KH MAS MANSYUR
Disusun Oleh :
Sumber : http://www.muhammadiyah.or.id/id/content-159-det-kh-mas-mansyur.html
Sumber : https://initu.id/biografi-pahlawan-kiai-haji-mas-mansoer/
Sumber : https://www.hidayatullah.com/kajian/sejarah/read/2019/05/07/164446/kh-
mas-mansyur-sang-pelopor.html
Mas Mansoer, Ulama Muhammadiyah
yang Taat di Jalur Nasionalisme
K.H. Mas Mansoer mengalir dari sebuah (Indonesia), ini bukan
sungai kecil. tandingannya.”
Peran (Orang) Inggris
Dengan nada bangga, di Balik Lahirnya Arab
si orang Arab menyebut Saudi
tempat tersebut dengan Beberapa tahun
istilah junainah yang berselang, ada lagi
berarti surga mungil. kejadian serupa. Kali ini
di Mesir saat Mansoer
Mansoer tersenyum menempuh kuliah di
mendalami ilmu agama di
simpul mendengarnya. Universitas Al-Azhar,
Makkah dan Kairo. Ia
Ia paham maksud Kairo. Seperti
menyaksikan geliat
temannya itu. Di dikisahkan Darul Aqsha
nasionalisme bangsa- kawasan Timur Tengah dalam Kiai Haji Mas
bangsa Arab dan yang sebagian besar Mansur 1896-1946:
berusaha menumbuhkan wilayahnya berupa Perjuangan dan
semangat itu di tanah air. gurun pasir nan Pemikiran (2005),
Suatu siang di tanah gersang, tempat itu Mansoer tergelitik
suci, seorang lelaki memang seperti oase, setelah mendengar
Arab membawa bahkan kiranya tidak syair yang melukiskan
Mansoer ke lahan yang berlebihan jika keindahan dan
cukup luas, diibaratkan macam kemakmuran negeri
pemandangannya surga. yang pernah diperintah
indah, berhawa segar Firaun juga Cleopatra
berkat keberadaan Kepada rekannya yang itu.
beberapa pohon di warga Makkah tersebut,
sekitarnya, juga Mansoer berucap “Mesir tanah airnya
menyejukkan mata lembut, tentunya tanpa emas. Perempuan-
dengan rumput hijau bermaksud perempuannya elok
yang menghampar, menyombongkan diri, rupawan,” begitu bunyi
ditambah syahdunya “Dengan tanah air saya nukilan syair tersebut.
gemericik air yang
“Di mana tanahnya Marzoeqi, ingin Keresahan Ahmad
emas? Pemandangan memberangkatkannya Wahib
yang saya lihat dari ke Makkah untuk
semenjak Suez sampai berhaji pada 1908. Ilmu tentang keislaman
Kairo hanya padang Ayahanda Mansoer yang diperoleh Mansoer
pasir yang tandus,” adalah ulama bertambah mantap
seloroh Mansoer. terpandang yang setelah ia dikirim ke
mengampu tugas Madura pada 1906
Mansoer juga terhormat sebagai ketika umurnya
mempertanyakan imam tetap sekaligus menginjak 10. Dua
ungkapan tentang khatib Masjid Ampel di tahun berselang,
Sungai Nil yang oleh Surabaya. Mansoer pulang ke
orang Mesir disebut Surabaya, dan sang
sebagai “sungai Ditilik dari namanya ayah menghendaki
pembawa bahagia yang disertai embel- putranya itu untuk pergi
bermata air dari surga.” embel “mas”, keluarga haji ke tanah suci
Mansoer memang sekaligus untuk
Dalam hati, Mansoer cukup lekat dengan menetap sementara
bergumam, “Kalau saja status ningrat Jawa. demi memperdalam
mereka melihat sungai- Menurut M. Yunan ilmu agama.
sungai yang ada di Yusuf
tanah air, mereka tentu dalam Ensiklopedi Seperti diungkap
akan memberikan Muhammadiyah (2005), Sutrisno Kutoyo
gelaran yang lebih dari ayahanda Mansoer dalam Kyai Haji Mas
itu” (hlm. 29). masih keturunan Mansur (1981),
keraton Sumenep di Mansoer yang masih
Orang Indonesia Madura atau termasuk berumur 12 pun
bernama Mansoer ini golongan bangsawan berangkat ke tanah
tidak lain adalah K.H. Astatinggi (hlm. 223). suci. Setelah
Mas Mansoer. Ia adalah menunaikan haji, ia
pejuang pergerakan Sementara dari ibunya, belajar di Makkah
nasional yang nantinya Raudhah, mengalir selama 4 tahun
turut berperan dalam darah dari keluarga sebelum harus pindah
mewujudkan besar Pesantren karena semakin tidak
kemerdekaan RI, serta Sidoresmo Wonokromo kondusifnya situasi
salah satu tokoh Empat di Surabaya. Mas politik di jazirah Arab
Serangkai selain Mansoer lahir di kala itu (hlm. 15).
