Anda di halaman 1dari 7

Mahkluk Hidup dan 

Lingkungannya
Feb 2

Posted by Byan Tibyan

A. EKOSISTEM

Ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antar mahluk hidup dengan lingkungannya
disebut. Ekologi (oikos = rumah, logos = ilmu). Lingkup kajian ekologi adalah mahluk hidup,
lingkungan dan hubungan timbal balik taua interksi antara keduanya. Ekologi berhubungan
dengan ilmu-ilmu lain seperti; morfologi, genetika, fosiologi, evolusi biologi melekuler dan
niologi perkembangan. Dengan ekologi diaharapkan interksi antar mahluk hidup dan
lingkungnya dapat lebih dipahami. Pemahaman yang baik diharapkan bermanfaat untuk
meningkatkan kesejahteraan manusia tanpa merusak lingkungan. Sumber energi utama untuk
ekosistem adalah matahari.

Semua ekosistem di permukaan bumi berinteraksi membentuk ekosistem yang besar, yaitu
ekosfer. Lapisan permukaan bumi dan atmosfer yang dihuni oleh seluruh makhluk hidup
disebut biosfer. Berdasarkan proses terbentuknya, ada ekosistem alami dan ekosistem buatan.

1. Lingkungan Makhluk Hidup

Lingkungan dan mahluk hidup tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lain, keduanya
saling mempengaruhi. Setiap kelomok mahluk hidup hidup menetap ditempat tertentu
(habitat). Lingkungan mahluk hidup dapat dibedakan menjadi; lingkungan biotik dan abiotik.

a. Lingkungan Biotik

Biotik adalah mahluk hidup. Lingkungan biotik suatu mahluk hidup adalah seluruh mahluk
hidup, baik dari spesiesnya sendiri maupun dari spesies yang berbeda yang hidup ditempat
yang sama. Komponen biotik terdiri dari berbagai jenis mikroorganisme, jamur, ganggang,
lumut, paku, tumbuhan berbiji, invertebrata, avertebrata dan manusia.

b. Lingkungan Abiotik

Abiotik adalah bukan mahluk hidup atau komponen tak hidup. Komponen abiotik merupakan
komponen fisik dan kimia yang membentuk lingkungan abiotik. Contoh komponen abiotik
antara lain suhu, cahaya, air, kelembaban, udara, garam, mineral dan tanah.

Suhu, suhu sangat diperlukan oleh setiap mahluk hidup berkitan dengan reaksi kimia yang
terjadi dalam tubuh mahluk hidup.

Cahaya, penyinaran matehari berperan dalam kehidupan organisme. Misalnya tumbuhan


memerlukan cahaya natahari dengan panjang gelombang tertenu guna membantu proses
fotosintesis.

Air,dalam kehidupan air sangat diperlukan oleh mahluk hidup, karena sebagian besar
tubuhnya mengandung air.
Kelembaban, diperlukan oleh mahlukhidpu agar tubuhnya tidak cepat keringkarena
penguapan.

Udara, Nitrogen diperlukan mahlu khidup utnuk membentuk protein. Oksigen digunakan
mahluk hidup untuk bernafas. Karbondioksida diperlukan tumbuhan untuk fotosintesis.

Garam-garam mineral. Tumbuhan mengambil garam-garam mineral dan air dari tanah
untuk proses fotosintesis.

Tanah. Tanah yang subur sangat diperlukan oleh organisme untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya. Tumbuhan akan tumbuh dengan baik pada tanah yang subur.

2. Interaksi Makhluk Hidup dengan Lingkungannya

a. Interaksi antar individu.

Setiap organisme hidup ditempat tertentu atau habitat tertentu. Pada tempat tersebut hidup
organisme lain yang sejenis. Organisme sejenis yang hidup disuatu tempat dalam kurun
waktu tertentu disebut populasi. Jumlah individu sejenis yang hidup disuatu tempat persatuan
luas menunjukkan kepadatan populasi. Lokasi ditemukan individu-individu sejenis pada
suatu tempat menunjukkan penyebaran atau distribusi populasi. Bertambahnya anggota
populasi berarti kbutuhan hidup akan ikut bertambah. Jika kebutuhan tersebut tidak terpenuhi
ditempat hidupnya akan terjadi persaingan atau kompetensi. Interaksi kompetisi antar
individu dalam populasi disebut kompetisi intraspesifik.

