Anda di halaman 1dari 9

Jurnal CMES Volume VI Nomor 1, Edisi Januari - Juni 2013

JURUSAN SASTRA ARAB BEKERJASAMA DENGAN PSTT FSSR UNS

AKULTURASI BUDAYA TIMUR TENGAH KE INDONESIA DAN


PENGARUHNYA DALAM KESUSASTRAAN
(STUDI KASUS PADA SERAT CENTHINI)

Siti Muslifah

Abstract

Cultural acculturation and syncretism is indicated to occur and has great influence
on Javanese socio-cultural values, and also on arts and literature fields. In Javanese
literature, Serat Centhini is a masterpiece written by great Javanese poet. Pakubuwana
V, when he was a prince of Kasunanan Palace. It is not only presenting Javanese
knowledge comprehensively but also containing very strong Islamic values. The Islamic
values contained in the Javanese literature masterpiece are, among the others, religious
proselytizing, Islamic syar’i, Islamic pillars and oneness of God. The presence of Islamic
values in Javanese literature is a proof of Middle-East cultural acculturation in
Indonesia, especially in literature area.
Keywords: Serat Centhini, Islamic values, cultural acculturation

‫الملخص‬
‫ وكذلك‬،‫يشار إىل أن التثاقف والتوفيق الثقايف قد حدث وأثَّر بشدة ىف القيم االجتماعية والثقافية اجلاوية‬
(serat centhini) ‫ وىف األدبيات اجلاوية كتاب عظيم ومعروف ىف عصره برسالة جنطيين‬.‫ىف القيم الفني ة واألدبية‬
‫ الكتاب الذى ألفه باكوبوانا اخلامس ىف فرتة واليته كويل عهد ال حيتوى فقط على املعارف اجلاوية بشكل‬.
‫ وأركان‬،‫ وتعليم العلم‬،‫ من هذه القيم الدعوة اإلسالمية‬.‫متكامل بل حيتوى أيضا على القيم اإلسالمية السامية‬
‫ هذه القيم اإلسالمية املوجودة ىف األدبيات اجلاوية تدل على تبادل ثقايف حدث بني‬.‫ وعقائد التوحيد‬،‫اإلسالم‬
.‫ خاصة ىف اجملال األديب‬،‫ثقافة الشرق األوسط وإندونيسيا‬
.‫ التبادل الثقايف‬،‫ القيم اإلسالمية‬،‫ رسالة جنطيين‬:‫الكلمات الدليلية‬

1. Pengantar Budaya Islam, berasal dari Timur Tengah


Hindia mooy atau Timur yang molek melalui orang-orang Cina di Sumatra dan
merupakan negeri yang subur makmur Jawa; (3) Penetrasi Barat (VOC) terhadap
gemah ripah loh jinawi. Bumi Nusantara, kekuatan Mataram. Barat berpengaruh
termasuk Jawadwipa di dalamnya. Tak dalam hal tata ekonomi, sedangkan
pelak, bangsa-bangsa asing berdatangan ke Hinduisme, Budisme dan Islamisasi
Nusantara dengan berbagai tujuan, memiliki pengaruh terkuat dalam hal
diantaranya gold (emas, kekayaan), gospel agama di Nusantara (baca : Jawa). Tak
(berdagang/kejayaan) dan glory hanya itu, dalam perkembangannya,
(menyebarkan agama). Hal ini Hinduisme, Buddhisme dan Islam
menimbukan terjadinya akulturasi budaya, berpengaruh pula corak kerajaan yang
yakni berkembangnya nilai-nilai budaya terbentuk, tak luput ranah kesusastraan pun
Asing. Pengaruh Asing di Jawa antara lain terkena imbasnya.
: (1) Pengaruh Hindu Budha, yang datang Timur Tengah seringkali
melalui pedagang India sejak abad VII; (2) didefinisikan sebagai negara-negara

