Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Pada dasarnya pengambilan keputusan yakni suatu pendekekatan sistemastis pada hakekat suatu
masalah, pengumpulan fakta-fakta, penentuan yang matang dari alternaif yang dihadapi, dan
pengambilan tindakan yang menurut perhitungan merupakan tindakan yang paling tepat.

Pada sisi lain, pembuatan kputusan kerap kali dihadapkan pada kerumitan dan lingkup pengambilan
keputusan dengan data yang begitu banyak. Untuk kepentingan itu, sebagian besar pembuat keputusan
dengan mempertimbangkan rasio manfaat/biaya, dihadapakan pada suatu keharusan untuk
mengandalakan sperangkat sistem yang mampu memecahkan masalah secara efisien dan efektif, yang
kemudian disebut dengan Sistem Pendukung Keputusan (SPK).

Tujuan pembentukan SPK yang efektif adalah memanfaatkan keunggulan kedua unsur, yaitu manusia
dan perangkat elektronik. Terlalu benyak menggunakan perangkat komputer akan menghasilkan
pemecahan yang  bersifat mekanis, reaksi yang tidak fleksibelitas dan keputusan yang dangkal.
Sedangkan terlalu banyak mnggunakan manusia kan memunculkan reaksi yang lamban, pemanfaatan
data yang serba terbatas dan kelambanana dalam mengkaji alternatif yang relevan.

1.2  Rumusan Masalah

1.2.1.    Apa itu Pendukung Keputusan?

1.2.2.    Bagaimana cara proses pengambilan keputusan?

1.2.3.    Apa Arti dari Definisi Sistem Pendukung Keputusan?

1.2.4.    Apa saja Karakteristik pada SPK?

1.2.5.    Apa saja jenis-jenis SPK itu?

1.2.6.    Bagaimana Komponesn/ subsistem SPKnya?

1.2.7.    Apa Perbedaan anatar SIM, SPK dan Sistem Pakar?

1.2.8.    Bagaimana Pengapikasianya dari SPK?

1.3  Tujuan Makalah

1.      Untuk mengetahui bagaimana sebuah manajer menyelesaikan masalah dengan cara Sistem
pendukung keputusan ini
2.      Untuk mengajarkan mahasiswa lulusan teknik Industri bagaimana proses dalam menggunakan
Aplikasi Sistem pendukung Keputusan.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1  Pengertian Pengambilan Keputusan

Pengambilan keputusan merupakan proses pemilihan alternatif tindakan untuk mencapai tujuan atau
sasaran tertentu. Pengambilan keputusan dilakukan dengan pendekatan sistematis terhadap
permasalahan melalui proses pengumpulan data menjadi informasi serta ditambah dengan faktor –
faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan.

Menurut Herbert A. Simon (Kadarsah, 2002:15-16), tahap – tahap yang harus dilalui dalam proses
pengambilan keputusan sebagai berikut : 

1. .                  Tahap Pemahaman ( Inteligence Phace )

                        Tahap ini merupakan proses penelusuran dan pendeteksian dari lingkup problematika
serta proses pengenalan masalah. Data masukan diperoleh, diproses dan diuji dalam rangka
mengidentifikasikan masalah.

2.   Tahap Perancangan ( Design Phace )

                Tahap ini merupakan proses pengembangan dan pencarian alternatif tindakan / solusi yang
dapat diambil. Tersebut merupakan representasi kejadian nyata yang disederhanakan, sehingga
diperlukan proses validasi dan vertifikasi untuk mengetahui keakuratan model dalam meneliti masalah
yang ada.

3.   Tahap Pemilihan ( Choice Phace )

      Tahap ini dilakukan pemilihan terhadap diantaraberbagai alternatif solusi yang dimunculkan pada
tahap perencanaan agar ditentukan / dengan memperhatikan kriteria – kriteria berdasarkan tujuan yang
akan dicapai.

4.   Tahap Impelementasi ( Implementation Phace )

Tahap ini dilakukan penerapan terhadap rancangan sistem yang telah dibuat pada tahap perancanagan
serta pelaksanaan alternatif tindakan yang telah dipilih pada tahap pemilihan.
sistem pendukung keputusan bukan merupakan alat pengambilan keputusan, melainkan merupakan
sistem yang membantu pengambil keputusan dengan melengkapi mereka dengan informasi dari data
yang telah diolah dengan relevan dan diperlukan untuk membuat keputusan tentang suatu masalah
dengan lebih cepat dan akurat.

