Jurnal Muhammad Rezky Gunawan
Jurnal Muhammad Rezky Gunawan
Keywords:Water settable GIC, River water, PDAM water, Diametric Tensile Strength.
ABSTRAK
Latar Belakang: Masalah kesehatan gigi dan mulut menurut Riskesdas (2018) di Indonesia sebesar
57,6% dan di Kalimantan Selatan hampir 60%. Tingginya permasalahan kesehatan gigi dan mulut
tersebut dikarenakan masyarakat masih menggunakan air sungai sebagai sumber air bersih. Karies gigi
dapat dirawat dengan melakukan restorasi, salah satunya adalah water settable GIC. Tujuan: Mengetahui
pengaruh perendaman water settable GIC pada air sungai dan air PDAM terhadap kekuatan tarik
diametral. Metode: Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimental murni laboratoris (true
experimental laboratories) dengan rancangan post test only with control group design pada 27 sampel
yang dibagi menjadi 3 kelompok perendaman. Hasil: Pada penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata
kekuatan tarik diametral kelompok 1 (7,15MPa), kelompok 2 (8,42MPa), dan kelompok 3 (10,54MPa).
Uji statistik One Way Anova menunjukkan nilai (P<0,05) yang berarti terdapat perbedaan bermakna pada
nilai kekuatan tarik diametral setiap kelompok perlakuan. Kesimpulan: Terdapat pengaruh terhadap
penurunan nilai kekuatan tarik diametral setelah perendaman water settable GIC pada air sungai dan air
PDAM.
Kata kunci: Water settable GIC, Air sungai, Air PDAM, Kekuatan tarik diametral.
Korespondensi: Muhammad Rezky Gunawan; Program Studi Kedokteran Gigi, Universitas Lambung
Mangkurat, Jalan Veteran 128B, Banjarmasin 70249, Indonesia; E-mail: expressrisky@gmail.com
dan host.2 Menurut hasil Riskesdas tahun 2018 sehingga mengurangi pembentukan lesi karies baru
menunjukkan masyarakat Indonesia memiliki dan resistensi yang tinggi terhadap abrasi,8
permasalahan gigi dan mulut diatas rata-rata yaitu Resistensi bahan restorasi terhadap abrasi yang
57,6% dan di Kalimantan Selatan (Kal-Sel) yaitu tinggi berhubungan dengan kekuatan tarik
hampir 60%.3 Tingginya tingkat kerusakan gigi di diametral dari bahan restorasi tersebut. Jika
Kal-Sel salah satunya disebabkan oleh faktor kekuatan tarik diametral tinggi, maka kekerasan
lingkungan yaitu sumber air yang berasal dari air dan ketahanan bahan terhadap abrasi nya tinggi.
sungai.4 Kekuatan tarik diametral merupakan sifat mekanik
Air sungai dialiri oleh air yang berasal dari dari water settable GIC.9 Sifat mekanik water
lahan basah, seperti lahan gambut dan rawa-rawa settable GIC dapat berubah oleh berbagai faktor,
dari lingkungan sekitar sungai. Lahan basah salah satunya adalah apabila terpapar air dengan
merupakan wilayah-wilayah yang lingkungannya pH rendah atau air asam, sehingga menyebabkan
jenuh air, seperti rawa-rawa dan gambut, baik water settable GIC mengalami degradasi.10
permanen maupun temporer.5 Banyaknya air rawa Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti
yang mengalir ke sungai menyebabkan air berisifat ingin mengetahui pengaruh perendaman water
asam. Air sungai di Kal-Sel dialiri oleh berbagai settable GIC pada air sungai dan air PDAM
sungai, sehingga menggunakan air sungai untuk terhadap kekuatan tarik diametral.
keperluan sehari-hari seperti berkumur dan
METODE PENELITIAN
menyikat gigi.3
Penelitian ini sudah mendapatkan izin
Berdasarkan rata-rata kandungan parameter
penelitian dan kelaikan etik yang dikeluarkan oleh
kimiawi air sungai dan air PDAM diketahui bahwa
Komisi Etik Penelitian Kesehatan Fakultas
nilai rata-rata kandungan pH air sungai lebih asam
Kedokteran Gigi, Universitas Lambung Mangkurat
daripada air PDAM, pH air sungai sebesar 3-5 dan
No. 109/KEPKG-FKGULM/EC/IV/2020.
