Anda di halaman 1dari 4

PT.

Mitra Tata Lingkungan Baru

KRONOLOGIS

A. Insiden
Tanggal : 16 Febuari 2021 Keterangan
Waktu : 10.14 - 20.00 WIB Indikasi karyawan terkena Covid-19
Pekerjaan : COVID-19
Lokasi : Villa Nusa Indah
Area : RnD
Jenis Pelanggaran : SWAB PCR
B. Pihak Terkait
No Nama L/P Usia NIK/SIM Jabatan Bagian Catatan
1 Ghozi L
2 Novi P
3 Riyan L 24 3301100811960000
4 Meni P

C. Investigasi Internal
Wiek Widodo
Mendapat informasi dari pak nabil melalui chat wa jika ayah dari ivana terpapar virus covid-19 dan hasil test pcr
dinyatakan positif, nabil memberikan info agar tidak memberitahukan kesiapapun melalui chat wa dengan ghozi
kecuali team LCND, Pak dodo, meni, ryan, pak coki dan PDR. Saya mendapatkan info dari meni via telp jika mereka
melakukan rapid test dikantor dan hasil untuk ghozi jika papan rapidnya muncul stip C dan strip IgG, dari hasil
tersebut saya infokan ke PDR dan Pak Coki. Saya melakukan koordinasi dengan Pak Coki melalui telp dan disitu saya
memberikan opsi untuk ghozi melakukan SWAB ANTIGEN tetapi Pak Coki memberikan arahan jika untuk SWAB PCR
agar lebih akurat hasil nya. Dari hasil koordinasi saya dengan Pak Coki bahwa saya memberikan info ke Ghozi dan
Meni agar Ghozi melakukan test PCR sendiri serta berkoordinasi ke Pak Heru untuk melakukan request serta
memberikan informasi jika Ghozi jalan sendiri ke RS Hospital tanpa ada yang mendampingi. Beberapa waktu
kemudian saya telpon Meni jika saat ini mereka berada di Rumah Sakit Hospital untuk melakukan test PCR berempat,
saya pertanyakan kenapa berempat dan apa sudah di approve?. Meni memberikan jawaban jika uangnya sudah cair
maka dari itu mereka berempat melakukan test PCR dan tidak tahu siapa yang memberikan perintah untuk test PCR
berempat. Setelah itu saya mendapatkan info dari PDR untuk Ghozi melakukan Swab Antigen, saat saya mentelp
meni ternyata mereka sudah selesai melakukan test SWAB PCR.

Heru

Hafiz T.
Mendapat Informasi dari Pak Dodo di group legal untuk jangan ke ruangan unta dan cendrawasih terlebih dahulu lalu
saya langsung telfon Pak Dodo untuk menanyakan ada insiden apa, namun tidak diangkat oleh beliau. sehingga saya
langsung menelfon ghozi untuk menanyakan ada insiden apa namun ghozi tidak memberi jawaban. Akhirnya saya
telfon meni untuk meminta keterangan, meni bilang kalau ayah ivana positif covid. 5 menit kemudian riyan telfon
saya, namun yang bicara adalah meni. meni bilang untuk bicara dengan saya dan Pak Heru. Saya lalu menghampiri
Pak Heru dan berbicara bertiga dengan meni melalui loud speaker. disitu meni bilang jika ada arahan untuk pcr test.
lalu Pak Heru bertanya arahan tersebut dari siapa dan meni menjawab bahwa arahan tersebut dari Pak Dodo. Namun
meni tidak bilang PCR tersebut untuk siapa saja. Saya mengiyakan hal tersebut karena Pak Dodo adalah atasan saya,
sehingga saya mengikuti arahan atasan karena saya rasa hal tersebut sudah dikomunikasikan ke management.
setelah telfon berakhir pak heru meminta tasya untuk membuat request, namun tasya sedang ngeprint. 2 menit
kemudian pak heru bilang bahwa request sudah dibuat oleh meni. saya mengira bahwa hal tersebut sudah final dan
selesai sampai disitu.

