Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEHAMILAN


Mata Kuliah Konsep Kenormalan dalam Praktik Kebidanan
Dosen Pengampu : Hamidah, Spd, M Kes

DI SUSUN OLEH:

Atikah Nurrahmawati : P3.73.2.20.006


Friska Putri Permatasari : P3.73.2.20.014
Rafa Hazizah Luchinda : P3.73.2.20.028
Vidia Fitria Ningsih : P3.73.2.20.041

KELAS 1A

SEMESTER II
PROGRAM STUDI D-III KEBIDANAN
POLTEKKES KEMENKES JAKARTA III
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan
karunia dan rahmatnya kami bisa menyelesaikan makalah mengenai Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Kehamilan dengan baik walapun masih banyak kekurangan di dalamnya.
Serta kami juga berterima kasih kepada Ibu Hamidah, Spd, M Kes. selaku dosen mata kuliah
Konsep Kenormalan dalam Praktik Kebidanan yang sudah memberikan kepercayaan
menyelesaikan tugas ini.

Kami sangat berharap makalah ini akan bermanfaat dalam rangka menambah
pengetahuan juga wawasan kita mengenai Fleksibel dalam kehidupan, disiplin dan tepat
waktu. Kami pun menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan
dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami mengharapkan adanya kritik, saran dan
usulan demi perbaikan makalah yang sudah kami buat di masa yang akan datang, mengingat
tak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Mudah-mudahan makalah sederhana ini bisa dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya yang sudah disusun ini dapat bermanfaat bagi kami sendiri ataupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf jika terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari anda demi perbaikan
makalah ini di saat yang akan datang.

Bogor, 04 Februari 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................1
1.1. Latar Belakang................................................................................................................1
1.2. Tujuan Penulisan.............................................................................................................1
1.3. Rumusan Masalah...........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................2
2.1 Faktor-Faktor Fisik yang Mempengaruhi Kehamilan.....................................................2
.........................................................................................................................................
2.1.1 Status Kesehatan.................................................................................................2
2.1.2 Status Gizi...........................................................................................................4
2.1.3 Gaya Hidup.........................................................................................................11
2.2 Faktor-Faktpr Psikologis yang Mempengaruhi Kehamilan............................................12
2.2.1 Stressor Internal dan Eksternal...........................................................................12
2.2.2 Support Keluarga................................................................................................12
2.2.3 Substansi Abuse..................................................................................................13
2.2.4 Partner Abuse......................................................................................................13
2.3 Faktor Lingkungan, Sosial, Budaya, dan Ekonomi yang Mempengaruhi Kehamilan
.......................................................................................................................................14
2.3.1 Kebiasaan Adat Istiadat......................................................................................14
2.3.2 Fasilitas Kesehatan..............................................................................................15
2.3.3 Ekonomi..............................................................................................................17
BAB III PENUTUP.....................................................................................................................18
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................18
3.2 Saran...............................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................19

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Status kesehatan ibu hamil sangat berpengaruh terhadap masa depan kesejahteraan janin
dan merupakan suatu cerminan dari keadaan janin yang aktual.  Status kesehatan
dipengaruhi oleh berbagai faktor yang tidak semua ibu mengetahuinya.  Bukan hanya
faktor fisik ibu yang dapat dinilai dengan status kesehatan, melainkan juga sehat dalam
arti ibu tidak merasa terpaksa mempersiapkan segala sesuatu untuk kehamilannya (faktor
sosbud dan ekonomi).  Dengan begitu sangat perlu bagi para tenaga kesehatan untuk
memahami seluruh kebutuhan ibu dalam masa antenatal, intranatal dan postnatal yang
akan sangat menunjang proses persalinan nanti.

1.2 Tujuan Penulisan


1. Mengetahui faktor-faktor apa saja yang memengaruhi kehamilan.
2. Mengetahui seberapa besar pengaruh faktor-faktor sosial budaya, ekonomi dalam
menjaga kehamilan
3. Mengetahui apa saja yang memengaruhi status kesehatan ibu hamil
4. Mengetahui pengaruh lingkungan terhadap kesehatan ibu hamil

1.3 Rumusan Masalah


1. Apa saja faktor yang mempengaruhi kehamilan?
2. Bagaimana memperoleh gizi yang baik untuk kehamilan?
3. Seperti apa life style yang buruk terhadap kehamilan?
4. Bagaimana kebiasaan adat istiadat pada kehamilan?

