Anda di halaman 1dari 3

‫ثالثة طرق اهلل تعاىل يطهر العبد من الذنب‬

3 CARA ALLAH SWT MENSUCIKAN HAMBANYA DARI DOSA

Ahmadi Ritonga, S.ThI, M.Ag

Setiap  anak cucu Adam memang dilahirkan dalam keadaan suci, tak satu pun manusia dilahirkan
dalam keadaan berdosa atau mewarisi dosa orang-orang terdahulu. Akan tetapi manusia tidak selamanya
pula dalam keadaan suci. Seiring dengan bertambahnya umur manusia pun satu persatu sudah mulai
mengotori dirinya dengan dosa. Yang dulunya dilahirkan dalam keadaan suci dan bersih, kini sudah ada
yang bergelimbang dosa. Dosa yang didapatkan manusia tersebut disebabkan diri manusia tersebut telah
dikuasai hawa nafsu serta tipu daya setan. Walaupun manusia penuh dengan dosa, Allah Swt tetap
memberikan kesempatan untuk menusia supaya memperbaiki kesalahan-kesalahan manusia dimasa lalu.
Bahkan waktu yang diberikan Allah untuk manusia supaya taubat setiap saat, sebelum ajal menjemput.
Apabila manusia sadar dengan waktu yang masih diberikan Allah tersebut, maka disinilah manusia akan
kembali kejalan yang diridhai Allah Swt. Untuk kembali kejalan yang benar, tentu manusia harus bisa
menguasai hawa nafsunya serta jauh dari tipu daya setan. Ada tiga hal yang amat besar fungsinya untuk
memastikan manusia yang beriman agar selalu terjaga dan terlindung dari penguasaan hawa nafsu dan
tipu daya setan. Sehingga manusia bertemu Allah Swt kelak dalam keadaan suci, bersih dan di ridhai.

1. Allah Turunkan Musibah Kepada Hambanya Lalu Hambanya Ridha.

Musibah merupakan ujian dari Allah Swt. yaitu ujian untuk menghapus dosa. Sabda Rasulullah, 

‫َّجَرةُ َو َر َق َها‬ ُّ ُ‫ط اللَّهُ بِِه َسيِّئَاتِِه َك َما حَت‬


َّ ‫ض فَ َما ِسواهُ إِاَّل َح‬
ٍ ِ ‫صيبه أَذًى‬ِ ‫ما ِمن مسلِ ٍم ي‬ 
َ ‫ط الش‬ َ ‫ر‬
َ ‫م‬
َ ‫ن‬
ْ ‫م‬ ُ ُ ُ ُْ ْ َ
Artinya : ''Tidaklah sesuatu yang menimpa seorang Muslim, baik itu penyakit biasa maupun penyakit menahun,
kegundahan dan kesedihan, atau hanya duri yang menusuknya, kecuali Allah akan menghapus semua
kesalahannya dengan semua penderitaan yang telah ia alami.'' (HR Bukhari).

Selanjutnya musibah juga bisa mengangkat derajat manusia . sebagaimana sabda Rasulullah Saw
yang diriwayatkan oleh Tirmidzi, Rasulullah bersabda,  ''Jika Allah menginginkan atas diri hamba-Nya
suatu kebaikan maka Allah akan mempercepat baginya cobaan di dunia. Dan, jika Allah menginginkan
atas diri hamba-Nya keburukan, maka Dia akan menahan cobaan tersebut dengan semua dosanya hingga
dia menebusnya pada hari kiamat.'' Dari hadits Rasulullah Saw tersebut Sudah selayaknya kita sebagai
hamba Allah memahami bahwa setiap musibah itu sebagai satu tanda bahwa Allah Swt maha pengampun
serta memberikan jalan untuk kita supaya mau bertaubat. Serta mengampuni segala dosa yang kita miliki,
sehingga dia bertemu Allah dengan jiwa yang ridha lagi di ridhai. 

