Anda di halaman 1dari 5

NAMA : ACHMAD FANI FERDIAN

NIM : 192303101112 / 28
KELAS : 2A/ A2
MATKUL : Keperawatan Maternitas (Bu Dini)

METODE UNTUK MENGATUR JARAK KEHAMILAN DENGAN METODE


ALAMIAH (FARMAKOLOGI DAN NON-FARMAKOLOGI)

1. METODE FARMAKOLOGI (SUNTIK KB)


Suntik KB adalah kontrasepsi hormonal yang mengandung hormon progesterone,
guna menghentikan ovulasi. Suntik KB disuntikkan pada bagian tertentu ditubuh
seperti paha, pundak, dibawah perut dan lengan atas. Setelah itu, kadar hormon akan
meningkat dan menurun secara bertahap.
Jenis-jenis KB suntik yang sering digunakan di Indonesia yaitu :
 Suntikan 1 bulan Cycofem. Suntikan KB ini mengandung kombinasi hormon
Medroxyprogesterone Acetate (Hormon Progestin) dan Estradiol Cypionate
(Hormon estrogen). Komposisi hormon dan cara kerja Suntikan KB 1 Bulan
mirip dengan Pil KB Kombinasi. Suntikan pertama diberikan 7 hari pertama
periode menstruasi Anda, atau 6 minggu setelah melahirkan bila Anda tidak
menyusui.
 Suntikan 3 bulan : Depoprovera, Depogeston. Suntikan KB ini mengandung
hormon Depo Medroxyprogesterone Acetate (hormon progestin) 150 mg.
Sesuai dengan namanya, suntikan ini diberikan setiap 3 bulan (12 Minggu).
Suntikan pertama biasanya diberikan 7 hari pertama periode menstruasi Anda,
atau 6 minggu setelah melahirkan. Suntikan KB 3 Bulanan ada yang dikemas
dalam cairan 3ml atau 1ml.
 INDIKASI
Indikasi pemakaian kontrasepsi suntik antara lain jika klien menghendaki pemakaian
kontrasepsi jangka panjang, atau klien telah mempunyai cukup anak sesuai harapan,
tapi saat ini belum siap. Kontrasepsi ini juga cocok untuk klien yang menghendaki
tidak ingin menggunakan kontrasepsi setiap hari atau saat melakukan sanggama, atau
klien klien dengan konta indikasi pemakaian estrogen, dank lien yang sedang
menyusui. Klien yang mendekati menopause, atau sedang menunggu proses sterilisasi
juga cocok menggunakan kontrasepsi suntik.
 KONTRA INDIKASI
Beberapa keadaan kelainan atau penyakit, merupakan kontra indikasi pemakaian
suntikan KB. Ibu dikatakan tidak cocok menggunakan KB suntik jika ibu sedang
hamil, ibu yang menderita sakit kuning (Liver), kelainan jantung, varises (Urat kaki
keluar), mengidap tekanan darah tinggi, kanker payudara atau organ reproduksi, atau
menderita kencing manis. Selain itu, ibu yang merupakan perokok berat, sedang
dalam persiapan operasi, pengeluaran darah yang tidak jelas dari vagin, sakit kepala
sebelah (migrain) merupakan kelainan-kelainan yang menjadi pantangan penggunaan
KB suntik ini.
 EFEK SAMPING
Meski sangat efektif dalam mencegah kehamilan, ada beberapa efek samping KB
suntik yang dapat terjadi, yaitu :
o Peningkatan berat badan, Menstruasi tidak teratur, Muncul bercak darah pada
vagina
o Perubahan mood, Sakit kepala, mual, nyeri payudara, alergi, Penurunan gairah
seksual
o Pengeroposan tulang dan peningkatan resiko terkena osteoporosis
 ATURAN PENGGUNAAN
 SUNTIK KB 1 BULAN
o Hari ke-5 setelah menstruasi normal
o Hari ke-7 setelah anda berhenti menggunakan kontrasepsi oral atau pil
KB lainnya.
o 11-13 minggu setelah dosis terakhir depoprovena atau alat suntik
kontrasepsi hormonal dari tipe siklus 3 bulanan
o Suntikan harus diberikan oleh penyedia layanan kesehatan
o Gunakan setiap 28-30 hari sekali
o Suntikan diinjeksikan diotot lengan atas, paha, atau bokong.
 SUNTIK KB 3 BULAN
o Tujuh hari pertama setelah menstruasi berhenti
o Tujuh hari pertama setelah keguguran atau absorsi
o Tiga minggu pertama setelah melahirkan
2. METODE NON FARMAKOLOGI ( IUD ; Intra Uterine Device) Alat
Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)
IUD adalah suatu alat kontrasepsi yang terdiri dari berbagai macam bentuk
yang terbuat dari plastik. Ada yng dililit tembaga da nada pula yang tidak, serta
terdapat benang monofilamen dibawahnya. AKDR memiliki efektivitas sangat tinggi,
yaitu antara 0,6 – 0,8 kehamilan per 100 perempuan dalam 1 tahun pertama (1
kegagalan dalam 125 – 170 kehamilan).
IUD dimasukkan melalui serviks dan dipasang didalam uterus. Cara kerja IUD, yaitu
menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke tuba falopi, mempengaruhi
fertilitas sebelum ovum mencapai kavum bertemu, serta berkemungkinan untuk
mencegah implantasi telur dalam uterus.
Ada beberapa jenis IUD diantaranya ;
o Cu T 380 A
Terbuat dari bahan polietilen berbentuk huruf T dengan tambahan bahan
barium sulfat. Pada bagian tubuh yang tegak, dibalut tembaga sebanyak 176
mg tembaga, pada bagian tengahnya mengandung 68,7 mg tembaga dengan
luas permukaan 388 ± 23 m2. Ukuran tegak 36 mm dan bagian melintang
32mm.
o Nova – T
Mempunyai 200 mm2 kawat halus tembaga dengan bagian lengan fleksibel
dan ujung tumpul sehingga tidak menimbulkan luka pada jaringan setempat
pada saat dipasang.
o Cooper – T
Terbuat dari bahan polietilin dimana pada bagian vertikelnya diberi lilitan
kawat halus.
 INDIKASI
Yang dapat menggunakan IUD adalah sebagai berikut ;
o Usia reproduktif, Keadaan multipara, Menginginkan penggunaan
kontrasepsi jangka panjang
o Menyusui dan menginginkan menggunakan kontrasepsi
o Tidak mnyusui bayinya, setelah mengalami abortus, terlihat ada infeksi.
o Risiko rendah dari IMS, Tidak menyukai untuk mengingat-ingat minum
pil setiap hari.