103
Jurnal CMES Volume VI Nomor 1, Edisi Januari - Juni 2013
JURUSAN SASTRA ARAB BEKERJASAMA DENGAN PSTT FSSR UNS

di Asia Barat Daya, mulai dari Negara Sepeninggal Muhammad kekuasaan


Iran atau Persia hingga ke Negara Mesir. dan penyebaran Islam dilanjutkan oleh
Semenjak tengah abad 20, Timur Tengah sahabat-sahabat beliau dan para penguasa
telah menjadi pusat terjadinya peristiwa- yang dilanjutkan oleh khalifah-khalifah.
peristiwa dunia, baik dari sisi geografis, Pada masa inilah Islam tumbuh dan
politik, ekonomi, kebudayaan dan berkembang sangat pesat, tak hanya di
keagamaan. Timur Tengah mempunyai kawasan Arab saja, namun berkembang ke
cadangan minyak mentah dalam jumlah seluruh wilayah di Afrika, Asia dan Eropa.
besar dan merupakan tempat lahir dan Penyebaran Islam akhirnya sampai
pusat spiritual Islam, Kristen, dan agama ke wilayah Gujarat (India), dan oleh para
Yahudi. pedagang Gujarat, Islam masuk ke
Awal kedatangan Islam sekitar Nusantara. Berdasarkan bukti-bukti yang
tahun 611 Masehi, membawa pengaruh telah ditemukan di Indonesia, agama islam
besar bagi Jazirah Arab dari sisi diperkirakan masuk ke Indonesia sekitar
kebudayaan. Jazirah Arab sebelum pada abad ke-VII. Kedatangan Islam di
kedatangan agama Islam merupakan Jawa diperkirakan pada abad ke-XI, pada
sebuah kawasan perlintasan perdagangan masa kekuasaan Airlangga.
dalam Jalan Sutera yang menghubungkan Pertumbuhan masyarakat Islam di sekitar
antara Indo Eropa dengan kawasan Asia di Majapahit dan terutama di beberapa kota
Timur. Islam adalah agama yang pelabuhan, erat pula hubungannya dengan
mempercayai satu Tuhan yaitu Allah. perkembangan pelayaran dan politik.
Agama yang memperkenalkan tentang Islamisasi di Jawa mencapai puncaknya
keesaan Tuhan atau monoteisme ini dengan munculnya Demak sebagai
kemudian menjadi agama terbesar kedua di kerajaan Islam terbesar di Jawa.
dunia setelah agama Kristen, dengan Walisanga, dianggap sebagai tokoh yang
jumlah pengikut lebih dari satu sangat berjasa dalam penyebaran Islam di
seperempat miliar di seluruh dunia. Esensi Jawa. Salah satu walisanga yakni Sunan
pokok agama Islam adalah tentang prinsip Kalijaga, menggunakan kebudayaan
Keesaan Tuhan dan pengakuan terhadap sebagai sarana berdakwah. Usaha Sunan
kenabian Muhammad atau lebih dikenal Kalijaga tersebut membuahkan hasil yang
dengan kalimah syahadat. sangat manis. Islam diterima oleh
Islam pertama kali muncul di Jazirah penduduk Jawa tanpa kekerasan. Peristiwa
Arab sekitar pada awal abad ke-VII. yang terjadi dalam tubuh kebudayaan
Agama ini dibawa oleh Muhammad yang inilah, yang kemudian disebut dengan
kemudian mendapatkan wahyu Kerasulan. istilah akulturasi. Perpaduan Islam sebagai
Beliau berasal dari Bani Quraisy dan agama baru dengan kebudayaan setempat
mengajarkannya pertama kali kepada tanpa menghilangkan salah satunya,
bangsa Arab di kota Makkah. Dakwah memunculkan percampuran atau
yang dilakukan di Makkah banyak sinkretisme terhadap Islam di Jawa. Warna
mengalami rintangan, sehingga Islam, kemudian terlihat di semua bidang,
Muhammad memutuskan untuk berhijrah tak terkecuali bidang kesusastraan, tak
ke Madinah. Di Madinah, Muhammad dan terkecuali karya sastra Jawa yang berjudul
Islam dapat diterima oleh masyarakat Serat Centhini.
Madinah Pengikut Islam tidak
menganggap Muhammad sebagai pengasas 2. Serat Centhini
agama baru, melainkan sebagai penerus Serat Centhini adalah karya besar
dan pembaharu kepercayaan monoteistik dalam khasanah kesusastraan Jawa yang
yang diturunkan kepada Ibrahim, Musa, memuat semua ilmu pengetahuan Jawa dan
Isa, dan para nabi lain oleh Tuhan yang disebut sebagai Ensiklopedi Kebudayaan
sama. Jawa. Penerbitannya diprakarsai oleh raja

