OLEH :
TANGGAL .................................
.................................................. ..................................................
.......................................................
NIP. ..............................................
ASUHAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
I. PENGKAJIAN
A. BIODATA KLIEN DAN KELUARGA
Inisial Pasien : Tn. S
Umur : 78 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan :-
Status Pernikahan : Menikah
Golongan Darah :-
Inisial Informan : Ny. S
Hubungan Keluarga : Anak Kandung
Umur : 40 Tahun
Alamat : Yosowilangun
Pekerjaan :-
Tanggal MRS / Pukul : 15 Oktober 2018
Tanggal Pengkajian / Pukul : 15 Oktober 2018 / 14.30 WIB
Diagnosa Medis : Spondilolistesis L4-L5
B. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
1. Keluhan Utama
a. Keluhan saat MRS
Puskesmas → Rujuk RSUD DR. HARYOTO → dx : Spondilolistesis L4-L5
c. Pola Eliminasi
KETERANGAN SEBELUM SAKIT SAAT SAKIT
Frekuensi BAK Klien mengatakan BAK ± 5x Klien mengatakan BAK ± 4x
sehari. sehari.
Pancaran Kuat/Memancar. Kuat/Memancar.
Jumlah setiap BAK ± 250 cc ± 250 cc
Bau, Warna Bau khas, warna kuning Bau khas, warna kuning
jernih. jernih.
Waktu dan jumlah jam Klien mengatakan tidur Klien mengatakan tidur
tidur malam malam ± 6 jam. Mulai pukul malam ± 8 jam. Mulai pukul
23.00-05.00 WIB. 21.00-05.00 WIB.
Pengantar Tidur Tidak ada pengantar tidur. Tidak ada pengantar tidur.
Gangguan Tidur Klien mengatakan selalu tidur Tidak ada gangguan tidur.
nyenyak.
Berpakaian dan Klien berpakaian dan berhias Klien dibantu oleh keluarga.
berhias secara mandiri.
Makan minum Klien mampu makan dan Klien dibantu oleh keluarga.
minum secara mandiri.
Tingkat Klien melakukan semua Klien melakukan aktivitas
ketergantungan aktivitasnya secara mandiri. dengan bantuan sebagian
pada keluarga.
Status mental dan Klien dapat mengenali orang- Klien dapat mengenali
orientasi orang disekitarnya, waktu dan orang-orang disekitarnya,
tempat. waktu dan tempat.
Kemampuan
penginderaan:
- Penglihatan Tidak ada gangguan pada Tidak ada gangguan pada
penglihatan, klien mampu penglihatan, klien mampu
melihat dengan baik. melihat dengan baik.
Tidak ada gangguan pada Tidak ada gangguan pada
- Pendengaran
pendengaran, klien mampu pendengaran, klien mampu
mendengar dengan baik. mendengar dengan baik.
Tidak ada gangguan pada Tidak ada gangguan pada
- Penciuman
penciuman, klien mampu penciuman, klien mampu
membedakan aroma. membedakan aroma.
Tidak ada gangguan pada Tidak ada gangguan pada
- Pengecapan
pengecapan, klien mampu pengecapan, klien mampu
membedakan rasa. membedakan rasa.
Tidak ada gangguan pada Tidak ada gangguan pada
- Perabaan
perabaan. perabaan.
g. Pola Hubungan Interpersonal dan Peran
KETERANGAN SEBELUM SAKIT SAAT SAKIT
Hubungan klien Klien mengatakan Klien mengatakan
dengan anggota hubungannya baik dengan hubungannya baik dengan
keluarga anggota keluarganya. anggota keluarganya.
Ideal diri Klien tidak pernah mengalami Klien mengatakan tidak malu
kondisi seperti ini lagi. dengan kondisinya saat ini.
Harga diri Harga diri klien baik. Harga diri klien baik, klien
tetap percaya diri dengan
kondisinya saat ini.
Peran diri Klien berperan sebagai orang Klien hanya berbaring di
tua yang tidak bekerja. atas tempat tidur tidak dapat
melakukan aktivitas seperti
biasanya.
Identitas diri Klien sebagai orang tua yang Klien sebagai pasien yang
tidak bekerja. sedang sakit dan
membutuhkan perawatan.
