh seluruh guru melalui sosialisasi diharapkan para
guru akan mendukung dan akan memberikan bantuan kepada calon kepala
b. Pelaksanaan
sekolah, guru senior, guru yang telah mengikuti cara-cara penyusunan RPP.
dan RPP sesuai dengan kurikulum KTSP kemudian dilanjutkan dengan menyusun
perangkat pembelajaran.
26
pembelajaran dalam hal ini RPP KTSP. Kegiatan monitoring dan evaluasi
- Ketersediaan snack
- Hamira,SE
- Hasni,SE
- Rusiana,S.Pd
- Yudas,S.Sos
- Suherman,SE
- Haderita,S.Pd
d. Refleksi
yang dilakukan peserta, nara sumber dan calon kepala sekolah pada siklus 1
narasumbernya juga sudah baik, namun ada beberapa saran yang dimasukkan
sistematis.
berikut:
No Instrumen Skor
Jml
No Nama Guru (%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Suherman,SE 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 28 70
2 Haderita,S.Pd 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 27 67,5
30
3 Hasni,SE 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 32 80
4 Rusiana,S.Pd 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 33 82,5
5 Hamira,SE 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 35 87,5
6 Yudas,S.Sos 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 33 82,5
Berdasarkan hasil penilaian terhadap RPP yang telah dibuat guru, dapat
disimpulkan bahwa dari 6 orang guru terdapat 1 orang guru memperoleh nilai
diatas 86 dengan ketegori (A), 3 orang guru memperoleh nilai diatas 76 dengan
kategori (B), dan 2 orang guru yang masih mendapat nilai di bawah 75 dengan
2. Siklus 2
a. Persiapan
diskusi dengan rekan guru, kepada guru senior dan kepada kepala sekolah diminta
31
b. Pelaksanaan
pendampingan berlangsung.
pembelajaran dalam hal ini RPP KTSP. Kegiatan monitoring dan evaluasi
monitoring dan evaluasi outcome AKPK CKS, dengan rincian hasil sebagai
berikut :
- Ketersediaan snack
c. Rata-rata 87 klasifikasi A
- Hamira,SE
- Hasni,SE
- Rusiana,S.Pd
- Yudas,S.Sos
34
- Suherman,SE
- Haderita,S.Pd
dijadikan teladan
c. Rata-rata 89 klasifikasi A
d. Refleksi
35
narasumber , calon kepala sekolah dan kepala sekolah pada siklus 2. untuk
A,olehnya itu calon kepala sekolah mengambil kesimpulan calon kepala sekolah
perhitungansebagai berikut:
Skor
No Instrumen Jml
(%)
No Nama Guru
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Suherman,SE 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 35 87,5
2 Haderita,S.Pd 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 35 87,5
3 Hasni,SE 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 35 87,5
4 Rusiana,S.Pd 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 36 90,0
5 Hamira,SE 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 37 92,5
6 Yudas,S.Sos 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 36 90,0
36
Berdasarkan hasil penilaian terhadap RPP yang telah dibuat guru, dapat
dengan ketegori (A), sangat baik termasuk 2 orang guru yang diberikan
pendampingan khusus oleh calon kepala sekolah, hal ini menunjukan bahwa calon
bimbingan di kelas.
37
dan terarah.
kualitas pembelajaran.
pembelajaran.
38
1. Siklus 1
a. Perencanaan
guru mata pelajaran IPS Terpadu mengajar di kelas VII dan IX.
b.Pelaksanaan
1). Pra observasi dalam tahapan ini guru diberitahu dan dinyatakan
yang harus diisi, dan memberikan RPP yang akan digunakan pada saat
disupervisi. Supervisor dalam hal ini kepala sekolah atau guru senior
menelaah RPP yang telah diberikan oleh guru yang akan disupervisi.
junior saja yaitu : Hamira,SE guru kelas VIII dan IX disupervisi pada
hari Senin tanggal 21Maret tahun 2016 jam keempat dan kelima di
oleh guru junior selama proses pembelajaran, setelah itu guru junior
Tindak lanjut dan hasil, setelah mengisi instrumen pasca observasi calon
adalah :
34
X 100 % = 77,27% = B (Baik).
44
54
x 100% = 79,41% = B (Baik)
68
siklus 2 nanti sebagai tindak lanjut.Untuk observasi kelas calon kepala sekolah
Format 1 Format 2
No Nama Guru Junior
Angka Huruf Angka Huruf
1 Hamira,SE 77,27 B 79,41 B
2. Siklus 2
a. Perencanaan
melakukan sepervisi berikutnya di siklus 2 pada hari Kamis tanggal 14April 2016.
b. Pelaksanaan
41
1). Pra observasi, sebelumnya guru junior diberi instrumen pra observasi
untuk diisi, baru setelah itu dilakukan observasi untuk guru junior.
pertemuan berikutnya.
3). Pasca Observasi setelah observasi, seperti halnya pada siklus 1 guru
proses pembelajaran tadi yang diamati oleh calon kepala sekolah lalu
baik yang dilakukan guru junior selama proses pembelajaran, setelah itu
format 2.
