Siti Muslifah
Abstract
Cultural acculturation and syncretism is indicated to occur and has great influence
on Javanese socio-cultural values, and also on arts and literature fields. In Javanese
literature, Serat Centhini is a masterpiece written by great Javanese poet. Pakubuwana
V, when he was a prince of Kasunanan Palace. It is not only presenting Javanese
knowledge comprehensively but also containing very strong Islamic values. The Islamic
values contained in the Javanese literature masterpiece are, among the others, religious
proselytizing, Islamic syar’i, Islamic pillars and oneness of God. The presence of Islamic
values in Javanese literature is a proof of Middle-East cultural acculturation in
Indonesia, especially in literature area.
Keywords: Serat Centhini, Islamic values, cultural acculturation
الملخص
وكذلك،يشار إىل أن التثاقف والتوفيق الثقايف قد حدث وأثَّر بشدة ىف القيم االجتماعية والثقافية اجلاوية
(serat centhini) وىف األدبيات اجلاوية كتاب عظيم ومعروف ىف عصره برسالة جنطيين.ىف القيم الفني ة واألدبية
الكتاب الذى ألفه باكوبوانا اخلامس ىف فرتة واليته كويل عهد ال حيتوى فقط على املعارف اجلاوية بشكل.
وأركان، وتعليم العلم، من هذه القيم الدعوة اإلسالمية.متكامل بل حيتوى أيضا على القيم اإلسالمية السامية
هذه القيم اإلسالمية املوجودة ىف األدبيات اجلاوية تدل على تبادل ثقايف حدث بني. وعقائد التوحيد،اإلسالم
. خاصة ىف اجملال األديب،ثقافة الشرق األوسط وإندونيسيا
. التبادل الثقايف، القيم اإلسالمية، رسالة جنطيين:الكلمات الدليلية
103
Jurnal CMES Volume VI Nomor 1, Edisi Januari - Juni 2013
JURUSAN SASTRA ARAB BEKERJASAMA DENGAN PSTT FSSR UNS
104
Jurnal CMES Volume VI Nomor 1, Edisi Januari - Juni 2013
JURUSAN SASTRA ARAB BEKERJASAMA DENGAN PSTT FSSR UNS
Surakarta Paku Buwana V (1788-1820) puluh dua tahun setelah kitab ensiklopedik
pada saat ia masih menjadi Pangeran ini diciptakan pun, memfokuskan
Adipati Anom Hamengkunagara III, kajiannya pada keagamaan, yakni Islam.
bersama-sama dengan Yasadipura II, Di Universitas Sorborne, Perancis, pada
KH.Muhammad Ilhar, Ranggasutrasna dan tanggal 23 Maret 1956, HM. Rasyidi
Sastradipura. Konon, penulisan Serat mantan Menteri Agama dan Duta Besar RI
Centhini menghabiskan biaya sebesar di Timur Tengah dan Kanada mengajukan
10.000 ringgit emas (yang semuanya disertasi berjudul L’Evolution de l’Islam
ditanggung oleh pemrakarsanya, yakni en Indonesie ou Consideration Critique du
Paku Buwana V). Pujangga penciptanya Livre Tjentini (Evolusi Islam di Indonesia
menghadirkan Serat Centhini dalam bentuk dan Tinjauan Kritik terhadap Kitab
tembang Jawa yang digubah dalam bahasa Centhini) (Endang Basri Ananda.
yang indah (basa rinengga) serta 1985:56).
dilengkapi dengan gaya bahasa
(lelewaning basa) sehingga melengkapkan 3. Dakwah
identitasnya sebagai karya sastra Dakwah dimulai dengan
berdasarkan puitika Jawa. memberikan pengerian atau bisa juga
(Djoharnurani.1986) menganjurkan agar sasaran dakwah
Tema utama Serat Centhini adalah melakukan tindakan seperti yang
manunggaling Kawula Gusti yang pada disarankan. Dakwah bersumber dari bekal
ranah-ranah tertentu bersinkretis dengan pengetahuan yang dimiliki agar
agama, khususnya Islam. Terkandung pula pengetahuan tersebut tidak hanya diam dan
ide filsafat, khususnya filsafat Ketuhanan. dimengerti oleh orang per orang saja,
Tradisi lisan mengatakan bahwa namun dapat menyebar dan dimengerti
dalam rangka penyusunan naskah ini, orang. Islam mengajarkan empat tali
Pangeran Adipati Anom mengirim utusan keimanan, yaitu tabligh, amanah, fathonah
ke segala penjuru Jawa dan Madura. Oleh dan sidik. Tabligh artinya menyampaikan,
karena itu, naskah ini memuat berbagai dan penyampaian inilah yang disebut
macam pengetahuan geografis dari dakwah.
