Anda di halaman 1dari 10

Pertemuan 2

PEMBAKUAN BAHASA INDONESIA

 Pembakuan bahasa/ standardisasi bahasa adalah penetapan kaidah-kaidah bahasa.

 Bahasa baku adalah bahasa yang memenuhi kaidah-kaidah bahasa

Ciri Bahasa Baku

 Kemantapan dinamis: di samping memiliki kaidah yang tetap juga cukup luwes terhadap
perubahan yang bersistem dan teratur sesuai dengan perkembangan kehidupan modern.

 Kecendekiaan: dapat mengungkapkan proses pemikiran yang teratur dan logis. Hal ini amat
penting karena pengenalan ilmu dan teknologi yang bersumber dari bahasa asing juga perlu
menggunakan bahasa Indonesia baku.

 Keseragaman kaidah: proses penyeragaman kaidah bukan keseragaman ragam atau variasi
bahasa.

Fungsi Bahasa baku

 Pemersatu: bahasa baku mempersatukan seluruh masyarakat, khususnya masyarakat


Indonesia.

 Penanda kepribadian: sebagai penanda identitas bangsa.

 Penambah kewibawaan: dengan menguasai bahasa baku akan menambah kewibawaan,


terutama bagi orang yang berpengaruh dalam masyarakat.

 Penata kerangka acuan (frame of reference): sebagai ukuran yang disepakati secara umum
tentang tepat tidaknya pemakaian bahasa.

Bidang-Bidang yang Dibakukan

 Ejaan: Ejaan Van Ophuijsen, Ejaan Soewandi, Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan

 Istilah: Pedoman Umum Pembentukan Istilah

 Kosakata: pelaksanaannya melalui penyusunan kamus, contoh: KUBI, KBBI

 Tata Bahasa: seperangkat norma yang memerikan pemakaian bahasa baik keteraturannya
maupun penyimpangannya

Lafal belum dibakukan karena situasi keanekabahasaan yang cukup rumit

Dasar Pembentukan Lafal Baku/Standar

 Memilih salah satu bahasa daerah

 Lafal kaum cendekiawan


 Penutur yang bahasa ibunya bahasa Indonesia

 Penyiar radio/televisi

Beberapa Manfaat Penguasaan/Pemakaian Lafal Baku

 Komunikasi lebih efisien

 Menghindarkan asosiasi yang kurang menguntungkan

 Memperkecil perbedaan

 Menumbuhkan kebanggaan

Pertemuan 3
PENERAPAN KAIDAH EJAAN BAHASA INDONESIA
Pengertian Ejaan

 Ejaan adalah keseluruhan peraturan bagaimana melambangkan bunyi-bunyi ujaran dan


bagaimana hubungan antarlambang itu baik pemisahannya maupun penggabungannya.

 Secara teknis, ejaan meliputi penulisan huruf, penulisan kata, pemakaian tanda baca,
penulisan unsur serapan.

 Ejaan Bahasa Indonesia telah mengalami tiga kali pembakuan:

 Ejaan Van Ophuijsen (1901)

 Ejaan Soewandi/Ejaan Republik (1947)

 Ejaan yang Disempurnakan (1972)

 Perubahan ejaan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:

Ejaan Van Ejaan Soewandi EYD


Ophuijsen

oe u u

j j y

dj dj j

nj nj ny
sj sj sy

tj tj c

ch ch kh

e’: be’re’s e e

e : benar e e

Bunyi Diganti dengan k: tak, pak, rakyat


hamzah: tak, pak, rakjat
ta′, pa′,

ra′jat

Kata anak-anak anak-anak


ulang:
anak2

Awalan di- Ditulis serangkai: Dibedakan:


dan ke- dibuat, dikebun, dibuat di
dan kekasih, kepasar kebun, kekasih,
ke pasar
Kata
depan di
dan ke
ditulis
serangkai

F,v, z: unsur F,v,z :


pinjaman diresmikan

q, x : dalam ilmu q, x : tetap


eksakta dipakai
Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan

 Penulisan Huruf

 Penulisan Kata

 Pemakaian Tanda Baca

 Penulisan Unsur Serapan

A. Penulisan Huruf

Ada 26 huruf:

 Huruf vokal: a, e, i, o, u

 Huruf konsonan: b, c, d, f, g, h, j, k, l, m, n, p, q, r, s,t, u, v,w, x,y,z.

 Diftong: ai, au, oi

 Gabungan huruf konsonan: kh, ng, ny, sy.