Ghozi
Ghozi memberikan informasi melalui telp ke Pak Dodo terkait dengan Pak Nabil dan Ivana, dari hasil pembicaraan itu
maka Pak Dodo menyuruh saya agar melakukan isolasi mandiri dahulu secara terpisah dan meni, novi dan ryan
diminta agar mereka satu ruangan sendiri. Saya melakukan koordinasi dengan Pak Dodo untuk melakukan test
Antigen sendiri ke RS. Mulia tetapi oleh Pak Dodo diminta agara melakukan SWAB PCR sendiri bahkan dichat WA
sempat bilang bahwa saya jalan sendiri ke RS tanpa ada yang menemani dan diminta untuk berkoordinasi dengan Pak
Heru untuk melakukan request PCR tersebut. Saat saya mau berangkat ke RS, saya ditahan oleh meni jika kita
berangkat bareng ke RS Hospital untuk melakukan test PCR.

Meni
10.22 diberitahu oleh Ivana mengabarkan bahwa Papanya positif Covid-19. Di kantor saya melakukan rapid test
mandiri dengan alat rapid test yang ada di Meja ping pong. Dan memberitahu Hafidz by verbal. sekitar jam 11.50
Saya, Ghozi, Novi, dan Riyan melakukan rapid test karena satu lingkup terdekat dengan Ivana. Hasil saya, Novi dan
Riyan negative. Namun, hasil Ghozi di bagian IgG muncul garis samar sehingga di test ulang. Kedua kalinya IgG masih
muncul. Saya memberitahu Ghozi di RS. Mulia bisa melakukan Rapid Antigen dengan biaya 190.000. Lalu Ghozi ke R.
Unta untuk isolasi mandiri. 12.13 Ghozi mengirimkan screenshot chat dari Pak Dodo utk Swab PCR. Novi
memberitahu info mengenai Swab PCR di Bogor Senior Hospital dengan hasil H+1 dengan biaya 1.100.000. 12.07,
Hafidz telfon saya untuk menanyakan ada kabar apa dari Ruang Cendrawasih, saya menceritakan dari mengenai Papa
Ivana. 12.11 saya di chat oleh Pak Dodo "Swab pcr di senior hospital ya, yg 1 hari. Malam ini atau bsk pagi sdh keluar
hasil nya. Jgn antigen." saya jawab "Siap Pak" lalu beliau chat kembali 12.12 "Suruh ghozzi jln sendiri, jika sdh maka
dia isolasi sendiri dulu ya. Teman2 yg lqin isolasi dlm 1 ruangan terpisah. Cc: Pdr dan pqk coki". jam 12.14 saya
menjawab "Ok siap". 12.11 saya meminta Riyan untuk menelfon Hafidz dan meminta Hafidz untuk loud speaker
telfon tersebut dan meminta agar Pak Heru ikut dengar telfonnya. Disitu saya memberitahu mengenai hasil rapid test
kami dan sreenshot chat Pak Dodo kepada Ghozi, saya bertanya baiknya bagaimana. Apa harus PCR semua atau kami
bertiga yang hasilnya negative bisa rapid antigen saya, mengingat biaya Swab PCR dan Rapid Antigen yang cukup
jauh. Saya mendengar Pak Heru berbicara "Ya udah PCR aja". Setelah mendengar itu saya bertanya kembali, "Jadi PCR
aja?", dan dijawab iya oleh Hafidz. Tidak lama kemudian saya menyudahi telfonnya. 12.15 saya memberitahu Novi
bahwa saya akan chat Pak Heru utk emberitahu biayanya dikriimkan ke rekening Novi, namun Novi tidak berkenan.
Maka jam 12.16 saya chat Pak Heru untuk memberitahu untuk mengirimkan biayanya ke saya.12.18 Pak Heru
membalas beritahu bahwa biaya sdh ditransfer ke Novi. Sekitar jam 12.30 saya, Ghozi, Novi, Riyan berangkat ke
Bogor Senior Hospital. 12.53 saya menelfon Pak Dodo untuk memberitahu bahwa kami sdh dalam perjalanan ke
Senior Bogor Hospital. Dan Pak Dodo bertanya kepada saya memastikan siapa saja yang Swab PCR, lalu saya
memberitahu yaitu saya, Ghozi, Novi dan Riyan. Pak Dodo bilang, maksud Pak Dodo bahwa yang Swab PCR itu Ghozi
saja. Namun pada saat itu kami berempat sudah sampai di Senior Bogor Hospital untuk melakukan Swab PCR.
Akhirnya kami melakukan Swab PCR. Kami mulai melakukan Swab PCR di jam 13.26 dan selesai sekitar jam 13.35.
Setalah itu kami berempat langsung berangkat untuk pulang ke M5. Kami sampai sekitar pukul 14.15.