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Faktor-faktor Fisik yang Memengaruhi Kehamilan


Wanita hamil akan mengalami perubahan fisik selama kehamilannya, dimana perubahan
ini terjadi karena adanya adaptasi terhadap pertumbuhan janin dalam rahim dan dapat
juga dipengaruhi oleh hal-hal yang berhubungan dengan fisik ibu sebelum dan selama
hamil. 
2.1.1.3 Status Kesehatan
Status kesehatan wanita hamil akan berpengaruh pada kehamilan. 
Kesehatan ibu selama hamil akan memengaruhi kehamilannya dan memengaruhi
tumbuh kembang zigot, embrio dan janin termasuk kenormalan letak janin.
a. Faktor Usia

Segi negatif kehamilan di usia tua Segi positif hamil di usia tua

1 Kondisi fisik ibu hamil dengan usia lebih 1 Kepuasan peran sebagai
dari 35 tahun akan sangat menentukan ibu
proses kelahirannya. Hal ini turut
memengaruhi kondisi janin.

2 Pada proses pembuahan, kualitas sel telur 2 Merasa lebih siap


perempuan pada usia ini telah menurun
jika dibandingkan dengan sel telur pada
perempuan dengan usia reproduksi sehat
(25-30 tahun)
Jika pada proses pembuahan, ibu
mengalami gangguan sehingga
menyebabkan terjadinya gangguan
perkemihan dan perkembangan buah
kehamilan, maka kemungkinan akan
menyebabkan terjadinya Inta Uterine
Growth Retardation (IUGR) yang
berakibat bayi berat lahir rendah (BBLR).

2
3 Kontraksi uterus juga sangat dipengaruhi 3 Pengetahuan mengenai
oleh kondisi fisik ibu. Jika ibu mengalami perawatan kehamilan
penurunan kondisi, terlebih pada primitua dan bayi lebih baik
(hamil pertama dengan usia lebih dari 40
tahun), keadaan ini harus benar-benar
diwaspadai.

4 Rutin melakukan
pemeriksaan kehamilan
5 Mampu mengambuil
keputusan
6 Karir baik, status
ekonomi lebih baik
7 Perkembangan
intelektual anak lebih
tinggi
8 Periode menyusui lebih
lama
9 Toleransi pada kelahiran
lebih besar
  

b. Riwayat Kesehatan
Penyakit yang pernah diderita ibu dapat memengaruhi kehamilannya. 
Sebagai contoh penyakit yang akan memengaruhi dan dapat dipicu dengan
adanya kehamilan adalah :
1. Hipertensi
2. Penyakit Jantung
3. Diabetes Mellitus
4. Anemia
5. Penyakit Menular Seksual
c. Kehamilan ganda (Multiple)
Pada kasus kehamilan multiple atau kehamilan lebih dari satu janin,
biasanya kondisi ibu lemah.  Ini disebabkan oleh adanya beban ganda yang
harus ditanggung, baik dari pemenuhan nutrisi, oksigen dan lain-lain.
Biasanya kehamilan multiple mengindikasikan adanya beberapa penyulit pada

3
proses persalinannya, sehingga persalinan operatif (sectio caesaria) lebih
dipertimbangkan. Dengan demikian jika dilihat dari segi biaya, proses
persalinan dari kehamilan multiple akan lebih tinggi jika dibandingkan
dengan kehamilan tunggal mengingat adanya kemungkinan terjadinya
persalinan secara SC. Selain itu risiko adanya kematian dan cacat juga harus
dipertimbangkan.
Ketika bayi sudah lahir, kemungkinan ketegangan dalam merawat bayi
akan terjadi karena itu harus berkonsentrasi dua kali lipat dari pada bayi
tunggal, namun adanya keunikan-keunikan akan membawa kebahagiaan
tersendiri bagi keluarga.
d. Kehamilan dengan HIV
Pada kehamilan dengan ibu yang mengidap HIV, janin akan menjadi
sangat rentan terhadap penularan selama proses kehamilannya.Virus HIV
kemungkinan besar akan ditransfer melalui plasenta ke dalam tubuh bayi.
2.2.1.1.2 Status gizi
Status gizi ibu hamil adalah masa dimana seseorang wanita
memerlukan berbagai unsur gizi yang jauh lebih banyak daripada yang
diperlukan dalam keadaan tidak hamil. Diketahui bahwa janin membutuhkan
zat-zat gizi dan hanya ibu yang dapat memberikannya. Dengan demikian
makanan ibu hamil harus cukup bergizi agar janin yang dikandungnya
memperoleh makanan bergizi cukup. Selain itu status gizi ibu hamil juga
merupakan hal yang sangat berpengaruh selama masa kehamilan. Kekurangan
gizi tentu saja akan menyebabkan akibat yang buruk bagi si ibu dan janinnya.
Ibu dapat menderita anemia, sehingga suplai darah yang mengantarkan
oksigen dan makanan pada janinnya akan terhambat, sehingga janin akan
mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan. Di lain pihak
kelebihan gizi pun ternyata dapat berdampak yang tidak baik juga terhadap ibu
dan janin. Janin akan tumbuh besar melebihi berat normal, sehingga ibu akan
kesulitan saat proses persalinan.