104
Jurnal CMES Volume VI Nomor 1, Edisi Januari - Juni 2013
JURUSAN SASTRA ARAB BEKERJASAMA DENGAN PSTT FSSR UNS

Surakarta Paku Buwana V (1788-1820) puluh dua tahun setelah kitab ensiklopedik
pada saat ia masih menjadi Pangeran ini diciptakan pun, memfokuskan
Adipati Anom Hamengkunagara III, kajiannya pada keagamaan, yakni Islam.
bersama-sama dengan Yasadipura II, Di Universitas Sorborne, Perancis, pada
KH.Muhammad Ilhar, Ranggasutrasna dan tanggal 23 Maret 1956, HM. Rasyidi
Sastradipura. Konon, penulisan Serat mantan Menteri Agama dan Duta Besar RI
Centhini menghabiskan biaya sebesar di Timur Tengah dan Kanada mengajukan
10.000 ringgit emas (yang semuanya disertasi berjudul L’Evolution de l’Islam
ditanggung oleh pemrakarsanya, yakni en Indonesie ou Consideration Critique du
Paku Buwana V). Pujangga penciptanya Livre Tjentini (Evolusi Islam di Indonesia
menghadirkan Serat Centhini dalam bentuk dan Tinjauan Kritik terhadap Kitab
tembang Jawa yang digubah dalam bahasa Centhini) (Endang Basri Ananda.
yang indah (basa rinengga) serta 1985:56).
dilengkapi dengan gaya bahasa
(lelewaning basa) sehingga melengkapkan 3. Dakwah
identitasnya sebagai karya sastra Dakwah dimulai dengan
berdasarkan puitika Jawa. memberikan pengerian atau bisa juga
(Djoharnurani.1986) menganjurkan agar sasaran dakwah
Tema utama Serat Centhini adalah melakukan tindakan seperti yang
manunggaling Kawula Gusti yang pada disarankan. Dakwah bersumber dari bekal
ranah-ranah tertentu bersinkretis dengan pengetahuan yang dimiliki agar
agama, khususnya Islam. Terkandung pula pengetahuan tersebut tidak hanya diam dan
ide filsafat, khususnya filsafat Ketuhanan. dimengerti oleh orang per orang saja,
Tradisi lisan mengatakan bahwa namun dapat menyebar dan dimengerti
dalam rangka penyusunan naskah ini, orang. Islam mengajarkan empat tali
Pangeran Adipati Anom mengirim utusan keimanan, yaitu tabligh, amanah, fathonah
ke segala penjuru Jawa dan Madura. Oleh dan sidik. Tabligh artinya menyampaikan,
karena itu, naskah ini memuat berbagai dan penyampaian inilah yang disebut
macam pengetahuan geografis dari dakwah.
berbagai wilayah Jawa yang mebentang Mengenai sirik, misalnya. Sirik
dari Jawa Barat sampai Madura. Isi teks ini dalam ajaran Islam sama artinya dengan
sangat beragam, antara lain : ihwal agama, menyamakan benda, barang atau benda-
pengetahuan, ilmu kebatinan kekebalan, benda lain selain Allah dengan Tuhan.
keris, perumahan, pertanian, kesenian, Termasuk bentuk-bentuk sirik kecil adalah
kesusasteraan, karawitan, tari, bermacam- benda-benda yang menyerupai manusia.
macam primbon, horoskop, masakan, Diceritakan dalam Serat Centhini, tokoh
makanan, adat istiadat, jamu, kedokteran, Amongraga mencegah terjadinya sirik
pengetahuan berbagai bangunan bersejarah dengan meminta kepada ibu mertuanya
yang ditemukan di Jawa, bahkan arsitektur, bernama Niken Malarsih agar hiasan
perkara asmara, pelacuran dan seksualitas. berupa larablanya1 dibuang. Amongraga
Menurut Sri Sumargana (2010) penulisan juga menjelaskan bahwa hiasan tersebut
Serat Centhini merupakan proyek besar dapat menyebabkan terhambatnya ilmu.
yang dibuat sebagai wacana tandingan Perhatikan kutipan berikut:
dibuatnya buku The History of Java oleh ...Seh Amongraga berkata bijak,
Gubernur Jendral Raffles. “apabila diperbolehkan ibu, seyogyanya
Sejumlah usaha penanganan dan dibuang saja, hiasan larablanya itu tidak
penelitian yang pernah dilakukan terhadap baik dipasang” (Serat Centhini jilid 6. Bait
Serat Centhini biasanya difokuskan pada 69, hal:54) seperti berhala, itu
masalah keagamaan. Penelitian yang
pernah dilakukan sampai seratus empat
1
Sepasang boneka pengantin