berbagai wilayah Jawa yang mebentang Mengenai sirik, misalnya. Sirik
dari Jawa Barat sampai Madura. Isi teks ini dalam ajaran Islam sama artinya dengan
sangat beragam, antara lain : ihwal agama, menyamakan benda, barang atau benda-
pengetahuan, ilmu kebatinan kekebalan, benda lain selain Allah dengan Tuhan.
keris, perumahan, pertanian, kesenian, Termasuk bentuk-bentuk sirik kecil adalah
kesusasteraan, karawitan, tari, bermacam- benda-benda yang menyerupai manusia.
macam primbon, horoskop, masakan, Diceritakan dalam Serat Centhini, tokoh
makanan, adat istiadat, jamu, kedokteran, Amongraga mencegah terjadinya sirik
pengetahuan berbagai bangunan bersejarah dengan meminta kepada ibu mertuanya
yang ditemukan di Jawa, bahkan arsitektur, bernama Niken Malarsih agar hiasan
perkara asmara, pelacuran dan seksualitas. berupa larablanya1 dibuang. Amongraga
Menurut Sri Sumargana (2010) penulisan juga menjelaskan bahwa hiasan tersebut
Serat Centhini merupakan proyek besar dapat menyebabkan terhambatnya ilmu.
yang dibuat sebagai wacana tandingan Perhatikan kutipan berikut:
dibuatnya buku The History of Java oleh ...Seh Amongraga berkata bijak,
Gubernur Jendral Raffles. “apabila diperbolehkan ibu, seyogyanya
Sejumlah usaha penanganan dan dibuang saja, hiasan larablanya itu tidak
penelitian yang pernah dilakukan terhadap baik dipasang” (Serat Centhini jilid 6. Bait
Serat Centhini biasanya difokuskan pada 69, hal:54) seperti berhala, itu
masalah keagamaan. Penelitian yang
pernah dilakukan sampai seratus empat
1
Sepasang boneka pengantin
105
Jurnal CMES Volume VI Nomor 1, Edisi Januari - Juni 2013
JURUSAN SASTRA ARAB BEKERJASAMA DENGAN PSTT FSSR UNS
106
Jurnal CMES Volume VI Nomor 1, Edisi Januari - Juni 2013
JURUSAN SASTRA ARAB BEKERJASAMA DENGAN PSTT FSSR UNS
haji, wajib semua” (Serat Centhini jilid 6. Tambangraras. Seh Amongraga mengawali
Bait 136, hal: 31). ajarannya dan meminta agar Tambangraras
Sahadat adalah kesaksian dan terlebih dahulu membaca sahadat. Sahadat
pengakuan yang diberikan oleh pemeluk yang wajib dibaca oleh perempuan adalah
Islam bahwa tak ada Tuhan yang patut sahadat Fatimah. Intinya tentang kesaksian
disembah kecuali Allah dan bahwa bahwa tiada Tuhan melainkan esa,
Muhammad adalah utusan Allah. pencipta semesta serta kesaksian bahwa
Yahya (2002: 8) menyatakan, Islam Fatimah adalah putri Nabi yang mulia,
mengajarkan bahwa agama mempunyai penerang dunia dan panutan para wanita
(semacam) postulat tertinggi saat ia (Serat Centhini jilid 6, bait 24, hal: 59-60).
mengajarkan kepada manusia untuk
menyembah satu-satunya Tuhan yang baik b. Ajaran Sholat
dan mengajurkan untuk menyerap sifat- Rukun Islam kedua adalah sholat.
