NIM : M1D118033
Mata Kuliah : Sistem Manajemen Lingkungan
Program Studi : Teknik Lingkungan
Photochemical Smog
Smog atau asap kabut adalah campuran kabut dan asap yang terjadi di beberapa kota
industri. Kabut asap memiliki dua tipe yaitu kabut asap klasik dan kabut asap fotokimia.
Smog terjadi pertama kali di london tahun 1952. Asap klasik dihasilkan oleh pembakaran/
pembakaran bahan baka fosil seperti batubara, bensin dan lain. Selain itu smog disebabkan
oleh campuran asap dan sulfur dioksida (SO2) yang ada diudara. Adapun proses terjadinya
asap klasik yaitu:
Asap fotokimia adalah jenis kabut yang dihasilkan ketika sinar matahari bereaksi
dengan nitrogen oksida (Nox) dan senyawa organik volatil (VOCs) di atmosfer. Adapun
proses terjadinya fotochemical smog yaitu:
Pada Juli 1923, los angeles- diselimuti gas tebal yang meneduhkan mata dan
menghalangi matahari. Warga kota yang panik percaya kota mereka tengah diserang
menggunakan senjata kimia, tetapi awan itu bukan tindakan perang tapi adalah sebut (asap
kabut) kata smoke adalah asap dan fog adalah kabut . Kata smog diciptakan pada abad ke-20
untuk mendeskripsikan kabut kelabu tebal yang menutup kota seperti London dan glasgow
dan Edinburgh. Diketahui bahwa asap kabut industri terbentuk saat asap dari pembakaran
batu bara, dikompor rumahan, dan pabrik menyatu dengan kelembaban udara. Tetapi asap
kabut dibalik kepanikan LA berbeda. Asap kabut di London berwarna kekuning-kuningan
dan berbau kimia karena LA tidak membakar banyak batu bara, penyebabnya masih menjadi
misteri hingga seorang ahli kimia Arie Haagen snit mengidentifikasi dua pelaku yaitu
senyawa organik ASIRI atau Volatile organik compounds (VOC) dan nitrogen oksida. VOC
adalah senyawa yang mudah menguap dan dapat mengandung elemen, seperti karbon,
oksigen, hidrogen,klorin dan sulfur. Sebagian secara alami berasal dari tumbuhan dan hewan.
Sedangkan yang lain dari sumber buatan manusia seperti pelarut, cat, lem, dan minyak bumi.
Sementara itu pembakaran tak sempurna bensin pada kendaraan bermotor melepaskan
nitrogen oksida. Itulah yang menjadikan asap kabut dilondon berwarna kekuning-kuningan.
VOC dan nitrogen oksida bereaksi dengan sinar matahari dan menghasilkan polutan
sekunder, disebut PAN dan ozon troposferik atau ozon permukaan. Pan dan ozon mengenai
iritasi mata dan merusak jaringan paruparu. Kedua polutan itu adalah bahan utama dalam
asap kabut fotokimia yang pernah mewabah di London.
Asap kabut industri dan fotokimia menyatukan polusi buatan manusia dengan cuaca
setempat dan geografis. Kelembaban tinggi London menjadi lokasi utama asap kabut industri.
Asap kabut fotokimia paling kuat ada dikawasan perkotaan yang berangin tenang dan cuaca
yang kering, hangat dan cerah. Radiasi ultraviolet dari sinar matahari menyediakan energi
yang dibutuhkan untuk memecah molekul yang berkontribusi pada pembentukan asap kabut.
Kota-kota yang dikelilingi pengunungan seperti London atau terletak di lembah, seperti
Beijing. Juga secara khusus rentan asap kabut karena tidak ada ruang untuk melenyapkannya.
Sebagian juga akibat fenomena yang disebut pembalikan suhu, yaitu alih-alih udara hangat
terus naik keatas, lapisan udara penuh polusi tetap terjebak di dekat permukaan bumi oleh
lapisan yang sedikit lebih hangat diatasnya.