Soekarno, Mohammad Surabaya pada 25 Juni
Hatta, dan Ki Hadjar 1896. Semasa kecil, ia Dari Makkah, Mansoer
Dewantara. sudah diajarkan ilmu- berniat hijrah ke Kairo
ilmu agama, baik dari dan mengabarkan
ayahnya maupun kepada keluarga di
Prihatin di Negeri belajar di pesantren Surabaya lewat surat.
milik keluarga ibunya. Dalam surat balasan,
Orang
sang ayah menyatakan
Mansur masih terbilang
Pergolakan Pemikiran tidak setuju Mansoer ke
bocah saat sang ayah,
Islam: Keresahan- Mesir lantaran
K.H. Mas Achmad
beranggapan negara di
Afrika Utara itu bukan Hampir setahun H.O.S. Tjokroaminoto
tempat yang baik untuk lamanya hidup prihatin Memadukan Islam dan
belajar. Kairo, tulis ayah di negeri orang, Sosialisme
Mansoer, adalah kota Mansoer akhirnya lega. Kebetulan, Mansoer
yang hanya cocok Hati sang ayah mulai dan Tjokroaminoto
untuk pelesiran dan terketuk dan sama-sama orang
berbuat maksiat. Ia mengirimkan uang Surabaya.
khawatir anaknya bakal kepadanya rutin setiap Tjokroaminoto pun
terjerumus dalam bulan. menyambut
kehidupan seperti itu. bergabungnya Mansoer
dengan senang hati
Namun, Mansoer nekat. Ulama Cinta Tanah karena SI kini
Kali ini ia terpaksa tidak memperoleh tambahan
Air
menuruti kehendak sumber daya yang
Ketika Mansoer
ayahnya. Ia berangkat mumpuni: seorang anak
meninggalkan tanah air
ke Mesir dengan muda yang cerdas
pada 1908, bangsa-
menumpang kapal laut dengan ilmu agama
bangsa di Asia yang
dan akhirnya diterima di tinggi, lulusan Makkah
sebagian besar masih
Fakultas Agama dan Kairo.
terjajah sedang giat-
Universitas Al-Azhar. Di
giatnya mengobarkan
Kairo, Mansoer tinggal Mansoer sangat
rasa kebangsaan
di asrama mahasiswa antusias bergabung
dengan munculnya
Melayu yakni Ruaq Al- Sarekat Islam. Ia
berbagai macam
Malayu. menyaksikan sendiri
perhimpunan. Ini
semangat nasionalisme
berlaku pula di
Mohammad Natsir yang sedang merekah
Indonesia, termasuk
Berdiri di Antara Islam di Timur Tengah,
dengan lahirnya Boedi
dan Negara terutama di Mesir.
Oetomo (BO) di Jakarta
Mansoer ingin
pada 20 Mei 1908.
Mansoer hidup prihatin menularkan spirit itu
di Mesir. Lantaran kepada umat Islam dan
Mansoer pun langsung
dianggap melanggar rakyat di tanah air,
menceburkan diri ke
perintah ayahnya, ia bahwa, seperti yang
ranah pergerakan
tidak lagi dikirimi uang juga diserukan
nasional sepulangnya
untuk membayar kuliah, Tjokroaminoto, bangsa
dari Mesir. Ia
membeli buku, dan Indonesia harus
bergabung dengan
tentunya untuk terlepas dari belenggu
organisasi rakyat
bertahan hidup. penjajahan.
terbesar di Indonesia
Mansoer sering
pada dekade kedua
berkeliling dari masjid Di Surabaya, Mansoer
abad ke-20 itu, yakni
ke masjid, dan beberapa tokoh
Sarekat Islam (SI)
membersihkan rumah lainnya membentuk
pimpinan Hadji Oemar
ibadah itu, hanya agar Tashwirul Afkar, suatu
Said (H.O.S.)
memperoleh sedikit majelis diskusi di
Tjokroaminoto.