sifatNya. Postulat tersebut terkenal dengan Sholat sendiri merupakan doa dan cara
ikrar la ilaha ilallah dan Muhammadar untuk mendekatkan diri kepada Tuhan
rasulullah, sebagai rangkuman Islam yang yang diaplikasikan melalui gerakan-
berarti Tidak ada Tuhan selain Allah gerakan tertentu dengan bacaan-bacaan
dan Muhammad adalah utusan Allah. tertentu. Sholat memiliki persyaratan-
Setiap muslim diwajibkan untuk meyakini persyaratan tertentu yakni harus suci badan
bahwa keyakinan esensial dalam Islam (termasuk pakaian), lisan dan hati.
adalah keyakinan terhadap adanya Tuhan Perintah sholat diterima ketika Nabi
yang Mahaesa (tauhid) sedangkan Nabi Muhammad bertafakur di gua Hira’ pada
Muhammad adalah penafsir sekaligus suatu malam. Lalu Tuhan mengutus Jibril
pengamal keyakinan tersebut. untuk turun memberi wahyu. Jibril
Serat Centhini mengemukakan membedah dada Muhammad,
tentang sahadat ini melalui kjhutbah mengeluarkan segala hal yang buruk,
Amongraga kepada ayah mertuanya yang menggantinya dengan segala yang baik.
bernama Bayi Panurta dan seluruh Jibril lalu mengajak Muhammad
kerabatnya. Dikatakan oleh Bayi Panurta membawanya melalui tujuh lapis langit
bahwa di dalam hidup kewajiban pertama untuk bertemu Tuhan. Pada setiap lapis
adalah membaca sahadat. Bacaan tersebut langit, ia betemu dengan para Nabi dan
diiringi empat kewajiban yang lain yaitu Rasul yang diutus sebelumnya. Setiap dari
sidik, tahrim, hurmat, dan tilawat. Sidik mereka mengucapkan salam keselamatan.
memahami bahwa Tuhan adalah pencipta Di langit tertinggi itu Muhammad akhirnya
segala sesuatu serta bersaksi bahwa bertemu Tuhan.
Muhammad utusan Tuhan (Serat Centhini. Tuhan memberikan perintah shalat
Bait 137, hal : 31). kepada Muhammad agar dilaksanakan
Tahrim adalah bersungguh-sungguh seluruh umatnya. Mula-mula Tuhan
dan mantap berbakti kepada Tuhan, idak memerintahkan agar Muhammad dan
berniat mengingkari dalil Tuhan. Hurmat umatnya sholat sebanyak lima puluh kali
maksudnya memahasucikan Tuhan, sehari semalam. Atas petunjuk para Nabi
mengagungkan. Tilawah adalah sebelumnya, Muhammad meminta
memuliakan Tuhan. Rukun kedua adalah keringanan kepada Tuhan, sampai
sholat, di dalam hidup wajib menyembah akhirnya Tuhan berfirman bahwa IA tak
Tuhan dan merasa bahwa kita adalah bisa lagi mengubah perintahNYA.
ciptaanNya (Serat Centhini jilid 6. Bait Diperintahkan oleh Tuhan agar
138. Hal: 31). Muhammad dan umatnya melaksnakan
Dalam Serat Centhini diceritakan sholat lima kali atau tujuh belas rekaat
Seh Amongraga mengajarkan ilmu kepada sehari semalam. Peristiwa itu disebut isra’
istrinya yang bernama Niken mi’raj (Al-Ghazali,2002:26)
107
Jurnal CMES Volume VI Nomor 1, Edisi Januari - Juni 2013
JURUSAN SASTRA ARAB BEKERJASAMA DENGAN PSTT FSSR UNS
Firman Allah mengatakan bahwa untuk orang yang sudah ahli dan husni
sholat adalah tiang agama. Serat Centhini sebelum sholat wajib menyucikan tiga hal
juga memuat tentang perintah sholat ini yakni suci badan (termasuk pakaian dan
melalui khutbah-khutbah Seh Amongraga tempat sholat), suci lisan dan hati.
kepada Tambangraras, istrinya. Seh Kemudian wajib untuk mengetahui
Amongraga mengatakan bahwa diwajibkan delapan belas hal sebagai syarat sahnya
bagi mukmin laki-laki maupun perempuan sholat seperti telah disebutkan di atas.