105
Jurnal CMES Volume VI Nomor 1, Edisi Januari - Juni 2013
JURUSAN SASTRA ARAB BEKERJASAMA DENGAN PSTT FSSR UNS

menghambat ilmu... (Serat Centhini jilid 6. 5. Mengajarkan Ilmu


Bait 70, hal:55) Islam mengajarkan tuntunan bahwa
Al-Qur’an menyebutkan bahwa seorang suami wajib mengajarkan ilmu
segala tindakan yang dilakukan manusia yang dimiliki kepada istrinya. Hal itu
sangat bergantung pada niatnya. Islam disadari sebab tanggung jawab seorang
mengajarkan agar semua perilaku yang laki-laki sangatlah berat.
dilakukan manusia diniatkan ibadah atau Setelah menikah maka suami
diniatkan karena Allah. bertanggungjawab atas istri baik dalam hal
Dicerikatan dalam Serat Centhini lahiriah maupun batiniah. Nafkah lahiriah
setelah upacara panggih selesai, pengantin berupa harta benda yang dapat digunakan
disuguhi hidangan makan. Seh Amongraga untuk memenuhi kebutuhan hidup seperti
adalah sosok aulia yang sangat kuat sandang, pangan dan papan. Nafkah
memegang prinsip dan patuh pada batiniah misalnya pemenuhan kebutuhan
keyakinannya. Berkumpul dengan wanita biologis. Mengajarkan ilmu termasuk
yang bukan muhrimnya, dapat nafkah batiniah yang wajib diberikan oleh
membuatnya tak enak hati. Namun dalam seorang suami kepada istrinya.
acara itu, Seh Amongraga meminta agar Diceritakan Amongraga memberi
istri, ibu mertua, saudara ipar perempuan pengertian kepada istrinya agar ia tidak
dan abdi perempuan makan bersama terjerat oleh ilmu (duniawi). Nasihat
dengan niat ibadah dan karena Allah. Amongraga ini berdasarkan alasan bahwa
Perhatikan kutipan berikut: jika seseorang terjerat ilmu maka ia akan
Ki Seh Amongraga berkata pada melupakan dunia. Sedagkan di dalam Al
ibunya, “begini, ibu, apabila diijinkan, ur;an Tuhan berfirman “carilah untuk
lebih utama untuk semuanya, jika makan dunia, seakan-akan engkau akan hidup
bersama-sama, niatnya karena Allah saja” selamanya tetapi carilah akhirat seakan-
(Serat Centhini jilid 6. Bait 72, hal:55) akan engkau hendak mati besuk pagi”.
Perhatikan kutipan berikut :
4. Beriktikaf di Masjid “Jangan terjerat engkau oleh ilmu,
Istilah iktikaf artinya tinggal selama palal dari Hyang padamu dan aku, pada
beberapa waktu di masjid dengan tujuan pahala sudah pasti, anugrah dari Illah,
berdoa, menyadari kesalahan, berevaluasi oleh karenanya engkau itu dinda,
diri, memohon ampun, dan mendekatkan keduanya diberi, kuasa bertemu oleh
diri kepada Tuhan. karena Allah...” (Serat Centhini. Bait 20,
Diceritakan dalam Serat Centhini hal: 59)
bahwa setelah ijab-qabul antara Seh
Amongraga dan istrinya bernama Niken a. Ilmu Sahadat
Tambangraras selesai, dilanjutkan upacara Islam mengenal apa yang disebut
panggih. Setelah makan bersama, Seh rukun Islam. Rukun Islam ada lima hal.
Amongraga meminta ijin kepada ibu Pertama membaca sahadat, kedua sholat,
mertuanya untuk beriktikaf di masjid. ketiga puasa pada bulan Ramadhan,
Perhatikan kutipan berikut: keempat membayar zakat dan naik haji bila
“Jika diijinkan saya ingin meminta, mampu. Serat Centhini memuatnya
untuk iktikaf taat di masjid, sekarang melalui khutbah Seh Amongraga kepada
hampir waktu Sahur, sesudah berwudhlu ayah mertuanya yang bernama Bayi
tertib, khawatir kalau terlambat” (Serat Panurta dan para kerabat. Perhatikan
Centhini jilid 6. Bait 79, hal:55) kutipan berikut :
“...Seh Mongraga berkata bijak,
keutamaan dari rukun Islam, jelasnya ada
5 perkara, sahadat salat zakat puasa naik

