Anda di halaman 1dari 3

NASKAH DRAMA

Nama : Vieri Abdurrafi

Kelas: XII MIPA 1

Hari/Tanggal : Rabu, 27 Agustus 2020

Sholat Lima Waktu

Suara adzan maghrib telah tiba menelusuri rumah-rumah yang ada di sekitar masjid besar kota
Bogor. Warga kampung berduyun-duyun untuk melaksanakan jamaah sholat maghrib di masjid. Begitu
pun dengan Deni, Fuzan dan Rizki.

Deni: “Zan, Rizki mana kok tumben tidak sama kamu?”

Fauzan: “Dia baru mandi setelah pulang kuliah kesorean karena banyak acara.”

Deni: “Owh, tapi dia jamaahkan?”

Fauzan: “Tadi bilangnya sih iya. Kalau Rizki sih tidak mungkin kalau tidak jamaah la wong Ibunya saja
selalu menasehati dan mencontohi yang baik kepada anak-anaknya.”

Deni:” Iya juga sih. Sebentar lagi sudah bulan ramadhan. Rencananya remaja masjid mau mengadakan
acara perlombaan utnuk warga kampung dalam rangka menyambut ramadhan.”

Suara iqomah telah berkumandang diikuti Rizki yang baru saja keluar untuk menjalankan sholat
maghrib berjamaah. Suasana jamaah di masjid kampung sangat khidmat dengan alunan merdu imam
melafazkan surat-surat pendek.

Deni:” Ki, bagaimana ini kegiatan untuk menyambut bulan ramadhan?”

Rizki: “Sebentar, kita bicara di serambi saja jangan di dalam (bisik Rizki).”

Fauzan: “Den, bagaimana kata Rizki?”

Deni: “Dia sebentar lagi keluar.”

Fauzan: “Kakak iparmu Doni bagaimana masih keluyuran?”

Deni: “Tidak tahulah Zan”.

Rizki: “Bagaimana-bagaimana?”

Deni: “Begini lo, aku dapat mandat dari Pak Kiyai untuk mengadakan lomba-lomba di kampung dalam
rangka menyambut bulan ramadhan.”
Rizki: “Bagus itu, tapi harus mengerahkan semua remaja masjid agar nanti tidak kebingungan
menghandle setiap lombanya.”

Fauzan: “Kalau remaja masjid sini yang sudah aktif hanya Doni dan Aris saja.”

Rizki: “Ini tugas kamu Den untuk bilangin ke mereka.”

Deni:” Kok aku sih!”

Rizki: “Secara kan kamu yang dekat dengan mereka, satu sekolah lagi.”

Deni: “Begini saja deh kita panggil saja dua orang itu ke rumahku.”

Fauzan: “Oke aku setuju.”

Subuh di hari Minggu terasa begitu sejuk karena warga kampung Rambutan semakin banyak
yang mengikuti jamaah sholat subuh. Tidak absen Deni, Rizki dan Fauzan yang selalu aktif untuk jamaah
sholat lima waktu setiap harinya. Rencana untuk memanggil Doni dan Aris akan dilakukan pagi ini
mumpung hari libur mereka pasti di rumah.

Deni:” Doni!”

Doni: “Ada apa? Tumben?”

Doni: “Nanti kamu ke rumahku ya ada yang mau dibicarakan. Ajak Aris juga ya.”

Doni: “Bicara apa? Sekarang kan bisa?”

Deni: “Nanti saja soalnya ini panjang ceritanya.”

Doni: “Lihat nanti saja deh. Aku mau nyuci motorku dulu.”

Deni: “Pokoknya harus!”

Kedatangan Doni dan Aris disambut baik oleh ketiga sahabatnya Deni, Fauzan dan Rizki.

Doni: “Lho ini ada apa ini? Kok resmi banget?”

Rizki: “Duduk dulu!”

Aris: “Jangan lama-lama aku mau jalan sama pacarku.”

Fauzan: “Astaghfirullah...”

Aris: “Halah, sok gaya!”

Deni: “Begini, remaja masjid mau mengadakan berbagai macam lomba untuk menyambut hari raya...”

Doni: “Aku tidak bisa, banyak kegiatan sekolah (potong Doni).”

Deni: “Kegiatan apa? Kamu satu sekolah sama akukan? (Doni tiba-tiba diam)."
Ruzki: “Bagaimana bisa bantu kan? Kalian juga remaja masjid yang sebenarnya tugasnya di bagian ini.”

Fauzan: “Iya, kita harus kompak biar lombanya berjalan dengan lancar.”

Doni dan Aris saling memandang seperti ada yang mau dikatakan.

Aris dan Doni: “Kita mau ngundurin dulu di remaja masjid!:

Deni: “Kamu apa-apaan! Kayak anak kecil saja.”

Rizki: “Oke, kita terima kalian keluar tapi ada syaratnya.”

Aris: “Apa?”

Rizki: “Kalian selama 3 hari harus jamaah lima waktu jangan sampai tidak. Jika berhasil kalian boleh
keluar dari remas.”

Fauzan: “Tapi Ki...”

Rizki: “Ini aku yang ngurusin Zan. Santai saja.”

Aris dan Doni menyetujui persyaratan tersebut. Mulai hari ini mereka melaksanakan sholat
jamaah lima waktu di masjid. Rencana Rizki ini diutarakan kepada Kiyai agar bisa menasehati Aris dan
Doni untuk tetap di remas. Selama mereka berdua berjamaah, Pak Kiyai selalu menasehati ketika jamaah
selesai di serambi masjid untuk terus berkelakuan baik dan memperjuangkan agama islam dengan
semangat lewat remaja masjid.

Sudah tiga hari mereka menjalani persyaratan tersebut, tapi hati mereka berubah. Ali dan Doni
sudah beriktikad untuk aktif lagi di remaja masjid. Tiga sahabatnya sangat senang dan menyambut hangat
Aris dan Doni.

TAMAT

Anda mungkin juga menyukai