uang atau makanan. kalangan kaum muda
Selain itu, ia rutin Islam. Aktivitas di
berpuasa Senin-Kamis. Tashwirul Afkar—yang
kerap mendiskusikan
soal nasionalisme— macam Haji Agus Wafat dalam
menjadi bentuk Salim, Abdul Muis, juga Tahanan
kecintaan Mansoer Ahmad Dahlan. Tak lama setelah
kepada bangsanya jauh terpilih sebagai Ketua
sebelum kemerdekaan Kiai Dahlan & Umum Muhammadiyah
RI tercapai. Muhammadiyah: pada 1937, Mansoer
Usaha Melumat turut membidani
Selain itu, Mansoer juga Kejumudan Umat terbentuknya Majelis
bergerak bersama Islam A'la Indonesia
Muhammadiyah. Di Muhammadiyah, (MIAI) bersama para
Sepulang dari Mesir, ia Mansoer menapaki pimpinan organisasi
tak langsung ke jenjang karier dengan Islam lainnya, termasuk
Surabaya, melainkan mulus. Dari Ketua Hasyim Asyari dan
menuju Yogyakarta Cabang Wahab Hasboellah dari
untuk menemui Kiai Muhammadiyah Nahdlatul Ulama (NU).
Haji Ahmad Dahlan, Surabaya, Konsul
sang pendiri Muhammadiyah Pada periode yang
Muhammadiyah. Wilayah Jawa Timur, sama pula, Sarekat
hingga terpilih sebagai Islam—yang sejak 1923
Mansoer memang Ketua Umum menjelma menjadi
mengagumi sosok dan Muhammadiyah dalam partai politik—
pemikiran Ahmad kongres di Yogyakarta mengalami perpecahan
Dahlan yang juga pada 1937, seperti setelah wafatnya
pernah belajar di dikutip dari buku Wajah Tjokroaminoto pada
Makkah. Ternyata sang dan Perjuangan 1934. Menurut Slamet
pencerah adalah Pahlawan Muljana
sahabat ayahnya. Nasional (2008) terbitan dalam Kesadaran
Departemen Sosial RI Nasional, dari
“Waktu itu saya datang (hlm. 156). Kolonialisme sampai
kepada beliau dan Kemerdekaan (2008),
memperkenalkan diri. Mansoer beserta Ki lantaran berbeda
Baru saja berkenalan, Bagoes Hadikoesoemo pandangan dengan
hati tertarik, baru saja dan tokoh-tokoh muda orang-orang pusat,
keluar kata lemah lainnya menjadi bagian Mansoer terpaksa
lembut dari hati yang dari gerbong hengkang. Ia kemudian
ikhlas, hati pun tunduk,” pembaharu dalam mendukung Soekiman
kenangnya saat kepengurusan Wirjosandjojo
pertama kali berjumpa Muhammadiyah masa membentuk Partai
dengan Ahmad Dahlan. itu yang didominasi Islam Indonesia (hlm.
generasi tua 160).
Kiprah Mansoer di sepeninggal Ahmad
Sarekat Islam maupun Dahlan yang wafat Pecat-Memecat ala
Muhammadiyah cukup pada 1923. Sarekat Islam
menjanjikan. Di SI, ia
dipercaya sebagai
Memasuki masa
penasihat pengurus
pendudukan Jepang
besar, sejajar dengan
seiring menyerahnya
tokoh-tokoh lainnya
Belanda pada 1942, Namun, tak lama Surabaya bagian utara,
pamor K.H. Mas berselang, Belanda tempat di mana
Mansoer semakin datang lagi dengan Mansoer tinggal. Di
melambung. Ia membonceng Sekutu tengah desingan peluru,
termasuk tokoh dan ingin berkuasa Mansoer tetap bertahan
nasional yang kembali. Mansoer di rumahnya. Kondisi
diperhitungkan pulang ke Surabaya raga yang sakit tidak
pemerintah militer untuk turut berjuang memungkinkannya
Jepang selain mempertahankan untuk melawan secara
Soekarno, Mohammad kemerdekaan di tanah frontal.
Hatta, dan Ki Hadjar kelahirannya, meskipun
Dewantara. Mereka dalam kondisi sakit. Mansoer pun ditangkap
inilah yang kemudian dan dibui di penjara
dijuluki Empat Tanggal 10 November Kalisosok. Di balik terali
Serangkai. 1945, pecah besi, kesehatannya
pertempuran di semakin menurun.