untuk melaksanakan sholat. Selain itu harus mengerti delapan belas hal
Sholat wajib itu dilaksanakan yang wajib dilaksanakan dalam sholat.
sebanyak lima kali atau sebanyak tjuh Niat, takrul yakin, takbir lalu membaca Al-
belas rekaat sehari semalam. Bahwa sholat fatikhah (Serat Centhini jilid 6, bait 45,
adalah kunci untuk mendapatkan hal: 63). Ruku’, i’tidal, berdiri, semuanya
keabadian (kehidupan yang langgeng) harus dengan tumakninah. Sujud dua kali,
harus diawali dengan mencintai sholat. duduk diantara dua sujud, atahiyat (tahiyat
Selain itu dapat dicapai pula dengan awal dan akhir), tertib, membaca Shalawat
melaksanakan tiga perkara yang lain yakni atas Nabi dan atas keluarga Nabi dengan
iman, tauhid, dan makrifat. Perhatikan tumakninah dan tertib, dilengkapi salam
kutipan berikut : (Serat Centhini jilid 6, bait 45, hal : 63).
“oleh karenanya dinda wajib, kita Orang yang mampu melaksanakan
ini sholat, lima waktu yang wajib, sholat sebagaimana petunjuk yang telah
bnenarlah jika ada ucapan, sholat atas dituntunkan, pertanda telah memiliki kalbi
kehendak Allah, kafir juga atas kehendak mukminin bitolah2. Perhatikan kutipan
Allah” (Serat Centhini. Jilid 6. Bait 99. berikut:
Hal:114). “oleh karenanya dinda sucikanlah,
“suaminya berkata pelan, dinda di sucikanlah badanmu, itulah pertandanya,
dalam hidup itu, wajib bagi mukmin lelaki kalbi mukminin bitolah, orang yang
perempuan, sholatlah yang benar, jangan sentosa dalam sholat, mengagungkan
pernah terlewat tiap hari, danbtiap malam Tuhan Yang Maha Agung, dalam sehari
yang fardhlu, sholat hati lisan badan” semalam (Serat Centhini jilid 6, bait 47,
(Serat Centhini jilid 6. Bait 38. Hal: 108). hal: 109). Pahala bagi orang yang sentosa
Serat Centhini menceritakan tentang sholatnya adalah mendapatkan falal,
hal sholat melalui khutbah-khutbah Seh ilham, rahmat dan petunjuk Tuhan” (Serat
Amongraga kepada Tambangraras istrinya Centhini jilid 6, bait 68, hal: 111).
saat keduanya berada di peraduan (tilam Selain sholaat wajib lima kali atau
sari). Dikatakan bahwa sholat yang tujuh belas rekaat sehari semalam, terdapat
sempurna memiliki tiga macam pula ajaran untuk melaksanakan sholat
persyaratan suci, yakni8 suci badan, lisan sunah. Juga mengenai daya dan kekuatan
dan hati (Serat Centhini jilid 6. Bait 43. sholat Subuh. Serat Centhini
Hal:62). mengemukakannya sebagai berikut :
Sholat sebagai sebuah gerakan “serta dinda ketahuilah lagi, yang
memiliki rukun-rukun yang jumlahnya dua disebut sholat Subuh itu, petunjuk ruh
belas. Pertama niat, berdiri menghadap Allah, dari ubun-ubun keluarnya,
kiblat, takbiratul ikram, doa iftitah, warnanya merah bintangnya juga,
membaca Al Fatikhah, membaca surah- kamarnya sebagai turunnya wahyu,
surah Al-Qur’an, ruku’, i’tidal, sujud, mulanya kumpul ruh jasad” (Serat
duduk diantara dua sujud, duduk (tahiyat Centhini jilid 7, bait 230, hal: 46).
