Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH KALKULUS

TURUNAN FUNGSI DAN ATURAN PENCARIAN TURUNAN

Makalah diajukan dalam rangka memenuhi tugas Matakuliah,

Dosen Pengampu

PK. YUNDA KURNIAWAN

NAMA KELOMPOK :

1. DYAS AYU LUPITA


2. MEI PUSPITAWATI
3. NURUL METRIANA
4. PANCA ADHITYA
KELAS : 1B PEND. MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMADIYAH PROF. DR. HAMKA.

2011
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas

segala limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada tim penulis sehingga dapat

menyelesaikan makalah ini yang bejudul: “TURUNAN FUNGSI DAN ATURAN

PENCARIAN TURUAN TURUNAN”

Penulis menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini berkat bantuan dan

tuntunan Tuhan Yang Maha Esa dan tidak terlepas dari bantuan dari berbagai pihak

untuk itu dalam kesempatan ini penulis menghaturkan rasa hormat dan terima kasih

yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan

makalah ini.

Tim menulis menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini jauh dari

kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, tim penulis

telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga

dapat selesai deangan baik dan oleh karenanya, tim penulis dengan rendah hati dan

dengan tangan terbuka menerima masukan, saran, usul, guna penyempurnaan

makalah ini.

Akhirnya tim penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi

seluruh pembaca.

Jakarta, Desember 2011

Penulis
A. TURUNAN FUNGSI

Turunan fungsi ( diferensial ) adalah fungsi lain dari suatu fungsi sebelumnya, misalnya
fungsi f menjadi f ' yang mempunyai nilai tidak beraturan. Laju perubahan nilai fungsi
f : x → f ( x) pada x=a dapat ditulis:

Limit ini disebut turunan atau diferensial dari f(x) pada x = a. Jika f(x) adalah suatu fungsi

lim f ( x +h )−f (x)


yang kontinu pada selang -∞ ¿ x <∞ ,berlaku h→0 = f ' (x ) (turunan pertama dari
h
f ( x )). Sehingga diperoleh rumus sebagai berikut:

f ( x +h )−f ( x)
f ' ( x )=lim
h→ 0 h

Jika nilai limitnya ada, fungsi f dikatakan diferensiabel di x, danf ' (x) disebut fungsi
turunan dari f . Turunan dari y=f (x ) sering kali ditulis dengan y '=f ' (x ). Notasi dari

dy df ( x)
y '=f ' (x ) juga dapat ditulis: = .
dx dx

Persamaan diferensial adalah persamaan yang memuat turunan satu (atau beberapa)
fungsi yang tak diketahui. Meskipun persamaan seperti itu seharusnya disebut “Persamaan
Turunan”, namun istilah “persamaan diferensial” (aequatio differentialis) yang diperkenalkan
oleh Gottfried Wilhelm Leibniz (1646-1716) pada tahun 1676 sudah umum digunakan. Sebagai
contoh, persamaan diferensial

3 x2
y ’= ( y+ 1)
x 3 +1

dapat ditulis dalam bentuk

3 x2 3 x2 3 x2
dy =
[ x 3 +1
( y +1)
]
dx atau y '

x 3+ 1
y=
x 3+1

Contoh soal :

1. Tentukan turunan pertama dari f ( x )=x 3 +5!


Penyelesaian :
f ( x )=x 3 +5
3
f ( x +h ) =( x+ h ) + 5
¿ x 3+ 3 x 2 h+3 x h 2+ h2+5

lim f ( x +h )−f (x)


f ’ ( x) = h→0
h

lim x 3 +3 x2 h+3 x h2+ h2 +5−( x 3+5)


= h→0
h

lim 3 x 2 h+ 3 x h2 +h2
= h→0
h

lim h (3 x 2 +3 xh+h)
= h→0
h

= lim (3 x 2+3 xh+ h)


h→ 0

= 3 x 2+3 x .0+ 02

= 3 x2

2. Carilah f ' ( x ) jika f ( x )= √ x , x >0


Penyelesaian
lim f ( x +h )−f ( x)
f ( x )= h → 0
'
h

lim √ x+ h− √ x
¿ h →0
h

Dalam soal ini dapat diselesaikan dengan merasionalkan pembilang.