Menjelang kekalahan Surabaya. Bung Tomo Pada 25 April 1946,
Jepang dari Sekutu berperan sebagai tepat hari ini 73 tahun
dalam Perang Asia pengobar semangat lalu, K.H. Mas Mansoer
Timur Raya, K.H. Mas arek-arek Surabaya di mengembuskan napas
Mansoer terpilih medan perang, penghabisan. Sang
sebagai anggota Badan sementara K.H. Mas bapak bangsa, ulama,
Penyelidik Usaha- Mansoer bergerak dari pejuang, sekaligus
usaha Persiapan balik layar dan kerap negarawan ini wafat
Kemerdekaan dikunjungi para pejuang sebelum usianya
Indonesia (BPUPKI). yang hendak meminta memasuki setengah
Hingga akhirnya, nasihat. abad. Pemerintah RI
Soekarno-Hatta atas kemudian
nama bangsa Indonesia Ulah Belanda menetapkannya
menyatakan Memantik Murka sebagai Pahlawan
kemerdekaan RI Rakyat Surabaya Nasional.
tanggal 17 Agustus Hingga suatu hari,
1945. pasukan Sekutu dan
Belanda menyerang
Sumber : https://tirto.id/mas-mansoer-ulama-muhammadiyah-yang-taat-di-jalur-
nasionalisme-cJl1
KH. Mas Mansur, Sapu
Kawat dari Jawa Timur
“Sudah kita pegang kurang lebih empat Wathan
sapu kawat Jawa tahun belajar agama (Kebangkitan Tanah
Timur!” tegas KH di Air) yang bergerak di
Ahmad Dahlan Mesir, Mas Mansur p bidang pendidikan.
kepada murid- ulang ke Surabaya. Tetapi karena
muridnya pasca- Di Tanah Air, Sarekat perbedaan pendapat
pertemuan dengan Islam (SI) di Solo mengenai masalah-
KH Mas Mansur di sedang redup. H.O.S. masalah ijtihad dan
Surabaya pada Tjokroaminoto yang khilafiyah
1920. memegang kendali menyebabkan Mas
Julukan “sapu SI cabang Surabaya Mansur memutuska
kawat” mengajak Mas Mans n keluar dari Taswir
kepada Mas Mansur ur bergabung dalam al-Afkar.
masih mengundang organisasi ini. Berbarengan dengan
pertanyaan hingga Selama di Mesir, dia pembentukan Tanbih
kini. Apakah julukan banyak terpengaruh ul Ghafilin, di
tersebut berarti oleh gerakan Pesantren Pabean,
sesuatu yang kuat nasionalisme yang Cantikan, berdiri
(layaknya sapu sedang tumbuh, sebuah perkumpulan
terbuat dari kawat) sehingga tawaran bernama Ihyaus
atau menunjukkan Tjokro diterima Sunnah (S. Edy,
arti sebuah alat dengan senang hati. 1952: 30). Pendirinya
(sapu) yang berasal Bersama Tjokro, Mas Fakih
dari kampung Mansur membentuk Hasyim, seorang
Kawatan Tanbihul Ghafilin, ulama dari kota
(tempat Mas Mansur sebuah organisasi Padang yang
mengajar di tabligh di bawah mengajar di
Nahdlatul Wathan). struktur SI cabang Pesantren Pabean
Yang jelas, pasca- Surabaya (Saleh milik Haji Ali. Dia
pertemuan satu Said, 1952: 6). banyak mengritik
malam tersebut, Tidak hanya tradisi keagamaan di
Ahmad Dahlan bergabung dengan Surabaya yang mulai
menaruh optimis Tjokro, Mas Mansur menjauh dari dasar-
bahwa berbagung bersama dasar pokoknya.
Muhammadiyah di KH Abdul Wahab Reaksi keras datang
Jawa Timur akan Hasbullah dari kelompok Islam
berkembang pesat membentuk majelis tradisional setelah
lewat Mas Mansur. diskusi Taswir al- Fakih Hasyim giat
Kisah pertemuan dua Afkar (Cakrawala menyampaikan
tokoh besar ini Pemikiran). Majelis dakwahnya. Pondok
bukan tanpa ini telah mengilhami Pabean dikecam
disengaja. Setelah lahirnya Nahdhah al- karena menjadi
pusat paham baru. Dahlan, ulama muda mengikuti pengajian
Pada saat itulah, Haji tersebut mengajukan Ahmad Dahlan
Ali mendapat kabar pertanyaan. menganggukkan
bahwa di Yogyakarta “Mengingat kepala.
