Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH KIMIA ORGANIK

ALKUNA

Disusun oleh

Kelompok 2

Muhammad Farid (H041191002)

Andi Fitria Idham (H041191022)

Lusiana (H041191026)

Nurul Faradhillah (H041191044)

Muh. Fadhil Banjar (H041191045)

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

TAHUN 2019/2020
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum. Wr. Wb.


Puji dan syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini. Tidak lupa shalawat serta salam selalu saya curahkan kepada
junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW yang telah membimbing umatnya di
jalan yang benar. 
Saya ucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang sudah membantu
dalam penyusunan makalah ini. Makalah ini saya susun berdasarkan tugas dari
mata kuliah Kimia Organik yang berjudul “Alkuna”. Dalam makalah ini berisi
tentang pengertian, tata nama dan isomer, reaksi-reaksi yang terjadi, cara
pembuatan dan kegunaan dari alkena dan alkuna.
Saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak
kekurangan, oleh sebab itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun.
Wassalamu’alaikum. Wr. Wb.

Makassar, 12 Februari 2020

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................. i
DAFTAR ISI ................................................................................. ii
BAB 1 PENDAHULUAN........................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................. 1
1.3 Tujuan ................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN............................................................................. 3
2.1 Pengertian Alkuna............................................................................ 3
2.2 Tata Nama dan Isomer Alkuna......................................................... 3
2.3 Reaksi – Reaksi pada Alkuna........................................................... 4
2.4 Cara Pembuatan Alkuna................................................................... 4
2.5 Kegunaan Alkuna............................................................................. 5
BAB III PENUTUP ................................................................................. 6
3.1 Kesimpulan ................................................................................. 6
3.2 Saran ................................................................................. 6
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 7
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. 8
Gambar 1. 1 ................................................................................ 8
Gambar 1. 2 ................................................................................ 8
Gambar 2. 1 ................................................................................ 9
Gambar 2. 2 ................................................................................ 9
Gambar 3. 1 .............................................................................. 10
Gambar 3. 2 .............................................................................. 10
Gambar 4. 1 .............................................................................. 11
Gambar 4. 2 .............................................................................. 11

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Hidrokarbon yang mengandung ikatan rangkap karbon disebut alkena,
sedangkan yang memiliki ikatan rangkap tiga karbon dinamakan alkuna. Kedua
golongan hidrokarbon ini tak jenuh (unsaturated), sebab mengandung hidrogen
per karbon lebih sedikit daripada alkana padanannya (C nH2n+2). Alkana dapat
diperoleh dari alkena atau alkuna dengan menambah 1 atau 2 mol hidrogen.
Senyawa dengan lebih satu ikatan rangkap atau ikatan rangkap tiga memang ada.
Jika terdapat dua ikatan rangkap, senyawa ini disebut alkadiena atau lebih umum
disebut diena. Adapula triena, tetraena, dan bahkan poliena (senyawa dengan
banyak ikatan rangkap, dari kata Yunani poli, berarti banyak). Poliena
menyebabkan warna pada wortel dan tomat.
Hidrokarbon alkena dan alkuna mempunyai sifat fisika yang sangan mirip.
Semua berupa senyawa tak berwarna, tak larut atau hanya sedikit sekali larut
dalam air, tetapi sangan larut dalam pelarut nonpolar. Hidrokarbon dengan bobot
molekul rendah, C1 sampai C5, adalah gas, yang bobot molekulnya tinggi berupa
zat padat. Titik didih dan titik leleh yang sebenarnya untuk molekul yang sama
banyak atom karbonnya, beraneka bergantung pada ada tidaknya ikatan rangkap,
ganda tiga, dan banyak serta macam percabangannya. Semua hidrokarbon dapat
dibakar dalam oksigen maupun udara untuk menghasilkan karbon dioksida dan
air.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah pengertian alkuna?
2. Bagaimana tata nama dan isomer alkuna?
3. Apa saja reaksi-reaksi pada alkuna?
4. Bagaimana cara pembuatan alkuna?
5. Apa kegunaan alkuna?

1
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian alkuna
2. Untuk mengetahui tata nama dan isomer alkuna
3. Untuk mengetahui reaksi-reaksi pada alkuna
4. Untuk mengetahui cara pembuatan alkuna
5. Untuk mengetahui kegunaan alkuna

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Alkuna


Alkuna adalah senyawa hidrokarbon yang mengandung ikatan rangkap
tiga karbon-karbon. Senyawa ini mempunyai rumus umum C nH2n-2 dan
mempunyai satu ikatan rangkap tiga. Alkuna tidak banyak dijumpai di
alam.1
NAMA RUMUS MOLEKUL
ETUNA C2H2
PROPUNA C3H4
BUTUNA C4H6
PENTUNA C5H8
HEKSUNA C6H10
HEPTUNA C7H12
OKTUNA C8H14
NONUNA C9H16
DEKUNA C10H18

2.2 Tata Nama dan Isomer Alkuna


Seperti alkana dan alkena, nama senyawa induk ditentukan oleh
banyaknya karbon di dalam rantai yang terpanjang. Tetapi beberapa aturan
perlu ditambahkan untuk penamaan dan lokasi ikatan majemuk, berikut
cara memberikan tata nama untuk alkuna2:
1. Akhiran –una digunakan untuk ikatan rangkap tiga (-diuna, untuk
dua ikatan rangkap tiga, dan seterusnya). Senyawa dengan ikatan
rangkap dan rangkap tiga disebut –enuna.
2. Pilihlah rantai terpanjang yang mengandung baik karbon dengan
ikatan rangkap tiga.
3. Nomori rantai dari ujung terdekat dengan ikatan majemuk,
sehingga atom karbon pada ikatan itu memperoleh nomor terkecil.
Jika ikatan majemuk berjarak sama dari ujung yang terdekat
dengan titik cabang.
1
St. Layli Prasojo, Kimia Organik I Jilid 1 (Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma), 2012
2
Raymond Chang, Kimia Dasar Edisi Ketiga Jilid 1 (Jakarta: Erlangga), 2006