√ x +h−√ x . √ x +h+ √ x
f ’ ( x) = lim
h→ 0 [ h √ x +h+ √ x ]
lim x +h−x
= h→0

h( √ x+ h+ √ x)

lim h
= h→0

h( √ x+ h+ √ x)

lim 1
= h →0

√ x +h+ √ x

1
=
√ x +√ x

1
=
2√ x

B. ATURAN PENCARIAN TURUNAN

Turunan suatu fungsi f adalah fungsi lain f ’. Jika f (x)= x3 +7 x adalah rumus
untuk f , maka f ’ ( x)=3 x2 +7 adalah rumus untuk f ’. Ketika kita menurunkan f ,
artinya kita mendiferensiasikan f . Turunan mengoperasikan f untuk menghasilkan f ’.
Kita biasanya menggunakan simbol D x untuk menandakan operasi diferensiasi. Simbol
D x menyatakan bahwa kita mengambil turunan (terhadap peubah x). Maka, kita

menuliskan D x f ( x)=f ’(x )atau D x (x 3 +7 x)=3 x2 +7.

1. Aturan Konstanta dan Aturan Pangkat


 Teorema A : Aturan Fungsi Konstanta

Jika f (x)=k dengan k suatu konstanta, maka untuk sebarang x , f ’( x )=0 ; yakni

D x ( k )=0

Bukti

lim f ( x +h )−f (x)


f ’ ( x)=¿ h→0
h

lim k −k
¿ h →0
h

¿ lim 0
h→0

¿0

 Teorema B : Aturan Fungsi Identitas

Jika f (x)= x , maka f ’ ( x)=1 ; yakni

D x ( x )=1

Bukti

f ( x +h ) −f (x )
f ’ ( x)=lim
h→0 h

x +h− x
¿ lim
h→0 h

lim h
¿ h →0
h

¿1

 Teorema C : Aturan Pangkat

Jika f (x)= xn , dengan n bilangan bulat positif, maka f ’ ( x)=n x n−1 ; yakni
D x (x n )=n x n−1

Bukti

f ( x +h ) −f (x )
f ’ ( x)=lim
h→0 h

lim (x+ h)n −x n


¿ h→0
h

n n−1 n(n−1) n−2 2


¿ lim ¿ x + n x h+ x h +… .+nx hn−1+ h2−x n
h→0
2
h

n( n−1) n−2
¿ lim ¿
h→ 0
[
h n x n−1+
2
x h+ …+nx hn−2+ hn−1 ]
h

Di dalam kurung, semua suku kecuali yang pertama mempunyai h sebagai faktor,
sehingga masing-masing suku ini mempunyai limit nol bila h mendekati nol. Jadi

f ’ ( x)=n x n−1

Sebagai ilustrasi Teorema C, perhatikan bahwa :

D x ( x 3 )=3 x 2 D x ( x 9 ) =9 x 8 D x ( x100 )=100 x 99

 Teorema D : Aturan Kelipatan Konstanta

Jika k suatu konstanta danf suatu fungsi yang terdiferensial maka (kf )’( x )=k . f ’ ( x ); yakni,

D x [ k . f ( x ) ]=k . D x . f (x )

Jika dinyatakan dalam kata-kata, suatu pengali konstanta k dapat dikeluarkan dari operator
Dx.

Bukti

Andaikan F (x)=k . f (x) . Maka


lim F ( x+ h )−F ( x )
F ’ ( x )= h→ 0
h

k . f ( x+ h )−k . f ( x)
¿ lim ¿
h→ 0 h

f ( x +h ) −f (x )
¿ lim k .
h→ 0 h

¿ k . f '( x)

Contoh-contoh yang mengilustrasikan hasil ini adalah

D x (−7 x 3 )=−7 D x ( x 3 ) =−7 . 3 x 2=−21 x 2

dan

Dx ( 43 x )= 43 D ( x )= 43 . 9 x =12 x
9
x
9 8 8

 Teorema E : Aturan Jumlah

Jika f dan g adalah fungsi-fungsi yang terdiferensial, maka ( f + g)’ ( x)=f ’ (x)+ g ’(x ); yakni,

D x [ f ( x ) + g(x) ]=D x f ( x )+ Dx g ( x)

Jika dinyatakan dalam kata-kata, turunan dari suatu jumlah adalah jumlah dari turunan-
turunan.