40
x 100% = 90,90% = A (Baik Sekali)
44
Dari pengamatan pada siklus 1 dan siklus 2, untuk guru junior Hamira,SE
dengan adanya peningkatan perolehan nilai skor (77,27%) menjadi (90,90%) dari
42
observasi kelas diperoleh nilai skor 62, dimasukan dalam perhitungan diperoleh :
62
x 100% = 91,17% = A (Baik Sekali)
68
observasi kelas ada peningkatan yang signifikan, yaitu dari 79,41% menjadi
Format 1 Format 2
No Nama Guru Junior Huru
Angka Angka Hurup
p
1 Hamira,SE 90,90 A 91,17 A
sempurna, bahkan setelah kegiatan ini guru junior lebih antusias meminta agar
dituntut untuk menyusun RPP sesuai dengan mata pelajaran yang diampunya.
Bahkan karena calon kepala sekolah adalah calon pemimpin yang sedang dilatih,
ia harus lebih memahami dan memberikan contoh kepada rekan guru lainnya
Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu
berpartisifasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreatifitas
dan kemadirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta
fsikologis peserta didik. RPP disusun berdasarkan Kompetensi Dasar (KD) atau
sub topik yang dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih.Pengembangan
Alokasi waktu 2). Standar Kompetensi (SK) 3). Kompetensi Dasar (KD) 4).
Indikator 5). Tujuan Pembelajaran 6). Materi Ajar 7). Metode Pembelajaran 8).
Dalam laporan On the Job Learning (OJL) ini calon kepala sekolah juga
menyusun RPP sesuai dengan mata pelajaran yang diampu. Sebagai langkah awal
dalam menyusun RPP adalah penulisan data sekolah, mata pelajaran, dan
kelas/semester, alokasi waktu. Dan sesuai dengan program semester yang telah
disesuaikan dengan SK, KD dan cakupan materi yang akan disampiakan. Alat dan
pertanyaan yang telah dirumuskan dengan membaca bahan ajar, juga dari buku
sumber lain yang relevan dengan materi yang disampaikan, setelah mendapat
merumuskan secara tertulis, selam peserta didik melakukan kegatan ini guru dapat
45
melakukan penilaian sikap, peserta didik bersama guru membuat kesimpulan atas
jawaban dari pertanyaan (kegiatan ini berlangsung kurang lebih selama 50 menit).
peserta didik bila ada hal yang belum dipahami guru memberikan penjelasan atas
pertanyaan yang disampiakan peserta didik, peserta didik diberi pertanyaan lisan
untuk mengetahui sejauh mana tujuan pembelajaran dapat diserap peserta didik.
2. Bahan Ajar
tertulis maupun tidak tertulis.Jenis-jenis bahan ajar dapat dibedakan atas beberapa
berdasarkan subjeknya terdiri dari dua jenis, yaitu : a) Bahan ajar yang sengaja
dirancang untuk belajar seperti buku, LKS. b) Bahan ajar yang dirancang dapat
dimanfaatkan untuk belajar menyatakan bahwa jika ditinjau dari fungsinya maka
bahan ajar yang dirancang terdiri atas 3 kelompok, yaitu : bahan ajar persentasi,
Berkaitan dengan salah satu tugas On the Job Learning (OJL) yaitu
menyusun bahan ajar, maka calon kepala sekolah juga mencoba menyusun bahan
ajar. Seperti yang diuraikan di atas tentang pengertian bahan ajar dan dasar
3. Instrumen Penilaian
Dalam RPP instrumen penilaian ada dibagian paling akhir, untuk keperluan
On the Job Learning (OJL) calon kepala sekolah juga melakukan penyusunan
instrumen penilaian.
a. Persiapan
b. Pelaksanaan
kajian sesuai dengan yang kami peroleh pada saat kegiatan In-Service 1,
kemudian calon kepala sekolah menyusun kondisi ideal dari aspek yang akan
kami kaji berdasarkan Permendiknas. Setelah itu kami mengkaji kondisi ideal,
manajerialRencana Kerja Sekolah yang berdasarkan data yang yang sudah kami
wawancara dengan para pemegang jabatan yang berkaitan dengan kajian tersebut,
selain itu langkah yang kami lakukan yaitu menghadirkan pejabat sekolah yang
c. Hasil
48
adalah adanya matrik kajian terlampir, dan laporan dari kajian manajerial
(RKS) kemudian mengkaji RKS dan RKJM SMP Negeri 2 Bua Ponrang penulis
mengerti dan memahami beberapa cara penyusunan RKS dan RKJM diantaranya
masyarakat dan kemitraan, dan 8) rencana kerja lain yang mengarah kepada
b. Hasil dari EDS sebagian besar sudah dijadikan dasar untuk penyusunan
RKS hanya saja masih ditemukan sedikit kesenjangan yang belum relevan
antara EDS dan RKS, calon kepala sekolah menyarankan agar pihak yang
kepentingan ini sudah sesuai dengan kondisi ideal, hanya saja belum
menyarankan agar RKJM dan RKS yang dibuat disahkan berlakunya oleh
melalui workshop.