Asap kabut tidak hanya perusak pemandangan estetika. Dua bentuk asap kabut
tersebut memedihkan mata, hidung dan tenggorokan, memperburuk kondisi asma dan
emfisema, dan meningkatkan resiko infeksi pernapasan seperti bronkitis. Kabut asap dapat
merusak dan melemahkan tanaman dan menurunkan hasil panen, sehingga tanaman lebih
rentan terhadap serangga. Selama puluhan tahun, asap kabut dianggap harga tak terelakan
peradaban. Warga London menjadi terbiasa dengan kabut hitam beracun yang terkenal itu
yang terbang berputar-putar hingga 1952, saat kabut asap London menghentikan semua
transportasi hingga berhari-hari dan menyebabkan lebih dari 4.000 kematian hingga akibat
gangguan pernafasan. Akibatnya undangundang udara bersih tahun 1956 melarang
pembakaran batu bara diarea tertentu, sehingga terjadi pengurangan asap kabut besar-besaran.
Demikian pula peraturan emisi kendaraan dan kandungan bensin di AS mengurangi senyawa
ASIRI di udara dan level asap kabut setelah peraturan berlaku. Asap kabut menjadi masalah
utama di seluruh dunia seperti Tiongkok dan Polandia yang bergantung pada batu bara untuk
energi menghadapi asap kabut industri tingkat tinggi. Asap kabut fotokimia dan partikel di
udara dari emisi kendaraan mempengaruhi banyak kota yang berkembang pesat mulai dari
Mexico, New Delhi dan Tehran.
Pada 26 Juli 1943, Los Angeles di selimuti gas tebal yang memedihkan mata dan
menghalangi matahari, warga kota panik percaya kota mereka telah diserang menggunakan
senjata kimia tetapi awan itu bukan tindakan perang itu adalah asap kabut. Kata smog
diciptakaan pada awal abad ke-20 untuk mendeskripsikan kabut kelabu tebal yang menutup
kota, seperti London, Glasgow dan Edinburgh. Diketahui asbut industry terbentuk saat asap
pembakaran batu bara di kompor rumah dan pabrik menyatu dengan kelembaban di udara,
tetapi asbut dibalik kepanikan LA berbeda. Asbut di LA bewarna kekuning-kuningan dan
berbau kimia karena LA tidak membakar banyak batu bara penyebabnya masih menjadi
misteri, hingga seorang ahli kimia Arie Haagen-Smit mengidentifikasi dua pelaku yaitu
senyawa organic asiri atau volatile organic compounds (VOC), dan nitrogen oksida. VOC
adalah senyawa yang mudah menguap dan mengandung elemen seperti karbon, oksigen,
hydrogen, klorin dan sulfur, sebagian secara alami berasal dari tumbuhan dan hewan dan
yang lain dari sumber buatan manusia seperti cat, pelarut, lem.
Selama puluhan tahun asbut dianggap harga tak terelakkan peradaban. Warga London
menjadi terbiasa dengan kabut hitam beracun yang terkenal itu yang terbang berputar-putar di
jalanan hingga 1952, saat asap kabut London menghentikan semua transportasi hingga
berhari-hari dan menyebabkan lebih dari 4000 kematian akibat gangguan pernapasan.
Akibatnya undang-undang udara bersih tahun 1956 melarang pembakaran batu bara di area
kota tertentu, sehingga terjadi pengurangan asbut besar-besaran. Demikian pila, pearturan
emisi kendaraan dan kandungan bensin di AS mengurangi senyawa asiri di udara dan level
asbut setelah peraturan berlaku. Asbut masih menjadi masalah utama di seluruh dunia seperti
Tiongkok dan Polandia yang bergantung pada batu bara untuk energy menghadapi asbut
industry tingkat tinggi. Asbut fptokimia dan partikel diudara dari emisi kendaraan
memengaruhi banyak kota yang berkembang pesat mulai dari Mexico City dan Santiago
hingga New Delhi dan Tehran. Pemerintah mencoba banayak cara mengatasinya misalnya
melarang berkendara mobil selama berhari-hari. Karena lebih dari separuh populasi dunia
memadat perkotaan, pertimbangan pergeseran ke transportasi umum dan menjauhi bahan
bakar fosil akan membuat kita mudah bernapas.