ELIMINASI ALVI
DI RUANG ANGGREK
RS/KLINIK RONA’A HUSADA
PERIODE TANGGAL
Minggu – 20-Desember-2020
Oleh :
Tergantung diet
Jumlah (100 – 400 gr/hari)
Aromatik :
dipenga-ruhi oleh
makanan yang
dimakan dan flora
Bau bakteri. Tajam, pedas Infeksi, perdarahan
C. Organ Pengatur
Buang Air Besar/BAB atau eliminasi alvi merupakan salah satu kebutuhan dasar
manusia. Kebutuhan ini diatur oleh gastrointestinal bawah yang meliputi usus halus
(duodenum, jejenum dan ileum) dan usus besar yang meliputi katup ileum caecum
sampai ke dubur (anus).
G. Penatalaksanaan
Melakukan tindakan melihat atau inspeksi mulut, serta organ lain seperti gigi, lidah,
dan gusi klien. Gigi yang buruk atau struktur gigi yang buruk memengaruhi
kemampuan mengunyah, sehingga berpengaruh pada proses defekasi. Inspeksi,
asukultasi, palpasi serta perkusi abdomen. Menginspeksi daerah disekitar anus dan
mempalpasi untuk memeriksa rectum.
2. Pemeriksaan Fisik
1. Mulut: Pengkajian meliputi inspaeksi gigi, lidah, dan gusi klien. Gigi yang buruk
atau struktur gigi yang buruk mempengaruhi kemampuan mengunyah, sehingga
berpengaruh pada proses defekasi.
2. Abdomen:
a. Inspeksi : memriksa adanya masa, gelombang peristaltik, jaringan parut, pola
pembuluh darah vena, dan stoma.
b. Auskultasi : bising usus normal terjadi 5-15 detik dan berlangsung ½ sampai
beberapa detik.
c. Palpasi : Untuk melihat adanya massa atau area nyeri tekan.
d. Perkusi : Mendeteksi cairan atau gas di dalam abdomen
e. Rektum : Menginspeksi daerah di sekitar anus dan mempalpasi untuk
memeriksa rectum.
3. Keadaan feses
Warna
a. Normal: Feses bayi berwarna kuning feses orang dewasa berwarna coklat
b. Abnormal: Putih atau warna tanah liat
4. Bau
a. Normal: Bau menyengat dipengaruhi oleh tipe makanan
b. Abnormal: Perubahan yang berbahaya
Penyebabnya darah di dalam feses atau infeksi
5. Konsistensi
a. Normal : Lunak, berbentuk
b. Abnormal: Cair
Penyebabnya diare, penurunan absorpsi
6. Frekuensi
a. Normal: Bervariasi è Bayi 4-6 kali sehari( jika mengkonsumsi ASI) atau 1-3
kali sehari (jika mengkonsumsi susu botol). Orang dewasa setiap hari atau 2-3
kali seminggu.
b. Abnormal: Bayi lebih dari 6 kali sehari atau kurang dari 1 kali setiap 1-2 hari,
orang dewasa lebih dari 3 kali sehari atau kurang dari 1 kali seminggu.
Penyebabnya: Hipermotilitas
7. Bentuk:
a. Normal: Menyerupai diameter rectum.
b. Abnormal: Sempit berbentuk pensil.
Penyebabnya Obstruksi, peristaltic yang cepat
8. Unsur-unsur:
a. Normal: Makanan tidak di cerna, bakteri mati, lemak, pigmen empedu, sel-sel
yang melapisi mukosa usus,air.
b. Abnormal: Darah, pus, materi asing, lender,cacing.
c. Penyebabnya : Penjarahan interna. Infeksi, materi-materi yang tertelan, iritasi,
inflamasi.
3. Pemeriksaan Penunjang (Lab, Rontgent, USG, dll)
1. Anuskopi.
2. Prosktosigmoidoskopi.
3. Rongen dengan kontras.
5. Cek kulit bagian perineal dan jaga Frekuensi buang air besar yang
dari gangguan integritas meningkat menyebabkan iritasi kulit
sekitar anus
2. Batasan Karakteristik
a. Dorongan defekasi
b. Ketidakmampuan mengeluarkan feses padat bahkan mengetahui rektum penuh
c. Ketidakmampuan menunda defekasi
d. Tidak perhatian terhadap dorongan defekasi
e. Tidak mengenali dorongan defekasi
f. Pasase konstan feses lunak
INTERVENSI RASIONAL
E. Evaluasi keperawatan
1. Feses kembali berbentuk dan padat
2. Bising usus kembali normal
3. Frekuensi BAB normal
4. Klien terlihat lebih bugar
5. Catat hasil
DAFTAR PUSTAKA
1. Wartonah dan Tarwoto. 2004. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan.
Salemba Medika : Jakarta.
2. Perry, Potter. 2005. Fundamental Keperawatan. EGC : Jakarta.
3. https://id.scribd.com/doc/137123432/Laporan-Pendahuluan-Eliminasi-Alvi
4. https://www.scribd.com/doc/258690371/SPO-MEMONITOR-INTAKE-DAN-
OUTPUT-CAIRAN-doc