106
Jurnal CMES Volume VI Nomor 1, Edisi Januari - Juni 2013
JURUSAN SASTRA ARAB BEKERJASAMA DENGAN PSTT FSSR UNS

haji, wajib semua” (Serat Centhini jilid 6. Tambangraras. Seh Amongraga mengawali
Bait 136, hal: 31). ajarannya dan meminta agar Tambangraras
Sahadat adalah kesaksian dan terlebih dahulu membaca sahadat. Sahadat
pengakuan yang diberikan oleh pemeluk yang wajib dibaca oleh perempuan adalah
Islam bahwa tak ada Tuhan yang patut sahadat Fatimah. Intinya tentang kesaksian
disembah kecuali Allah dan bahwa bahwa tiada Tuhan melainkan esa,
Muhammad adalah utusan Allah. pencipta semesta serta kesaksian bahwa
Yahya (2002: 8) menyatakan, Islam Fatimah adalah putri Nabi yang mulia,
mengajarkan bahwa agama mempunyai penerang dunia dan panutan para wanita
(semacam) postulat tertinggi saat ia (Serat Centhini jilid 6, bait 24, hal: 59-60).
mengajarkan kepada manusia untuk
menyembah satu-satunya Tuhan yang baik b. Ajaran Sholat
dan mengajurkan untuk menyerap sifat- Rukun Islam kedua adalah sholat.
sifatNya. Postulat tersebut terkenal dengan Sholat sendiri merupakan doa dan cara
ikrar la ilaha ilallah dan Muhammadar untuk mendekatkan diri kepada Tuhan
rasulullah, sebagai rangkuman Islam yang yang diaplikasikan melalui gerakan-
berarti Tidak ada Tuhan selain Allah gerakan tertentu dengan bacaan-bacaan
dan Muhammad adalah utusan Allah. tertentu. Sholat memiliki persyaratan-
Setiap muslim diwajibkan untuk meyakini persyaratan tertentu yakni harus suci badan
bahwa keyakinan esensial dalam Islam (termasuk pakaian), lisan dan hati.
adalah keyakinan terhadap adanya Tuhan Perintah sholat diterima ketika Nabi
yang Mahaesa (tauhid) sedangkan Nabi Muhammad bertafakur di gua Hira’ pada
Muhammad adalah penafsir sekaligus suatu malam. Lalu Tuhan mengutus Jibril
pengamal keyakinan tersebut. untuk turun memberi wahyu. Jibril
Serat Centhini mengemukakan membedah dada Muhammad,
tentang sahadat ini melalui kjhutbah mengeluarkan segala hal yang buruk,
Amongraga kepada ayah mertuanya yang menggantinya dengan segala yang baik.
bernama Bayi Panurta dan seluruh Jibril lalu mengajak Muhammad
kerabatnya. Dikatakan oleh Bayi Panurta membawanya melalui tujuh lapis langit
bahwa di dalam hidup kewajiban pertama untuk bertemu Tuhan. Pada setiap lapis
adalah membaca sahadat. Bacaan tersebut langit, ia betemu dengan para Nabi dan
diiringi empat kewajiban yang lain yaitu Rasul yang diutus sebelumnya. Setiap dari
sidik, tahrim, hurmat, dan tilawat. Sidik mereka mengucapkan salam keselamatan.
memahami bahwa Tuhan adalah pencipta Di langit tertinggi itu Muhammad akhirnya
segala sesuatu serta bersaksi bahwa bertemu Tuhan.
Muhammad utusan Tuhan (Serat Centhini. Tuhan memberikan perintah shalat
Bait 137, hal : 31). kepada Muhammad agar dilaksanakan
Tahrim adalah bersungguh-sungguh seluruh umatnya. Mula-mula Tuhan
dan mantap berbakti kepada Tuhan, idak memerintahkan agar Muhammad dan
berniat mengingkari dalil Tuhan. Hurmat umatnya sholat sebanyak lima puluh kali
maksudnya memahasucikan Tuhan, sehari semalam. Atas petunjuk para Nabi
mengagungkan. Tilawah adalah sebelumnya, Muhammad meminta
memuliakan Tuhan. Rukun kedua adalah keringanan kepada Tuhan, sampai
sholat, di dalam hidup wajib menyembah akhirnya Tuhan berfirman bahwa IA tak
Tuhan dan merasa bahwa kita adalah bisa lagi mengubah perintahNYA.
ciptaanNya (Serat Centhini jilid 6. Bait Diperintahkan oleh Tuhan agar
138. Hal: 31). Muhammad dan umatnya melaksnakan
Dalam Serat Centhini diceritakan sholat lima kali atau tujuh belas rekaat
Seh Amongraga mengajarkan ilmu kepada sehari semalam. Peristiwa itu disebut isra’
istrinya yang bernama Niken mi’raj (Al-Ghazali,2002:26)

