Anda di halaman 1dari 5

Nama : Natasha Kirana

NIM : 3180150020
Pengetahuan Bahan Interior

PLAFON

1. PLAFON GYPSUM

Plafon jenis gypsum paling banyak digunakan karena mudah dalam pengerjaan dan
juga ketersediaan bahan dengan harga yang lebih bervariasi. Material yang digunakan
sebagai rangka untuk plafon gypsum bisa bervariasi, biasanya menggunakan metal furing
dan ada juga yang memakai kayu. Penggunaan material kayu sebagai rangkanya, akan
bisa menjawab kekhawatiran terhadap saat pemasangan/perbaikan instalasi listrik akan
sulit karena rangka plafon gypsum tidak bisa dipijak. Namun pada rumah bertingkat,
sebaiknya pada lantai bawah dianjurkan menggunakan rangka metal furing saja.
Kelebihan  plafon gypsum, selain cepat dalam pengerjaan, hasilnya pun lebih rapi.
Karena sambungan papan gypsum bisa dibuat tidak terlihat sama sekali. Model atau
bentuk plafonpun akan bisa diwujudkan sesuai dengan keinginan karena sudah tersedia
bermacam-macam les profil, motif panel papan tengah dan material pendukung lainnya.
Bentuk plafon gypsum bisa dibuat berbagai bentuk, ada yang bertingkat (drop ceiling),
kubah (dome) dan lain sebagainya.
Kekurangan plafon gypsum, yaitu tidak tahan air, dalam artian jika terjadi kebocoran
pada atap, sifat gypsum akan menyerap air sehingga bebannya akan bertambah berat
yang bisa mengakibatkan ambruk. Bahan gypsum juga kurang tahan lama.
2. PLAFON TRIPLEK

Plafon triplek merupakan pilihan plafon yang terfavorit digunakan sebelum orang
mengenal gypsum. Plafon triplek banyak digunakan karena sifatnya lentur dan ringan
sehingga mudah dibentuk. beragam ukuran ketebalan pun tersedia di pasaran. Selain itu
tampilan dari plafon triplek bisa difinising dengan beragam cat dan bahkan warna alami
kayu. Bahan utama untuk membuat plafon ini adalah kayu digunakan sebagai rangka dan
triplek 6 mm untuk plafonnya. Jika memakai triplek yang tipis, nanti akan terlihat
bergelombang.
Kelebihan plafon triplek, yaitu banyak tersedia di toko bangunan, mudah untuk
dipasang dan diganti, harga triplek relative murah, dan memiliki bobot yang ringan.
Kekurangan plafon triplek, yaitu pada umumnya sambungan triplek akan terlihat.
Dalam beberapa waktu setelah pemasangan akan kelihatan warna kekuningan jika dicat
dengan warna putih (biasanya akan cepat muncul apabila tripleknya kurang bagus).
Plafon triplek tidak tahan cuaca hujan jika dipakai untuk eksterior dan terbuat dari bahan
yang mudah terbakar.
3. PLAFON KAYU

Plafon kayu atau lambersering adalah jenis plafon yang terbuat dari kayu olahan dan
berbentuk lembaran-lembaran berukuran 1 x 9 cm. Selanjutnya, lembaran kayu tersebut
dikeringkan agar kadar airnya menyusut sehingga ketika dipasang tak akan mengalami
proses penyusutan kembali. Tampilan plafon kayu sangat elegan karena dalam proses
finishing, kayu dipelitur dengan warna alami kayu agar kesannya lebih natural. Biasanya
digunakan untuk plafon bagian luar bangunan.
Kelebihan plafon kayu, lebih artistik dan cenderung menciptakan suasana ruangan
menjadi klasik. Plafon kayu tidak akan menyusut ketika dipasang, dan cocok untuk rumah
modern bertema natural
Kelemahan plafon kayu yaitu pengerjaan lebih sulit dan lama dan harga lebih mahal
dibanding dengan plafon gypsum.
4. PLAFON AKUSTIK

Plafon akustik cocok untuk orang yang membutuhkan ketenangan dan sebuah
ruangan privat dengan tingkat suara yang rendah. Plafon ini memang di desain untuk
meredam udara sekitar. Aplikasi dari plafon ini biasa pada ruangan-ruangan seperti
auditorium, ruang rapat, ruang musik dan sebagainya. Lembaran ukurannya berkisar dari
60 x 60 cm dan 60 x 120 cm. Plafon ini juga dapat dipasang pada bangunan yang
menggunakan rangka kayu atau juga pada bahan metal pabrikan yang sudah jadi
sebelumnya.
Kelebihan plafon akustik adalah dapat meredam suara sehingga untuk kebutuhan
ruangan tertentu banyak dipakai oleh masyarakat. Bobotnya relatif ringan sehingga
mudah untuk perbaikan atau diganti dan proses pengerjaannya cepat.
Kekurangan plafon akustik adalah bahan tidak tahan air dan di daerah tertentu
masih jarang dijumpai serta harganya relatif lebih mahal.
5. PLAFON GRC

Plafon GRC atau Glassfiber Reinforced Cement Board sebenarnya memiliki karakteristik
yang serupa dengan bahan plafon eternit. Namun dari segi ukuran, plafon GRC sedikit
lebih besar yakni sekitar 120 x 240 cm. Plafon GRC juga memiliki ketahanan yang baik
terhadap api dan air, namun pemasangan terbilang cukup rumit dan tidak tahan jika
terkena dengan benturan. Walaupun sudah berhati-hati dalam proses pemasangan,
terkadang masih saja ditemukan retak rambut pada sela-sela sambungan GRC.
Kelebihan plafon GRC adalah kuat dan tahan bocor, tahan air dan api, serta membuat
desain ruangan terkesan mewah.
Kekurangan plafon GRC yaitu untuk menghasilkan finishing yang baik dan rapih bila
menggunakan bahan dari papan GRC ini, membutuhkan waktu yang lama, tenaga yang
lebih banyak, dan juga ongkos kerja yang lumayan mahal, serta bahan mudah retak.

Anda mungkin juga menyukai