Disusun oleh:
Melinda Anggraeni
11518048
2021
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan inayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Evaluasi
Capaian RKTN Ditinjau Dari Sisi Kebijakan”.
Terima kasih juga saya ucapkan kepada Bapak Dr. Endang Hernawan dan Ibu
Dr. Mulyaningrum selaku dosen pengampu mata kuliah Peraturan dan Perundang-
undangan Kehutanan yang telah memberikan memberikan materi dan ilmu pengetahuan
sehungga saya dapat menyusun dan menyelesaikan makalah ini tepat waktu.
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas Mata
Kuliah Peraturan dan Perundang-Undangan Kehutanan, dan untuk mengetahui
bagaimana rencana dan evaluasi target RKTN dipandang dari kebijakaannya yang dapat
berguna bagi pembaca dan bagi penulis sendiri.
Saya menyadari, bahwa laporan yang saya buat ini masih jauh dari kata
sempurna baik segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu, saya
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca guna
menjadi acuan agar saya bisa menjadi lebih baik lagi di masa mendatang. Semoga
laporan ini bisa menambah wawasan para pembaca dan bisa bermanfaat untuk
perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.
Penyusun,
Melinda Anggraeni
BAB I
PENDAHULUAN
Hutan merupakan salah satu kekayaan alam Indonesia yang patut untuk
disyukuri keberadaannya. Hutan menjadi manifestasi terbesar yang perlu dijaga dan
dilestarikan karena potensu sumber daya alamnya yang melimpah. Dewasa ini,
permasalahan-permasalahan lingkungan yang timbul dan terjadi di Indonesia tak jauh
dari kehilangan dan keberadaan hutan. Hutan memiliki beragam peran dan fungsi bagi
kehidupan manusia baik secara langsung maupun tidak langsung untuk
keberlangsungan hidup, seperti fungsi ekologi, ekonomi, sosial dan budaya. Fungsi-
fungsi tersebut akan memberikan peranan yang nyata apabila upaya pengelolaan dan
pelestariannya berjalan berkesinambungan guna mewujudkan pembangunan nasional
yang berkelanjutan.
Untuk mewujudkan upaya nyata tersebut, Kementerian Kehutanan RI telah
menyusun suatu rencana berisi arahan-arahan pemanfaatan dan penggunaan Kawasan
hutan secara berkelanjutan di tingkat nasional yang disusun dalam sebuah buku
“Rencana Kehutanan Tingkat Nasional (RKTN) Tahun 2011 – 2030”. Rancangan ini
ditetapkan dalam Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor:
P.49/Menhut-II/2011 pada tanggal 28 Juni 2011. Secara lebih jelasnya, RKTN
merupakan rencana berisi arahan-arahan makro pemanfaatan dan penggunaan spasial
atau ruang dan potensi kawasan hutan untuk pembangunan kehutanan dan
pembangunan di luar kehutanan yang menggunakan kawasan hutan dalam skala
nasional untuk jangka waktu 20 tahun. Rencana tersebut digunakan sebagai acuan
dalam penyusunan rencana pembangunan, investasi, kerja usaha dalam berbagai skala
geografis, juga penentuan jangka waktu dan fungsi-fungsi pokok kawasan hutan.
Rencana Kehutanan Tingkat Nasional (RKTN) memberikan arah pengurusan
hutan ke depan melalui pemanfaatan sumberdaya hutan secara adil dan berkelanjutan,
potensi multi fungsi hutan untuk kesejahteraan masyarakat serta untuk mencapai posisi
penting Kehutanan Indonesia di tingkat nasional, regional dan global di tahun 2030
melalui optimalisasi dan pemantapan kawasan hutan, peningkatan produktivitas dan
nilai sumberdaya hutan, peningkatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan hutan,
peningkatan riset dan teknologi kehutanan, mewujudkan kelembagaan bagi tata kelola
kehutanan secara efisien dan efektif serta mengoptimalkan keunggulan komparatif
kehutanan Indonesia.
Dalam Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor: P.49/Menhut-
II/2011 Pasal 2 disebutkan bahwa RKTN digunakan sebagai acuan penyusunan rencana
makro penyelenggaraan kehutanan, penyusunan rencana kehutanan tingkat provinsi,
kabupaten/kota dan rencana pengelolaan hutan di tingkat Kesatuan Pengelolaan Hutan
(KPH), penyusunan rencana pembangunan kehutanan, penyusunan rencana kerja usaha
pemanfaatan hutan, koordinasi perencanaan jangka panjang dan menengah antar sector,
dan/atau pengendalian kegiatan pembangunan kehutanan. Maka dari itu dengan adanya
RKTN upaya pengelolaan dan pelestarian kawasan hutan diharap akan berjalan
berkesinambungan guna mewujudkan pembangunan nasional yang berkelanjutan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Target capaian RKTN
Target capaian pembangunan sektor kehutanan dalam RKTN 2011-2030 adalah
pembangunan kehutanan berkelanjutan (sustainable forest development). Pembangunan
kehutanan berkelanjutan dikonstruksikan berlandaskan pada sinergitas basis ekologi,
basis ekonomi, dan basis sosial pembangunan sektor kehutanan.
c. Kebijakan dan Strategi Kawasan Untuk Perlindungan Hutan Alam dan Lahan
Gambut
Milestone
2011- 2016- 2021- 2026-
Kebijakan Strategi
2015 2020 2025 2030
Mendorong investasi hijau √ √ √ √
(green investment) melalui
pemberian insentif/disinsentif.
Menyusun dan √ √
Mengimplementasikan Strategi
Penguatan
Nasional REDD+
Pemanfaatan
Mengembangkan pengelolaan √ √ √ √
SDA untuk
hutan alam dan lahan gambut
keseimbangan
yang berkelanjutan
lingkungan
global
e. Kebijakan dan Strategi Kawasan Untuk Pengusahaan Hutan Skala Besar dan
Kecil
Milestone
2011- 2016- 2021- 2026-
Kebijakan Strategi
2015 2020 2025 2030
Intensifikasi produksi hasil √ √ √ √
hutan kayu
Diversifikasi dan peningkatan √ √ √ √
1. Peningkatan
nilai tambah hasil hutan
produk hasil
Penetapan dan Pengembangan √ √ √ √
hutan
komoditas strategis kehutanan
2. Peningkatan Penetapan wilayah-wilayah √ √ √ √
akses dan tertentu sebagai pusat produksi
peran hasil hutan tertentu
masyarakat Meningkatkan efisiensi BUMN √ √ √ √
dalam Kehutanan
Pengembangan pengelolaan √ √ √ √
pengelolaan
kawasan hutan berbasis
hutan
masyarakat (HTR, HKm,
Hutan Desa)
Pelibatan masyarakat dalam √ √ √ √
pengelolaan hutan berskala
besar (cth: 10% dari areal
harus dikelola bersama
masyarakat)
Perbaikan mekanisme √ √
pengakuan hutan adat
Pembinaan dan pengembangan √ √ √ √
hutan rakyat dan industri
ikutannya
Kolaborasi pengadaan bahan √ √ √ √
baku dan peningkatan
kemitraan dengan masyarakat