Anda di halaman 1dari 12

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

1. Jenis penelitian

Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode

penelitian eksperimen secara kualitatif yaitu mengenai perbandingan

informasi anatomi pada proyeksi Orbitoparital Oblique Rhese Method dan

Parietaoorbito Oblique Rhese Method.

2. Tempat dan waktu penelitian

Pengumpulan data untuk menyusun Karya Tulis Ilmiah ini dilakukan

di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Islam Yogyakarta PDHI pada bulan

April sampai dengan bulan juni 2018.

3. Variabel Penelitian

a. Variable bebas

Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah

proyeksi Orbitoparietal Obllque Rhese Method dan Parietoorbital

Oblique Rhese Method pada pemeriksaan foramen opticum.

b. Variabel terikat

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah informasi

anatomi pada hasil radiograf foramen opticum.

12
13

c. Variabel kontrol

Variabel control dalam penelitian ini adalah pesawat sinar-x,

computer radiografi unit, imaging plate, reader, marker, printer, FFD

(Focus Film Distance), titik bidik, luas lapangan penyinaran, factor

eksposi, relawan.

4. Konsep penelitian

Variabel bebas
Pemeriksaan foramen opticum
proyeksi pada proyeksi Variabel terikat
Orbitoparital Oblique Rhese Penilaian Informasi
Method dan Parietaoorbito anatomi pada radiograf
Oblique Rhese Method foramen opticum

Variabel control
Peasawat sinar –x, computer
radiografi unit, imaging plate,
Analisa data
reader, printer, marker, FFD,
titik bidik, luas lapangan
penyinaran, factor eksposi,
pasien

5. Defenisi Operasional

Defenisi operasional merupakan pengertian (batasan) masing-

masing variabel yang digunakan dalam penelitian sehingga peneliti dapat

memberikan gambaran cara mengukur atau mengamati.

1. Pesawat sinar-x : Pesawat yang digunakan dalam penelitian ini

adalah pesawat sinar-x konvesional.

2. Faktor eksposi : Kondisip penyinaran pemeriksaan foramen


14

opticum KV: 60-70 mAs: 34-40

3. Focus Film Distance : Jarak dari sumber sinar ke film yaitu 102

4. Luas kolimasi : dari luas lapangan penyinaran mencakup

keseluruhan orbita

5. Titik bidik : pemeriksaan foramen opticum di arahkan

pada orbita

6. Marker : sebagai tanda pada objek R atau L

7. Computer radiologi : Sistem analog pada konvesional radiograf

hasil gambaran foramen opticum menjadi

digital radiografi

8. Imaging plate : Penangkap gambar dari objek foramen

opticum yang sudah ekspos

9. Reader : Pengolah gambaran hasil radiograf foramen

opticum yang diperoleh dari imaging plate 

10. Printer : Sebagai pencetak gambaran hasil radiograf

foramen opticum

11. kriteria penilaian : Kriteria penilaian yang digunakan Jelas dan

tidak jelas, dikatakan jelas apabila tidak

superposisi dikatakan tidak jelas apabila

superposisi

12. Relawan : 2 Sampel (perempuan dan laki-laki) yang

digunakan untuk pemeriksaan foramen

opticum.
15

B. Pelaksanaan Penelitian

1. Alat dan bahan

a. Pesawat sinar-x

Spesifikasi pesawat sinar –x


1) Merk : Siemens
2) No. model : R-20
3) Tipe : 125/30/50
4) No. serial tabung : 2123750
5) Kondisi Max : 125 kVp
500 mA
Gambar 3.1 Pesawat sinar-x

b. Imaging plate dan grid ukuran 18 x 24 c. Alat ukur sudut 53̊ terbuat
bermerk Carestream dari Gardus tipis

Gambar 3.2 Imaging plate dan grid Gambar 3.3 Alat ukur 53̊

d. Monitor merk Viewsonic e. Print merk Carestream


Gambar 3.4 Monito Gambar 3.5 Print

f. Imaging reader merk Carestream


16

Gambar 3.6 Imaging reader


2. Prosedur Penelitian
a. Persiapan pasien

1) Melepaskan benda-benda yang dapat mengganggu gambaran

radiograf yang menyebabkan artefak seperti benda-benda yang

terbuat dari logam.

2) Sebelum pemeriksaan dilakukan, pasien diberi penjelasan secara

singkat tentang prosedur pemeriksaan yang akan dilakukan

3) Skema pemeriksaan

a 1 b

7
6

3 53 4
53
2

Gambar 3.8 b. Ilustrasi pemeriksaan


foramen opticum posisi
proyeksi Parietaoorbital
Keterangan
Gambar gambar: pemeriksaan
3.7 a. Ilustrasi 3.7 dan Oblique Rhese Method
Keteranganforamen
gambaropticum
3.7 danposisi
3.8
1. Tabungproyeksi
sinar-x Orbitoparietal 5. Obyek
Oblique Rhese Method
2. Meja pemeriksaan 6. Luas lapangan
3. Kaset penyinaran
4. Grid 7. Sudut 53̊

b. Prosedur penelitian

1) Prosedur pemeriksaan foramen opticum pada Orbitoparital

Oblique Rhese Method


17

a) Menyalakan pesawat sinar-x

b) Mengisi identitas pasien (nama, nomor cm, nomor foto, jenis

pemeriksaan).