 KONTRA INDIKASI
o Muterusioma uteri dengan adanya perubahan bentuk rongga
o Insifisiensi serviks uteri, wanita yang sedang hamil, wanita yang sedang PMS
o Uterus dengan parut pada dindingnya, seperti pada bekas seksio sesarea,
enukleasi mioma, dan sebagainya, dan kelainan yang jinak serviks uteri,
seperti erosion porsiones uteri.
o Adanya infeksi yang aktif pda traktus genetalis, adanya tumor ganas, adanya
metroragia yang disembuhkan, pasangan yang tidak subur.
 EFEK SAMPING
o Perdarahan
Perdarahan sedikit-sedikit ini akan cepat berhenti, jika pemasangan IUD
dilakukan sewaktu menstruasi, maka perdarahan sedikit-sedikit ini tidak akan
diketahui oleh akseptor. Jika perdarahan banyak sebaiknya dikeluarkan dan
diganti IUD yang mempunyai ukuran kecil.
o Rasa nyeri dan kejang di perut
o Gangguan pada suami ; kadang-kadang suami merasakan adanya benang IUD
sewaktu bersenggama.
 ATURAN PENGGUNAAN
o Memeriksa ukuran dan posisi Rahim,
o Membersihkan leher rahim dan vagina dengan cairan antiseptic,
o Mendeteksi adanya kelainan pada Rahim, Memposisikan leher rahim (serviks)
agar sejajar dengan rahim.
IUD berbentuk seperti huruf T, dengan lengan di kedua sisinya. Dokter akan
melipat kedua lengan tersebut dan memasukkan IUD ke dalam rahim menggunakan
aplikator. Setelah IUD selesai dimasukkan, lengan IUD akan dibebaskan dari lipatan
dan aplikator dikeluarkan. IUD memiliki benang di bagian bawahnya yang akan
tampak menggantung di leher rahim hingga vagina. Dokter akan memotong benang
ini sekitar 2-4 cm di luar serviks.
DAFTAR PUSTAKA
 https://m.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20190926180001-255-434385/mengenal-jenis-dan-cara-kerja-alat-kontrasepsi

 https://k3dkebumen.wordpress.com/2014/07/01/sejarah-indikasi-dan-kontra-indikasi-kontrasepsi-suntik/

 https://www.alodokter.com/memahami-cara-kerja-dan-risiko-efek-samping-kb-suntik#:~:text=Agar%20bekerja
%20dengan%20efektif%2C%20KB,seperti%20kondom%20atau%20pil%20KB.

 https://doktersehat.com/kb-suntik-1-bulan/

 https://hellosehat.com/hidup-sehat/seks-asmara/kontrasepsi/kb-suntik-3-bulan/

 https://scholar.google.co.id/scholar?start=0&q=indikasi,+kontra+indikasi,+efek+samping,
+cara+penggunaan+cincin+vagina&hl=id&as_sdt=0,5#d=gs_qabs&u=%23p%3DH4V3d73_ZCkJ

 https://www.sehatq.com/tindakan-medis/pemasangan-iud

Anda mungkin juga menyukai