Laki-laki:
- Sirkumsisi 10 tahun
- Mimpi basah 13 tahun
- Penggunaan alat kontrasepsi Klien tidak memakai alat kontrasepsi
(jenis, lama, keluhan)
- Orientasi seks Baik
- Keluhan dalam hubungan seksual Tidak ada keluhan
Keadaan umum cukup, kesadaran compos mentis E=4 V=5 M=6, terpasang infus di
punggung tangan sebelah kanan.
2. Tanda-tanda vital :
- TB/ BB : 160 cm / 73 kg
3. Pemeriksaan Fisik:
Mata
Conjungtiva : Tidak anemis
Sclera : Ikterik
Cornea : Bening
Palpebra : Tidak ada pembengkakan
Reflek cahaya : Reflek cahaya (+)
Pupil : Isokor
Visus :
Fungsi otot :
Hidung
Obstruksi, simetris/tidak : Simetris, terdapat dua lubang, tidak terdapat
obstruksi
Sekret : Tidak terdapat sekret
Perubahan suara, afasia, dysfonia : Tidak terdapat perubahan suara
Telinga
Inspeksi
Telinga luar : Kedua telinga simetris
Membran tympani : Utuh/Tidak robek
Sekret : Tidak terdapat sekret
Palpasi
Nyeri tekan : Tidak terdapat nyeri tekan
d. Pemeriksaan paru :
Inspeksi
Bentuk thoraks : Normochest
Stuktur : Tidak ada perubahan
Pergerakan dinding dada : Tidak terdapat otot bantu pernapasan
Stridor : Tidak ada stridor
Palpasi
Vocal fremitus : Teraba
Perkusi
Suara perkusi : Sonor
Batas paru hepar :
Auskultasi
Suara nafas (trakeal, bronkhial, bronkovesikular) : Vesikular
Suara tambahan ( rhonchi, wheezing, rales) : Tidak terdapat suara
napas tambahan
e. Pemeriksaan jantung :
Inspeksi
Ictus cordis : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi
Ictus cordis : Ictus cordis teraba di ICS 5 MCL Sinistra
Heart rate (bandingkan dengan nadi) : HR: 88x/menit
Thrill (+) / (-) : Tidak terdapat thrill
Perkusi
Batas kanan atas : ICS II Linea Para Sternalis Dextra
Batas kanan bawah : ICS IV Linea Para Sternalis Dextra
Batas kiri : ICS II Linea Para Sternalis Sinistra
Auskultasi : S1 dan S2 tunggal, tidak terdapat murmur
f. Pemeriksaan Abdomen :
Inspeksi
Bentuk : Simetris
Bayangan vena : Tidak terlihat
Benjolan/massa : Tidak terdapat benjolan atau massa
Auskultasi
Peristaltik usus : Bising usus 13x/menit
Bruit aorta/a renal/a :
Femoralis :
Perkusi
Suara perkusi abdomen : Tympani
Perkusi ginjal :
Ascites :
Palpasi
Nyeri tekan : Tidak ada nyeri tekan
Massa : Tidak teraba massa
Hidrasi kulit :
Hepar : Tidak teraba
Lien :
2) Pemeriksaan anus
Anus berlubang, tidak terdapat luka.
Kekuatan Otot
KIRI KANAN
0/1/2/3/4/5 0/1/2/3/4/5
0/1/2/3/4/5 0/1/2/3/4/5
i. Pemeriksaan Neurologi :
GCS : E=4 V=5 M=6
Orientasi : Klien dapat menyebutkan nama, tempat, waktu dan orang.
Memori : Klien dapat mengingat kejadian sebelumnya. Memori jangka pendek
baik.
Bicara : Klien mampu berbicara dengan baik.
Nervus I : Tidak ada gangguan pada Nervus Cranialis I yaitu Olfactorius. Klien
mampu membedakan bau.
Nervus II : Tidak ada gangguan pada Nervus II yaitu Optikus. Klien mampu
melihat dengan baik.
Nervus III : Tidak ada gangguan pada Nervus III yaitu Okulomotorius. Klien
mampu mengangkat kelopak mata ke atas dan kontraksi pupil.
Nervus IV : Tidak ada gangguan pada Nervus IV yaitu trokhlearis. Klien mampu
mengangkat kelopak mata ke atas dan kontraksi pupil.
Nervus V : Tidak ada gangguan pada Nervus V yaitu Trigeminus. Klien mampu
mengangkat k menggerakkan lidah dan gigi, terdapat gerakan
mengunyah dan refleks berkedip.