Adanya kompetensi mengakibatkan ada individu yang memperoleh kebutuhan yang lebih
sedikit sehingga akan mengakibatkan migrasi (perpindahan ketempat lain) atau kematian.

Kematian, perpindahan, kelahiran dan kelangsungan hidup sebagai akibat ineraksi individu
disebut efek ekologi. Efek ekologi yang terjadi dalam jangka waktu yang panjang akan
mengakibatkan efek evolusi.

b. Interaksi antar populasi

Bentuk interaksi antar populasi dapat berupa predasi, kompetensi, simboisis. Predasi
Merupakan jenis interaksi makan dan dimakan. Pada umumnya predasi suatu spesies
memangsa spesies lain. Organisme yang memakan disebut predator, sedangka yang dimakan
disebut mangsa. Kompetisi Kompetisi terjadi jika dua atau lebih populasi pada suatu
wilayah memiliki kebutuhan hidup yang sama, sedangkan ketersediaan kebutuhan tersebut
terbatas. Simbiosis, berarti hidup bersama antara dua spesies yang berbeda. Salah satu
speseis berperan sebagai spesies yang di tumpangi dan yang satunya sebagai penumpang.

sombiosis dibedakan menjadi mutualisme, keomensalisme, parasitisme.

Mutualisme, terjadi jika dua spesies hidup bersama dan saling menguntungkan satu sama
lain.

Komensalisme, terjadi jika dua spesies hidup bersama, satu spesies diuntungkan dan satu
spesies tidak dirugikan.
Parasitisme, terjadi jika dua spesies hidup bersama, satu spesies diuntungkan dan satu
spesies dirugikan.

c. Interaksi antar komponen biotik dan abiotik

Pada tingkat ekosistem individu atau populasi memiliki peran yang khas dalam kaitan
interaksinya dengan lingkungan biotik dan abiotiknya. Ke khasan fungsi individu atau
populasi dalam ekosistem disebut Niche (relung).

Berdasarkan ke khasannya suatu individu atau populasi dibedakan mejadi prosusen


konsumen, dekomposer atau pengurai dan deterivot.

1). Produser

Produser adalah makhluk hidup yang mampu menghasilkan bahan organik dari bahan
anorganik. Proses tersebut hanya dapat dilakukan oleh tumbuhan yang berklorofil dengan
cara fotosintesis. Contohnya adalah ganggang, lumut, dan tumbuhan hijau.

2). Konsumer

Konsumer berarti pemakan. Semua hewan dan tumbuhan tak berklorofil (misalnya tali putri)
termasuk konsumer. Konsumer memakan bahan organik yang dihasilkan oleh produser
karena konsumer tidak mampu mengubah zat anorganik menjadi zat organik.

3). Dekomposer

Dekomposer adalah pengurai sampah atau bangkai, contohnya bakteri pembusuk dan jamur.
Dekomposer menguraikan bahan organik menjadi bahan-bahan anorganik, air, dan gas.
Selanjutnya hasil penguraian tersebut dimanfaatkan lagi oleh produser.

4). Detrivor

Detrivor adalah organisme yang memakan partikel-partikel organik atau detritus. Dtritus
merupakan hancuran dari jaringan hewan atau tumbuhan.

Ekosistem  Air (Aquatik)

Ekosistem air dapat berupa ekosistem air tawar atau laut. Ekosistem air tawar antara lain
sungai, kolam, danau, rawa air tawar, dan rawa gambut. Eksosisetm laut antara lain hutan
bakau, rawa payau, estuari, pantai, pantai berpasir, pantai berbatu, laut dangkan dan laut
dalam.

Ekosistem Darat (Terestrial)

Ekosistem darat dalam skala yang luas memiliki tipe struktur vegetasi (tumbuhan) dominan
disebut bioma. Vegetasi suatu jenis bioma memiliki penampakanyang saman dimanapun
bioma tersebut ditemukan.

