DI SUSUN OLEH:
KELAS 1A
SEMESTER II
PROGRAM STUDI D-III KEBIDANAN
POLTEKKES KEMENKES JAKARTA III
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan
karunia dan rahmatnya kami bisa menyelesaikan makalah mengenai Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Kehamilan dengan baik walapun masih banyak kekurangan di dalamnya.
Serta kami juga berterima kasih kepada Ibu Hamidah, Spd, M Kes. selaku dosen mata kuliah
Konsep Kenormalan dalam Praktik Kebidanan yang sudah memberikan kepercayaan
menyelesaikan tugas ini.
Kami sangat berharap makalah ini akan bermanfaat dalam rangka menambah
pengetahuan juga wawasan kita mengenai Fleksibel dalam kehidupan, disiplin dan tepat
waktu. Kami pun menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan
dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami mengharapkan adanya kritik, saran dan
usulan demi perbaikan makalah yang sudah kami buat di masa yang akan datang, mengingat
tak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Mudah-mudahan makalah sederhana ini bisa dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya yang sudah disusun ini dapat bermanfaat bagi kami sendiri ataupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf jika terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari anda demi perbaikan
makalah ini di saat yang akan datang.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................1
1.1. Latar Belakang................................................................................................................1
1.2. Tujuan Penulisan.............................................................................................................1
1.3. Rumusan Masalah...........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................2
2.1 Faktor-Faktor Fisik yang Mempengaruhi Kehamilan.....................................................2
.........................................................................................................................................
2.1.1 Status Kesehatan.................................................................................................2
2.1.2 Status Gizi...........................................................................................................4
2.1.3 Gaya Hidup.........................................................................................................11
2.2 Faktor-Faktpr Psikologis yang Mempengaruhi Kehamilan............................................12
2.2.1 Stressor Internal dan Eksternal...........................................................................12
2.2.2 Support Keluarga................................................................................................12
2.2.3 Substansi Abuse..................................................................................................13
2.2.4 Partner Abuse......................................................................................................13
2.3 Faktor Lingkungan, Sosial, Budaya, dan Ekonomi yang Mempengaruhi Kehamilan
.......................................................................................................................................14
2.3.1 Kebiasaan Adat Istiadat......................................................................................14
2.3.2 Fasilitas Kesehatan..............................................................................................15
2.3.3 Ekonomi..............................................................................................................17
BAB III PENUTUP.....................................................................................................................18
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................18
3.2 Saran...............................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................19
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
Segi negatif kehamilan di usia tua Segi positif hamil di usia tua
1 Kondisi fisik ibu hamil dengan usia lebih 1 Kepuasan peran sebagai
dari 35 tahun akan sangat menentukan ibu
proses kelahirannya. Hal ini turut
memengaruhi kondisi janin.
2
3 Kontraksi uterus juga sangat dipengaruhi 3 Pengetahuan mengenai
oleh kondisi fisik ibu. Jika ibu mengalami perawatan kehamilan
penurunan kondisi, terlebih pada primitua dan bayi lebih baik
(hamil pertama dengan usia lebih dari 40
tahun), keadaan ini harus benar-benar
diwaspadai.
4 Rutin melakukan
pemeriksaan kehamilan
5 Mampu mengambuil
keputusan
6 Karir baik, status
ekonomi lebih baik
7 Perkembangan
intelektual anak lebih
tinggi
8 Periode menyusui lebih
lama
9 Toleransi pada kelahiran
lebih besar
b. Riwayat Kesehatan
Penyakit yang pernah diderita ibu dapat memengaruhi kehamilannya.
Sebagai contoh penyakit yang akan memengaruhi dan dapat dipicu dengan
adanya kehamilan adalah :
1. Hipertensi
2. Penyakit Jantung
3. Diabetes Mellitus
4. Anemia
5. Penyakit Menular Seksual
c. Kehamilan ganda (Multiple)
Pada kasus kehamilan multiple atau kehamilan lebih dari satu janin,
biasanya kondisi ibu lemah. Ini disebabkan oleh adanya beban ganda yang
harus ditanggung, baik dari pemenuhan nutrisi, oksigen dan lain-lain.