Bukti

Andaikan F (x)=f (x )+ g ( x). Maka

lim [ f ( x +h )+ g ( x +h ) ]− [ f ( x )+ g (x) ]
F ’ (x) ¿ h→0
h

¿ lim ¿ f ( x +h )−f (x) + g ( x+ h )−g ( x)


h→0 [ h h ]
lim f ( x +h )−f ( x)
lim ¿ g ( x +h )−g( x)
¿ h →0 + ¿ h→ 0 h
h
¿ f ' ( x )+ g ' ( x )

 Teorema F : Aturan selisih

Jika f dan g adalah fungsi-fungsi yang terdiferensiasikan, maka ( f −g )' ( x )=f ' ( x ) −g ' ( x); yakni,

D x [ f ( x )−g ( x ) ] =D x f ( x )−D x g ( x )

Bukti

Andaikan F ( x )=f ( x ) −g ( x). Maka

lim [ f ( x +h )−g ( x +h ) ] −[ f ( x )−g(x ) ]


F ’ (x) ¿ h→0
h

¿ lim ¿ f ( x +h )−f (x) − g ( x +h )−g( x)


h→0 [ h h ]
lim f ( x +h )−f ( x)
lim ¿ g ( x +h )−g( x)
¿ h →0 −¿ h→ 0 h
h

¿ f ' ( x )+ g ' ( x )

Contoh:

Tentukan turunan dari 5 x 2+7 x – 6 dan 4 x6 – 3 x 5 – 10 x 2+5 x +16.

Penyelesaian

D x (5 x 2 +7 x – 6)=D x (5 x 2+ 7 x)– D x (6) (Teorema F)

¿ D x (5 x 2)+ D x (7 x) – D x (6) (Teorema E)

¿ 5 D x ( x 2)+7 D x (x) – D x (6) (Teorema D)

¿ 5 .2 x +7 .1+ 0 (Teorema C,B,A)

¿ 10 x+7

Untuk mencari turunan-turunan berikutnya, kita perhatikan bahwa teorema-teorema


pada jumlah dan selisih diperluas sampai sejumlah suku-suku yang berhingga. Jadi,
D x (4 x 6 – 3 x5 – 10 x 2 +5 x+16)=D x (4 x6 )– D x (3 x 5 ) – D x (10 x2 )+ D x (5 x)+ D x (16)

¿ 4 D x (x 6) – 3 D x (x5 )– 10 D x ( x 2)+5 D x (x )+ D x (16)

¿ 4 (6 x 5) – 3 (5 x 4) – 10( 2 x )+5 (1)+0

¿ 24 x 5 – 15 x 4 – 20 x+5

2. Turunan Hasilkali dan Hasilbagi

 Teorema G : Aturan Hasilkali

Jika f dan g adalah fungsi-fungsi yang terdiferensiasikan, maka

( f . g)’ ( x )=f (x) g ’ ( x )+ g ( x)f ’ ( x)

Yakni,

D x [f ( x) g( x)]=f (x) Dx g (x)+ g( x ) D x f (x)

Aturan ini dihafalkan dalam kata-kata sebagai berikut : Turunan hasil kali dua fungsi
adalah fungsi pertama dikalikan turunan fungsi yang kedua ditambah fungsi kedua
dikalikan fungsi pertama.

Bukti

Andaikan F ’ ( x)=f ( x )g ( x). Maka

lim F ( x +h ) −F ( x )
F ( x )= h →0
'
h

¿ lim ¿ f ( x+ h ) g ( x +h ) −f ( x ) g( x)
h→0 h

lim f ( x +h ) g ( x+ h )−f ( x +h ) g ( x )+ f ( x+ h ) g ( x )−f ( x ) g(x )


¿ h→0
h

g ( x+ h )−g(x ) F ( x+ h )−F (x)


h→ 0 [
¿ lim f ( x +h ) .
h
+ g ( x ).
h ]
g ( x +h )−g(x) lim F ( x +h )−F ( x )
¿ lim f ( x+ h ) . lim ¿ +¿ g ( x ) . h →0
h→ 0 h→ 0 h h

¿ f ( x)g ’ (x )+ g (x) f ’ (x)

Contoh :

Carilah turunan (3 x 2 – 5)(2 x 4 – x ) dengan menggunakan aturan hasil kali. Periksalah


jawaban dengan menggunakan soal itu dengan cara lain.

Penyelesaian :

D x [ ( 3 x 2−5 ) ( 2 x 4 −x) ]=(3 x 2 – 5) D x (2 x 4 – x)+(2 x 4 – x) D x (3 x 2−5)

¿(3 x 2 – 5)(8 x3 – 1)+(2 x 4 – x )(6 x)

¿ 24 x 5 – 3 x2 – 40 x 3 +5+12 x 5+ 6 x 2

¿ 36 x 5 – 40 x 3 – 9 x 2 +5

Untuk memeriksanya, pertama kita kalikan kemudian menurunkannya.