Yang harus diperhatikan adalah ibu hamil harus banyak mengkonsumsi


makanan kaya serat, protein (tidak harus selalu protein hewani seperti daging
atau ikan, protein nabati seperti tahu, tempe sangat baik untuk dikonsumsi)

4
banyak minum air putih dan mengurangi garam atau makanan yang terlalu
asin.

Kebutuhan zat gizi pada ibu hamil secara garis besar adalah sebagai
berikut :

a. Asam folat
Menurut konsep evidence bahwa pemakaian asam folat pada masa
pre dan perikonsepsi menurunkan resiko kerusakan otak, kelainan neural,
spina bifida dan anencepalus, baik pada ibu hamil yang normal maupun
beresiko. Asam folat juga berguna untuk membantu produksi sel darah
merah, sintesis DNA pada janin dan pertumbuhan plasenta. Minimal
pemberian suplemen asam folat dimulai dari dua bulan sebelum konsepsi
dan berlanjut hingga tiga bulan pertama kehamilan. Dosis pemberian asam
folat untuk preventif adalah 500 mikrogram atau 0,5-0,8 mg, sedangkan
untuk kelompok dengan faktor resiko adalah 4 mg/hari.
b. Energi
Diet pada ibu hamil tidak hanya difokuskan pada tinggi protein saja
tetapi pada susunan gizi seimbang energi dan juga protein. Hal ini juga
efektif untuk menurunkan kejadian BBLR dan kematian perinatal.
Kebutuhan ibu hamil adalah 285 kalori untuk proses tumbuh kembang
janin dan perubahan pada tubuh ibu.
c. Protein
Pembentukan jaringan baru dari janin dan untuk tubuh ibu
dibutuhkan protein sebesar 910 gram dalam 6 bulan terakhir kehamilan.
Dibutuhkan tambahan 12 gram protein sehari untuk ibu hamil.
d. Zat besi (Fe)
Pemberian suplemen tablet tambah darah atau zat besi secara rutin
adalah untuk membangun cadangan besi, sintesa sel darah merah, dan
sintesa darah otot. Setiap tablet besi mengandung FeSO 4 320 mg (zat besi
30 mg), minimal 90 tablet selama hamil. Dasar pemberian zat besi adalah
adanya perubahan volume darah atau hydranemia (peningkatan sel darah
merah 20-30% sedangkan peningkatan plasma darah 50%). Tablet besi
sebaiknya tidak diminum bersama teh atau kopi karena mengandung tannin
atau pitat yang menghambat penyerapan zat besi.

5
e. Kalsium
Untuk pembentukan tulang dan gigi bayi. Kebutuhan kalsium ibu
hamil adalah sebesar 500 mg sehari.
f. Pemberian suplemen vitamin terutama pada kelompok beresiko penyaikt
seksual (IMS) dan dinegara dengan musim dingin yang panjang.
g. Pemberian yodium pada daerah dengan endemik kretinisme.
h. Tidak ada rekomendasi rutin untuk pemberian Zinc, magnesium, dan
minyak ikan selama hamil.

Perbandingan kebutuhan gizi wanita normal dan hamil per hari


Makanan Ibu Normal Ibu Hamil
Kalori (kal) 2.500 2.780
Protein (gram) 60 72
Kalsium (gram) 0,8 1,5
Feerum (Fe) (mg) 12 15
Vitamin A (IU) 5.000 5.200
Vitamin B (mg) 1,5 1,7
Vitamin C (mg) 70 80
Vitamin D (SI) 2,2 2,5
Riboflavin 15 18
Asam Nikotin 600

Menu seimbang untuk Wanita Hamil dan Janin


Menurut Saptawati Bardoson, tidak banyak perbedaan menu sebelum
dan setelah hamil. Jadi seharusnya tidak ada kesulitan berarti dalam
pengaturan menu makanan selama hamil. Berikut bahan makanan yang
dianjurkan dalam sehari:
Bahan Porsi Hidangan
Jenis Hidangan
Makanan Sehari
Nasi 5+1 porsi Makan pagi: nasi 1,5 porsi (150 gr)
Sayuran 3 mangkuk
dengan ikan/daging 1 potong sedang (40
Buah 4 potong
Tempe 3 potong gr), tempe 2 potong sedang (50 gr), sayur 1
Daging 3 potong mangkuk dan buah 1 potong sedang.
Susu 2 gelas
Minyak 5 sendok teh Makan selingan: susu 1 gelas dan buah 1