107
Jurnal CMES Volume VI Nomor 1, Edisi Januari - Juni 2013
JURUSAN SASTRA ARAB BEKERJASAMA DENGAN PSTT FSSR UNS

Firman Allah mengatakan bahwa untuk orang yang sudah ahli dan husni
sholat adalah tiang agama. Serat Centhini sebelum sholat wajib menyucikan tiga hal
juga memuat tentang perintah sholat ini yakni suci badan (termasuk pakaian dan
melalui khutbah-khutbah Seh Amongraga tempat sholat), suci lisan dan hati.
kepada Tambangraras, istrinya. Seh Kemudian wajib untuk mengetahui
Amongraga mengatakan bahwa diwajibkan delapan belas hal sebagai syarat sahnya
bagi mukmin laki-laki maupun perempuan sholat seperti telah disebutkan di atas.
untuk melaksanakan sholat. Selain itu harus mengerti delapan belas hal
Sholat wajib itu dilaksanakan yang wajib dilaksanakan dalam sholat.
sebanyak lima kali atau sebanyak tjuh Niat, takrul yakin, takbir lalu membaca Al-
belas rekaat sehari semalam. Bahwa sholat fatikhah (Serat Centhini jilid 6, bait 45,
adalah kunci untuk mendapatkan hal: 63). Ruku’, i’tidal, berdiri, semuanya
keabadian (kehidupan yang langgeng) harus dengan tumakninah. Sujud dua kali,
harus diawali dengan mencintai sholat. duduk diantara dua sujud, atahiyat (tahiyat
Selain itu dapat dicapai pula dengan awal dan akhir), tertib, membaca Shalawat
melaksanakan tiga perkara yang lain yakni atas Nabi dan atas keluarga Nabi dengan
iman, tauhid, dan makrifat. Perhatikan tumakninah dan tertib, dilengkapi salam
kutipan berikut : (Serat Centhini jilid 6, bait 45, hal : 63).
“oleh karenanya dinda wajib, kita Orang yang mampu melaksanakan
ini sholat, lima waktu yang wajib, sholat sebagaimana petunjuk yang telah
bnenarlah jika ada ucapan, sholat atas dituntunkan, pertanda telah memiliki kalbi
kehendak Allah, kafir juga atas kehendak mukminin bitolah2. Perhatikan kutipan
Allah” (Serat Centhini. Jilid 6. Bait 99. berikut:
Hal:114). “oleh karenanya dinda sucikanlah,
“suaminya berkata pelan, dinda di sucikanlah badanmu, itulah pertandanya,
dalam hidup itu, wajib bagi mukmin lelaki kalbi mukminin bitolah, orang yang
perempuan, sholatlah yang benar, jangan sentosa dalam sholat, mengagungkan
pernah terlewat tiap hari, danbtiap malam Tuhan Yang Maha Agung, dalam sehari
yang fardhlu, sholat hati lisan badan” semalam (Serat Centhini jilid 6, bait 47,
(Serat Centhini jilid 6. Bait 38. Hal: 108). hal: 109). Pahala bagi orang yang sentosa
Serat Centhini menceritakan tentang sholatnya adalah mendapatkan falal,
hal sholat melalui khutbah-khutbah Seh ilham, rahmat dan petunjuk Tuhan” (Serat
Amongraga kepada Tambangraras istrinya Centhini jilid 6, bait 68, hal: 111).
saat keduanya berada di peraduan (tilam Selain sholaat wajib lima kali atau
sari). Dikatakan bahwa sholat yang tujuh belas rekaat sehari semalam, terdapat
sempurna memiliki tiga macam pula ajaran untuk melaksanakan sholat
persyaratan suci, yakni8 suci badan, lisan sunah. Juga mengenai daya dan kekuatan
dan hati (Serat Centhini jilid 6. Bait 43. sholat Subuh. Serat Centhini
Hal:62). mengemukakannya sebagai berikut :
Sholat sebagai sebuah gerakan “serta dinda ketahuilah lagi, yang
memiliki rukun-rukun yang jumlahnya dua disebut sholat Subuh itu, petunjuk ruh
belas. Pertama niat, berdiri menghadap Allah, dari ubun-ubun keluarnya,
kiblat, takbiratul ikram, doa iftitah, warnanya merah bintangnya juga,
membaca Al Fatikhah, membaca surah- kamarnya sebagai turunnya wahyu,
surah Al-Qur’an, ruku’, i’tidal, sujud, mulanya kumpul ruh jasad” (Serat
duduk diantara dua sujud, duduk (tahiyat Centhini jilid 7, bait 230, hal: 46).
awal dan akhir), salam serta tertib. “minalwitri itu ada dua dinda,
Mengenai hal ini Seh Amongraga rekaat petunjuknya demikian, adanya
juga mengajarkannya kepada
Tambangraras. Amongraga menyebutkan
2 Lelaki perempuan orang yang sentosa dalam sholat

108
Jurnal CMES Volume VI Nomor 1, Edisi Januari - Juni 2013
JURUSAN SASTRA ARAB BEKERJASAMA DENGAN PSTT FSSR UNS

kawula-Gusti, bintangnya itu johar awal dibenarkan oleh hatinya. Hal ini
namanya dinda, Nabinya Nabi kita sebagaimana pembenaran yang dilakukan
Muhammad Rasulullah, Alaihi oleh kaum muslimin pada umumnya atau
Wasalamu...” ((Serat Centhini jilid 7, bait iktikad3. Tingkatan ketiga pengakuan itu
231, hal: 46). disaksikan melalui jalan kasyaf dengan
perantaraan nur kebenaran (nur al-haq).
c. Ajaran Tauhid Tingkatan ini menjadi maqam bagi orang-
Tauhid adalah pokok ajaran Islam orang yang dekat dengan Allah
yang pada dasarnya mengakui bahwa (muqarrabin). Tingkatan keempat ia tidak
Tuhan adalah esa (tunggal). Pertama yang lagi melihat segala yang wujud ini kecuali
harus diketahui bahwa tawakal termasuk hanya Allah Yang Tunggal, inilah
diantara pintu iman. Seluruh pintu iman persaksian orang-orang shiddiqiin (Al-
tidak akan teratur kecuali dengan Ghazali. 2002:24). Menurut peristilahan
menggunakan ilmu, hal keadaan dan amal. kaum tasawuf, yang demikian ini disebut
Demikian pula tawakal, ia hanya dapat fana’ dalam tauhid.
teratur rapi jika disertai ilmu sebagai Mengenai fana’ Serat Centhini
pokok pangkalnya. Sedangkan amal menerangkannya melalui khutbah Seh
sebagai buahnya dan hal ihwal itulah yang Amongraga kepada Tambangraras.
dinamakan tawakal (Al-Ghazali. 1992: Menurut Amongraga, tahapan fana’ ini
21). harus didahului dengan iktikad untuk
Uraian di atas memperlihatkan bertauhid. Di akhir khutbahnya
bahwa ilmu merupakan pokok pangkal. Ia Amongraga menyampaikan bahwa hidup
disebut iman yang berasal dari lisan. Iman harus bisa menjadi ahli fana’. Perhatikan
ialah tashdiq atau membenarkan dan setiap kutipan berikut :
kata pembenaran yang terealisir melalui “kuatkanlah tauhidmu dinda,
hati disebut ilmu. Jika ilmu bertambah penuhilah dalam kemantapanmu, jangan
kuat, maka dinamakan keyakinan, tetapi menyimpang salah arah, tolaklah hal yang
pintu keyakinan itu teramat banyak dan tidak jadi, citakanlah hal yang ingin kau
pintu-pintu tersebut diperlukan untuk sapai, sesungguhnya kebagusan, hanyalah
membangun tauhid. diammu, diam menuju keabadian, abadi
Diantara bentuk pintu adalah dalam mati, mati dalam hidup, harus
tauhid. Jika diterjemahkan dari ucapan menjadi ahli fana’ (Serat Centhini jilid 6,
lisan akan membentuk ucapan berbunyi la bait 61, hal: 65)
ilaaha ilaallahu wahdahu laa syariikalah
tiada Tuhan kecuali Allah semata, tanpa (2) Macam-macam Tauhid
sekutu bagiNYA. Iman jika diterjemahkan a. Tauhid Rububiyah
dari ucapan lisan akan membentuk kalimat Tauhid ada 3 macam, pertama
lahul mulku (bagiNYA mempunyai rububiyah (asal kata rabba ya
kekuasaan/ kerajaan). Proyeksi iman, rubbu) artinya pencipta, memberi
disertai kemurahan dan hikmah yang jika rizki, memelihara, mengelola, dan
ditunjukkan melalui perkataan akan memiliki. Tauhid rububiyah ini
membentuk kalimat walahulhamdu (dan menurut fungsinya terbagi atas 3 hal
bagiNYA segala pujian). khaliqah atau pencipta terdapat
dalam QS. 25:2; 2: 21-22; Raziqan
(1) Empat Tingkatan Tauhid atau pemberi rizki, terdapat dalam
Tauhid dapat dikatakan sebagai QS. 51: 57-58. Maliqan atau pemlik
samudra luas yang tiada bertepi. Pertama terdapat dalam QS.2 : 284; 1:4;
adalah pengakuan melalui lisannya 114:2; 62:2.
membentuk kalimah la laaha ilallah.
Tingkatan kedua pelafalan kalimat itu
3 Keyakinan kaum awam