( 3 x 2−5 ) ( 2 x 4 −x)=6 x 6 – 10 x 4 – 3 x 3+ 5 x

Jadi,

D x [ ( 3 x 2−5 ) ( 2 x 4−x ) ] =D x ( 6 x 6 ) – D x (10 x 4 )– D x (3 x 3)+ D x (5 x )

¿ 36 x 5 – 40 x 3 – 9 x 2 +5

 Teorema H : Aturan Hasilbagi

Andaikanf dan g adalah fungsi-fungsi yang terdiferensiasikan dengan g( x )≠ 0. Maka

f ' g ( x ) f ' ( x )−f ( x ) g' (x)


()
g
( x )=
g 2( x )

Yakni,
f ( x) g ( x ) Dx f ( x )−f ( x ) D x g (x)
Dx ( )
g( x )
=
g2 (x )

Aturan ini dihafalkan dalam kata-kata sebagai berikut : Turunan suatu hasilbagi adalah
sama dengan penyebut dikalikan dengan turunan pembilang dikurangi pembilang
dikalikan turunan penyebut, seluruhnya dibagi dengan kuadrat penyebut.

Bukti

f (x )
Andaikan F ( x )= . Maka
g( x)

F ( x +h ) −F ( x )
F ' ( x )=lim
h→0 h

f ( x +h) f (x)
lim −
h →0 g ( x+ h) g(x )
¿
h

lim g ( x ) f ( x +h )−f ( x ) g (x+ h)


1
¿ h →0 .
h g ( x ) g(x +h)

g ( x ) f ( x+ h )−g ( x ) f ( x ) + g ( x ) f ( x )−f ( x ) g ( x+ h ) 1
¿ lim
h→0 [ h
.
g ( x ) g ( x +h ) ]
f ( x +h ) −f (x ) g ( x+ h )−g( x)
¿ lim ⁡
h→ 0
{[ g(x)
h
−f ( x)
h
1
]
g ( x ) g( x +h) }
1
¿ [ g ( x ) f ' ( x )−f ( x ) g ' ( x) ]
g ( x ) g ( x)

Contoh:

(3 x−5)
a. Carilah turunan .
(x ¿¿ 2+7)¿

Penyelesaian:

2 2
3 x−5 ( x + 7 ) Dx ( 3 x −5 )−(3 x −5) D x ( x +7)
DX
[ x2 +7
=
] ( x 2 +7 )
2
( x2 +7 ) ( 3 )−(3 x−5)(2 x)
¿ 2
( x 2+ 7 )

−3 x 2 +10 x+ 21
¿ 2
( x2 +7 )

2 3
b. Carilah D x y jika y= +
x +1 x
4

Penyelesaian

D x y=D x
( x 2+ 1 )+ D ( 3x )
4 x

( x 4 +1 ) Dx (2 )−2 D x (x 4 +1) x D x ( 3 )−3 D x ( x)


¿ 2
+
( x 4 +1 ) x2

( x 4 +1 ) ( 0 )−2 ( 4 x3 ) x ( 0 ) −3 ( 1 )
¿ 2
+
( x 4 +1 ) x2

−8 x 3 3
¿ 2
− 2
( x 4 +1 ) x

c. Tunjukkan bahwa aturan pangkat berlaku untuk pangkat bulat negatif; yakni,

D x ( x−n ) =−n x−n−1

Penyelesaian

D x ( x−n ) =Dx
( x1 )
n

x n . 0−1 . n xn −1
¿
x2n

−n xn −1
¿
x2n

¿−n x−n−1

Kita melihat sebagai bagian dari contoh sebelumnya bahwa D x ( 3x )= −3x


2
Maka dengan rumus aturan pangkat bulat negatif didapat

Dx ( 3x )=3 D ( x
x
−1
) =3 (−1 ) x−2=¿
−3
x2
.

DAFTAR PUSTAKA

Finizio dan G.Ladas . 1988. Persamaan Diferensial Biasa dengan Penerapan Modern Edisi

kedua. Jakarta:Erlangga.
Muchtinah, Ety Sri, dkk. 2009. Matematika Untuk SMA/MA kelas XI. Bekasi:Swadaya Murni

Purcell, Edwin J. 2003. Kalkulus Jilid 1 Edisi kedelapan. Jakarta:Erlangga

Zaelani, Ahmad, dkk. 2006. 1700 BANK SOAL Bimbingan Pemantapan MATEMATIKA

Untuk SMA/MA. Bandung:Yrama Widya.

Anda mungkin juga menyukai