6
Gula 2 sendok makan
potong sedang
Makan siang: nasi 3 porsi (300 gr),
dengan lauk, sayur dan buah sama dengan
pagi.
Selingan: susu 1 gelas dan buah 1 potong
sedang
Variasikan menu tersebut dengan bahan makanan penggantinya seperti sebagai
berikut:
a. Porsi nasi 9100 gr) dapat ditukar dengan: roti 3 potong sedang (70 gr),
kentang 2 biji sedang (210 gr), kue kering 5 buah besar (50 gr), mi basah 2
gelas (200 gr), singkong 1 potong besar (210 gr), jagung biji 1 piring (125
gr), talas 1 potong besar (125 gr), ubi 1 biji sedang ( 135 gr).
b. 1 potong sedang ikan (40 gr) dapat ditukar dengan: 1 potong kecil ikan
asin (15 gr), 1 sendok makan teri kering (20gr), 1 potong sedang ayam
tanpa kulit (40gr), 1 buah sedang hati ayam (30 gr), 1 butir telur ayam
negeri (55 gr), 1 potong daging sapi (35 gr), 10 biji bakso sedang (170 gr)
dan lainnya.
c. 1 mangkuk (100 gr) sayuran, diantaranya buncis, kol, kangkung, kacang
panjang, wortel, labu siam, sawi, terong dan lainnya.
d. 1 potong buah, seperti 1 potong besar papaya (110 gr), 1 buah pisang (50
gr), 2 buah jeruk manis (110 gr), 1 potong besar melon (190 gr), 1 potong
besar semangka (180 gr) dan lainnya.
e. 2 potong sedang tempe (50 gr) dapat ditukar dengan tahu 1 potong besar
(110 gr), 2 potong oncom kecil (40 gr), 2 sendok makan kacang hijau (20
gr), 2,5 sendok makan kacang kedelai (25 gr), 2 sendok makan kacang
merah segar (20 gr), dan lainnya.
f. 1 gelas susu sapi (200 cc) dapat ditukar dengan 4 sendok makan susu skim
(20 gr), 2/3 gelas yoghurt nonfat (120 gr), 1 potong kecil keju (35 gr), dan
lainnya.

7
g. kelapa 1 sendok the (5 gr) dapat ditukar dengan avokad ½ buah besar (60
gr), 1 potong kecil kelapa (15 gr), 2,5 sendok makan kelapa parut (15 gr),
1/3 gelas santan (40 gr) dan lainnya.
h. Gula pasir 1 sendok makan (13 gr) dapat ditukar dengan 1 sendok makan
madu (15 gr).

No Kelompok bahan makanan Porsi


.
1 Roti, sereal, nasi, mie 6 piring/porsi
2 Syuran 3 mangkuk
3 Buah 4 potong
4 Susu, yoghurt, keju 2 gelas
5 Daging, ayam, ikan, telur, kacang-kacangan 3 potong
6 Lemak, minyak 5 sendok teh
7 Gula 2 sendok makan

Cara Mengolah Makanan untuk Ibu Hamil


Makanan yang aman untuk ibu hamil yaitu makanan kering seperti sereal,
roti, tepung, dan kacang. Sebaiknya makanan jangan terlalu lama disimpan.
Untuk jenis sayuran segera dihabiskan setelah diolah, susu sebaiknya jangan
terlalu lama terkena cahaya karena akan menyebabkan hilangnya vitamin B,
jangan digarami daging atau ikan sebelum dimasak dan apabila makanan yang
mengandung protein lebih baik dimasak jangan terlalu panas. Ada beberapa hal
yang harus diperhatikan untuk menentukan gizi yang seimbang bagi ibu hamil
yaitu: kebutuhan actual selama hamil berbeda-beda untuk setiap individu dan
dipengaruhi oleh status nutrisi sebelumnya dan riwayat kesehatan, kebutuhan
terhadap satu nutrisi dapat diganggu oleh asupan yang lain, dan kebutuhan akan
nutrisi tidak konsisten selama kehamilan.
Kenaikan berat badan selama hamil adalah 10-20 kg atau 20% dari berat
badan ideal sebelum hamil. Proporsi kenaikan berat badan selama hamil adalah
sebagai berikut:

Usia Kenaikan Berat Badan Faktor Kenaikan Berat Badan


Kehamilan
Trimester I ± 1 kg Hampir seluruhnya merupakan
kenaikan berat badan ibu.

8
Trimester II ± 3 kg atau 0.3 kg/ 60% dikarenaka pertumbuhan
minggu jaringan pada ibu.
Trimester III ± 6 kg atau 0,3-0,5 kg/ 60% dikarenakan pertumbuhan
minggu jaringan janin. Timbunan lemak
pada ibu ± 3 kg.

Penilaian Status Gizi:


1. Berat badan dilihat dari Quetelet atau body mass index.
Ibu hamil dengan berat badan dibawah normal sering dihubungkan
dengan abnormalitas kehamilan, berat badan lahir rendah. Indikator untuk
penilaian indexs masa tubuh adalah:

Contoh Perhitungan Berat Badan Ideal dengan IMT

Misalkan ada seseorang dengan tinggi 165 cm memiliki berat badan 73


kg. Apabila kita ingin menghitung IMT orang tersebut, maka berikut ini
adalah proses penghitungannya.