pH air PDAM sebesar 6,5-8,5.3 Air sungai dari
Penelitian ini menggunakan metode penelitian
segi kuantitas mempunyai potensi dapat digunakan
eksperimental murni laboratoris (true
menjadi sumber air yang dapat dimanfaatkan oleh
experimental laboratories) dengan rancangan post
manusia untuk kebutuhan sehari-hari, namun
test only with control group design pada 27 sampel
dalam aspek kualitas kesehatan maupun estetika
yang dibagi menjadi 3 kelompok. Kelompok 1
air sungai tidak layak digunakan untuk aktivitas
adalah kelompok sampel water settable GIC yang
manusia, karena tidak memenuhi standar air bersih
direndam pada air sungai, kelompok 2 adalah
sesuai dengan PP 82 tahun 2001.6 Penggunaan air
kelompok sampel water settable GIC yang
PDAM dapat menjadi alternatif sebagai sumber air
direndam pada air PDAM, kelompok 3 adalah
bersih yang layak dikarenakan air PDAM telah
kelompok sampel GIC konvensional yang
dilakukan filtrasi dan koagulasi untuk menetralkan
direndam pada akuades dengan masing-masing
pH air, sehingga dapat mencegah karies.3
kelompok berjumlah 9 sampel dengan ukuran
Karies dapat dirawat dengan membuang
sampel diameter 5mm dan ketebalan 2mm. Alat
jaringan karies dan restorasi gigi. Salah satu bahan
dan bahan yang digunakan pada penelitian ini
restorasi yang dikembangkan dan digunakan oleh
adalah cetakan sampel dengan ukuran diameter
dokter gigi yaitu Water settable GIC. Water
5mm dan ketebalan 2mm, sliding caliper, paper
settable GIC dapat langsung di campur dengan air
pad, celluloid strip, plastic filling instrument,
steril, sehingga mempermudah dokter gigi karena
spatula agate, scalpel, gelas kimia, pH meter,
pengaplikasiannya yang mudah. Larutan asam
pinset, erlenmeyer, gelas beker, gelas ukur,
dalam cairan tersebut di olah secara freeze-dried
inkubator, Universal Testing Machine, water
lalu di gabungkan langsung ke dalam bubuk
settable GIC tipe II (restorative material) merk
sehingga dapat dicampur dengan air steril. Ketika
kromoglass dari Lascod, italy, GIC konvensional
bubuk dicampur air, larutan asam yang bergabung
tipe II merk GC Gold Label 9 Extra, Japan.
dengan bubuk larut kemudian diikuti oleh reaksi
vaseline, air sungai, air PDAM, dan saliva buatan.
asam basa. Tingkat kekentalan Water settable GIC
Prosedur penelitian yaitu pembuatan sampel
lebih rendah pada saat awal pencampurannya
dengan cetakan sampel dengan ukuran diameter
daripada GIC konvensional sehingga
5mm dan ketebalan 2mm. Cetakan yang sudah jadi
mempermudah pengaplikasiannya. Water settable
diberi alas dengan celluloid strip yang diletakkan
GIC mempunyai kandungan konsentrasi asam
diatas permukaan glass lab dan diulasi dengan
yang lebih sedikit daripada GIC konvensional
vaseline. Bahan restorasi water settable GIC dan
yaitu sebesar 30-35% sehingga tidak menyebabkan
GIC konvensional diaduk berdasarkan aturan
iritasi berlebihan.7 Kelebihan dari bahan ini yaitu
pabrik dan dimasukkan di cetakan lalu tutup dan
berikatan sangat baik dengan email dan dentin,
ratakan dengan celluloid strip, setelah sampel
pelepasan fluorid yang tinggi, dan tahan lama,
setting, sampel dikeluarkan dan dirapikan dengan
3
scalpel. Sampel kemudian disimpan dalam gelas kekuatan tarik diametral pada kelompok sampel
ukur berisi saliva buatan sebanyak 100ml dan water settable GIC yang direndam pada air PDAM
diletakkan pada inkubator dengan suhu 37oC lebih tinggi dibandingkan kelompok sampel water
selama 24 jam agar terjadi reaksi setting yang settable GIC yang direndam pada air sungai.
sempurna. Selanjutnya sampel direndam selama 55 Apabila dilihat secara keseluruhan rerata nilai
jam pada masing-masing kelompok. Setelah 55 kekuatan tarik diametral adalah sekitar 7,1-
jam, sampel dikeringkan lalu nilai kekuatan tarik 10,5MPa.
diametral dari sampel diukur dengan menggunakan Data didapatkan dari hasil pengujian nilai
universal testing machine. Sampel diukur dengan kekuatan tarik diametral, kemudian dilakukan
kecepatan crosshead 0,5mm/menit dan beban sel analisis statistik dengan menggunakan SPSS 26.0.