2.2  Pengertian Sistem Pendukung Keputusan

Pengertian SPK menurut beberapa ahli :

·         Menurut Michael S Scot Morton dan Peter GW Keen (SIM,1998) , Adalah bahwa sistem pendukung
keputusan meruapakan sistem penghasil informasi yang ditujukan pada suatu masalah yang harus
dibuat oleh manajer.

·         Menurut Raymond McLeod, Jr, (1998), Mendefenisikan sistem pendukung keputusan sebagai
suatu sistem informasi yang ditujukan untuk membantu manajemen dalam memecahkan masalah yang
dihadapinya.

Kesimpulanya:  Sistem Pendukung Keputusan merupakan suatu sistem interaktif yang mendukung
keputusan dalam proses pengambilan keputusan melalui alternatif–alternatif yang diperoleh dari hasil
pengolahan data, informasi dan rancangan model.

2.3             Karakteristik Sistem Pendukung Keputusan

2.2.1   SPK menyediakan dukungan untuk mengambil keputusan utamanya pada keadaan semi
terstruktur dan tidak erstruktur dengan menggabungkan penilaian manusia dan informasi
komputerisasi.

2.2.2   SPK, menaikan efektifitas pembuatan keputusan baik dalam hal ketepatan waktu dan kualitas
bukan pada biaya pembuata keputusan atau biaya pemakaian komputer.

2.2.3   Menyedikan dukungan untuk tingkat manajerial mulai dari eksekutif sampai manajer.

2.2.4   Sistem pendukung keputusan memberikan dukungan kepada semua fase dalam proses
pembuatan keputusan inteligence, design, choice dan impelementasi.

2.2.5   Sistem pendukung keputusan menaikkan efektifitas pembuatan keputusan baik dalam hal
ketepatan waktu dan kualitas bukan pada biaya pembuatan keputusan atau biaya pemakaian waktu
komputer.

2.4  Jenis-Jenis Sistem Pendukung Keputusan

§  Keputusan Terstruktur

Keputusan terstruktur adalah keputusan yang dilakukan secara berulang-ulang dan bersifat rutin.
Informasi yang dibutuhkan spesifik, terjadwal, sempit, interaktif, real time, internal, dan detail. Prosedur
yang dilakukan untuk pengambilan keputusan sangat jelas.
Keputusan ini terutama dilakukan pada manajemen tingkat bawah. Contoh: Keputusan pemesanan
barang dan keputusan penagihan piutang; menentukan kelayakan lembur, mengisi persediaan, dan
menawarkan kredit pada pelanggan.

§  Keputusan Semiterstruktur

Keputusan semiterstruktur adalah keputusan yang mempunyai sifat yakni sebagian keputusan dapat
ditangani oleh komputer dan yang lain tetap harus dilakukan oleh pengambil keputusan. Informasi yang
dibutuhkan folus, spesifik, interaktif, internal, real time, dan terjadwal.

Contoh: Pengevaluasian kredit, penjadwalan produksi dan pengendalian sediaan, merancang rencana
pemasaran, dan mengembangkan anggaran departemen.

§  Keputusan Tidak Terstruktur

Keputusan tak terstruktur adalah keputusan yang penanganannya rumit karena tidak terjadi berulang-
ulang atau tidak selalu terjadi. Keputusan ini menuntut pengalaman dan berbagai sumber yang bersifat
eksternal.

Keputusan ini umumnya terjadi pada manajemen tingkat atas. Informasi yang dibutuhkan umum,
luas, internal, dan eksternal. Contoh: Pengembangan teknologi baru, keputusan untuk bergabung
dengan perusahaan lain, perekrutan eksekutif. 

2.5  Komponen/ Subsistem Sisitem Pendukung Keputusan

Sistem berpendukung keputusan terdiri dari beberapa subsistem, yang diantaranya

1.      Pengelolaan Data ( Data Management), Pengelolaan data termasuk database, dimana berisi data
yang relevan untuk situasi dan dikelola oleh software yang disebut DBMS (Database Management
System  ),

2.      Pengelolaan Model ( Model Management),Paket Software dimana termasuk financial, statistic,


management science, atau model kuantitif lainnya, dimana menyediakan kemampuan analitis sistem
dan software menejemen yang cocok.

