Anda di halaman 1dari 3

1.

Pengaruh teknik pernapasan buteyko terhadap act (asthma control test)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh teknik pernapasan buteyko


terhadap ACT (asthma control test). Jenis penelitian quasi eksperimental dengan
pendekatan pretest and post test one group design ini melibatkan 14 pasien asma yang
dipilih dari Poli Paru RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung dengan consecutive sampling.
Kontrol asma dikumpulkan dengan menggunakan ACT secara time series. Data yang
terkumpul dianalisis secara deskriptif dan inferensial dengan skala signifikansi
p<0,05.Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan rerata yang signifikan lebih
tinggi antara skor ACT setelah diberikan teknik pernapasan buteyko (19,79±1,47)
dengan skor ACT pada minggu III (17,50±1,78), minggu II (12,64±1,82), minggu I
(9,57±1,95), dan pretest (7,64±1,82). Post hoc analisis menemukan skor post test
minggu ke empat (19,79±1,47) signifikan lebih baik dari pada post test minggu III
(17,50±1,78), minggu II (12,64±1,82), minggu I (9,57±1,95), dan pre-test (7,64±1,82)
dalam meningkatkan kontrol asma. Disimpulkan bahwa ada pengaruh teknik
pernapasan buteyko terhadap ACT (asthma control test). Dengan demikian, hasil
penelitian ini menjadi penting sebagai bahan telaah bagi perawat di Rumah Sakit dalam
upaya peningkatan kontrol asma.

2. Teknik relaksasi otot progresif untuk mengurangi stres pada penderita asma

Keadaan jiwa dan fisik seseorang terdapat hubungan yang erat dan saling
mempengaruhi.Stres terbukti telah membawa kerugian bagi setiap penderitanya,
misalnya, pada penderita asma. Manajemen stres merupakan upaya menyeluruh untuk
mengendalikan stres namun tidak untuk menghilangkannya. Manajemen stres dengan
teknik relaksasi otot progresif merupakan salah satu teknik untuk menahan
terbentuknya respon stres. Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui apakah teknik
relaksasi otot progresif dapat mengurangi stres pada penderita penyakit asma.Jenis
penelitian yang digunakan single-case experimental designs. Penelitian ini
menggunakan rancangan penelitian A-B. Subjek dalam penelitian ini sejumlah 2 orang
penderita penyakit asma. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini
menggunakanself report. Peneliti juga menggunakanwawancara sebagai metode
pengumpulan data. Wawancara dilakukan pada saat pra terapi sebagai asesmen awal,
proses selama terapi, pasca terapi, dan tindak lanjut. Dari hasil penelitian didapatkan
bahwa teknik relaksasi otot progresif yang diberikan dapat membantu mengurangi
tingkat stres dan gejala stres yang dirasakan oleh kedua subjek yang mempunyai
penyakit asma.

3. Hubungan tingkat pengetahuan pasien asma dengan tingkat kontrol asma di poliklinik
paru Rsud dr. Zainoel abidin banda aceh

Tingkat pengetahuan asma pada pasien asma sangat berpengaruh terhadap derajat
asma dan tingkat kontrol asma, dimana pengetahuan asma yang baik dapat memberikan
kontrol asma yang baik, dan kontrol yang baik akan cenderung membawa ke derajat
yang lebih baik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat
pengetahuan pasien asma dengan derajat asma dan tingkat pengetahuan pasien asma
dengan tingkat kontrol asma di poliklinik RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh.
Penelitian ini dilakukan secara analitik observasional dengan rancangan penelitian
cross sectional survey dari bulan Januari – Maret 2014 dengan jumlah sampel 41
sampel. Pada penelitian ini menggunakan kuesioner tingkat pengetahuan umum asma
(Asthma General Knowledge Quisionaire) untuk menilai tingkat pengetahuan asma
pada pasien asma, menggunakan Asthma Control Test untuk menilai tingkat kontrol
asma dan spirometri untuk menilai derajat asma. Pada penelitian ini didapatkan hasil
bahwa terdapat hubungan tingkat pengetahuan pasien asma dengan tingkat kontrol
asma dengan (P< 0,05) dan terdapat hubungan tingkat pengetahuan pasien asma dengan
derajat asma (P < 0,05).