awal dan akhir), salam serta tertib. “minalwitri itu ada dua dinda,
Mengenai hal ini Seh Amongraga rekaat petunjuknya demikian, adanya
juga mengajarkannya kepada
Tambangraras. Amongraga menyebutkan
2 Lelaki perempuan orang yang sentosa dalam sholat
108
Jurnal CMES Volume VI Nomor 1, Edisi Januari - Juni 2013
JURUSAN SASTRA ARAB BEKERJASAMA DENGAN PSTT FSSR UNS
kawula-Gusti, bintangnya itu johar awal dibenarkan oleh hatinya. Hal ini
namanya dinda, Nabinya Nabi kita sebagaimana pembenaran yang dilakukan
Muhammad Rasulullah, Alaihi oleh kaum muslimin pada umumnya atau
Wasalamu...” ((Serat Centhini jilid 7, bait iktikad3. Tingkatan ketiga pengakuan itu
231, hal: 46). disaksikan melalui jalan kasyaf dengan
perantaraan nur kebenaran (nur al-haq).
c. Ajaran Tauhid Tingkatan ini menjadi maqam bagi orang-
Tauhid adalah pokok ajaran Islam orang yang dekat dengan Allah
yang pada dasarnya mengakui bahwa (muqarrabin). Tingkatan keempat ia tidak
Tuhan adalah esa (tunggal). Pertama yang lagi melihat segala yang wujud ini kecuali
harus diketahui bahwa tawakal termasuk hanya Allah Yang Tunggal, inilah
diantara pintu iman. Seluruh pintu iman persaksian orang-orang shiddiqiin (Al-
tidak akan teratur kecuali dengan Ghazali. 2002:24). Menurut peristilahan
menggunakan ilmu, hal keadaan dan amal. kaum tasawuf, yang demikian ini disebut
Demikian pula tawakal, ia hanya dapat fana’ dalam tauhid.
teratur rapi jika disertai ilmu sebagai Mengenai fana’ Serat Centhini
pokok pangkalnya. Sedangkan amal menerangkannya melalui khutbah Seh
sebagai buahnya dan hal ihwal itulah yang Amongraga kepada Tambangraras.
dinamakan tawakal (Al-Ghazali. 1992: Menurut Amongraga, tahapan fana’ ini
21). harus didahului dengan iktikad untuk
Uraian di atas memperlihatkan bertauhid. Di akhir khutbahnya
bahwa ilmu merupakan pokok pangkal. Ia Amongraga menyampaikan bahwa hidup
disebut iman yang berasal dari lisan. Iman harus bisa menjadi ahli fana’. Perhatikan
ialah tashdiq atau membenarkan dan setiap kutipan berikut :
kata pembenaran yang terealisir melalui “kuatkanlah tauhidmu dinda,
hati disebut ilmu. Jika ilmu bertambah penuhilah dalam kemantapanmu, jangan
kuat, maka dinamakan keyakinan, tetapi menyimpang salah arah, tolaklah hal yang
pintu keyakinan itu teramat banyak dan tidak jadi, citakanlah hal yang ingin kau
pintu-pintu tersebut diperlukan untuk sapai, sesungguhnya kebagusan, hanyalah
membangun tauhid. diammu, diam menuju keabadian, abadi
Diantara bentuk pintu adalah dalam mati, mati dalam hidup, harus
tauhid. Jika diterjemahkan dari ucapan menjadi ahli fana’ (Serat Centhini jilid 6,
lisan akan membentuk ucapan berbunyi la bait 61, hal: 65)
ilaaha ilaallahu wahdahu laa syariikalah
tiada Tuhan kecuali Allah semata, tanpa (2) Macam-macam Tauhid
sekutu bagiNYA. Iman jika diterjemahkan a. Tauhid Rububiyah
dari ucapan lisan akan membentuk kalimat Tauhid ada 3 macam, pertama
lahul mulku (bagiNYA mempunyai rububiyah (asal kata rabba ya
kekuasaan/ kerajaan). Proyeksi iman, rubbu) artinya pencipta, memberi
disertai kemurahan dan hikmah yang jika rizki, memelihara, mengelola, dan
ditunjukkan melalui perkataan akan memiliki. Tauhid rububiyah ini
membentuk kalimat walahulhamdu (dan menurut fungsinya terbagi atas 3 hal
bagiNYA segala pujian). khaliqah atau pencipta terdapat
dalam QS. 25:2; 2: 21-22; Raziqan
(1) Empat Tingkatan Tauhid atau pemberi rizki, terdapat dalam
Tauhid dapat dikatakan sebagai QS. 51: 57-58. Maliqan atau pemlik
samudra luas yang tiada bertepi. Pertama terdapat dalam QS.2 : 284; 1:4;
adalah pengakuan melalui lisannya 114:2; 62:2.
membentuk kalimah la laaha ilallah.