3.      Komunikasi ( Subsistem Dialog  ),Pemakai dapat mengkomunikasikan dan memerintahkan


sehingga untuk itu diperlukan suatu antar muka pemakai (Use Interface)

4.      Pengelolaan Pengetahuan ( Knowledge Management  ), Subsistem yang dapat dipilih untuk dapat
mendukung setiap subsistem lain atau bertindak sebagai komponen yang berdiri sendiri.

5.      Pemakai (User), Pemakai yang mengaplikasikan pengetahuan ataupun sebagai pengguna dari


sistem.
2.6  PERBEDAAN SPK DAN SIM DILIHAT DARI SUDUT PANDANG :

·         SUDUT PANDANG KONOTASIONAL

SPK adalah kemajuan secara revolusioner dari SIM dan PDE (Pengolahan Data Elektronik).

•      PDE Diterapkan pada operasional organisasi.

Karakteristik:

1. Membantu pengolahan transaksi secara lebih efisien.

2. Memungkinkan pengolahan komputer secara lebih terjadwal dan optimum.

3. Memberikan laporan umum atau ikhtisar kepada manager.

4. Menyediakan pembukuan (file) terpadu untuk kegiatan yang saling berkaitan.

Dengan adanya perangkat keras, dan menggunakan sistem operasi on line maka PDE akan lancar dalam
pengolahan data.

•      SIM  lebih tinggi Organisasinya dari PDE

Karakteristik:

1. Menitikberatkan pada informasi para manager menengah.

2. Menangani aliran-aliran informasi terstruktur.

3.  melayani kebutuhan informasi dan pembuatan laporan, umumnya mealui suatu data data base.

SIM berorientasi pada struktur aliran informasi dan operasional (rutinitas).

•      SPK ditunjukkan kepada tingkat manajemen yang lebih tinggi.

Karakteristik:

1. Berfokus pada keputusan, ditunjukkan pada manager puncak dan pengambilan keputusan.

2. Mampu mendukung berbagai gaya pengambilan keputusan dari masing-masing manajer.

·         SUDUT PANDANG TEORITIKAL

Tujuan fungsional sistem informasi dalam suatu organisasi adalah meningkatkan prestasi kerja karyawan
dalam organisasi melalui penerapan teknologi informasi.
SPK bukan sekedar pengembangan dari PED dan SIM namun SPK merupakan kelas sistem informasi yang
berinteraksi dengan bagian-bagian lain dari SIM  Secara keseluruhan untuk mendukung aktivitas
pengambilan keputusan dalam organisasi.

Kesimpulan PERBEDAAN SIM , DSS, dan SISTEM PAKAR

•      Sistem Pendukung Keputusan, adalah Sistem berbasis komputer yang dirancang untuk
mempertinggi efektifitas pengambilan keputusan dari masalah semi terstruktur.

•      Perbedaannya dengan Sistem Informasi Manajemen (SIM)  adalah bahwa SIM menghasilkan


informasi bagi manajer dalam mengevaluasi yang bersifat rutin dan terprogram dan mengendaliakan
seluruh aktifitas organisasi ,

•      Sistem Pakar, adalah aplikasi komputer yang ditujukan untuk membantu pengambilan


keputusan atau pemecahan persoalan dalam bidang yang spesifik.

2.7  Kelebihan dan kekurangan SPK

Kelebihan Sistem Pendukung Keputusan (SPK)

§ Memperluas kemampuan pengambil keputusan dalam memproses data/informasi untuk pengambilan


keputusan.

§ Menghemat waktu yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah, terutama berbagai masalah yang
sangat kompleks dan tidak terstruktur.

§ Menghasilkan solusi dengan lebih cepat dan hasilnya dapat diandalkan.

§ Mampu memberikan berbagai alternatif dalam pengambilan keputusan, meskipun seandainya Sistem
Pendukung Keputusan (SPK) tidak mampu memecahkan masalah yang dihadapi oleh pengambil
keputusan, namun dapat digunakan sebagai stimulan dalam memahami persoalan.

§ Memperkuat keyakinan pengambil keputusan terhadap keputusan yang diambilnya.

§ Memberikan keuntungan kompetitif bagi organisasi secara keseluruhan dengan penghematan waktu,
tenaga dan biaya.