c) Mengatur imaging plate

d) Mengatur posisi pasien untuk proyeksi orbitoparital oblique

Rhese Method terlebih dahulu yaitu posisi pasien tidur supine

di atas meja pemeriksaan, kepala dirotasikan dengan

midsagital plane menyudut 53̊ ke arah lateral terhadap meja

pemeriksaan,

e) Mengatur arah sinar tegak lurus dengan kaset

f) Mengatur titik bidik di arahkan ke orbita menembus sampai

bagian paling bawah orbita pada inferior lateral ke meja

pemeriksaan.

g) Mengatur luas lapangan penyinaran

h) Mengatur jarak (FFD) 100 cm

i) Memasang marker R/L

j) Mengatur faktor eksposi KV: 60-70 mAs: 34 - 40

k) Melakukan eksposi dam memproses pada reader

2) Prosedur pemeriksaan foramen opticum pada proyeksi

Parietaoorbito Oblique Rhese Method

a) Mengatur imaging plate

b) Mengatur posisi pasien untuk proyeksi Parietaoorbito Oblique

Rhese Method yaitu posisi pasien tidur prone di atas meja


18

pemeriksaan, kepala dirotasikan dengan midsagital plan

menyudut 53̊ ke arah lateral, pipi hidung dan dagu menempel

di meja pemeriksaan, orbita pada pertengahan kaset dan

sandarkan pada tulang zygomaticum, hidung dan dagu di atas

meja pemeriksaan.

c) Mengatur arah sinar tegak lurus dengan kaset

d) Memasang marker R/L

e) Mengatur titik bidik kira-kira 1 inchi superior dan posterior pada

bagian atas earattachmaent (bagian telinga)

f) Mengatur lapangan penyinaran

g) Mengatur jarak (FFD) 100 cm

h) Mengatur faktor eksposi KV: 60-70 mAs: 34 - 40

i) Melakukan eksposi dan memproses di reader

c. Prosedur penyudutan obyek

Penyudutan obyek menggunakan alat ukur sudut 53̊ pada proyeksi

Orbitoparital Oblique Rhese Method dan Parietaoorbito Oblique

Rhese Method

1) Proyeksi Orbitoparietal Oblique Rhese Method, posisi obyek

kepala terlentang, alat ukur sudut 53̊ diletakan di verteks kepala

kemudian kepala diobliqkan ke arah lateral mengikuti garis

sampai membentuk sudut 53̊.


19

2) Proyeksi Parietoorbital Rhese Method, posisi obyek kepala

terlengkup dan diobliqkan kearah lateral, alat ukur diletakan di

verteks kepala, kepala diobliqkan sesuai garis sudut 53̊.

d. Prosedur pembuatan data kuisioner

Mengenai perbandingan informasi anatomi radiograf terhadap 5 (lima)

responden

1) Membuat format kriteria anatomi radiograf yang dinilai responden

dengan hasil radiograf masing-masing proyeksi.

2) Membuat data checklist sesuai dengan anatomi yang akan dinilai


dan akan digunakan sebagai pengambilan data kepada 5 (lima)
responden dokter radiologi terhadap hasil radiograf foramen
opticum.

3. Alur penelitian

Teknik pemeriksaan foramen


opticum proyeksi Orbitoparital
Oblique Rhese Method dan Persiapan alat dan bahan
Parietaoorbito Oblique Rhese
Method

Hasil
radiograf

Analisa data Kesimpulan

C. Pengolalahan Data

1. Penyajian data
20

Penyajian data dilakukan dengan menampilkan data berupa

kusioner dengan ceklist angket hasil analisa data pada pemeriksaan

foramen opticum pada Orbitoparietal oblique Rhese Method dan

Parietoorbital Oblique Rhese Method di Rumah Sakit Islam Yogyakarta

PDHI terhadap 5 responden spesialis radiologi yang telah dibuat dalam

bentuk tabel seperti dibawah ini. Contoh Tabel uji data penilaian

kuisioner informasi anatomi radiograf foramen opticum kepada responden

berisi “jelas”, “tidak jelas” dari 5 responden.

a) Tabel 3.1 Hasil penilaian Informasi Anatomi Foramen Opticum Pada


Proyeksi Orbitoparital Oblique Rhese Method Dan
Parietaoorbito Oblique Rhese Method Sampel 1
(perempuan)
Responden
Sampel Proyeksi Kriteria
R1 R2 R3 R4 R5
OCF
Orbitoparital S
Oblique Rhese SO
Method IO
S1 O
OCF
Parietaoorbito S
Oblique Rhese SO
Method IO
O

b) Tabel 3.2 Hasil penilaian Informasi Anatomi Foramen Opticum Pada


Proyeksi Orbitoparital Oblique Rhese Method Dan
Parietaoorbito Oblique Rhese Method Sampel 2 (laki-laki)
Responden
Sampel Proyeksi Kriteria
R1 R2 R3 R4 R5
OCF
Orbitoparital S
Oblique Rhese SO
Method IO
S1 O
OCF
Parietaoorbito S
Oblique Rhese SO
Method IO
O
21