Novi
Ghozi memberitahukan informasi ke Novi sekitar jam 10 Pagi tanggal 17 Februari 2021 bahwa beliau mendapatkan
informasi dari Pak Nabil via chat Whatsapp yang menyatakan ayahanda dari Ivana positif covid-19. lalu setelah itu
saya dan Ghozi diinfokan oleh Meni dan Riyan untuk test covid mandiri di ruangan Macan dan sudah di approve oleh
team legal (Hafidz). berdasarkan hasil Test rapid mandiri novi, meni, dan riyan negatif, akan tetapi hasil Ghozi setelah
2x test mandiri terdapat 2 garis (1 jelas dan 1 lagi samar-samar). setelah itu kami berinisiatif untuk menginfokan ke
PDR dan Pak Widodo. dari hasil diskusi tersebut terjadi miss komunikasi antara team LCND dengan Pak Widodo.
karena maksud dari Pak Widodo yang di test SWAB PCR hanya Ghozi saja. akan tetapi team LCND mengkonfirmasi
ulang ke Hafidz dan Pak Heru via call whatsapp untuk meminta saran siapa saja yang harus SWAB PCR, setelah kita
ceritakan kronologi bahwa ayahnda ivana positif dan kita team LCND satu lingkungan dengan Ivana maka diputuskan
bahwa kita semua untuk test SWAB PCR saja

Ryan
Pagi hari sekitar pukul 10.15 di panggil Novi suruh masuk ke Ruang Unta, kemudian diberitahu kalau ayah Ivana
positif Covid-19. Setelah itu saya melakukan isolasi mandiri diRuang Cendrawasi, beberapa saat kemudian Meni minta
dijemput karena katanya bawa tas besar. Selesai menjemput Meni kemudian melakukan Rapid Test menggunakan
tools yang ada di M5 bersama Meni, Novi, dan Ghozi. Dari kami berempat ternyata hasil tes rapid Ghozi menunjukan
indikator positif tapi samar-samar. Selanjutnya Ghozi naik ke ruang unta sendirian, sedangkan saya , meni, dan novi di
ruang macan. Hasil Rapid Test kemudian diinfokan ke Pak PDR melalui group oleh Meni, dan Pak Dodo melalui telfon
pakai HP Meni dan kirim foto hasil tes secara chat pribadi pakai HP saya. Setelah Meni selesai telfon Pak Dodo, selang
beberapa menit Hafidz telfon Meni. Sedangkan melalui chat Ghozi ada instruksi Pak Dodo untuk melakukan PCR,
kemudian Meni juga dapat chat supaya jangan rapid antigen tapi pcr aja. Selanjutnya telfon Hafidz pakai HP saya di
speaker dan didengar oleh Saya, Meni, dan Novi sedangkan hafidz suruh dispeaker juga bareng pak heru karena
berkaitan dengan biaya rapid disuruh request ke pak heru. Selesai saya sholat dhuhur kami berempat naik mobil calya
pergi ke senior hospital bogor sekitar pukul 12.30an. Setelah beres rapid pcr kami kembali sekitar pukul 14.15an kami
berempat sampai di M5. Kemudian hasil keluar sekitar pukul 17.40an dan langsung di report ke Pak PDR melalui
group oleh Meni.
D. Investigasi External
D. Perbaikan & Pencegahan
No Jenis Tindakan Rencana Tindakan Update

*Lembar Dokumentasi di Halaman Selanjutnya

Jl.M.H Thamrin, Ruko Plaza Niaga I Blok D No 8


Desa Citaringgul,Kec. Babakan Madang
Kab. Bogor, Jawa Barat 16810
Phone : (021) 87961736
Email : mitratatalingkunganbaru@outlook.com

Anda mungkin juga menyukai