Biasanya kehamilan multiple mengindikasikan adanya beberapa penyulit pada
3
proses persalinannya, sehingga persalinan operatif (sectio caesaria) lebih
dipertimbangkan. Dengan demikian jika dilihat dari segi biaya, proses
persalinan dari kehamilan multiple akan lebih tinggi jika dibandingkan
dengan kehamilan tunggal mengingat adanya kemungkinan terjadinya
persalinan secara SC. Selain itu risiko adanya kematian dan cacat juga harus
dipertimbangkan.
Ketika bayi sudah lahir, kemungkinan ketegangan dalam merawat bayi
akan terjadi karena itu harus berkonsentrasi dua kali lipat dari pada bayi
tunggal, namun adanya keunikan-keunikan akan membawa kebahagiaan
tersendiri bagi keluarga.
d. Kehamilan dengan HIV
Pada kehamilan dengan ibu yang mengidap HIV, janin akan menjadi
sangat rentan terhadap penularan selama proses kehamilannya.Virus HIV
kemungkinan besar akan ditransfer melalui plasenta ke dalam tubuh bayi.
2.2.1.1.2 Status gizi
Status gizi ibu hamil adalah masa dimana seseorang wanita
memerlukan berbagai unsur gizi yang jauh lebih banyak daripada yang
diperlukan dalam keadaan tidak hamil. Diketahui bahwa janin membutuhkan
zat-zat gizi dan hanya ibu yang dapat memberikannya. Dengan demikian
makanan ibu hamil harus cukup bergizi agar janin yang dikandungnya
memperoleh makanan bergizi cukup. Selain itu status gizi ibu hamil juga
merupakan hal yang sangat berpengaruh selama masa kehamilan. Kekurangan
gizi tentu saja akan menyebabkan akibat yang buruk bagi si ibu dan janinnya.
Ibu dapat menderita anemia, sehingga suplai darah yang mengantarkan
oksigen dan makanan pada janinnya akan terhambat, sehingga janin akan
mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan. Di lain pihak
kelebihan gizi pun ternyata dapat berdampak yang tidak baik juga terhadap ibu
dan janin. Janin akan tumbuh besar melebihi berat normal, sehingga ibu akan
kesulitan saat proses persalinan.
4
banyak minum air putih dan mengurangi garam atau makanan yang terlalu
asin.
Kebutuhan zat gizi pada ibu hamil secara garis besar adalah sebagai
berikut :
a. Asam folat
Menurut konsep evidence bahwa pemakaian asam folat pada masa
pre dan perikonsepsi menurunkan resiko kerusakan otak, kelainan neural,
spina bifida dan anencepalus, baik pada ibu hamil yang normal maupun
beresiko. Asam folat juga berguna untuk membantu produksi sel darah
merah, sintesis DNA pada janin dan pertumbuhan plasenta. Minimal
pemberian suplemen asam folat dimulai dari dua bulan sebelum konsepsi
dan berlanjut hingga tiga bulan pertama kehamilan. Dosis pemberian asam
folat untuk preventif adalah 500 mikrogram atau 0,5-0,8 mg, sedangkan
untuk kelompok dengan faktor resiko adalah 4 mg/hari.
b. Energi
Diet pada ibu hamil tidak hanya difokuskan pada tinggi protein saja
tetapi pada susunan gizi seimbang energi dan juga protein. Hal ini juga
efektif untuk menurunkan kejadian BBLR dan kematian perinatal.
Kebutuhan ibu hamil adalah 285 kalori untuk proses tumbuh kembang
janin dan perubahan pada tubuh ibu.
c. Protein
Pembentukan jaringan baru dari janin dan untuk tubuh ibu
dibutuhkan protein sebesar 910 gram dalam 6 bulan terakhir kehamilan.