Berdasarkan posisi geografisnya  bioma dapat dikelompokkan menjadi:


Hutan hujan, Savana, Padang tumput, Gurun, Hutan gugur, Taiga, Tundra.

B. RANTAI MAKANAN

Antara makhluk hidup dengan lingkungannya terdapat saling ketergantungan. Makhluk hidup
tergantung pada lingkungannya untuk memenuhi kebutuhan hidup. Proses makan-dimakan
akan membentuk rantai makanan, jaring-jaring makanan, dan aliran energi. Rantai makanan
adalah peristiwa makan-dimakan yang digambarkan dalam bentuk linier. Peristiwa kompleks
makan-dimakan digambarkan dalam bentuk jaring-jaring makanan. Dalam proses makan-
dimakan terjadi perpindahan energi. Transfer energi dari matahari ke produser, konsumer dan
pengurai dikenal sebagai aliran energi. Produser yang mampu memanfaatkan energi matahari
secara langsung berada pada tingkat trofik I, konsumer I berada pada tingkat trofik II, dan
seterusnya hingga ke konsumer puncak.

Rantai Makanan, di lingkungan dapat dijumpai adanya proses makan-dimakan. Sebagai


contoh, rumput dimakan belalang, belalang dimakan burung kecil, burung kecil dimakan ular,
dan ular dimakan burung elang.

Jaring-jaring Makanan

a. Aliran Energi

Aliran energi adalah perpindahan energi di dalam peristiwa makan dan dimakan. Bila
tumbuhan dimakan oleh konsumen pertama maka energi yang berada di dalam tumbuhan
akan berpindah ke konsumen pertama, selanjutnya jika konsumen pertama dimakan oleh
konsumen kedua maka energi pada konsumen pertama akan berpindah ke konsumen kedua,
dan begitu seterusnya. Energi yang diperoleh konsumen tidak seluruhnya tersimpan di dalam
tubuhnya. Energi yang tersimpan hanya ±10% saja, sedangkan sisa energi ±90%nya
digunakan untuk aktivitas biologi misalnya bergerak, bernafas dan berkembang biak serta ada
yang tersebar ke lingkungan dalam bentuk panas.

b. Piramida Energi

Semakin jauh tingkat trofiknya maka semakin sedikit jumlah organismenya. Hal ini dapat
digambarkan dalam bentuk piramida ekologi. Piramida ekologi dibedakan menjadi piramida
jumlah, piramida biomassa dan piramida energi. Piramida jumlah menggambarkan jumlah
organisme yang menempati setiap tingkat trofik. Piramida biomassa menggambarkan
jumlah berat total organisme yang menempati setiap tingkat trofik. Piramida energi
menggambarkan jumlah energi yang terkandung dalam setiap tingkat trofik.

C. DAUR BIOGEOKIMIA

Daur biogeokimia adalah daur unsur atau zat misalnya karbondioksida, oksigen, air, nitrogen,
fosfor dan mineral yang lain. Jika daur biogeokimia itu terhenti, ekosistem akan mengalami
kerusakan. Proses makan-dimakan di dalam ekosistem menimbulkan perputaran unsur yang
dikenal sebagai daur unsur. Karena daur itu berjalan melalui tubuh makhluk hidup, tanah dan
persenyawaan kimia, maka disebut sebagai daur biogeokimia.  Unsur-unsur yang mengalami
daur biogeokimia itu misalnya  oksigen, karbon, nitrogen, fosfor, kalium dan unsur lainnya.

a. Daur Air

Air yang ada di  lingkungan  mengalami perpindahan dari satu tempat ke tempat yang lain.
Air di sungai,  danau,  dan  laut menguap menjadi awan. Awan akhirnya jatuh sebagai air
hujan. Air hujan sebagian dimanfaatkan tumbuhan, hewan dan manusia, sebagian lagi
meresap ke dalam tanah kemudian muncul sebagai mata air, dan sebagian lagi langsung
mengalir melalui sungai menuju ke laut. Demikian seterusnya.