terdapat seorang kerusakan Dialah Mas Mansur.
ulama besar yang masyarakat dan Mula-mula, Ahmad
dianggap mampu kemerosotan derajat Dahlan menginap di
menyelesaikan bangsa, bagaimana sebuah hotel di
persoalan yang cara mengatasi Surabaya, tetapi
tengah dihadapinya. keadaan masyarakat setelah Mas Mansur
Dialah KH Ahmad yang demikian itu?” mengetahui
Dahlan, pendiri dan “Obatnya tidak lain informasi tersebut,
president ialah ini!” jawab dia lantas
Hoofdbestuur Ahmad Dahlan menawarkan untuk
Muhammadiyah. seraya menunjukkan menginap di
Ahmad Dahlan Alquran kepada para rumahnya.
melakukan hadirin. “Kaji isinya Menurut Mas
kunjungan tablig dengan betul-betul! Mansur, seorang
pertama kali ke Pergunakan segala ulama besar tidak
Surabaya pada 1920 ilmu untuk pantas menginap di
atas undangan Haji mengetahui mukjizat sebuah hotel.
Ali. Pengasuh yang tersimpan di Tawaran menginap
Pesantren Pabean dalamnya. di
dan pengurus “Amalkan! Amalkan! rumah Mas Mansur
perkumpulan Ihyaus Tidak cukup dengan diterima dengan baik
Sunnah mengundang hanya pandai oleh Ahmad Dahlan
ulama setempat membaca, yang bersama rombongan
untuk mengikuti harus tepat kena Hoofdbestuur
tablig akbar tersebut. pula makhrajnya, dan Muhammadiyah.
Di antara para ulama melagukan dengan Dengan menawarkan
yang diundang suara merdu! menginap di
tampak seorang Pergunakan otak dan rumahnya, Mas Man
ulama muda dengan mata hati untuk sur mendapat
postur tubuh tidak menyelami isi kesempatan waktu
terlalu tinggi. Alquran, niscaya kita lebih banyak untuk
Mengenakan peci tahu rahasia alam, bertukar pikiran
hitam memakai kain yang sengaja dibuat mengenai persoalan-
sarung. Dia untuk manusia, yang persoalan
mengikuti jalannya dititahkan Rabbul keagamaan dan
pengajian dengan ‘Alamin”, terangnya. bagaimana jalan
serius. Di ujung Ulama muda yang mengentaskan
ceramah Ahmad cukup serius kondisi bangsa.
Memang tak banyak dan aktivis dalam sebuah
sumber-sumber yang pergerakan nasional. pengajian yang
merekam proses Dialah tokoh digelar secara rutin
dialog antara Ahmad pertama dari luar malam Selasa
Dahlan Yogyakarta yang (Cursus
dengan Mas Mansur mendapat amanat Hoofdbestuur
selama menginap di menjabat sebagai Moehammadijah)
rumahnya. Tetapi, president pada 1939. Buah
sebuah sumber Hoofdbestuur pemikiran Mas Mans
sempat Muhammadiyah ur ini kemudian
menyebutkan bahwa pasca diabadikan oleh
pasca menginap di kepemimpinan Haji Majlis Taman
rumah Mas Mansur, Hisyam. Pustaka dalam
Ahmad Dahlan Kiprah Mas Mansur c buku Tafsir Langkah
mengatakan kepada ukup diperhitungkan Muhammadiyah
murid-murinya, dalam pergerakan Tahun 1938–1940.
“Sudah kita pegang nasional, seperti Kini, buah pemikiran
sapu kawat Jawa ketika pembentukan dari tokoh dengan
Timur!” (Junus Partai Islam julukan ”sapu kawat
Salam, 1968: 58). Indonesia (PII), dari Jawa Timur” itu
Julukan ”sapu kawat Majlis Islam A’la masih kokoh
dari Jawa Timur” Indonesia (MIAI), menopang struktur
memang sepadan dan Pusat Tenaga ideologi gerakan
dengan Rakyat (PUTERA). Muhammadiyah,
pribadi Mas Mansur. Di yang pada tahun ini
Selain memiliki Muhammadiyah, Ma telah melewati usia
kepribadian s Mansur pertama 106 tahun.
kuat, Mas Mansur ad kali mencetuskan
alah tokoh pemikir pemikiran ideologis
Sumber : https://alif.id/read/muarif/kh-mas-mansur-sapu-kawat-dari-jawa-timur-
b211136p/