Nervus VI : Tidak ada gangguan pada Nervus VI yaitu Abdusen. Klien mampu
menggerakkan bola mata.
Nervus VII : Tidak ada gangguan pada Nervus VII yaitu Fasialis. Klien mampu
menunjukkan ekspresi senyum, mengangkat alis mata.
Nervus VIII : Tidak ada gangguan pada Nervus VIII yaitu Vestibulocochlearis.
Klien mampu mendengarkan dengan baik.
Nervus IX : Tidak ada gangguan pada Nervus IX yaitu Glosofaringeus. Klien
mampu membedakan rasa manis dan asam.
Nervus X : Tidak ada gangguan pada Nervus X yaitu Vagus. Klien mampu
melakukan refleks menelan.
Nervus XI : Tidak ada gangguan pada Nervus XI yaitu Asesoris. Klien mampu
menggerakkan bahu.
Nervus XII : Tidak ada gangguan pada Nervus XII yaitu Hipoglosus. Klien mampu
menggerakkan lidah.
HEMATOLOGI
Hemoglobin 12,1 d/dL
Lekosit 7,450 /cmm
Eritrosit 3,78 juta/cmm
Laju Endap Darah 90 /Jam
Hematokrit 34 %
Trombosit 309.000
Diffcount 5 / 0 / 0 / 65 / 23 / 7
FAAL HATI
SPOT 20 mU/ml
SGPT 20 mU/ml
ELEKTROLIT ISE
Kalium Serum 4,2 mMol/l
Natrium Serum 145 mMol/l
Clorida Serum 107 mMol/l
FAAL GINJAL
BUN 14,90 mg/dl
Serum Creatinin 1,48 mg/dl
Uric Acid 6,6 mg/dl
KADAR GULA DARAH
Gula Darah Acak 105 mg/dl
FAAL HEMOESTASES
PTT 13,5 DTK INR 1,00 detik
APTT 29,5 DTK detik
2. Radiologi
................................................................................................................................................
..................................................................
................................................................................................................................................
..................................................................
................................................................................................................................................
..................................................................
Ranitidine 3x50 mg
Ondancentron 3x4 mg
Cefobactam 2x1
F. DIAGNOSA MEDIS
Spondilolistesis L4-L5
ANALISA DATA
DATA PENYEBAB MASALAH
DS : Perubahan dalam status Ansietas
- Pasien mengatakan masih kesehatan
memikirkan keadaannya,
merasa cemas akan
penyakitnya, dan tindakan
operasi yang akan
dijalaninya.
- Pasien mengatakan tidak
merasa nyaman dengan
kondisinya.
DO :
- TTV :
Suhu : 37,1 ºC
Nadi : 100 x/menit
RR : 22 x/menit
TD : 150/90 mmHg
SPO2 : 98 %
- Pasien tampak cemas
- Pasien tampak gelisah dan
sedikit berkeringat
- Pasien tampak tidak
nyaman dengan nyeri yang
dialaminya.
DS : Agens-agens penyebab Nyeri Akut
Klien mengatakan nyeri pada cedera fisik
bagian bekas operasi ↓
P: Nyeri timbul ketika leher Luka pembedahan
digerakkan
Q: Nyeri seperti berdenyut-
denyut
R: Nyeri pada bagian leher
bawah
S: Skala nyeri 4
T: Nyeri hilang timbul
DO :
- TTV
TD: 130/80 mmHg
N: 86 x/menit
S: 37,6 ºC
RR: 18 x/menit
SPO2: 97%
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ansietas b/d perubahan dalam status kesehatan d/d pasien mengatakan masih
memikirkan keadaannya, merasa cemas akan penyakitnya, dan tindakan operasi yang
akan dijalaninya.
2. Nyeri akut b/d luka pembedahan d/d klien mengatakan nyeri pada bagian bekas
operasi.
EVALUASI KEPERAWATAN
Tgl. DIAGNOSA KEPERAWATAN EVALUASI PARAF
S : pasien mengatakan sudah tidak khawatir lagi
tentang sakitnya dan menyatakan siap menjalani
operasi
O:
TTV
S : 36,9 ºC
N : 84 x/menit
RR : 18 x/menit
17-10- Ansietas b/d perubahan
- TD : 150/90 mmHg → Tx P. Oz Captopril 50 mg
2018 dalam status kesehatan
(+) (07.45)
- Pasien tidak tampak cemas
- Pasien tidak tampak gelisah
P: lanjutkan intervensi