Tingkatan kedua pelafalan kalimat itu
3 Keyakinan kaum awam
109
Jurnal CMES Volume VI Nomor 1, Edisi Januari - Juni 2013
JURUSAN SASTRA ARAB BEKERJASAMA DENGAN PSTT FSSR UNS
110
Jurnal CMES Volume VI Nomor 1, Edisi Januari - Juni 2013
JURUSAN SASTRA ARAB BEKERJASAMA DENGAN PSTT FSSR UNS
wujud (ada), hayyat (hidup), baqa’ usaha pengenalan diri manusia dalam
(kekal), qidam (tidak rusak), mencari esensi Tuhan.
mukawalatul lil hawaditsi (berbeda Nilai-nilai Islam dalam Sastra Jawa,
dengan makhlukNya), qiyamuhu utamanya dalam Serat Centhini ini,
binafsihi (berdiri sendiri), qalam diyakini karena adanya proses akulturasi
(berkata-kata), sama’ (mendengar), budaya dan sinkretisme budaya, sehingga
bashar (melihat). nilai-nilai Islam masuk, diterima, dan
Selain itu, dikenal sifat-sifat bahkan menjadi ruh dalam budaya Jawa.
mustahil bagi Allah, misalnya
mustahil jika Allah tidak ada, mati, Daftar Pustaka
rusak, sama dengan makhlukNya,
bergantung, tidak mendengar, Pustaka sumber:
tidak melihat, dan sebagainya.
Serat Centhini Kamajaya. 1986. Serat Centhini Latin 6.
menerangkannya dalam kutipan Yogyakarta: Yayasan Centhini.
bait-bait berikut:
“iya dinda dengarkanlah Kamajaya. 1986. Serat Centhini Latin 7.
sebaik-baiknya, sifat 20 Yogyakarta: Yayasan Centhini.
sesungguhnya, ada di lafal kalifah,
muftadan laa ilaha ilallah, yang Pustaka Acuan:
masuk ke lafal ila, lima kali
banyaknya, wujud, qidam dan Al-Ghazali. 1992. Tauhid dan Tawakal.
baqa, mukawalul lil hawaditsi, Solo: Ramadhani
qiyamu binafsihi (Serat Centhini
jilid 7, bait 225, hal: 45). _________.2002. Penyelamat dari
“Jika sudah terbiasa dinda, Kesesatan (Al-munqidz minad
itulah wujud anugrah, Dhalal). Surabaya: Risalah Gusti
kemustahilanNYA ketahuilah,
mustahil Allah rusak, Allah hidup Djoharnurani, Sri. 1986. Serat
tidak mati, mustahil berkata salah, Anglingdarma dalam Pendekatan
kekal selamanya, lamanya tidak Resptif. Tesis Untuk Mencapai
terbatas (Serat Centhini jilid 6, bait Derajat Sarjana Utama di
50, hal:210). Universitas Gadjah Mada.
Yogyakarta: un-published Thesis.
SIMPULAN
Nilai-nilai Islam dalam Sastra Jawa El-Khalieqy, Abidah. 2011. Travelling
terlihat jelas dalam Serat Centhini, Budaya Timur Tengah. Makalah
utamanya pada Serat Centhini jilid 6 dan Seminar Nasional Akulturasi
jilid 7. Nilai-nilai itu diantaranya terlihat Budaya Timur Tengah di Indonesia.
pada paparan dan penjelasan mengenai Surakarta: Jurusan Sastra Arab
dakwah, mengajarkan ilmu, sahadat, FSSR UNS
sholat, dan ajaran tauhid. Ajaran tauhid
yang meliputi tauhid rububiyah, mulkiyah, Yahya,Nurdin. 2002. Mencoba Bicara
uluhiyyah dan tauhid asma wa shifat. Di Tentang Keyakinan Muslim.
dalamnya terkandung pula ide mengenai Makalah dari Kader HMI Teknik
filsafat Ketuhanan, berkenaan dengan UGM. Yogyakarta: Un-published
111