Kekurangan Sistem Pendukung Keputusan (SPK)

§ Ada beberapa kemampuan manajemen dan bakat manusia yang tidak dapat dimodelkan, sehingga
model yang ada dalam sistem tidak semuanya mencerminkan persoalan sebenarnya.
§  Sistem Pendukung Keputusan (SPK) terbatas untuk memberikan alternatif dari pengetahuan yang
diberikan kepadanya (pengatahuan dasar serta model dasar) pada waktu perancangan program
tersebut.

§  Proses-proses yang dapat dilakukan oleh Sistem Pendukung Keputusan (SPK) biasanya tergantung
juga pada kemampuan perangkat lunak yang digunakan.

§  Harus selalu diadakan perubahan secara kontinyu untuk menyesuaikan dengan keadaan lingkungan
yang terus berubah agar sistem tersebut selalu up to date.

§  Bagaimanapun juga harus diingat bahwa Sistem Pendukung Keputusan (SPK) dirancang untuk
membantu/mendukung pengambilan keputusan dengan mengolah informasi dan data yang diperlukan
dan bukan untuk mengambil alih pengambilan keputusan.

2.8    contoh aplikasi yang menggunakan DSS :

DSS untuk proses kenaikan jabatan dan perencanaan karir pada PT. X

Salah satu contoh yang akan disorot dalam hal ini adalah cara pemilihan karyawan yang sesuai dengan
kriteria yang ada pada suatu jabatan tertentu. Oleh karena itu diperlukan suatu sistem pendukung
keputusan untuk proses profile matching dan analisis gap yang dibuat berdasarkan data dan norma-
norma SDM yang terdapat di PT. X.

Proses Profile Matching dilakukan untuk menentukan rekomendasi karyawan dalam Sistem Kenaikan
Jabatan dan Perencanaan Karir berdasar pada 3 aspek yaitu Kapasitas Intelektual, Sikap Kerja dan
Perilaku. Hasil dari proses ini berupa ranking karyawan sebagai rekomendasi bagi pengambil keputusan
untuk memilih karyawan yang cocok pada jabatan yang kosong tersebut. Software ini dibuat dengan
menggunakan Microsoft Access 2000 untuk database dan Borland Delphi 5 sebagai compiller-nya.

Dari hasil implementasi sistem, disimpulkan bahwa dengan penggunaan software ini dapat membantu
proses pengambilan keputusan terhadap profile matching proses kenaikan jabatan dan perencanaan
karir di PT. X.
BAB III

PENUTUP

3.1  Kesimpulan

Sistem pendukung keputusan dirancang memiliki sifat yang dinamis dan fleksibel alam perusahaan.
Sistem pendukung keputusan membantu memberikan alternatif-alternatif pada proses pengambilan
keputusan, tetapi tidak menggantikan pemakai sebagai pengambil keputusan. Konsep DSS merupakan
sebuah sistem interaktif berbasis komputer yang membantu pembuatan keputusan memanfaatkan data
dan model untuk menyelesaikan masalah-masalah yang bersifat tidak terstruktur dan semi terstruktur.

3.2  Saran

Makalah ini ditujukan kepada yang membaca makalh ini. Dan khusunya bagi mahasiswa/i Stt
Wastukanaca Purwakarta dijurusan Teknik Industri. Yang dimana harus mepelajari dan mengetahui
prinsip-prinsip apa saja dalam pennganan masalah yang didapat ketika sebagai seorang manager nanti.
Dan fungsi makalah ini supaya memepermudah bagi lulusan TI untuk menjadi seorang manager dalam
menangani masalah yang ada.

DAFTAR PUSTAKA

·         https://y0g4ajust.wordpress.com/2011/03/23/perbedaan-sistem-pendukung-keputusan-sistem-
pakar-dan-sistem-informasi-manajemen/

·         http://santirianingrum.dosen.narotama.ac.id/bahan-ajar/sistem-informasi/
·         http://haniif.wordpress.com/2007/08/01/23-tinjauan-pustaka-sistem-pendukung-keputusan-spk/

·         Suryadi, Dr.Ir Kadarsah, 2000. Sistem Pendukung Keputusan. PT Remaja Rosdakarya, Bandung.

·         http://vebryexa.com/kelebihan-dan-kekurangan-sistem-pendukung-keputusan-spk.html

Anda mungkin juga menyukai