Dibutuhkan tambahan 12 gram protein sehari untuk ibu hamil.
d. Zat besi (Fe)
Pemberian suplemen tablet tambah darah atau zat besi secara rutin
adalah untuk membangun cadangan besi, sintesa sel darah merah, dan
sintesa darah otot. Setiap tablet besi mengandung FeSO 4 320 mg (zat besi
30 mg), minimal 90 tablet selama hamil. Dasar pemberian zat besi adalah
adanya perubahan volume darah atau hydranemia (peningkatan sel darah
merah 20-30% sedangkan peningkatan plasma darah 50%). Tablet besi
sebaiknya tidak diminum bersama teh atau kopi karena mengandung tannin
atau pitat yang menghambat penyerapan zat besi.
5
e. Kalsium
Untuk pembentukan tulang dan gigi bayi. Kebutuhan kalsium ibu
hamil adalah sebesar 500 mg sehari.
f. Pemberian suplemen vitamin terutama pada kelompok beresiko penyaikt
seksual (IMS) dan dinegara dengan musim dingin yang panjang.
g. Pemberian yodium pada daerah dengan endemik kretinisme.
h. Tidak ada rekomendasi rutin untuk pemberian Zinc, magnesium, dan
minyak ikan selama hamil.
6
Gula 2 sendok makan
potong sedang
Makan siang: nasi 3 porsi (300 gr),
dengan lauk, sayur dan buah sama dengan
pagi.
Selingan: susu 1 gelas dan buah 1 potong
sedang
Variasikan menu tersebut dengan bahan makanan penggantinya seperti sebagai
berikut:
a. Porsi nasi 9100 gr) dapat ditukar dengan: roti 3 potong sedang (70 gr),
kentang 2 biji sedang (210 gr), kue kering 5 buah besar (50 gr), mi basah 2
gelas (200 gr), singkong 1 potong besar (210 gr), jagung biji 1 piring (125
gr), talas 1 potong besar (125 gr), ubi 1 biji sedang ( 135 gr).
b. 1 potong sedang ikan (40 gr) dapat ditukar dengan: 1 potong kecil ikan
asin (15 gr), 1 sendok makan teri kering (20gr), 1 potong sedang ayam
tanpa kulit (40gr), 1 buah sedang hati ayam (30 gr), 1 butir telur ayam
negeri (55 gr), 1 potong daging sapi (35 gr), 10 biji bakso sedang (170 gr)
dan lainnya.
c. 1 mangkuk (100 gr) sayuran, diantaranya buncis, kol, kangkung, kacang
panjang, wortel, labu siam, sawi, terong dan lainnya.
d. 1 potong buah, seperti 1 potong besar papaya (110 gr), 1 buah pisang (50
gr), 2 buah jeruk manis (110 gr), 1 potong besar melon (190 gr), 1 potong
besar semangka (180 gr) dan lainnya.
e. 2 potong sedang tempe (50 gr) dapat ditukar dengan tahu 1 potong besar
(110 gr), 2 potong oncom kecil (40 gr), 2 sendok makan kacang hijau (20
gr), 2,5 sendok makan kacang kedelai (25 gr), 2 sendok makan kacang
merah segar (20 gr), dan lainnya.
f. 1 gelas susu sapi (200 cc) dapat ditukar dengan 4 sendok makan susu skim
(20 gr), 2/3 gelas yoghurt nonfat (120 gr), 1 potong kecil keju (35 gr), dan
lainnya.
7
g. kelapa 1 sendok the (5 gr) dapat ditukar dengan avokad ½ buah besar (60
gr), 1 potong kecil kelapa (15 gr), 2,5 sendok makan kelapa parut (15 gr),
1/3 gelas santan (40 gr) dan lainnya.
h. Gula pasir 1 sendok makan (13 gr) dapat ditukar dengan 1 sendok makan
madu (15 gr).