250kgF sampai terbentuk retakan atau patahan Pada tahap ini dilakukan uji normalitas data
pada spesimen. dengan menggunakan Shapiro-Wilk Test,
Analisis data menggunakan uji normalitas kemudian uji homogenitas data dengan Levene’s
Shapiro-Wilk test dan uji homogenitas Levene’s Test. Hasil uji normalitas data nilai kekuatan tarik
test. Data yang telah terdistribusi normal dan diametral yaitu nilai P=0,070 pada kelompok 1,
homogen dilakukan analisis parametrik dengan P=0,260 pada kelompok 2, dan P=0,219 pada
menggunakan uji hipotesis One Way Anova kelompok 3. Data tersebut menunjukkan nilai
dilanjutkan dengan uji Post Hoc Bonferonni untuk P>0,05 yang berarti data terdistribusi normal.
melihat perbedaan yang bermakna. Pengolahan Hasil uji homogenitas data adalah P=0,184
data diproses dengan menggunakan software (P>0,05) menandakan varian data yang homoogen.
computer SPSS. Hasil pengujian didapatkan semua data
HASIL terdistribusi normal dan homogen, sehingga
Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2020 dilanjutkan dengan analisis parametrik One Way
di laboratorium basah Fakultas Kedokteran Gigi Anova.
ULM untuk pembuatan sampel berjumlah 27 Tabel 2. Tabel Hasil Uji Statistik One Way Anova
sampel dan di laboratorium Fakultas Tehnik UGM Deviasi dari Penelitian Pengaruh
untuk pengukuran sampel dengan universal testing Perendaman Water Settable GIC
machine. Setelah dilakukan pengukuran diperoleh terhadap Kekuatan Tarik Diametral
nilai rata-rata sebagai berikut.
Spesimen Uji One Way Anova
Tabel 1.Tabel Nilai Rerata (Mean) dan Standar (P-Value)
Deviasi dari Penelitian Pengaruh
Perendaman Water Settable GIC terhadap Kelompok 1
Kekuatan Tarik Diametral Kelompok 2 *P=0,038
Kelompok 3
Kelompok Nilai Kekuatan Tarik
Diametral (MPa) Berdasarkan tabel 2 hasil uji statistik One Way
Mean ± Standar Deviasi Anova menunjukkan nilai P=0,038 (P<0,05) yang
Kelompok 1 7,15 ± 2,18 berarti terdapat perbedaan bermakna pada nilai
kekuatan tarik diametral setiap kelompok
perlakuan. Uji One Way Anova bermakna dan
Kelompok 2 8,42 ± 2,20
varian sama, maka dilanjutkan uji lanjutan Post
Hoc Bonferroni untuk mengetahui kelompok mana
Kelompok 3 10,54 ± 2,90 yang mempunyai perbedaan bermakna
Tabel 3. Tabel Hasil Uji Post Hoc Bonferoni dari
Berdasarkan tabel 1 dapat diketahui bahwa Penelitian Pengaruh Perendaman Water
rerata nilai kekuatan tarik diametral tertinggi Settable GIC terhadap Kekuatan Tarik
adalah pada kelompok sampel GIC konvensional Diametral
yang direndam pada akuades, sedangkan rerata
nilai kekuatan tarik diametral terendah adalah pada Spesimen Uji Post Hoc Bonferoni
kelompok sampel water settable GIC yang (P-Value)
direndam pada air sungai. Jika ketiga kelompok Kelompok 1 dengan *P=0,861
dibandingkan, maka rerata nilai kekuatan tarik kelompok 2
diametral pada kelompok sampel water settable
GIC yang direndam pada air PDAM lebih rendah Kelompok 1 dengan *P=0,036
dibandingkan kelompok sampel GIC konvensional kelompok 3
yang direndam pada akuades dan rerata nilai
4
restorasi setelah perendaman air sungai mengalami Riset Kesehatan Dasar. PT. Rajagrafindo
degradasi lebih tinggi dibandingkan akuades Persada; 2018. p.109-129.
steril.14 5. Endang, Mulyatiningsih. Metode Penelitian
Penelitian Cender (2018) mengungkapkan Terapan Bidang Pendidikan. Bandung: CV.
bahwa terjadinya degradasi pada bahan restorasi Alfabeta; 2011. p.55-56.