Faktor risiko asma dan perilaku pencegahan berhubungan dengan tingkat kontrol penyakit
asma (asthma risk factors and prevention behaviour relate to asthma level of control)

Gejala asma umumnya menetap di setiap klien asma, tetapi mereka dapat dikendalikan.
Kontrol ini secara langsung mengacu pada tingkat kontrol asma. Ini bisa dipengaruhi oleh
faktor risiko asma dan perilaku preventif terhadap paparan, tetapi korelasi di antara mereka
masih belum jelas karena perkembangan asma tidak sepenuhnya dipahami dan sangat
kompleks. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan hubungan antara faktor-faktor
risiko asma dan perilaku pencegahan terhadap paparan terhadap tingkat kontrol asma.
Metode: Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dan melibatkan 41 responden
yang diambil secara simple random sampling. Data dikumpulkan dengan menggunakan
kuesioner dan kemudian dianalisis dengan menggunakan korelasi Spearman Rho dengan
tingkat signifikansi ≤0,05. Hasil: Hasil menunjukkan bahwa faktor risiko asma berkorelasi
dengan tingkat kontrol asma (p = 0,032), tetapi perilaku preventif terhadap pajanan tidak
memiliki korelasi dengan tingkat kontrol asma (p = 0,095). Analisis: Dapat disimpulkan
bahwa tingkat kontrol asma memiliki korelasi dengan faktor risiko asma. Perilaku preventif
yang tidak memiliki korelasi dengan tingkat kontrol asma dapat disebabkan oleh perbedaan
antara perilaku preventif responden dan yang direkomendasikan. Diskusi: Ini menunjukkan
kemungkinan kesalahan atau ketidakcocokan dalam perilaku pencegahan terhadap paparan
faktor risiko asma. Namun, perilaku preventif terhadap paparan faktor risiko asma masih
diperlukan untuk mengurangi gejala asma.

Tanaman dengan Aktivitas Anti-Asma

Asma merupakan gangguan inflamasi kronis pada saluran pernafasan ditandai episode
berulang mengi, sesak nafas, sesak dada, dan batuk. Berbagai sel inflamasi berperan terutama
sel mast, eosinofil, sel limfosit T, makrofag, neutrofil dan sel epitel. Masyarakat di Indonesia
turun temurun secara tradisional menggunakan bahan alam dalam mengatasi berbagai
penyakit. Tanaman dapat menghasilkan metabolit sekunder yang memiliki banyak khasiat
dalam mengatasi berbagai penyakit disebabkan adanya efek sinergisme antar senyawa
metabolit sekunder dan polivalent activity, sehingga memungkinkan mengatasi berbagai
penyakit. Berdasarkan hal tersebut, asma dapat diatasi dengan menggunakan bahan alam
diantaranya Putri Malu (Mimosa pudica, Linn.), Kelor (Moringa oleifera), Jintan Hitam
(Nigella sativa L.), Rumput Fatimah (Labisia pumila), Ciplukan (Physalis minima L),
Senggugu (Clerodendrum serratumat), Jeringau (Acorus gramineus), dan Sirih (Piper betle
Linn.).

UPAYA PENCEGAHAN KEKAMBUHAN ASMA BRONCHIAL DITINJAU DARI


TEORI HEALTH BELIEF MODEL DI RSUDZA BANDA ACEH

Asma bronchial tidak dapat disembuhkan, namun dapat dilakukan upaya pencegahan agar
tidak terjadi kekambuhan. Upaya pencegahan kekambuhan asma bronchial berhubungan
dengan perilaku, sehingga teori Health Belief Model (HBM) dijadikan sebagai acuan dalam
perilaku pencegahan yang didasari oleh persepsi individu terhadap kerentanan, keparahan,
manfaat dan hambatan yang dirasakan serta isyarat untuk bertindak. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui upaya pencegahan kekambuhan asma bronchial ditinjau dari teori
HBM di poliklinik paru RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh tahun 2012. Jenis penelitian
yang digunakan adalah deskriptif eksploratif dengan desain cross sectional study dan teknik
pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan mulai
bulan Juli sampai dengan Agustus 2012 dengan jumlah responden 87 orang. Hasil penelitian
yang diperoleh bahwa sebagian besar responden (51,7 %) melakukan pencegahan
kekambuhan asma bronchial. Ditinjau dari 5 Komponen HBM, sebagian besar memiliki
persentase tinggi dalam melakukan pencegahan, yaitu; kerentanan yang dirasakan 56,3%,
keparahan yang dirasakan 51,7%, manfaat yang dirasakan 65,5%, hambatan yang dirasakan
52,9%, dan isyarat untuk bertindak 56,3%. Kepada tenaga kesehatan di poliklinik paru RSUD
dr. Zainoel Abidin Banda Aceh agar meningkatkan pendidikan kesehatan tentang modifikasi
gaya hidup dan upaya-upaya pencegahan kekambuhan asma bronchial melalui asuhan
keperawatan secara berkesinambungan.

Anda mungkin juga menyukai