8
Trimester II ± 3 kg atau 0.3 kg/ 60% dikarenaka pertumbuhan
minggu jaringan pada ibu.
Trimester III ± 6 kg atau 0,3-0,5 kg/ 60% dikarenakan pertumbuhan
minggu jaringan janin. Timbunan lemak
pada ibu ± 3 kg.
9
Setelah memasukkan nilai berat dan tingginya, didapat indeks massa
tubuh orang tersebut sebesar 24,6. Dengan demikian kita bisa mengatakan
bahwa orang tersebut memiliki berat badan ideal karena nilai IMTnya
berada di antara 18,5 dan 24,9 (lihat tabel di atas).
3. Tehadap janin
Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat mempengaruhi proses
pertumbuhan janin dan dapt menimbulkan keguguran, abortus, bayi lahir
mati, kematian neonatal.
10
2.1.2.3 Gaya hidup
Selain pola makan yang dihubungkan dengan gaya hidup masyarakat
sekarang ternyata ada beberapa gaya hidup lain yang cukup merugikan
kesehatan seorang wanita hamil, misalnya kebiasaan begadang, bepergian jauh
dengan berkendara motor dan lain-lain.
11
Stressor internal
Stressor internal meliputi factor-faktor pemicu stress ibu hamil yang
berasal dari diri ibu sendiri. Adanya beban psikologis yang ditanggung oleh
ibu dapat menyebabkan gangguan perkembangan bayi yang nantinya akan
terlihat ketika bayi lahir. Anak akan tumbuh menjadi seseorang dengan
kepribadian yang tidak baik, bergantung pada kondisi stress yang dialami
oleh ibunya, seperti anak yang menjadi temperamental, autis atau orang yang
terlalu rendah diri (minder). Ini tentu saja tidak diharapkan. Oleh karena itu,
pemantauan kesehatan psikologis pasien sangat perlu dilakukan.
Faktor internal stress bersumber dari diri sendiri. Stressor individual
dapt timbul dari tuntutan pekerjaan atau beban yang terlalu berat, kondisi
keuangan, ketidakpuasan dengan fisik tubuh, penyakit yang dialami, masa
pubertas, karakteristik atau sifat yang dimiliki, dsb.
Stressor eksternal
Pemicu stress yang berasal dari luar bentuknya sangat bervariasi,
misalnya masalah ekonomi, konflik keluarga, pertengkaran dengan suami,
tekanan dari lingkungan (respon negative dari lingkungan pada kehamilan
lebih dari 5 kali), dan masih banyak kasus yang lain.
12
menempatkan diri sebagai teman atau pendamping yang bisa dijadikan tempat
bersandar bagi klien dalam masalah kesehatan. Klien dengan riwayat ini biasanya
tumbuh dengan kepribadian yang tertutup.
13
menyinggung “kearifan local” yang sudah berlaku di daerah tersebut.
Penyampaian mengenai pengaruh adat dapat melalui berbagai teknik, misalnya
melalui media masa, pendekatan tokoh masyarakat dan penyuluhan yang
menggunakan media efektif. Namun, tenaga kesehatan juga tidak boleh
mengesampingkan adanya kebiasaan yang sebenarnya menguntungkan bagi
kesehatan. Jika kita menemukan adanya adat yang sama sekali tidak berpengaruh
buruk terhadap kesehatan, tidak ada salahnya jika memberikan respon yang
positif dalam rangka menjalin hubungan yang sinergis dengan masyarakat.
Berikut adalah beberapa mitos / adat istiadat Jawa yang berhubungan
dengan kehamilan:
a. Tradisi masa kehamilan :
Ibu hamil dan suaminya dilarang membunuh binatang. Sebab, jika
itudilakukan, bisa menimbulkan cacat pada janin sesuai dengan
perbuatannya itu.
Fakta : Tentu saja tak demikian. Cacat janin disebabkan oleh
kesalahan/kekurangan gizi, penyakit, keturunan atau pengaruh radiasi.