2 Pengelolaan Kurikulum
50
a. Persiapan
a. Bahan ajar yang calon kepala sekolah peroleh berupa modulkegiatan In-
b. Pelaksanaan
kajian sesuai dengan yang kami peroleh pada saat kegiatan In-Service 1,
kemudian calon kepala sekolah menyusun kondisi ideal dari aspek yang akan
ideal, kondisi nyata sekolah , kesenjangan dan alternative solusi dari aspek
manajerial Rencana Kerja Sekolah yang berdasarkan data yang yang sudah
kajian tersebut, selain itu langkah yang kami lakukan yaitu menghadirkan
pejabat sekolah yang berkaitan dengan kajian tersebut pada saat melakukan
kajian
c. Hasil
51
adalah adanya matrik kajian terlampir, dan laporan dari kajian manajerial
bentuk RPP yang memuat nilai-nilai karakter bangsa sesuai dengan KI dan KD
Standar Isi (SI), Standar Kompetensi Lulusan (SKL), dan panduan penyusunan
termasuk penyusunan RPP yang memuat nilai-nilai karakter, penulis akan lebih
banyak belajar dan berusaha selalu terlibat secara langsung dalam penyusunan dan
sekolah, disetujui dalam rapat dewan guru, diketahui oleh komite sekolah
potensi,minat dan bakat siswa untuk mewujudkan potensi dan bakat siswa
kajian EDS dan observasi calon kepala sekolah selama ini baru sebagian
guru yang menyusun RPP sendiri, sebagian hanya copy paste dari guru
senior atau RPP yang dibuat oleh penerbit buku. Calon kepala sekolah
pserta didik, dalam hal ini perlu peningkatan kemampuan guru dalam
teman sejawat.
a. Persiapan
53
a. Bahan ajar yang calon kepala sekolah peroleh berupa modulkegiatan In-
kependidikan.
kependidikan
b. Pelaksanaan
kajian sesuai dengan yang kami peroleh pada saat kegiatan In-Service 1,
kemudian calon kepala sekolah menyusun kondisi ideal dari aspek yang akan
ideal, kondisi nyata sekolah , kesenjangan dan alternative solusi dari aspek
data yang yang sudah kami kumpulkan. Jika informasi dirasa masih kurang
berkaitan dengan kajian tersebut, selain itu langkah yang kami lakukan yaitu
54
menghadirkan pejabat sekolah yang berkaitan dengan kajian tersebut pada saat
melakukan kajian
c. Hasil
kependidikan adalah adanya matrik kajian terlampir, dan laporan dari kajian
beban kerja guru dan pengawas sekolah yang mewajibkan guru mengajar 24 jam
untuk terlibat aktif dalam kegiatan MGMP. Penulis juga memahami kompetensi
diidentifikasi dan petakan oleh kepala sekolah untuk menjadi pertimbangan dalam
pembagian tugas dan pembinaannya secara berkelanjutan. Untuk itu sebagai calon
kepala sekolah, penulis berharap ada penilaian atau uji kompetensi bagi guru-guru
kesimpulan :
studi yang diampuh, hanya beberapa jam mata pelajaran PJOK diajarkan
oleh guru bukan jurusan PJOK dan semua jam mata pelajaran seni budaya
diajarkan oleh guru bukan jurusan seni budaya, untuk itu calon kepala
tersebut atau menerima guru honorer jurusan PJOK dan Seni Budaya.
hanya satu syarat yang tidak terpenuhi yaitu Kepala Sekolah belum
memiliki Sertifikat calon kepala sekolah dari lembaga yang resmi (NUKS)
untuk itu calon kepala sekolah menyarankan agar mengikuti diklat calon
minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S.1) bahkan ada beberapa
terakreditasi.
belum mampu menyusun RPP sendiri untuk itu calon kepala sekolah
e. Untuk kompetensi kepribadian dan sosial guru sudah baik. Hanya saja
studi yang diampuh) masih ada sebagian guru belum baik kompetensi
belum lulus. Calon Kepala sekolah menyarankan agar guru rajin membaca
h. Untuk tenaga lab , kepala lab telah memiliki kualifikasi akademik S-1 dari
jalur pendidik dan telah memiliki sertifikat kepala lab dari perguruan
i. Sekolah tidak memiliki teknisi laboran dan laboran, untuk itu calon kepla
syarat kualifikasi .
k. Untuk uraian tugas dan tata kerja calon kepala sekolah menyarankan agar
l. Calon kepala sekolah juga menyarankan agar mengadakan tata tertib dan
kode etik PTK yang disepakati bersama, dan sekolah mempunyai system
yang dapat memberikan penghargaan bagi yang mematuhi dan sanksi bagi
yang melanggar.
kepala sekolah.
58
a. Persiapan
seperti :
a. Bahan ajar yang calon kepala sekolah peroleh berupa modulkegiatan In-
Sekolah.
Sekolah.
b. Pelaksanaan
kajian sesuai dengan yang kami peroleh pada saat kegiatan In-Service 1,
kemudian calon kepala sekolah menyusun kondisi ideal dari aspek yang akan
ideal, kondisi nyata sekolah , kesenjangan dan alternative solusi dari aspek
yang yang sudah kami kumpulkan. Jika informasi dirasa masih kurang calon
berkaitan dengan kajian tersebut, selain itu langkah yang kami lakukan yaitu
menghadirkan pejabat sekolah yang berkaitan dengan kajian tersebut pada saat
melakukan kajian
c. Hasil
Sekolah adalah adanya matrik kajian terlampir, dan laporan dari kajian
magang, penulis mengetahui sumber daya sarana dan prasarana yang dimiliki
tahun 2007 harus dijadikan sebagai acuan dalam perencanaan pengadaan sarana
dan prasarana sekolah. Untuk pengelolaan saran adan prasarana calon kepala
yang terdiri dari buku, alat peraga dan laboratorium serta media
pembelajaran. Hanya saja bukunya sudah banyak yang usang, rusak dan
hilang sehingga jumlah buku pelajaran tidak memadai lagi yaitu idealnya
1:1 tiap mata pelajaran, sehingga calon kepala sekolah menyarankan perlu
60
penggantian buku pelajaran yang telah usang, rusak dan hilang agar
dari ban bekas, pembuatan vas bunga dan pot-pot bunga dan lain-lain.
e. Untuk lahan, sekolah memilki rasio 30,44 m2/peserta didik melebihi dari
SPM yaitu 11,6 m2/ peserta didik, Terhindar dari potensi bahaya yang
keadaan darurat.