b. Daur Oksigen dan  Karbon

Semua makhluk hidup memerlukan oksigen (O2) untuk pernafasannya. Sisa pernafasan
adalah karbondioksida (CO2) dan air (H2O). Tumbuhan hijau membutuhkan CO2 dan  air 
untuk  fotosintesis. Hasil fotosintesis berupa gula dan oksigen. Oksigen yang dilepaskan ke
udara diambil oleh makhluk hidup untuk pernafasan. Demikian seterusnya.
c. Daur Nitrogen

Unsur nitrogen sebagian besar di atmosfer dalam bentuk gas nitrogen (N2). Gas nitrogen
mencakup 78% dari berbagai gas yang ada diatmosfer. Hanya sedikit organisme yang dapat
menggunakan nitrogen dama bentuk N2. organisme yang dapat mengikat nirogen alah bakteri
(Azotobakter sp). Nitrogen diserap oleh tumbuhan dalam bentuk amoniak. Amoniak
kemudian dirombak oleh bakteri nitrit kemudian dengan bantuan bakteri juga nitrit dirubah
menjadi nitrat dan beru diserap oleh tumbuhan untuk memenuhi kebutuhan nirogennya.

d. Daur Fosfor

Fosfor terdapat dialam dalam bentuk ion fosfat (PO34-). Ion fosfat terdapat dalam bebatuan.
Tumbuhan mengambil fosfat yang terlarut dalam air tanah. Herbifora mendapat fosfat dari
tumbuhan yang dimakannya dan karnifora mendapat fosfat dari herbifora yang dimakannya.
Bakteri dan jamur menguraikan bahan organik ditanah lalu melepas fosfat yang kemudian
diambil oleh tumbuhan.

e. Daur Sulfur

Tumbuah menyerap sulfur dalam bentuk sulfat (SO4). Perpindahan sulfat terjadi melalui
proses rantai makanan, lalu semua mahluk hidup mati dan kemudian akan diuraikan leh
komponen organiknya oleh bakteri. Beberapa bakteri terlibat dalam daur sulfur antara lain
Desulfobrio dan Desolfomaculum yang akan mereduksi sulfat menjadi sulfida dalaa bentuk
hidrogen sulfida (H2S). H2S digunakan bakteri fotoatotrof anaerob dan melepaskan sulfur
dan oksigen.

D. SUKSESI

Suatu komunitas tidak berada dalam keadaan statis, namun mengalami perubahan. Suksesi
merupakan proses perkembangan suatu komunitas melalui tahap-tahap yang dapat diprediksi.
Terdapat dua macam suksesi yaitu suksesi primer dan suksesi sekunder.

a. Suksesi Primer

Suksesi primer adalah formasi suatu komunitas baru pada suatu daerah yang awalnya berasal
dari daerah yang kosong atau gundul. Tahap awal melibatkan beberapa spesies. Organisme
pertama yang mengkoloni daerah iut disebut spesies pionir. Spesies pionir biasanya toleran
terhadap keadaan yang ekstrim.

b. Suksesi Sekunder
Suksesi sekunder merupakan pembentukan kembali suatu komunitas kebentukkondisi awal
setelah daerah tersebut rusak. Suksesi sekunder disebabkan oleh kebakaran, banjir, gempa
bumi dan aktivitas manusia. Jika daerah tersebut ditinggalkan atau didiamkan saja setelah
digunakan, akan terjadi suksesi kembali. Awalnya akan ditumbuhi rerumputan, perdudan
kemudian pohon-pohon.

c. Komunitas Klimaks

Komunitas kelimaks merupakan hasil akhir dari suksesi. Misalnya suksesi rawa menjadi
daratan. Tipe komunitas klimaks yang berkembang dibedakan oleh faktor pembatas
lingkungan. Di daerah dimana air merupakan faktor pembatas, komunitas klimaksnya adalah
gurun. Pada daerah pegunungan komunitas klimaks terdiri dari lumut kerak dan lumut, serta
jarang terdapat pohon karena faktor pembatasnya adalah suhu, air dan angin.

Anda mungkin juga menyukai