109
Jurnal CMES Volume VI Nomor 1, Edisi Januari - Juni 2013
JURUSAN SASTRA ARAB BEKERJASAMA DENGAN PSTT FSSR UNS

Tauhid rububiyah ini tegese tyas punika, sengga damar


dijadikan landasan bersyukur murub, neng jroning gedhong
sebab kita yakini Allah SWTlah wilayat, apan gedhong wilayat
yang menciptakan, menjamin rizki, punika ati, damar roh rohaniyan”
dan memiliki kita. Namun memuji Tuhan agar menjadi
keyakinan ini tidak cukup, sebab kasih dan anugrah Dzat serta sifat
dengan tauhid rububiyah belum yang esa. Esa dalam hal af’al, af’al
bisa dibedakan antara muslim artinya hati, bagaikan cahaya
dengan kafir. Biasanya orang terang, bersinar dalam gedhong
musyrik pun meyakini rububiyah, wilayat, sedangkan gedhong
sehingga dituntut untuk memahami wilayat itu adalah hati, yaitu
dan mengamalkan tauhid lain. lampunya ruh ruhani (Serat
b. Tauhid Mulkiyah Centhini jilid 6, bait 108).
Tauhid mulkiyah (asal kata d. Tauhid Asma wasifat
malikiyya: memiliki, berkuasa Tauhid asma wa sifat (nama
penuh atas yang dimiliki; maalik : dan sifat wajib bagi Allah). Al-
yang memiliki), sehingga Allah asma artinya nama-nama, dan as-
adalah maalik atau raja. Bila kita shifat artinya : sifat-sifat. Allah
mengimani Allah adalah satu- memiliki nama-nama dan sifat-
satunya raja yang menguasai alam sifat yang menunjukkan
semesta, maka kita harus keMahasempurnaanNYA(itsbat).
mengakui bahwa Allah adalah Tanpa menafikan segala al asma
pemimpin, penguasa yang wa sifat yang menunjukkan
menetukan atau al hakim dan ketidaksempurnaanNYA(nafyu).
pembuat undang-undang tau Manusia sudah seharusnya untuk
aturan. Tauhid ini meliputi tidak menggunakan metode
waliyyah atau pemimpin terdapat menyamakan (tamtsil),
dalam QS.2:257; 5:55. Hakiiman memiripkan (tashbih) Dzat Allah,
atau pembuat hukum terdapat sifat dan af’al (perbuatanNYA)
dalam QS. 6:57, amiran atau dengan makhluk manapun. Wajib
pemerintah/penguasa terdapat bagi manusia mengimana al-asma
dalam QS. 5:120; 2:107; 3:54. washifat bagi Allah apa adanya
c. Tauhid Uluhiyah tanpa menanyakan
Tauhid uluhiyah (asal kata “bagaimananya” (kaifiyat)
aliha-ya’lahu) artinya sebagaimana disebutkan dalam
menyembah, yaitu mengesakan QS. 7:180; 112:1-4; 39:32 dan As-
Allah dalam penyembahan. Tauhid Sunah.
uluhiyah merupakan tujuan dari Serat Centhini menerangkan
tauhid sebelumnya, terdapat dalam hal-hal tentang nafi dan itsbat
QS.6:162. Tauhid ini menjadi sebagaimana terlihat dalam
landasan tujuan setiap amal, sebab kutipan berikut:
hanya Allah yang patut disembah, “sedangkan dinda kenyataan
seperti terdapat dalam QS.39:6; asma, asma itu keabadian, tidak
20:14. boleh tidak dipercaya, ...apngal itu
Serat Centhini pasti, tidak bisa dianiaya...” (Serat
menerangkannnya dalam kutipan Centhini jilid 6, bait 44, hal: 210).
bait berikut: Allah memiliki sifat-sifat
“ingkang karsa muji amrih utama dan sifat-sifat mustahil.
asih, nugrahaning Dad kalawan Sifat-sifat uama dalam Islam ada
sipat, kang esa ing apengale, 20 sifat (asmaul husna), antara lain