61
sempadan sungai dan jalur kereta api, lahan terhindar dari pencemaran air,
tanah dari pemerintah daerah setempat lahan memiilki status hak tanah
h. Sekolah memiliki rasio luas lantai bangunan terhadap peserta didik 2,67
m2/peserta didik belum sesuai dengan kondisi ideal yaitu Rasio minimum
pemerintah terkait.
i. Memiliki ventilasi udara dan pencahayaan yang memadai hanya saja ada
beberapa gedung yang telah rusak jendelanya untuk itu calon kepala
rusak
k. Masih ada bagian ruang belum memiliki instalasi listrik yang memadai
l. Masih ada ruang kelas belum dilengkapi sarana seperti : lemari, tempat
cuci tangan, kotak kontak untuk itu calon kepala sekolah memberikan
perpustakaan
n. Rasio buku teks pelajaran di sekolah tidak memenuhi standar untuk itu
minimal yaitu jumlah buku pengayaan 870 judul/ sekolah terdiri dari 70%
non fiksi dan 30 % fiksi dengan jumlah eksemplar 2.500 untuk 19-24
870 judul/ sekolah terdiri dari 70% non fiksi dan 30 % fiksi dengan jumlah
63
laboratorium IPA.
r. Lemari bahan masih kurang di laboratorium IPA untuk itu calon kepala
s. Di lab IPA Kurang kotak kontak, banyak yang rusak, tidak ada jam
t. Rasio ruang guru Rasio ruang guru 2,88 m2 belum sesuai dengan kondisi
ideal yaitu Rasio minimum luas ruang guru minimum 4m2/guru calon
guru melalui dana BOS atau mengajukan permohonan bantuan ruang guru
yang memadai kepada pemerintah terkait. Sealain itu calon kepala sekolah
guru
64
alat-alat shalat.
kepribadian.
x. Untuk ruang UKS calon kepala sekolah menyarankan agar ruang UKS
semua peserta didik, 1 untuk guru dan 1 untuk Staf masih jauh dari kondisi
didik pria, dan 1 unit jamban untuk 30 peserta didik wanita, 1 unit jamban
65
untuk guru dengan luas minimum jamban 2 m2melalui bantuan dana BOS
tersebut.
a. Persiapan
a. Bahan ajar yang calon kepala sekolah peroleh berupa modul kegiatan In-
c. Evaluasi Diri Sekolah, RKS, RKJM, Profil sekolah, data peserta didik dan
b. Pelaksanaan
kajian sesuai dengan yang kami peroleh pada saat kegiatan In-Service 1,
kemudian calon kepala sekolah menyusun kondisi ideal dari aspek yang akan
ideal, kondisi nyata sekolah , kesenjangan dan alternative solusi dari aspek
manajerial Pengelolaan Peserta didik yang berdasarkan data yang yang sudah
kajian tersebut, selain itu langkah yang kami lakukan yaitu menghadirkan
pejabat sekolah yang berkaitan dengan kajian tersebut pada saat melakukan
kajian
c. Hasil
matrik kajian terlampir, dan laporan dari kajian manajerial pengelolaan peserta
didik .
mengambil kesimpulan :
seleksi hanya dilakukan untuk mengisi kelas unggulan karena semua siswa
buku klaper, buku induk siswa, buku mutasi siswa, buku absensi siswa.
pengisian buku mutasi siswa dan tidak membuat buku alumni siswa. Calon
perakturan dan kode etik siswa sudah baik, hanya saja sekolah tidak
siswa yang mematuhi tata tertib misalnya melalui pemilihan siswa teladan.
Calon kepala sekolah juga menyarankan agar wali kelas mendata siswa
68
setiap tahun.
e. Untuk layanan BK, sekolah hanya melayani siswa yang bermasalah dan
pekan.
volley, bola basket, dan karate. Calon kepala sekolah menyarankan agar
agar semua bakat dan minat yang dimiliki siswa dapat tersalurkan
misalnya sepak bola, PMR, PKS, Seni Suara, Seni Religi dan lain-lain.
a. Persiapan
a. Bahan ajar yang calon kepala sekolah peroleh berupa modul kegiatan In-
Sekolah
b. Pelaksanaan
kajian sesuai dengan yang kami peroleh pada saat kegiatan In-Service 1,
kemudian calon kepala sekolah menyusun kondisi ideal dari aspek yang akan
ideal, kondisi nyata sekolah , kesenjangan dan alternative solusi dari aspek
berkaitan dengan kajian tersebut, selain itu langkah yang kami lakukan yaitu
menghadirkan pejabat sekolah yang berkaitan dengan kajian tersebut pada saat
melakukan kajian
c. Hasil
adanya matrik kajian terlampir, dan laporan dari kajian manajerial Pengelolaan
keuangan Sekolah.
sekolah berasal dari pemerintah berupa BOS pusat, Dana gratis provinsi. Namun
belakangan ini ada peraturan daerah yang melarang sekolah melakukan pungutan
hanya mengandalkan dari dana BOS dan dana gratis. Semementara dana BOS
mengelola keuangan di sekolah dengan melibatkan dana dari orang tua siswa,
karena dana tersebut diperoleh berdasarkan hasil musyawarah antara orang tua
Dituangkan dalam RKS, hanya ada satu kesenjangan yaitu sekolah tidak
mengumumkan beasaran dana yang diterima dan dikelolah oleh sekolah dan
beasaran dana yang diterima dan dikelolah oleh sekolah dan rencana
penggunaannya.