Berat Badan = 67 kg; Tinggi Badan = 165 cm = 1,65 m;


IMT = Berat Badan / (Tinggi Badan x Tinggi Badan) = 67 / (1,65 x 1,65)
IMT = 24,6

9
Setelah memasukkan nilai berat dan tingginya, didapat indeks massa
tubuh orang tersebut sebesar 24,6. Dengan demikian kita bisa mengatakan
bahwa orang tersebut memiliki berat badan ideal karena nilai IMTnya
berada di antara 18,5 dan 24,9 (lihat tabel di atas).

2. Ukuran Lingkar Lengan Atas (LILA)


Standar minimal untuk ukuran lingkar lengan atas pada wanita dewasa
atau usia reproduksi adalah 23,5 cm. Jika ukuran LILA kurang dari 23,5 cm
maka interpretasinya adalah Kurang Energi Kronis (KEK).
3. Kadar hemoglobin (HB)
Konsentrasi hemoglobin di bawah 5g/dl meningkatkan risiko kematian
secara signifikan pada ibu dan bayi oleh karena efek hipoksia dan anemia
pada sistem kardiovaskuler. Definisi anemia yang direkomendasikan
Centers and Prevention adalah kadar hemoglobin atau hematokrit yang
diukur dibawah persentil 5 dari nilai normalwanita hamil. Kehamilan
trimester I kadar hemoglobin 11g/dl, trimester II kadar hemoglobin 10,5g/dl
sedangkan untuk trimester III hemoglobin 11g/dl.

Kurang gizi pada ibu hamil


Bila ibu mengetahui kurang gizi pada kehamilannya maka akan
menimbulkan masalah baik pada ibu hamil atau pada janin:
1. Terhadap ibu
Kekuurangan gizi pada ibu hamil dapat menyebabkan resiko dan
komplikasi antara lain: perdarahan, anemia dan lain-lain.
2. Terhadap persalinan
Pengaruh kekurangan gizi terhadap proses persalinan dapat
mengakibatkan persalinan sulit dan lama, persalinan sebelum waktunya
( premature), perdarahan setelah persalinan serta persalinan dengan operasi
cenderung meningkat.

3. Tehadap janin
Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat mempengaruhi proses
pertumbuhan janin dan dapt menimbulkan keguguran, abortus, bayi lahir
mati, kematian neonatal.

10
2.1.2.3 Gaya hidup
Selain pola makan yang dihubungkan dengan gaya hidup masyarakat
sekarang ternyata ada beberapa gaya hidup lain yang cukup merugikan
kesehatan seorang wanita hamil, misalnya kebiasaan begadang, bepergian jauh
dengan berkendara motor dan lain-lain.

Gaya hidup ini akan mengganggu kesejahteraan bayi yang dikandungnya


karena kebutuhan istirahat mutlak harus dipenuhi.
a. Substance abuse
Beberapa jenis obat-obatan bisa menghambat terjadinya kehamilan
atau membahayakan bayi dalam kandungan. Jika ibu minum obat secara
teratur, misalnya untuk mengatasi epilepsy atau diabetes, mintalah nasihat
dokter saat memutuskan untuk hamil. Aspirin dan sulfanilamide cukup
aman pada awal kehamilan, namun banyak yang belum diketahui
mengenai efek jangka panjang pada janin. Hindari obat-obatan yang
diduga membahayakan.
b. Perokok
Ibu hamil yang merokok akan sangat merugikan diri sendiri dan
bayinya. Bayi akan kekurangan oksigen dan racun yang dihisap melalui
rokok bisa ditransfer melalui plasenta ke dalam tubuh bayi. Pada ibu hamil
dengan perokok berat kita harus waspada akan risiko keguguran, kelahiran
premature, BBLR bahkan kematian janin.
c. Hamil di luar nikah/ kehamilan tidak diharapkan
Jika kehamilan tidak diharapkan, secara otomatis ibu akan sangat
membenci kehamilannya, sehingga tidak ada keinginan untuk melakukan
hal-hal positif yang akan meningkatkan kesehatan bayinya. Pada kasus ini
kita waspada akan adanya keguguran, premature dan kematian janin. Pada
kehamilan di luar nikah, hampir bisa dipastikan bahwa pasangan masih
belum siap dalam hal ekonomi. Selain itu kekurangsiapan ibu untuk
merawat bayi juga perlu diwaspadai agar tidak terjadi postpartum blues.