3
4. Nyatakan posisi ikatan mejemuk dengan menggunakan atom
karbon dengan nomor terendah dari ikatan tersebut.
5. Jika terdapat lebih dari satu ikatan majemuk, nomori dari ujung
terdekat dengan ikatan majemuk pertama. Jika ikatan rangkap tiga
sama jauhnya dari ujung rantai, ikatan rangkap mendapat nomor
terendah.
Seperti alkana dan alkena, senyawa isomer tidak dijumpai
setelah sekurangnya terdapat 4 atom karbon. Isomer alkuna terletak
pada butuna (C4H6).

2.3 Reaksi-reaksi pada Alkuna


Sama halnya dengan alkena mengalami reaksi pembakaran, reaksi
polimerisasi, reaksi substitusi dan reaksi adisi, berikut beberapa reaksi
adisi pada alkuna3:
 Adisi Halogen
 Adisi Asam Halogenida
 Adisi HCN
 Adisi H2O
 Adisi Metanol
 Adisi Asam Asetat
 Adisi Formaldehida
 Adisi CO dan alkohol
 Adisi Aseton

2.4 Cara Pembuatan Alkuna


Cara pembuatan pada alkuna sebagai berikut:
1. Dari dihalogenida visinal yang dibuat dari alkana.
2. Dari dihalogenida geminal

3
Kaenan, dkk., Kimia Untuk Universitas Jilid 2 (Jakarta: Erlangga), 1984

4
( Persenyawaan dimana 2 atom halogen diikat oleh 1 atom C).
Persenyawaan ini dibuat dari reaksi antara fosfor tri halogenida
dengan persenyawaan yang mengandung gugus karbonil
(aldehida/keton). Penghilangan atom halogen dapat pula dilakukan
dengan Na amida (Sdamide).
3. Alkilasi asetilena
Atom H yang terikat oleh atom C yang mempunyai ikatan
rangkap 3 adalah bersifat asam dan dapat diganti dengan logam.
Untuk alkil yang lebih tinggi biasa dipergunakan alkil sulfat
R2SO44.

2.5 Kegunaan Alkuna


Pada senyawa asetelina merupakan senyawa yang penting sebab
merupakan bahan dasar untuk pembuatan senyawa-senyawa lain yang
mempunyai arti penting dalam industri. Gas yang tidak berwarna dan tidak
berbau dari asetilena yang dibuat dengan cara ini karena tercampur dengan
H2S dan PH3, sehingga asetilena berguna untuk5:
 Karena terbakar dengan nyala nyala yang sangat terang
pada temperatur yang tinggi (2700°), sehingga dapat
dipergunakan untuk las dan memotong logam.
 Bahan dasar untuk pembuatan plastik dan karet sintesis.
 Untuk menyimpan gas ini diabsorpsikan dengan tekanan 12
atm dan dapat mengabsorpsi sebanyak 300 vol aseton.

BAB III

PENUTUP

4
Hart, Harold, dkk., Kimia Organik (Jakarta: Erlangga), 2003
5
Fesenden, Ralph J, dan Fessenden, Joan S., Kimia Organik Edisi Ketiga (Jakarta:
Erlangga), 1991

5
3.1 Kesimpulan
1. Alkuna adalah senyawa hidrokarbon yang mengandung ikatan rangkap tiga
karbon-karbon.
2. Tata nama senyawa induk alkuna ditentukan oleh banyaknya karbon di
dalam rantai yang terpanjang. Adapun isomer alkuna terletak pada
butuna (C4H6).
3. Reaksi pada alkuna meliputi reaksi pembakaran, reaksi polimerisasi,
reaksi substitusi dan reaksi adisi.
4. Cara pembuatan alkuna dapat diperoleh dari dihalogenida visinal,
dihalogenida geminal, dan alkilasi asetilena.
5. Alkuna dapat dipergunakan untuk las dan memotong logam, serta
sebagai bahan dasar untuk pembuatan plastik dan karet sintesis.

3.2 Saran

Dengan adanya makalah ini diharapkan pembaca dapat memahami dan


mengerti tentang alkuna dan untuk memahami lebih banyak lagi tentang alkuna
dapat membaca di buku lain karena belajar itu tidak dari satu buku tetapi dari
buku lain juga bisa, karena buku adalah ilmu pengetahuan untuk kita.

DAFTAR PUSTAKA

Chang, Raymond. 2006. Kimia Dasar Edisi Ketiga Jilid 1 Jakarta: Erlangga.

6
Fesenden, Ralph J, dan Fessenden, Joan S.1991. Kimia Organik Edisi Ketiga.
Jakarta : Erlangga.
Hart, Harold, dkk. 2003. Kimia Organik. Jakarta : Erlangga.
Kaenan, dkk. 1984. Kimia Untuk Universitas Jilid 2. Jakarta : Erlangga.
Prasojo, Layli. 2012. Kimia Organik I Jilid 1. Yogyakarta: Universitas Sanata
Dharma.

DAFTAR GAMBAR

7
DAFTAR GAMBAR

8
Gambar 2. 3 KIMIA Gambar 2. 4 DAFTAR ISI KIMIA
ORGANIK ORGANIK

9
Gambar 3. 3 Kimia Untuk
Gambar 3.2 Daftar isi Kimia Untuk
Universitas JILID 2
Universitas JILID 2

Gambar 4. 3 Kimia Organik Gambar 4. 4 Daftar Isi Kimia Organik

10

Anda mungkin juga menyukai