a. Persiapan
dokumen seperti :
a. Bahan ajar yang calon kepala sekolah peroleh berupa modul kegiatan In-
(TAS)
Sekolah (TAS)
c. Evaluasi Diri Sekolah, RKS, RKJM, Profil sekolah, data tata usaha
b. Pelaksanaan
72
kajian sesuai dengan yang kami peroleh pada saat kegiatan In-Service 1,
kemudian calon kepala sekolah menyusun kondisi ideal dari aspek yang akan
ideal, kondisi nyata sekolah , kesenjangan dan alternative solusi dari aspek
yang yang sudah kami kumpulkan. Jika informasi dirasa masih kurang calon
berkaitan dengan kajian tersebut, selain itu langkah yang kami lakukan yaitu
menghadirkan pejabat sekolah yang berkaitan dengan kajian tersebut pada saat
melakukan kajian
c. Hasil
(TAS) adalah adanya matrik kajian terlampir, dan laporan dari kajian manajerial
sosial, (3) kompetensi teknis administrasi sekolah, dan (4) kompetensi manajerial
ketatausahaan sekolah.
pengetahuan tentang kompetensi TAS yang harus dibina oleh kepala sekolah.
mengambil kesimpulan :
sesuai, hanya saja sekolah belum memiliki petugas khusus yang terdiri
tugas tersebut dilimpahkan kepada orang lain yang mana bisa menghambat
74
a. Persiapan
seperti :
a. Bahan ajar yang calon kepala sekolah peroleh berupa modul kegiatan In-
pembelajaran
b. Pelaksanaan
75
kajian sesuai dengan yang kami peroleh pada saat kegiatan In-Service 1,
kemudian calon kepala sekolah menyusun kondisi ideal dari aspek yang akan
ideal, kondisi nyata sekolah , kesenjangan dan alternative solusi dari aspek
yang sudah kami kumpulkan. Jika informasi dirasa masih kurang calon
berkaitan dengan kajian tersebut, selain itu langkah yang kami lakukan yaitu
menghadirkan pejabat sekolah yang berkaitan dengan kajian tersebut pada saat
melakukan kajian.
c. Hasil
adalah adanya matrik kajian terlampir, dan laporan dari kajian manajerial
mendapat informasi tentang sumber daya sarana dan prasarana yang dimiliki
sekolah yang masuk dalam ketegori TIK serta mendapat gambaran kompetensi
76
multimedia, ada ruang computer, ada antena jaringan internet. Yang tidak
pemerintah terkait.
bidang TIK misalnya melalui workshop pelatihan TIK, kursus TIK, dan
dari buku sumber saja, calon kepala sekolah menyarankan agar sekolah
a. Persiapan
a. Bahan ajar yang calon kepala sekolah peroleh berupa modulkegiatan In-
b. Pelaksanaan
kajian sesuai dengan yang kami peroleh pada saat kegiatan In-Service 1,
kemudian calon kepala sekolah menyusun kondisi ideal dari aspek yang akan
ideal, kondisi nyata sekolah , kesenjangan dan alternative solusi dari aspek
manajerial Monitoring dan evaluasi Sekolah yang berdasarkan data yang yang
berkaitan dengan kajian tersebut, selain itu langkah yang kami lakukan yaitu
menghadirkan pejabat sekolah yang berkaitan dengan kajian tersebut pada saat
melakukan kajian.
c. Hasil
adanya matrik kajian terlampir, dan laporan dari kajian manajerial monitoring
program kegiatan sekolah dengan prosedur yang tepat, serta merencanakan tindak
evaluasi sehingga belum memperoleh pengetahuan yang utuh yaitu paham secara
sekolah selama ini sekolah belum pernah membuat program monev, untuk itu
2. Membagi tugas dan tanggung jawab tim monev, serta sumber daya
yang tersedia
dibutuhkan
b. Melaksanakan proses dan tata kerja Monev ( apa, bagaimana, dan siapa)
a. Persiapan
a. Bahan ajar yang calon kepala sekolah peroleh berupa modulkegiatan In-
b. Pelaksanaan
kajian sesuai dengan yang kami peroleh pada saat kegiatan In-Service 1,
kemudian calon kepala sekolah menyusun kondisi ideal dari aspek yang akan
ideal, kondisi nyata sekolah , kesenjangan dan alternative solusi dari aspek
manajerial Rencana Kerja Sekolah yang berdasarkan data yang yang sudah
kajian tersebut, selain itu langkah yang kami lakukan yaitu menghadirkan
pejabat sekolah yang berkaitan dengan kajian tersebut pada saat melakukan
kajian
c. Hasil
adalah adanya matrik kajian terlampir, dan laporan dari kajian manajerial
(RKS) kemudian mengkaji RKS dan RKJM SMP Negeri 1 Bua Ponrang penulis
mengerti dan memahami beberapa cara penyusunan RKS dan RKJM diantaranya
masyarakat dan kemitraan, dan 8) rencana kerja lain yang mengarah kepada
b. Hasil dari EDS sebagian besar sudah dijadikan dasar untuk penyusunan
RKS hanya saja masih ditemukan sedikit kesenjangan yang belum relevan
antara EDS dan RKS, calon kepala sekolah menyarankan agar pihak yang
melalui workshop.
