Anda di halaman 1dari 2

PENATALAKSANAAN KIPI

No. Dokumen : /SOP/UKP/ I/2021


No. Revisi :
Tanggal Terbit :
SOP
Halaman : 1/3

UPTD
NIKSON PANJAITAN,
PUSKESMAS
SKM
BATANG
NIP.19730524 199201 1 001
GANSAL
1. Pengertian KIPI merupakan kejadian medic yang diduga berhubungan dengan vaksinasi,
kejadian ini dapat berupa reaksi vaksin, kesalahan prosedur, reaksi kecemasan,
atau hubungan kausal yang tidak dapat ditentukan
2. Tujuan Agar pasien yang di duga mengalami gangguan kesehatan akibat KIPI dapat
diberikan penanganan pengobatan dan perawatan selama proses investigasi
dan pengkajian kausalitas KIPI berlangsung.
3. Kebijakan Permenkes No. 84 th 2020 tentang Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka
Penanggulangan Covid-19
PERSIAPAN ALAT DAN TEMPAT

1. Anafilaktik syok kit


2. Ruangan untuk menerima pasien terduga KIPI
3. Oksigen

PENATALAKSANAAN KIPI

1. UPTD Puskesmas Batang Gansal menentukan Contact person yang dapat


dihubungi apabila ada keluhan dari penerima vaksin
2. Anjurkan penerima vaksin untuk segera melakukan kontak bila terjadi
KIPI
3. Jika KIPI terjadi ketika pasien dalam masa observasi setelah vaksinasi di
Puskesmas maka anjurkan pasien untuk memasuki Ruangan Penanganan
KIPI
4. Tanyakan keluhan Pasien, lakukan pemeriksaan Vital sign
5. Inspeksi keadaan pasien,
6. Jika keluhan pasien Ringan dan diagnosis telah ditegakkan (KIPI non
Serius) anjurkan pasien tetap beristirahat sejenak di Puskesmas sampai
dengan keluhan membaik
7. Berikan obat sesuai dengan keluhan pasien
8. Laporkan dan catat setiap kejadian KIPI Non serius dengan benar dan
teliti
9. Jika terjadi KIPI Serius dan diagnosis telah ditegakkan (anafilaktik syok)
maka lakukan penangan khusus dan cepat terhadap pasien, dan pada saat
yang sama buat rencana untuk merujuk pasien ke Rumah Sakit
10. Segera bawa pasien dengan KIPI serius(anafilaktik syok) ke Ruangan
yang telah disediakan
11. Lakukan pemantau Vital sign, nilai sirkulasi pasien, jalan nafas, status
mental, kulit dan berat badan
12. Berikan epinefrin intramuscular pada region mid anterolateral paha, 0,01
mg/kg larutan 1:1000 (1mg/ml), maksimum 0,5 mg(dewasa), catat waktu
pemberian dosis dan ulangi 5-15 menit jika diperlukan
13. Letak kan pasien telentang atau pada posisi paling nyaman jika terdapat
distress pernafasan atau muntah, elevasi ekstremitas bawah,
14. Berikan oksigen jika diperlukan dengan aliran tinggi 6-8L/menit dengan
masker atau Oroparingeal airway
15. Berikan akses intravena(infus) menggunakan jarum atau iv catheter
diameter besar(14-16 G) yang ada di puskesmas 18G, berikan cairan NaCl
0,9%(isotonic) salin dengan cepat(mis: 5-10 ml/kg pada 5-10 menit awal
pada orang dewasa)
16. Jika diperlukan lakukan resusitasi kardiopulmoner dengan kompresi dada
secara kontinyu dan amankan pernafasan.
17. Monitor kembali vital sign dan oksigenasi pasien sesering mungkin
dengan interval regular
18. Catat vital sign dan catat dosis seriap pengobatan yang diberikan.
Yakinkan catatan detail tersebut juga dibawa bersama pasien ketika
dirujuk
19. Tandai catatan / kartu vaksinasi dengan jelas sehingga pasien tersebut
tidak boleh lagi mendapatkan jenis vaksin COVID 19 lagi.
20. Lakukan pelaporan dan pencatatan dengan benar dan teliti secara manual
dan digital
5. Referensi 1. Modul Pelatihan Vaksinator Covid 19
2. Juknis Pelayanan Vaksinasi Covid-19 Dirjen Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit Kementrian Kesehatan RI
3. SK.DIRJEN pencegahan dan Pengendalian Penyakit No.
HK.02.02/4/1/2021 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan vaksinasi
Dalam Rangka Penanggulangan pandemic Corona Virus Disease
2019(COVID-19)
6. Dokumen 1. Format pencatatan hasil imunisasi/ vaksinasi
terkait 2. Format pencatatan dan pelaporan vaksinasi
3. Format pelaporan KIPI serius dan format investigasi
4. Format pelaporan KIPI non serius
5. Format screening pasien
6. Format pencatatan logistic
7. Format pendaftaran pasien
8. Format monitoring dan evaluasi vaksinasi

Anda mungkin juga menyukai