Penamaan Huruf, Lafal Singkatan, Lafal Kata, Persukuan, dan Penulisan Nama Diri

Huruf Nama Huruf Nama

A a a N n en

B b be bukan bi O o o

C c ce bukan se P p pe

D d de Q q ki bukan kyu

E e e R r er

F f ef S s es

G g ge T t te

H h ha U u u

I I i V v fe bukan fi

J j je W w We

K k ka X x eks bukan ek

L l l Y y ye bukan ey

M m em Z z Zet
Singkatan/Kata Lafal Tidak Baku Lafal Baku

AC a se a ce

BBC [be be se, bi bi si] [be be ce]

TVRI [ti vi er i] [te ve er i]

MTQ [em te kyu] [em te ki]

pascasarjana [paskasarjana] [pascasarjana]

logis [lohis] [logis]

sosiologi [sosiolohi] [sosiologi]

memuaskan [memuasken] [memuaskan]

Unesco [u nes co] [yu nes ko]

Unicef [u ni cef] [yu ni sef]

Sea Games [se a ga mes] [si ge ims]

Asian Games [a si an ga mes [e si en ge ims]


Persukuan

Kata Bentuk Tidak Baku Bentuk Baku

abstrak abs-trak ab-strak

konstruksi kons-truk- si kon-struk-si

instansi ins- tan-si in-stan-si

mutakhir mu-tak-hir mu-ta-khir

masyarakat mas-ya-ra-kat ma-sya-ra-kat

caplok ca-plok cap-lok

instrumen ins-tru-men in-stru-men

Penulisan Huruf Besar atau Huruf Kapital

 Dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung

 Dipakai sebagai huruf pertama dalam ungkapan yang berhubungan dengan keagamaan,
kitab suci, nama Tuhan, termasuk kata ganti -Nya. Kata ganti -ku, -mu sebagai kata ganti
Tuhan juga harus huruf besar

 Dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku, dan bahasa

 Dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya, dan peristiwa sejarah

 Dipakai sebagai huruf pertama nama khas geografi

 Dipakai sebagai huruf pertama nama resmi badan, lembaga pemerintah, dan
ketatanegaraan, serta nama dokumen resmi

 Dipakai sebagai huruf pertama semua kata dai dalam nama buku, majalah, surat kabar, dan
judul karangan kecuali partikel yang tidak terletak pada posisi awal

 Dipakai dalam singkatan nama gelar dan sapaan, kecuali gelar dokter

 Dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan, seperti bapak, ibu,
saudara, kakak, adik, paman dan anda yang dipakai sebagai kata ganti atau sapaan

Penulisan Huruf Miring

 Dipakai untuk menuliskan nama buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam karangan
Contoh:

Ibu rumah tangga menyenangi majalah Femina.

 Dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, atau kelompok kata

Contoh:

Buatlah kalimat dengan kata dukacita.

 Dipakai untuk menuliskan nama-nama ilmiah atau ungkapan bahasa asing atau bahasa
daerah, kecuali yang disesuaikan ejaannya

Contoh:

Nama ilmiah buah manggis adalah carcinia mangostana.

B. Penulisan Kata
Bentuk Tidak Baku Bentuk Baku

di didik dididik

dirumah di rumah

hancurleburkan hancur leburkan

menghacur leburkan menghancurleburkan

gerak gerik gerak-gerik

terus menerus terus-menerus

olah raga olahraga

orangtua orang tua

antar warga antarwarga

non migas nonmigas

pasca sarjana pascasarjana

tuna netra, tuna wicara tunanetra. tunawicara

Kata Bilangan

Tidak baku Baku


Rp 100.000,- Rp 100.000,00

1990 (satu sembilan sembilan nol) 1990 (seribu sembilan ratus sembilan puluh)

abad ke-XX abad XX

abad ke 20 abad ke-20

tahun 30an tahun 30-an

Bilangan pada awal kalimat ditulis dengan Bilangan pada awal kalimat ditulis dengan huruf
angka

Bilangan yang dinyatakan dengan satu atau Bilangan yang dinyatakan dengan satu atau dua kata ditulis
dua kata ditulis dengan angka:
dengan huruf, kecuali bila dipakai pada pemerian:
12 orang menderita luka berat dalam
Dua belas orang meninggal dalam kecelakaan itu.
kecelakaan itu.

Pemakaian Tanda Baca

 Tanda titik (.) Tanda kurung siku [ ] Tanda tanya (?)

 Tanda seru (!) Tanda pisah (_) Tanda elipsis (…)

 Tanda penyingkat atau apostrof (‘)

 Tanda kurung ( ) Tanda hubung (-)

 Tanda koma (,) Tanda petik (“)

 Tanda titik koma (;) Tanda petik tunggal (‘)

 Tanda titik dua (:) Tanda garis miring (/)

Penulisan Unsur Serapan

Kata Asing Penyerapan yang Salah Penyerapan yang Benar

risk resiko risiko

system sistim sistem

effective efektip efektif


technique, techniek tehnik, tehnologi teknik, teknologi

method metoda metode

analysis Analisa analisis

Februari Pebruari Februari

November Nopember November

patient pasen pasien

Anda mungkin juga menyukai