2. Pengelolaan Kurikulum
a. Persiapan
a. Bahan ajar yang calon kepala sekolah peroleh berupa modulkegiatan In-
b. Pelaksanaan
matrik kajian sesuai dengan yang kami peroleh pada saat kegiatan In-Service
83
1, kemudian calon kepala sekolah menyusun kondisi ideal dari aspek yang akan
ideal, kondisi nyata sekolah , kesenjangan dan alternative solusi dari aspek
kajian tersebut, selain itu langkah yang kami lakukan yaitu menghadirkan
pejabat sekolah yang berkaitan dengan kajian tersebut pada saat melakukan
kajian
c. Hasil
bentuk RPP yang memuat nilai-nilai karakter bangsa sesuai dengan KI dan KD
Standar Isi (SI), Standar Kompetensi Lulusan (SKL), dan panduan penyusunan
termasuk penyusunan RPP yang memuat nilai-nilai karakter, penulis akan lebih
84
banyak belajar dan berusaha selalu terlibat secara langsung dalam penyusunan dan
sekolah, disetujui dalam rapat dewan guru, diketahui oleh komite sekolah
potensi,minat dan bakat siswa untuk mewujudkan potensi dan bakat siswa
kajian EDS dan observasi calon kepala sekolah selama ini baru sebagian
85
guru yang menyusun RPP sendiri, sebagian hanya copy paste dari guru
senior atau RPP yang dibuat oleh penerbit buku. Calon kepala sekolah
pserta didik, dalam hal ini perlu peningkatan kemampuan guru dalam
teman sejawat.
a. Persiapan
a. Bahan ajar yang calon kepala sekolah peroleh berupa modulkegiatan In-
Kependidikan.
Kependidikan
b. Pelaksanaan
kajian sesuai dengan yang kami peroleh pada saat kegiatan In-Service 1,
kemudian calon kepala sekolah menyusun kondisi ideal dari aspek yang akan
ideal, kondisi nyata sekolah , kesenjangan dan alternative solusi dari aspek
data yang yang sudah kami kumpulkan. Jika informasi dirasa masih kurang
berkaitan dengan kajian tersebut, selain itu langkah yang kami lakukan yaitu
menghadirkan pejabat sekolah yang berkaitan dengan kajian tersebut pada saat
melakukan kajian
c. Hasil
beban kerja guru dan pengawas sekolah yang mewajibkan guru mengajar 24 jam
87
mengarahkan guru untuk terlibat aktif dalam kegiatan MGMP. Penulis juga
magang sebaiknya dapat diidentifikasi dan petakan oleh kepala sekolah untuk
berkelanjutan. Untuk itu sebagai calon kepala sekolah, penulis berharap ada
guru bukan jurusan seni budaya, untuk itu calon kepala sekolah
pemerintah (BKD) atau dinas Dikpora untuk diberikan guru tersebut atau
hanya satu syarat yang tidak terpenuhi yaitu Kepala Sekolah belum
memiliki Sertifikat calon kepala sekolah dari lembaga yang resmi (NUKS)
untuk itu calon kepala sekolah menyarankan agar mengikuti diklat calon
minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S.1) bahkan ada beberapa
pendidikan S-1 untuk itu calon kepala sekolah menyarankan agar ketiga
belum mampu menyusun RPP sendiri untuk itu calon kepala sekolah
e. Untuk kompetensi kepribadian dan sosial guru sudah baik. Hanya saja
studi yang diampuh) masih ada sebagian guru belum baik kompetensi
belum lulus. Calon Kepala sekolah menyarankan agar guru rajin membaca
h. Untuk tenaga lab , kepala lab telah memiliki kualifikasi akademik S-1 dari
telah memiliki sertifikat kepala lab dari perguruan tingga hanya saja belum
i. Sekolah tidak memiliki teknisi laboran dan laboran, untuk itu calon kepla
k. Untuk uraian tugas dan tata kerja calon kepala sekolah menyarankan agar
l. Calon kepala sekolah juga menyarankan agar mengadakan tata tertib dan
kode etik PTK yang disepakati bersama, dan sekolah mempunyai system
yang dapat memberikan penghargaan bagi yang mematuhi dan sanksi bagi
yang melanggar.
kepala sekolah.
a. Persiapan
seperti :
a. Bahan ajar yang calon kepala sekolah peroleh berupa modulkegiatan In-
c. Evaluasi Diri Sekolah, RKS, RKJM, profil sekolah dan dokumen lainnya
b. Pelaksanaan
kajian sesuai dengan yang kami peroleh pada saat kegiatan In-Service 1,
kemudian calon kepala sekolah menyusun kondisi ideal dari aspek yang akan
ideal, kondisi nyata sekolah , kesenjangan dan alternative solusi dari aspek
yang sudah kami kumpulkan. Jika informasi dirasa masih kurang calon
berkaitan dengan kajian tersebut, selain itu langkah yang kami lakukan yaitu
menghadirkan pejabat sekolah yang berkaitan dengan kajian tersebut pada saat
melakukan kajian.
c. Hasil
adalah adanya matrik kajian terlampir, dan laporan dari kajian manajerial
magang, penulis mengetahui sumber daya sarana dan prasarana yang dimiliki
tahun 2007 harus dijadikan sebagai acuan dalam perencanaan pengadaan sarana
92
dan prasarana sekolah. Untuk pengelolaan saran adan prasarana calon kepala
yang terdiri dari buku, alat peraga dan laboratorium serta media
pembelajaran. Hanya saja bukunya sudah banyak yang usang, rusak dan
hilang sehingga jumlah buku pelajaran tidak memadai lagi yaitu idealnya
1:1 tiap mata pelajaran, sehingga calon kepala sekolah menyarankan perlu
penggantian buku pelajaran yang telah usang, rusak dan hilang agar
dari ban bekas, pembuatan vas bunga dan pot-pot bunga dan lain-lain.