adalah karena terpapar oleh larutan asam, 6. Nastiti Y, Daud S, Herman S. Penyisihan
sedangkan bahan restorasi yang terpapar oleh air Warna, Zat Organik dan Kekeruhan pada Air
steril tidak mengalami perubahan sifat mekanik Gambut dengan Kombinasi Proses
yang bermakna.14 Hal ini didukung dengan Koagulasi-Flokulasi Menggunakan Koagulan
penelitian Singh et al (2012) yang menyebutkan AlumuniumSulfat (AL2(SO4)3) dan
bahan restorasi yang terpapar larutan asam Membran Ultra Filtrasi. JOM FTEKNIK.
mengalami penurunan sifat mekanik yang 2015; 2(2): 1-2.
bermakna dibandingkan bahan restorasi yang 7. Ladha K, Verma M. Conventional and
terpapar dengan akuades.11 Contemporary Luting Cements: An
Pada penelitian ini, tidak terdapat perbedaan Overview. J Indian Prosthodont Soc. 2010;
bermakna antara kelompok sampel water settable 10(2): 79-88.
GIC yang direndam pada air PDAM dan kelompok 8. Keshani F, Khoroushi M. From Conventional
sampel GIC konvensional yang direndam pada Glass-Ionomer to Bioactive Glass Ionomer.
akuades disebabkan oleh pH dari air PDAM Dent Res J (Isfahan). 2013; 10(4): 411-420.
mendekati netral sehingga tidak mengalami 9. Noort RV. Introduction to Dental Materials.
penurunan yang bermakna. Hal ini didukung oleh Edisi 4. London: Elsevier; 2013. p.38-39.
penelitian Nadia et al (2018) yang menyebutkan 10. Ningsih DS. Resin Modified Glass Ionomer
bahwa pH air PDAM mendekati netral sehingga Cement Sebagai Material Alternatif Restorasi
tidak menyebabkan degradasi.3 Untuk Gigi Sulung. Odonto Journal. 2014;
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pH 1(2): 55-59.
masing-masing larutan yaitu 2,9 untuk air sungai, 11. Sidhu SK, Nicholson JW. A Review of
7,5 untuk air PDAM, dan 7 untuk akuades steril. Glass-Ionomer Cements for Clinical
Hal ini sesuai dengan teori Fitriyana et al (2014) Dentistry. Journal Funct Biomaler. 2016;
yang menyebutkan bahwa bahan yang terpapar 7(3): 67-72.
dengan pH yang asam akan mengalami penurunan 12. Farahdillah, Trianingsih S, Eriwati YK.
sifat mekanik yang lebih tinggi, sehingga Effect of Salivary pH on Diametral Tensile
menyebabkan nilai kekuatan tarik diametral Strength of Glass Ionomer Cement Coated
kelompok sampel water settable GIC yang with Coating Agent. Journal of
direndam pada air sungai memiliki nilai terendah Physics:Conference series. 2017; 2(3): 42-50.
dibandingkan dengan kelompok sampel yang 13. Permatasari AP, Nahzi MYI, Widodo.
lain.14 Kekasaran Permukaan Resin-Modified Glass
Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan Ionomer Cement setelah Perendaman dalam
bahwa terdapat pengaruh perendaman water Air Sungai. Dentino Jurnal Kedokteran Gigi.
settable GIC pada air sungai dan air PDAM 2016; 1(2): 164-168.
terhadap kekuatan tarik diametral. 14. Fitriyana DC, Pangemanan DHC, Juliatri. Uji
Pengaruh Saliva Buatan Terhadap Kekuatan
DAFTAR PUSTAKA Tekan Semen Ionomer Kaca Tipe II yang
Direndam Dalam Minuman Isotonik. Jurnal
1. Septishelya PF, Nahzi MYI, Dewi N. Kadar e-GiGi (eG). 2014; 2(2): 1-7.
Kelarutan Fluor Glass Ionomer Cement
Setelah Perendaman Air Sungai dan
Akuades. Majalah Kedokteran Gigi
Indonesia. 2016; 2(2): 96-98.
2. Ramayanti, S dan Purnakarya, I. Peran
Makanan Terhadap Kejadian Karies Gigi.
Jurnal Kesehatan Masyarakat. 2013; 2(7):
89-93.
3. Nadia, Widodo, Hatta I. Perbandingan Indeks
Karies Berdasarkan Parameter Kimiawi Air
Sungai dan Air PDAM Pada Lahan Basah
Banjarmasin. Dentino Jurnal Kedokteran
Gigi. 2018; 2(1): 13-18.
4. Kementrian Kesehatan RI. Laporan Nasional