2.2 Faktor-faktor Psikologis yang Memengaruhi Kehamilan


2.2.1 Stresor Internal dan Eksternal

11
 Stressor internal
Stressor internal meliputi factor-faktor pemicu stress ibu hamil yang
berasal dari diri ibu sendiri. Adanya beban psikologis yang ditanggung oleh
ibu dapat menyebabkan gangguan perkembangan bayi yang nantinya akan
terlihat ketika bayi lahir. Anak akan tumbuh menjadi seseorang dengan
kepribadian yang tidak baik, bergantung pada kondisi stress yang dialami
oleh ibunya, seperti anak yang menjadi temperamental, autis atau orang yang
terlalu rendah diri (minder). Ini tentu saja tidak diharapkan. Oleh karena itu,
pemantauan kesehatan psikologis pasien sangat perlu dilakukan.
Faktor internal stress bersumber dari diri sendiri. Stressor individual
dapt timbul dari tuntutan pekerjaan atau beban yang terlalu berat, kondisi
keuangan, ketidakpuasan dengan fisik tubuh, penyakit yang dialami, masa
pubertas, karakteristik atau sifat yang dimiliki, dsb.
 Stressor eksternal
Pemicu stress yang berasal dari luar bentuknya sangat bervariasi,
misalnya masalah ekonomi, konflik keluarga, pertengkaran dengan suami,
tekanan dari lingkungan (respon negative dari lingkungan pada kehamilan
lebih dari 5 kali), dan masih banyak kasus yang lain.

2.2.2 Support Keluarga


Setiap tahap usia kehamilan, ibu akan mengalami perubahan baik yang
bersifat fisik maupun psikologis. Ibu harus melakukan adaptasi pada setiap
perubahan yang terjadi dimana sumber stress terbesar terjadi dalam rangka
melakukan adaptasi terhadap kondisi tertentu.
Dalam menjalani prose situ ibu hamil sangat membutuhkan dukungan
yang intensif dari keluarga dengan cara menunjukkan perhatian dan kasih sayang.

2.2.3 Subrainstormingtan Abuse (substance abuse)


Kekerasan yang dialami oleh ibu hamil di masa kecil akan sangat membekas
dan sangat memengaruhi kepribadiannya. Ini perlu diperhatikan karena pada klien
yang mengalami riwayat ini, tenaga kesehatan harus lebih maksimal dalam

12
menempatkan diri sebagai teman atau pendamping yang bisa dijadikan tempat
bersandar bagi klien dalam masalah kesehatan. Klien dengan riwayat ini biasanya
tumbuh dengan kepribadian yang tertutup.

2.2.4 Partner Abuse


Merupakan kekerasan/penyiksaan yang dilakukan oleh pasangan ibu hamil
dan sangat berpengaruh terhadap proses kehamilan.
Pengaruh:
Partner abuse merupakan kekerasan penyiksa yang dilakukan oleh pasangan ibu
hamil dan sangat berpengaruh terhadap proses kehamilan. Kekerasan tersebut
dapat berupa :
1. Kekerasan emosional,
Tindakan pencemoohan, penguncilan, tidak diberi nafkah serta
tindakan-tindakan lain yang bertujuan untuk merendahkan martabat ibu hamil
dan melantarkan atau mengabdikan kepentinganya yang dilakukan pasangan
ibu hamil. Contohnya saja ibu hamil diluar nikah karena suatu sebab maka
keberadaanya tidak diinginkan sering di cemooh ataupun dikucilkan pasangan
ibu hamil. Najman et al (1991) menemukan bahwa kecemasan postpartum
dan depresi lebih banyak terjadi pada kehamilan yang tidak di rencanakan
atau tidak diharapkan.
2. Kekerasan psikologis,
Seperti seperti tidak diperhatikan, suami selingkuh, dimarahi tanpa
sebab yang pasti membuat ibu hamil selalu bersalah, memojokan posisinya
dalam rumah tangga, ibu hamil menanggung beban keluarga, tingkah laku
suami yang buruk (pemabuk, penjudi, pemarah ).
3. Kekerasan Seksual sehingga dapat terjadi rasa nyeri dan trauma atau fisik,
4. Kekerasan fisik
Berupa tindakan seperti pemukulan, penyiksaan, dibebani kerja berat.
Kekerasan yang terjadi sekitar 7-11% dari wanita yang hamil.
2.3 Faktor-faktor Lingkungan, Sosial Budaya,dan Ekonomi yang Memengaruhi
Kehamilan
2.3.1 Kebiasaan dan Adat Istiadat
Ada beberapa kebiasaan adat istiadat yang merugikan kesehatan ibu hamil.
Tenaga kesehatan harus dapat menyikapi hal ini dengan bijaksana jangan sampai