Sedangkan gugurnya janin paling banyak disebabkan karena penyakit,
gerakan ekstrem yang dilakukan oleh ibu (misal benturan) dan karena
psikologis (misalnya shock, stres, pingsan). Tapi, yang perlu diingat,
membunuh atau menganiaya binatang adalah perbuatan yang tak bisa
dibenarkan.
Membawa gunting kecil / pisau / benda tajam lainnya di kantung baju si
Ibu agar janin terhindar dari marabahaya.
Fakta : Hal ini justru lebih membahayakan apabila benda tajam itu
melukai si Ibu.
Ibu hamil tidak boleh benci terhadap seseorang secara berlebihan, nanti
anaknya jadi mirip seperti orang yang dibenci tersebut.
Fakta: Jelas ini bertujuan supaya Ibu yang sedang hamil dapat menjaga
batinnya agar tidak membenci seseorang berlebihan.
Ngidam adalah perilaku khas perempuan hamil yang menginginkan
sesuatu, makanan atau sifat tertentu terutama di awal kehamilannya. Jika
tidak dituruti maka anaknya akan mudah mengeluarkan air liur. Dilarang
makan nanas, nanas dipercaya dapat menyebabkan janin dalam kandungan
gugur.
14
Fakta : Secara medis-biologis, Getah nanas muda mengandung senyawa
yang dapat melunakkan daging. Tetapi buah nanas yang sudah tua atau
disimpan lama akan semakin berkurang kadar getahnya. Demikian juga
nanas olahan. Yang pasti nanas mengandung vitamin C (asam askorbat)
dengan kadar tinggi sehingga baik untuk kesehatan.
Jangan minum air es agar bayinya tak besar. Minum es atau minuman
dingin diyakini menyebabkan janin membesar atau membeku sehingga
dikhawatirkan bayi akan sulit keluar.
Fakta : Sebenarnya, yang menyebabkan bayi besar adalah makanan yang
bergizi baik dan faktor keturunan. Minum es tak dilarang, asal tak
berlebihan. Karena jika terlalu banyak, ulu hati akan terasa sesak dan ini
tentu membuat ibu hamil merasa tak nyaman. Lagipula segala sesuatu
yang berlebihan akan selalu berdampak tak baik.
b. Upacara Adat Masa Kehamilan
Upacara Mengandung Empat Bulan
Upacara Mengandung Tujuh Bulan/Tingkeban
Upacara Mengandung Sembilan Bulan
Upacara Reuneuh Mundingeun
15
mengurangi potensi penyebaran penyakit, ketidak teraturan minum obat,
dan meminimalkan bertambah buruknya kondisi pasien karena faktor
lain di lingkungan tempat tinggal.
b) Sasaran non prioritas
Adalah sasaran yang perlu mendapatkan asuhan keperawatan
sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari pelayanan pengobatan
ataupun pelayanan kesehatan ainnya. Antara lain : jahit luka, perawatan
luka, ganti balutan, kontrol pasca operasi, perawatan luka bakar,
pembersihan kotoran ditelinga, circumcisi/kithan, pemasangan kateter,
pemeriksaan rekam jantung, oksigenasi, dan tindakan lain
sesuai dengan ketersediaan sarana di masing-masing Puskesmas.
RUMAH SAKIT
Tipe rumah sakit di Indonesia terdiri dari :
a) Rumah sakit umum
b) Rumah sakit terspesialisasi
c) Rumah sakit penelitian atau pendidikan
d) Rumah sakit lembaga atau perusahaan
Klinik Perubahan kelas rumah sakit dapat saja terjadi sehubungan
dengan turunnya kinerja rumah sakit yang ditetapkan oleh menteri kesehatan
Indonesia, melalui keputusan Dirjen Pelayanan Medik.