a. Persiapan
a. Bahan ajar yang calon kepala sekolah peroleh berupa modulkegiatan In-
b. Pelaksanaan
kajian sesuai dengan yang kami peroleh pada saat kegiatan In-Service 1,
kemudian calon kepala sekolah menyusun kondisi ideal dari aspek yang akan
ideal, kondisi nyata sekolah , kesenjangan dan alternative solusi dari aspek
berkaitan dengan kajian tersebut, selain itu langkah yang kami lakukan yaitu
menghadirkan pejabat sekolah yang berkaitan dengan kajian tersebut pada saat
melakukan kajian
c. Hasil
adanya matrik kajian terlampir, dan laporan dari kajian manajerial Pengelolaan
sekolahmengambil kesimpulan :
buku klaper, buku induk siswa, buku mutasi siswa, buku absensi siswa.
alumni siswa.
perakturan dan kode etik siswa sudah baik, hanya saja sekolah tidak
siswa yang mematuhi tata tertib misalnya melalui pemilihan siswa teladan.
Calon kepala sekolah juga menyarankan agar wali kelas mendata siswa
setiap tahun.
96
e. Untuk layanan BK, sekolah hanya melayani siswa yang bermasalah dan
pekan.
ekstrakurikuler yang ditawarkan kepada siswa agar semua bakat dan minat
yang dimiliki siswa dapat tersalurkan misalnya sepak bola, tari-tarian, bola
volley, bola basket, dan karate, Seni Suara, Seni Religi dan lain-lain.
a. Persiapan
a. Bahan ajar yang calon kepala sekolah peroleh berupa modulkegiatan In-
b. Pelaksanaan
kajian sesuai dengan yang kami peroleh pada saat kegiatan In-Service 1,
kemudian calon kepala sekolah menyusun kondisi ideal dari aspek yang akan
ideal, kondisi nyata sekolah , kesenjangan dan alternative solusi dari aspek
manajerial Rencana Kerja Sekolah yang berdasarkan data yang yang sudah
kajian tersebut, selain itu langkah yang kami lakukan yaitu menghadirkan
98
pejabat sekolah yang berkaitan dengan kajian tersebut pada saat melakukan
kajian
c. Hasil
adanya matrik kajian terlampir, dan laporan dari kajian manajerial Rencana
sekolah berasal dari pemerintah berupa BOS pusat, Dana gratis provinsi. Namun
belakangan ini ada peraturan daerah yang melarang sekolah melakukan pungutan
hanya mengandalkan dari dana BOS dan dana gratis. Semementara dana BOS
aturan dan petunjuk penggunaan yaitu: 1) Disusun setiap awal tahun pelajaran, 2)
Dituangkan dalam RKS, hanya ada satu kesenjangan yaitu sekolah tidak
mengumumkan beasaran dana yang diterima dan dikelolah oleh sekolah dan
beasaran dana yang diterima dan dikelolah oleh sekolah dan rencana
penggunaannya.
a. Persiapan
dokumen seperti :
a. Bahan ajar yang calon kepala sekolah peroleh berupa modulkegiatan In-
Sekolah
c. Evaluasi Diri Sekolah, RKS, data tata usaha dan dokumen lainnya lainnya
b. Pelaksanaan
kajian sesuai dengan yang kami peroleh pada saat kegiatan In-Service 1,
kemudian calon kepala sekolah menyusun kondisi ideal dari aspek yang akan
ideal, kondisi nyata sekolah , kesenjangan dan alternative solusi dari aspek
yang sudah kami kumpulkan. Jika informasi dirasa masih kurang calon
100
berkaitan dengan kajian tersebut, selain itu langkah yang kami lakukan yaitu
menghadirkan pejabat sekolah yang berkaitan dengan kajian tersebut pada saat
melakukan kajian
c. Hasil
(TAS) adalah adanya matrik kajian terlampir, dan laporan dari kajian manajerial
kompetensi sosial, (3) kompetensi teknis administrasi sekolah, dan (4) kompetensi
pengetahuan tentang kompetensi TAS yang harus dibina oleh kepala sekolah.
mengambil kesimpulan :
sesuai, hanya saja sekolah belum memiliki petugas khusus yang terdiri
tugas tersebut dilimpahkan kepada orang lain yang mana bisa menghambat
a. Persiapan
seperti :
a. Bahan ajar yang calon kepala sekolah peroleh berupa modulkegiatan In-
Pembelajaran
b. Pelaksanaan
kajian sesuai dengan yang kami peroleh pada saat kegiatan In-Service 1,
103
kemudian calon kepala sekolah menyusun kondisi ideal dari aspek yang akan
ideal, kondisi nyata sekolah , kesenjangan dan alternative solusi dari aspek
yang sudah kami kumpulkan. Jika informasi dirasa masih kurang calon
berkaitan dengan kajian tersebut, selain itu langkah yang kami lakukan yaitu
menghadirkan pejabat sekolah yang berkaitan dengan kajian tersebut pada saat
melakukan kajian
c. Hasil
adalah adanya matrik kajian terlampir, dan laporan dari kajian manajerial
mendapat informasi tentang sumber daya sarana dan prasarana yang dimiliki
sekolah yang masuk dalam ketegori TIK serta mendapat gambaran kompetensi
multimedia, ada ruang computer, ada antena jaringan internet. Yang tidak
pemerintah terkait.