13
menyinggung “kearifan local” yang sudah berlaku di daerah tersebut.
Penyampaian mengenai pengaruh adat dapat melalui berbagai teknik, misalnya
melalui media masa, pendekatan tokoh masyarakat dan penyuluhan yang
menggunakan media efektif. Namun, tenaga kesehatan juga tidak boleh
mengesampingkan adanya kebiasaan yang sebenarnya menguntungkan bagi
kesehatan. Jika kita menemukan adanya adat yang sama sekali tidak berpengaruh
buruk terhadap kesehatan, tidak ada salahnya jika memberikan respon yang
positif dalam rangka menjalin hubungan yang sinergis dengan masyarakat.
Berikut adalah beberapa mitos / adat istiadat Jawa yang berhubungan
dengan kehamilan:
a. Tradisi masa kehamilan :
 Ibu hamil dan suaminya dilarang membunuh binatang. Sebab, jika
itudilakukan, bisa menimbulkan cacat pada janin sesuai dengan
perbuatannya itu.
Fakta : Tentu saja tak demikian. Cacat janin disebabkan oleh
kesalahan/kekurangan gizi, penyakit, keturunan atau pengaruh radiasi.
Sedangkan gugurnya janin paling banyak disebabkan karena penyakit,
gerakan ekstrem yang dilakukan oleh ibu (misal benturan) dan karena
psikologis (misalnya shock, stres, pingsan). Tapi, yang perlu diingat,
membunuh atau menganiaya binatang adalah perbuatan yang tak bisa
dibenarkan.
 Membawa gunting kecil / pisau / benda tajam lainnya di kantung baju si
Ibu agar janin terhindar dari marabahaya.
Fakta : Hal ini justru lebih membahayakan apabila benda tajam itu
melukai si Ibu.
 Ibu hamil tidak boleh benci terhadap seseorang secara berlebihan, nanti
anaknya jadi mirip seperti orang yang dibenci tersebut.
Fakta: Jelas ini bertujuan supaya Ibu yang sedang hamil dapat menjaga
batinnya agar tidak membenci seseorang berlebihan.
 Ngidam adalah perilaku khas perempuan hamil yang menginginkan
sesuatu, makanan atau sifat tertentu terutama di awal kehamilannya. Jika
tidak dituruti maka anaknya akan mudah mengeluarkan air liur. Dilarang
makan nanas, nanas dipercaya dapat menyebabkan janin dalam kandungan
gugur.

14
Fakta : Secara medis-biologis, Getah nanas muda mengandung senyawa
yang dapat melunakkan daging. Tetapi buah nanas yang sudah tua atau
disimpan lama akan semakin berkurang kadar getahnya. Demikian juga
nanas olahan. Yang pasti nanas mengandung vitamin C (asam askorbat)
dengan kadar tinggi sehingga baik untuk kesehatan.
 Jangan minum air es agar bayinya tak besar. Minum es atau minuman
dingin diyakini menyebabkan janin membesar atau membeku sehingga
dikhawatirkan bayi akan sulit keluar.
Fakta : Sebenarnya, yang menyebabkan bayi besar adalah makanan yang
bergizi baik dan faktor keturunan. Minum es tak dilarang, asal tak
berlebihan. Karena jika terlalu banyak, ulu hati akan terasa sesak dan ini
tentu membuat ibu hamil merasa tak nyaman. Lagipula segala sesuatu
yang berlebihan akan selalu berdampak tak baik.
b. Upacara Adat Masa Kehamilan
 Upacara Mengandung Empat Bulan
 Upacara Mengandung Tujuh Bulan/Tingkeban
 Upacara Mengandung Sembilan Bulan
 Upacara Reuneuh Mundingeun

2.3.2 Fasilitas Kesehatan


Adanya fasilitas kesehatan yang memadai akan sangat menguntungkan
kualitas pelayanan kepada ibu hamil. Deteksi dini terhadap kemungkinan adanya
penyulit akan lebih tepat, sehingga langkah antisipatif akan lebih cepat diambil.
Fasilitas kesehatan ini sangat menentukan atau berpengaruh terhadap upaya
penurunan angka kesehatan ibu (AKI).
Macam-macam fasilitas kesehatan :
 PUSKESMAS
Sasaran pelayanan di klinik keperawatan adalah kasus-kasus yang
memerlukan asuhan keperawatan yang terdiri dari :
a) Sasaran prioritas
Sasaran prioritas individu adalah usia lanjut, penderita penyakit
menular (a.l TB Paru, Kusta, Malaria, Demam Berdarah, Diare,
Ispa,/Penumonia), penderita penyakit degeneratif. Sasaran prioritas ini
kemudian akan dilakukan tindak lanjut dengan kunjungan rumah untuk