Keterangan tabel 3.1 dan 3.2


OCF : Optic Canal R1 : Responden 1
foramen R2 : Responden 2
S : Sphenoid R3 : Responden 3
IO : Infraorbita R4 : Responden 4
SO : Supraorbit R5 : Responden 5
O : Orbita
c. Tabel 3.3 Hasil Penilaian Responden Sampel 1 Perempuan
Jawab
Sampel Proyeksi Kriteria J TJ
J TJ

OCF
Orbitoparital S
Oblique SO
Rhese IO
Method O
S1
OCF
Parietaoorbito S
Oblique Rhese SO
Method IO
O

d. Hasil Tabel 3.4 Hasil Penilaian Responden Sampel 2 Laki-Laki


Jawab
Sampel Proyeksi Kriteria J TJ
J TJ

OCF
Orbitoparital S
Oblique SO
Rhese IO
Method O
S1
OCF
Parietaoorbito S
Oblique Rhese SO
Method IO
O

Keterangan tabel 3.3 dan 3.4


O C F : Optik canal S : Sphenoid
foramen SO : Supraorbita
22

IO : Infraorbita TJ : Tidak jelas


O : Orbita J :Jelas

e. Hasil tabel 3.5 Probabilitas Penilaian Informasi Anatomi Radiograf


Pemeriksaan Foramen Opticum Proyeksi Orbitoparital
Oblique Rhese Method Dan ParietaoorbitoOblique
Rhese Method Sampel 1 Perempuan
Probabilitas %
Orbitoparital Oblique Rhese Parietaoorbito Oblique
No Kriteria Method Rhese Method
J TJ J TJ
1 OCF
2 S
3 SO
4 IO
5 O
Rerata

f. Tabel 3.6 Probabilitas Penilaian Informasi Anatomi Radiograf


Pemeriksaan Foramen Opticum Proyeksi Orbitoparital
Oblique Rhese Method Dan ParietaoorbitoOblique Rhese
Method Sampel 2 Laki-Laki
Probabilitas %
Orbitoparital Oblique Rhese Parietaoorbito Oblique
No Kriteria Method Rhese Method
J TJ J TJ
1 OCF
2 S
3 SO
4 IO
5 O
Rerata

Keterangan tabel 3.5 dan 3.6


O C F : Optik canal S : Sphenoid
foramen SO : Supraorbita
IO : Infraorbita J : Jelas
O : Orbita TJ : Tidak Jelas

2. Analisa Data

a. Cara pengelolahan data

1) Mengumpulkan data kuisioner dari masing-masing responden


23

2) Menghitung data hasil kuisioner pada masing-,masing komponen

yang dinilai (J dan TJ).

3) Menjumlahkan data kuisioner pada masing-masing komponen

yang dinilai dari semua responden.

4) Membuat penilaian analisa prosentase dari masing-masing kriteria

yang dinilai pada pemeriksaan foramen opticum yang didapat dari

responden mengenai informasi anatomi pemeriksaan foramen

opticum proyeksi Orbitoparietal Obllque Rhese Method dan

Parietoorbital Oblique Rhese Method

b. Rumusan analisa data

1) Jumlah nilai responden dari setiap informasi anatomi

Jumlah nilai responden = jumlah jawaban dari penilaian kelima

responden ( R1, R2, R3, R4, R5)

Hasil keterengan gambar J = R1 + R2 + R3 + R4 + R5


TJ = R1 + R2 + R3 + R4 + R5
2) Probabilitas dari setiap informasi anatomi

Probalitas = Rerata ( J dan TJ dari setiap informasi anatomi)

dari penilaian kelima responden dibagi sampel

dikalikan 100%

Nilai J = ( Nilai J / 5 ) x 100%

Nilai TJ = ( Nilai TJ / 5 ) x 100%

Anda mungkin juga menyukai

  • Surat persetujuan relawan
    Surat persetujuan relawan
    Dokumen1 halaman
    Surat persetujuan relawan
    Athyka Lamahoda
    Belum ada peringkat
  • Contoh Kata Pengantar
    Contoh Kata Pengantar
    Dokumen1 halaman
    Contoh Kata Pengantar
    Niken Wiandhani
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv
    Bab Iv
    Dokumen11 halaman
    Bab Iv
    Athyka Lamahoda
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen8 halaman
    Bab Ii
    Athyka Lamahoda
    Belum ada peringkat
  • Bab V
    Bab V
    Dokumen2 halaman
    Bab V
    Athyka Lamahoda
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen8 halaman
    Bab Ii
    Athyka Lamahoda
    Belum ada peringkat
  • INFORMASI FORAMEN
    INFORMASI FORAMEN
    Dokumen4 halaman
    INFORMASI FORAMEN
    Athyka lamahoda
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen8 halaman
    Bab Ii
    Athyka Lamahoda
    Belum ada peringkat