bidang TIK misalnya melalui workshop pelatihan TIK, kursus TIK, dan
dari buku sumber saja, calon kepala sekolah menyarankan agar sekolah
a. Persiapan
a. Bahan ajar yang calon kepala sekolah peroleh berupa modulkegiatan In-
b. Pelaksanaan
kajian sesuai dengan yang kami peroleh pada saat kegiatan In-Service 1,
kemudian calon kepala sekolah menyusun kondisi ideal dari aspek yang akan
ideal, kondisi nyata sekolah , kesenjangan dan alternative solusi dari aspek
manajerial Rencana Kerja Sekolah yang berdasarkan data yang yang sudah
kajian tersebut, selain itu langkah yang kami lakukan yaitu menghadirkan
pejabat sekolah yang berkaitan dengan kajian tersebut pada saat melakukan
kajian
c. Hasil
matrik kajian terlampir, dan laporan dari kajian manajerial monitoring dan
evaluasi.
program kegiatan sekolah dengan prosedur yang tepat, serta merencanakan tindak
evaluasi sehingga belum memperoleh pengetahuan yang utuh yaitu paham secara
sekolah selama ini sekolah belum pernah membuat program monev, untuk itu
2. Membagi tugas dan tanggung jawab tim monev, serta sumber daya
yang tersedia
dibutuhkan
3. Melaksanakan proses dan tata kerja Monev ( apa, bagaimana, dan siapa)
seluruh calon kepala sekolah yang mengikuti program tersebut oleh Dinas
yang belum dikuasai oleh calon kepala sekolah (sebagai kelemahan) dan
(AKPK) sebagai peserta diklat calon kepala sekolah memperlihatkan hasil sebagai
berikut:
Keprofesian (AKPK) calon kepala sekolah yang masih kurang atau sangat lemah,
dan juga merupakan salah satu tugas dari kegiatan On the Job Learning (OJL),
Sebagai langkah awal dalam kegiatan ini, calon kepala sekolah melalui hal-
hal berikut :
b) Pada hari Rabu, tanggal 20 April 2016 calon kepala sekolah melakukan
kajian aspek manajerial dan pada kesempatan itu juga calon kepala
yang ada di SMP Negeri 1 Bua Ponrang , tapi ternyata juga tidak ada
a. Kunjungan I
supervisi.
b. Kunjungan 2
Kunjungan 2 penulis lakukan pada hari Selasa, tanggal 17 Mei 2016 adapun
materi yang disiapkan adalah wawancara dan diskusi dengan wakil kepala sekolah
instrumen yang digunakan pada pelaksanaan supervisi. Pada kunjungan 2 ini hasil
guru.
c. Kunjungan 3
materi yang disiapkan adalah wawancara dan diskusi dengan beberapa orang guru
dan kepala Tata Usaha tentang dokumen-dokumen yang biasa dipakai oleh kepala
hasil dan program tindak lanjut hasil supervisi. Pada kunjungan ke 3 ini di
d. Kunjungan 4
Pada kunjungan keempat ini calon kepala sekolah melakukan wawancara dengan
kepala sekolah. Materi yang di tanyakan dalam bentuk wawancara dan diskusi
adalah:
sekolah selama beliau menjadi seorang pengawas pendidikan. Beberapa hal yang
PONRANG, dan merupakan agenda rutin setiap satu bulan sekali guna
kelas.
jika pangkat dan jabatannya telah memenuhi syarat, serta nilai DP 3-nya
Sedangkan pada guru yang kurang baik diberikan pembinaan, agar mereka
setiap bulan. Dan ada pula yang dipantau tahunan seperti kenaikan kelas.
Hasil penilaian guru tercatat sebagai bahan penilaian DP3 dan kenaikan
dari program semester dan program tahunan kami sebagai kepala sekolah.
Program supervisi guru kami lakukan sesuai dengan jadwal yang tertera
kelas maupun guru mata pelajaran Jika ada perubahan, kami diskusikan
rapat awal tahun pelajaran. Penyertaan ini perlu karena guru pelu
mengetahui apa-apa saja yang akan dilakukan dalam masa satu tahun,
program sekol
administrasi kelas yang terdiri dari: (1) Daftar Kelas yang berisi data siswa
dan orang tua siswa, (2)daftar inventaris buku pegangan guru, (3)daftar
inventaris buku murid, (3) daftar inventaris alat pelajaran, (4) daftar piket,
(5) daftar kelompok belajar, (6) jadwal pelajaran, (7) penerimaan dan
115
pengembalian rapor, (8) keuangan, (9) susunan pengurus kelas, (10) notula
(c) evaluasi dan analisis evaluasi, (d) bimbingan dan penyuluhan, (e)
yang diperiksa bulanan seperti pada evaluasi dan ada yang diperiksa per-
kelas ada yang diperiksa sebulan sekali, setelah satu semester, dan ada
pula yang diperiksa setahun sekali, seperti daftar kenaikan kelas ada pula
13. Secara garis besar ada tiga jenis administrasi guru yaitu administrasi
mengajar.
14. Bimbingan dan arahan secara umum dilakukan pada setiap rapat bulanan.
mengalami kesulitan.
116
15. Hasil supervisi guru dicatat dalam catatan kegiatan pelaksanaan supervisi
guru. Penilaian kinerja guru dijadikan bahan dalam pertimbangan DP3 dan