2. Allah Hidupkan Jiwanya Lalu dia Bertaubat.

Pada dasarnya setiap manusia berbuat dosa, pasti mengetahui bahwa yang diperbuatnya tersebut
merupakan kesalahan yang besar. Akan tetapi perbuatan tersebut tetap dikerjakan, sebab dirinya sudah
dikuasai hawa nafsu dan setan. Bagi orang yang beriman setiap berbuat dosa, perasaan takut kepada siksa
Allah Swt. pasti ada. Disaat saat persaan takut tersebut ada, disinilah jiwanya hidup kembali, Allah Swt
mengetuk pintu hatinya, sehingga dia senantiasa bertaubat. Setiap jiwa orang mukmin yang kembali
kepada Allah, bagaikan mati hidup semula, begitulah perumpamaannya sebagaimana perumpamaan
dalam Al-Qur’an:

          
         
    
Artinya : “Dan apakah orang yang sudah mati kemudian dia kami hidupkan dan kami berikan kepadanya cahaya yang
terang, yang dengan cahaya itu dia dapat berjalan di tengah-tengah masyarakat manusia, serupa dengan orang
yang keadaannya berada dalam gelap gulita yang sekali-kali tidak dapat keluar dari padanya?” (QS. Al-
An’am: 122)

Dengan menghidupkan jiwa orang yang beriman, disinilah kembali orang yang beriman bertaubat
atau kembali kejalan yang di ridhai Allah Swt.

3. Allah Tuntun Hatinya Lalu dia Suka Beribadah.

Tentunya hati yang digerakkan untuk beribadah tersebut, adalah ibadah yang ikhlas karena Allah
Swt. Bukan karena mengharapkan pujian dari makhluk Allah yang lain. Orang yang beriman apabila
tergeraknya hatinya untuk melakukan ibadah merupakan tuntunan Allah kepada hamba-Nya semata-mata
mau mensucikan kita dan memberi ganjaran yang baik di sisi-Nya. Bukankah shalat menjadi pengapus
dosa-dosa kecil selama tidak dilakukan dosa besar? Jum’at ke Jum’at, Ramadhan ke Ramadhan
merupakan proses pergiliran penghapusan dosa yang sepatutnya disyukuri. Jauh sekali melahirkan jiwa
yang sombong dan suka memuji diri sendiri dengan ibadah yang masih masin lagi (tidak sedap untuk
dinikmati) Sebagai seorang yang sudah suka melaksanakan ibadah yang ikhlas karena Allah Swt.
sepatutnyalah disyukuri. Sebab Rasulullah Saw sendiri yang sudah diampuni dosa-dosanya serta dijamin
masuk surga tetap rajin beribadah. Sebagaiman dijelaskan dalam satu hadits Rasulullah Saw.

ِ َ ‫ إِذَا ص لَّى قَام حىَّت َت َفطَّر ِرجالَه قَالَت عائِ َش ةُ ي ا رس‬-‫صلى اهلل عليه وسلم‬- ‫ول اللَّ ِه‬ ِ
ْ َ‫ول اللَّه أَت‬
‫ص نَ ُع‬ َُ َ َ ْ ُ ْ َ َ َ َ ُ ‫ت َكا َن َر ُس‬ ْ َ‫َع ْن َعائ َشةَ قَال‬
ِ ِ
.‫ رواه خباري و مسلم‬.» ‫ورا‬ ً ‫َخَر َف َق َال « يَا َعائ َشةُ أَفَالَ أَ ُكو ُن َعْب ًدا َش ُك‬ َ ِ‫َّم ِم ْن ذَنْب‬
َّ ‫ك َو َما تَأ‬ َ ‫ك َما َت َقد‬
َ َ‫َه َذا َوقَ ْد غُفَر ل‬
Artinya : dari Aisyah RaH berkata, “Rasulullah bangun sembahyang di waktu malam, sehingga pecah-pecah kaki baginda."
Saya bertanya: "Mengapakah kamu berbuat begini Ya Rasulullah, padahal Allah telah mengampuni dosa-dosamu
yang telah lalu dan yang kemudian?" Rasulullah Saw bersabda: “Tidak bolehkah aku menjadi seorang hamba
yang bersyukur (atas nikmat Allah tersebut).” (HR. Bukhari dan Muslim)

Demikianlah sahabat bacaan penyuluh ulasan tentang tiga tanda Allah Swt membersihkan
hambanya yang beriman dari dosa. Mudah-mudahan kita selalu diberikan jalan oleh Allah Swt. untuk
selalu bertaubat dari segala kesalah-kesalahan kita dan semoga taubat kita diterima oleh Allah Swt.
Aamiin.

Anda mungkin juga menyukai