Sasaran pelayanan / macam-macam pelayanan yang diberikan :
Melaksanakan pelayanan medis, pelayanan penunjang medis
Pelaksanaan pelayanan medis tambahan, pelayanan penunjang
medis
Melaksanakan pelayanan kedokteran kehakiman
Melaksanakan pelayanan medis khusus
Melaksanakan pelayanan rujukan kesehatan
Melaksanakan pelayanan kedokteran gigi
Melaksanakan pelayanan kedokteran social
Melaksanakan pelayanan penyuluhan kesehatan
Melaksanakan pelayanan penyuluhan rawat jalan Atau rawat darurat
dan rawat tinggal.
2.3.3 Ekonomi
16
Tingkat social ekonomi terbukti sangat berpengaruh terhadap kondisi
kesehatan fisik dan psikologis ibu hamil. Pada ibu hamil dengan tingkat social ibu
hamil yang baik otomatis akan mendapatkan kesejahteraan fisik dan psikologis
yang baik pula. Status gizi pun akan meningkat karena nutrisi yang didapatkan
berkualitas, selain itu ibu tidak akan terbebani secara psikologis mengenai biaya
persalinan dan pemenuhan kebutuhan sehari-hari setelah bayinya lahir.
Ibu akan lebih fokus untuk mempersiapkan fisik dan mentalnya sebagai
seorang ibu. Sementara pada ibu hamil dengan kondisi ibu hamil yang lemah
akanmendapatkan banyak kesulitan terutama masalah pemenuhan kebutuhan
primer.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam kehamilan ada beberapa faktor yang memengaruhi kehamilan yaitu:
a. Faktor Fisik
17
Wanita hamil mengalami beberapa perubahan fisik selama kehamilan pada
sistem tubuhnya. Perubahan ini terjadi karena adanya adaptasi terhadap
pertumbuhan janin dan dapat dipengaruhi oleh beberapa hal yang berhubungan
dengan fisik pada ibu hamil, diantaranya:
Status kesehatan
Status gizi
Gaya hidup
b. Faktor Psikologi
Perubahan- perubahan psikis pada wanita selama kehamilan, diantaranya :
Stressor
Support keluarga
Substance abuse
Partner abuse
c. Faktor Lingkungan
Faktor ini memengaruhi kehamilan dari segi gaya hidup, adat istiadat, fasilitas
kesehatan dan tentu saja ekonomi yang akan memengaruhi keadaan wanita hamil.
3.2 Saran
Dalam Makalah ini terdapat penjelasan tentang “Faktor-faktor yang mempengaruhi
kehamilan” berharap agar mahasiswi dapat mengetahui faktor-faktor yang terjadi dalam
asuhan kebidanan khususnya kehamilan sesuai dengan pembahasan yang ada dalam
makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
- Rukiyah dan yulianti, 2009. Asuhan Kebidanan Kehamilan I. Jakarta : Trans Info Media (
TIM )
- Asrinah, dkk. 2010. Asuhan Kebidanan Masa Kehamilan. Yogyakarta: Graha Ilmu
- MIMS Bidan. Edisi pertama. 2010
18
- Kurnia Fatmala, Norma. 2012. Faktor – faktor Yang Mempengaruhi Kehamilan.
(Online) Tersedia : http://midwifemala.blogspot.com/2011/02/faktor-faktor-yang-
mempengaruhi.html
- Yuechan, 2011. Faktor Yang Mempengaruhi Kehamilan. ( Online )
Tersedia : http://ssilolaa.blogspot.com/2011/04/askeb-1-faktor2-yg-memengaruhi.html
- Liana, Merry. 2013. Faktor Yang Mempengaruhi Kehamilan. ( Online )
Tersedia : http://merry-creations.blogspot.com/2013/02/faktor-luar-yang-mempengaruhi-
kehamilan.html
- Fanna, Opi. 2012. Faktor Yang Mempengaruhi Kehamilan. ( Online )
Tersedia : http://www.slideshare.net/septianraha/askeb-i-faktor-yg-mempengaruhi-
kehamilan
19