15
mengurangi potensi penyebaran penyakit, ketidak teraturan minum obat,
dan meminimalkan bertambah buruknya kondisi pasien karena faktor
lain di lingkungan tempat tinggal.
b) Sasaran non prioritas
Adalah sasaran yang perlu mendapatkan asuhan keperawatan
sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari pelayanan pengobatan
ataupun pelayanan kesehatan ainnya. Antara lain : jahit luka, perawatan
luka, ganti balutan, kontrol pasca operasi, perawatan luka bakar,
pembersihan kotoran ditelinga, circumcisi/kithan, pemasangan kateter,
pemeriksaan rekam jantung, oksigenasi, dan tindakan lain
sesuai dengan ketersediaan sarana di masing-masing Puskesmas.
 RUMAH SAKIT
Tipe rumah sakit di Indonesia terdiri dari :
a)      Rumah sakit umum
b)      Rumah sakit terspesialisasi
c)      Rumah sakit penelitian atau pendidikan
d)     Rumah sakit lembaga atau perusahaan
Klinik Perubahan kelas rumah sakit dapat saja terjadi sehubungan
dengan turunnya kinerja rumah sakit yang ditetapkan oleh menteri kesehatan
Indonesia, melalui keputusan Dirjen Pelayanan Medik.
Sasaran pelayanan / macam-macam pelayanan yang diberikan :
 Melaksanakan pelayanan medis, pelayanan penunjang medis
 Pelaksanaan pelayanan medis tambahan, pelayanan penunjang
medis
 Melaksanakan pelayanan kedokteran kehakiman
 Melaksanakan pelayanan medis khusus
 Melaksanakan pelayanan rujukan kesehatan
 Melaksanakan pelayanan kedokteran gigi
 Melaksanakan pelayanan kedokteran social
 Melaksanakan pelayanan penyuluhan kesehatan
 Melaksanakan pelayanan penyuluhan rawat jalan Atau rawat darurat
dan rawat tinggal.
2.3.3 Ekonomi

16
Tingkat social ekonomi terbukti sangat berpengaruh terhadap kondisi
kesehatan fisik dan psikologis ibu hamil. Pada ibu hamil dengan tingkat social ibu
hamil yang baik otomatis akan mendapatkan kesejahteraan fisik dan psikologis
yang baik pula. Status gizi pun akan meningkat karena nutrisi yang didapatkan
berkualitas, selain itu ibu tidak akan terbebani secara psikologis mengenai biaya
persalinan dan pemenuhan kebutuhan sehari-hari setelah bayinya lahir.
Ibu akan lebih fokus untuk mempersiapkan fisik dan mentalnya sebagai
seorang ibu. Sementara pada ibu hamil dengan kondisi ibu hamil yang lemah
akanmendapatkan banyak kesulitan terutama masalah pemenuhan kebutuhan
primer.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dalam kehamilan ada beberapa faktor yang memengaruhi kehamilan yaitu:
a. Faktor Fisik

17
Wanita hamil mengalami beberapa perubahan fisik selama kehamilan pada
sistem tubuhnya.  Perubahan ini terjadi karena adanya adaptasi terhadap
pertumbuhan janin dan dapat dipengaruhi oleh beberapa hal yang berhubungan
dengan fisik pada ibu hamil, diantaranya:
 Status kesehatan
 Status gizi
 Gaya hidup
b. Faktor Psikologi
Perubahan- perubahan psikis pada wanita selama kehamilan, diantaranya :
 Stressor
 Support keluarga
 Substance abuse
 Partner abuse
c. Faktor Lingkungan
Faktor ini memengaruhi kehamilan dari segi gaya hidup, adat istiadat, fasilitas
kesehatan dan tentu saja ekonomi yang akan memengaruhi keadaan wanita hamil.

3.2 Saran
Dalam Makalah ini terdapat penjelasan tentang “Faktor-faktor yang mempengaruhi
kehamilan” berharap agar mahasiswi dapat mengetahui faktor-faktor yang terjadi dalam
asuhan kebidanan khususnya kehamilan sesuai dengan pembahasan yang ada dalam
makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA

- Rukiyah dan yulianti, 2009. Asuhan Kebidanan Kehamilan I. Jakarta : Trans Info Media (
TIM )
- Asrinah, dkk. 2010. Asuhan Kebidanan Masa Kehamilan. Yogyakarta: Graha Ilmu
- MIMS Bidan. Edisi pertama. 2010

18
- Kurnia Fatmala, Norma. 2012. Faktor – faktor  Yang Mempengaruhi Kehamilan.
(Online) Tersedia : http://midwifemala.blogspot.com/2011/02/faktor-faktor-yang-
mempengaruhi.html
- Yuechan, 2011. Faktor Yang Mempengaruhi Kehamilan. ( Online )
Tersedia : http://ssilolaa.blogspot.com/2011/04/askeb-1-faktor2-yg-memengaruhi.html
- Liana, Merry. 2013. Faktor Yang Mempengaruhi Kehamilan. ( Online )
Tersedia : http://merry-creations.blogspot.com/2013/02/faktor-luar-yang-mempengaruhi-
kehamilan.html
- Fanna, Opi. 2012. Faktor Yang Mempengaruhi Kehamilan. ( Online )
Tersedia :  http://www.slideshare.net/septianraha/askeb-i-faktor-yg-mempengaruhi-
kehamilan

19

Anda mungkin juga menyukai