110
Jurnal CMES Volume VI Nomor 1, Edisi Januari - Juni 2013
JURUSAN SASTRA ARAB BEKERJASAMA DENGAN PSTT FSSR UNS

wujud (ada), hayyat (hidup), baqa’ usaha pengenalan diri manusia dalam
(kekal), qidam (tidak rusak), mencari esensi Tuhan.
mukawalatul lil hawaditsi (berbeda Nilai-nilai Islam dalam Sastra Jawa,
dengan makhlukNya), qiyamuhu utamanya dalam Serat Centhini ini,
binafsihi (berdiri sendiri), qalam diyakini karena adanya proses akulturasi
(berkata-kata), sama’ (mendengar), budaya dan sinkretisme budaya, sehingga
bashar (melihat). nilai-nilai Islam masuk, diterima, dan
Selain itu, dikenal sifat-sifat bahkan menjadi ruh dalam budaya Jawa.
mustahil bagi Allah, misalnya
mustahil jika Allah tidak ada, mati, Daftar Pustaka
rusak, sama dengan makhlukNya,
bergantung, tidak mendengar, Pustaka sumber:
tidak melihat, dan sebagainya.
Serat Centhini Kamajaya. 1986. Serat Centhini Latin 6.
menerangkannya dalam kutipan Yogyakarta: Yayasan Centhini.
bait-bait berikut:
“iya dinda dengarkanlah Kamajaya. 1986. Serat Centhini Latin 7.
sebaik-baiknya, sifat 20 Yogyakarta: Yayasan Centhini.
sesungguhnya, ada di lafal kalifah,
muftadan laa ilaha ilallah, yang Pustaka Acuan:
masuk ke lafal ila, lima kali
banyaknya, wujud, qidam dan Al-Ghazali. 1992. Tauhid dan Tawakal.
baqa, mukawalul lil hawaditsi, Solo: Ramadhani
qiyamu binafsihi (Serat Centhini
jilid 7, bait 225, hal: 45). _________.2002. Penyelamat dari
“Jika sudah terbiasa dinda, Kesesatan (Al-munqidz minad
itulah wujud anugrah, Dhalal). Surabaya: Risalah Gusti
kemustahilanNYA ketahuilah,
mustahil Allah rusak, Allah hidup Djoharnurani, Sri. 1986. Serat
tidak mati, mustahil berkata salah, Anglingdarma dalam Pendekatan
kekal selamanya, lamanya tidak Resptif. Tesis Untuk Mencapai
terbatas (Serat Centhini jilid 6, bait Derajat Sarjana Utama di
50, hal:210). Universitas Gadjah Mada.
Yogyakarta: un-published Thesis.
SIMPULAN
Nilai-nilai Islam dalam Sastra Jawa El-Khalieqy, Abidah. 2011. Travelling
terlihat jelas dalam Serat Centhini, Budaya Timur Tengah. Makalah
utamanya pada Serat Centhini jilid 6 dan Seminar Nasional Akulturasi
jilid 7. Nilai-nilai itu diantaranya terlihat Budaya Timur Tengah di Indonesia.
pada paparan dan penjelasan mengenai Surakarta: Jurusan Sastra Arab
dakwah, mengajarkan ilmu, sahadat, FSSR UNS
sholat, dan ajaran tauhid. Ajaran tauhid
yang meliputi tauhid rububiyah, mulkiyah, Yahya,Nurdin. 2002. Mencoba Bicara
uluhiyyah dan tauhid asma wa shifat. Di Tentang Keyakinan Muslim.
dalamnya terkandung pula ide mengenai Makalah dari Kader HMI Teknik
filsafat Ketuhanan, berkenaan dengan UGM. Yogyakarta: Un-published

111

Anda mungkin juga menyukai